13 research outputs found

    Peningkatan Sikap Peka Terhadap Lingkungan Sekitar Melalui Project Based Learning

    Full text link
    Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian skripsi tentang “ Penerapan Project Based Learning Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta Pada Materi Pemanasan Global” Dalam hal ini akan dikaji lebih detail tentang penerapan project based learning khususnya dalam upaya meningkatkan sikap peka terhadap lingkungan sekitar siswa yang merupakan salah satu aspek dari sikap ilmiah. Berkaitan dengan isu maupun gejala di lingkungan kehidupan sekitar siswa, Materi Pemanasan Global merupakan salah materi pembelajaran Fisika yang cukup menarik untuk dikaji karena konsep-konsep yang terdeskripsi di dalamnya memiliki karakter yang sangat aplikatif dengan kondisi lingkungan sekitar saat ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart, serta model kolaboratif. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah project based learning yang merupakan salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam pelaksanaan kurikulum tahun 2013 untuk diterapkan pada pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA). Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa melalui pemecahan masalah secara bersama (collaboration). Peranan guru lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus diawali dengan tahap persiapan dan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 32 siswa. Data diperoleh melalui kajian dokumen, tes tertulis, observasi, kuesioner atau angket, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Project Based Learning dapat meningkatkan sikap peka terhadap lingkungan sekitar siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta pada materi Pemanasan Global, hal ini dilihat pada siklus I diperoleh 23 % siswa berkategori sangat baik, 77 % berkategori baik, dan 2 % cukup. Pada siklus II menjadi 69 % siswa berkategori sangat baik, dan 31 % berkategori baik. Dari hasil observasi yang dilakukan melalui kegiatan diskusi yang terjadi dalam pembelajaran maupun wawancara dengan sejumlah siswa menunjukkan bahwa aspek peka terhadap lingkungan sekitar tidak cukup dipahami secara teoritis oleh siswa. Dalam pola pikir siswa sudah tertanam suatu pola perilaku yang pada akhirnya dapat mengimplementasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari yaitu suatu pola perilaku pilihan yang tidak memberikan kontribusi kepada semakin berkembangnya gejala pemanasan global di lingkungan sekitar kehidupan

    Model Learning Cycle 7E dalam Pembelajaran IPA Terpadu

    Full text link
    Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan hakikat model learning cycle 7E. Model learning cycle 7E merupakan model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme yang terdiri dari tujuh fase berupa Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend yang terorganisasi dan berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Pada fase Elicit, guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal siswa, pada fase Engage, guru mengajak dan menarik perhatian siswa. Siswa diberikan pengalaman langsung untuk berkeksplorasi pada fase Explore dan menjelaskan apa yang ia dapatkan dari hasil ekslporasi pada fase Explain. Selanjutnya pada fase Elaborate siswa menerapkan simbol, definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan. Pada fase Evaluate, guru menilai siswa, dan kemudian pada fase Extend siswa memperluas pengetahuannya dengan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari ataupun mencari hubungan antara konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari. Model ini dapat menumbuhkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran secara aktif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pendahulu, dengan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis. Model ini cocok apabila diterapkan dalam pembelajaran IPA karena hakikat IPA yang meliputi empat unsur (sikap, proses, produk, dan aplikasi) dapat muncul dalam fase learning cycle 7E

    Penyusunan Instrumen Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Kelas X SMA pada Materi Suhu dan Kalor

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menyusun instrumen penilaian portofolio dan mengidentifikasi hasil penyusunan instrumen penilaian portofolio untuk siswa kelas X SMA pada materi Suhu dan Kalor yang memenuhi kriteria baik.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Penelitian ini dilakukan melalui 5 tahap, yaitu (1) tahap analisis, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan, (4) tahap implementasi, dan (5) tahap evaluasi. Subjek coba adalah 6 siswa pada uji coba awal dan 30 siswa pada uji coba lapangan. Data penelitian diperoleh melalui analisis kebutuhan, uji ahli, uji coba awal, dan uji coba lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) teknik analisis data kualitatif melalui hasil observasi, hasil penelaahan instrumen penilaian portofolio oleh validator, dan hasil wawancara; (2) teknik analisis data kuantitatif pada uji ahli sehingga diketahui kriteria validitas instrumen penilaian portofolio dan uji coba lapangan sehingga diketahui kriteria reliabilitas instrumen penilaian portofolio.Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) penelitian pengembangan instrumen penilaian portofolio dilakukan dengan 5 tahap yang berpedoman pada model ADDIE, yaitu tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan serta studi literatur. Pada tahap perencanaan ditentukan produk yang akan dikembangkan, tujuan, subjek, lokasi penelitian, serta membuat rancangan produk yang dirumuskan dalam rencana kegiatan penilaian portofolio. Pada tahap pengembangan dilakukan dengan membuat draf instrumen penilaian portofolio, kemudian dilakukan uji ahli sehingga diketahui kriteria validitasnya serta dilakukan penyempurnaan draft instrumen penilaian portofolio berdasarkan koreksi dan saran dari validator. Pada tahap implementasi dilakukan dengan mengujicobakan instrumen penilaian portofolio di dalam kelas, yaitu dengan uji coba awal dan uji coba lapangan. Tahap akhir adalah tahap evaluasi sehingga diketahui kriteria reliabilitas instrumen penilaian portofolio; (2) hasil pengembangan instrumen dengan validasi pada aspek format, konstruksi, dan bahasa memenuhi kriteria sangat baik dan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,98 yang memenuhi kriteria istimewa. Dengan demikian, produk akhir berupa instrumen penilaian portofolio memenuhi kriteria sangat baik dan reliabel

    Identifikasi Sains Asli (Indigenous Science) Sistem Pranata Mangsa Melalui Kajian Etnosains

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengidentifikasi konten sains yang ada pada sistem pranata mangsa, b) mengetahui pola pikir masyarakat Jawa dalam menyusun pengetahuan sehingga diperoleh sistem pranata mangsa, c) mengetahui pola pengembangan dan pewarisan pengetahuan sistem pranata mangsa ini oleh masyarakat Jawa.Sistem Kalender Pranata Mangsa sudah ada sejak jaman Aji Saka merupakan sistem kalender asli yang dimiliki oleh rakyat Jawa. Sistem kalender ini disusun berdasarkan hasil pengamatan terhadap peristiwa alam yang terjadi di bumi dan di langit. Kejadian alam yang berubah secara periodik dan teratur yang terjadi di tanah Jawa dan Bali disebabkan pergeseran semu letak matahari merupakan inti konten sains dalam system kalender ini. Sistem kalender ini semakin populer sejak dimodifikasi oleh Sultan Agung seorang Raja dari Kerajaan Mataram Islam, yang dijadikan dasar perhitungan dalam bertani. Sekarang, sistem kalender ini kurang diminati oleh generasi muda dari etnis Jawa dan memilih menggunakan system kalender Internasional. Hal ini disebabkan oleh: Perubahan profesi, kurangnya informasi, dan Perubahan iklim global. Sistem kalender pranata mangsa masih sesuai dengan perilaku hewan dan tumbuhan khususnya di Jawa. Oleh karena itu, perlu dikomunikasikan lagi sistem kalender pranata mangsa yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat khususnya di Tanah Jawa

    Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Interaktif Dalam Bentuk Moodle Untuk Siswa SMP Pada Tema Hujan Asam

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran IPA Terpadu berbasise-learning dengan program Moodle untuk siswa SMP pada tema Hujan Asam yang memenuhi kriteria baik dan memaparkan karakteristik media pembelajaran IPA Terpadu berbasise-learning dengan program Moodle untuk siswa SMP pada tema Hujan Asam yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif yang didukung data kuantitatif. Model pengembangan yang digunakan adalah pengembangan prosedural dengan metode Borg dan Gall. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 8 siswa pada uji coba awal dan 30 siswa pada uji coba utama yang berasal dariSMP Negeri 5 Surakarta, SMP Negeri 8 Surakarta, dan SMP Negeri 15 Surakarta. Data yang diperoleh berasal dari 2 dosen ahli materi, 2 dosen ahli media, 3 Peer Reviewer, 3 Reviewer, dan 38 siswa sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari angket dan wawancara. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan yakni model interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun kuantisasi data dilakukan dengan menjumlah skor pada setiap aspek. Selanjutnya skor dari setiap aspek dikategorikan ke dalam lima kriteria dengan rumusan yang digunakan oleh Saifuddin Azwar. Simpulan dari penelitian pengembangan ini yakni: (1) Tahap-tahap dalam pengembangan media pembelajaran berbasise-learning menggunakan program Moodle pada tema Hujan Asam yaitu: (a) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi tentang program Moodle dan materi Hujan Asam; (b) perencanaan awal yang meliputi penetapan bidang kajian IPA yang akan dipadukan, pemetaan SK dan KD bidang kajian, penetapan tema pemersatu, Perumusan indikator, perencanaan komponen media, serta pengumpulan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran IPA Terpadu; (c) pembuatan draf produk yang meliputi penyusunan materi dan aktivitas pembelajaran,penyewaan domain dan hosting, instalasi Moodle, pengaturan tampilan, pengaturan pengguna (user), pengaturan materi pembelajaran (resource), dan pengaturan aktivitas pembelajaran (activity); (d) uji validasi dan revisi; (e) uji coba lapangan awal dan revisi; (f) uji coba lapangan utama dan revisi; (g) produk akhir. Adapun hasil validasi data yang dilakukan menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dengan kesesuaian hasil validasi ahli, Peer Reviewer, Reviewer dan siswa dalam aspek kelayakan materi, pembelajaran, tampilan, dan pemrograman. (2) Produk akhir dalam penelitian ini berupa portal e-learning yang beralamat web e-learningipaterpaduuns.comdengan karakteristik : (a) Tampilan halaman muka (Front Page) yang berisi gambar kategori yang mewakili tema Hujan Asam; (b) Tampilan halaman pendahuluan kategori dan pilihan course; (c) Tampilan halaman course yang terdiri dari 4 course, dimana satu course diisi dengan peta kompetensi dan peta konsep tema Hujan Asam, serta 3 course lainnya yang berisi beberapa komponen yaitu tujuan pembelajaran, mari belajar bersama, materi pembelajaran (dalam bentuk video, Presentasi Prezi, Powerpoint dan modul),mari bereksperimen, mari berdiskusi, tokoh sains, wacana sains, rangkuman, serta uji pemahamanyang di dalamnya memanfaatkan menu resource dan activity

    Profil Kesalahan Siswa SMA dalam Pengerjaan Soal pada Materi Momentum dan Impuls

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Momentum dan Impuls, (2) faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal Momentum dan Impuls, (3) cara mengatasi terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls.Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta. Sampel penelitian yang dipilih sebanyak 10 siswa dari 25 siswa kelas XI IPA 1, dengan teknik sampel bertujuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi data, yaitu membandingkan antara data hasil observasi guru dan siswa, data hasil ulangan harian siswa, dan data hasil wawancara dengan beberapa siswa. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls adalah kesalahan strategi (36%), kesalahan terjemahan (84%), kesalahan konsep (68%), kesalahan hitung (60%), dan kesalahan tanda (48%). Penyebab siswa melakukan kesalahan adalah: (a) Penyebab kesalahan strategi: siswa kurang teliti, dan belum dapat membedakan penggunaan simbol-simbol Fisika. (b) Penyebab kesalahan terjemahan: siswa kekurangan waktu, kurang teliti, lupa, bingung dengan simbol Fisika dan bahkan tidak tahu. (c) Penyebab kesalahan konsep: siswa belum memahami dan bahkan tidak tahu konsep-konsep yang terkandung dalam materi Momentum dan Impuls, akibat kurang belajar. (d) Penyebab kesalahan hitung: siswa kurang teliti, bingung dan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, karena kekurangan waktu, bahkan beberapa siswa tidak dapat melakukan operasi perhitungan dengan baik. (e) Penyebab kesalahan tanda: siswa lupa dan tidak teliti. (3) Cara mengatasi terjadinya kesalahan siswa adalah: (a) Guru diharapkan menggunakan media pembelajaran yang tepat pada proses belajar mengajar, untuk meningkatkan perhatian siswa pada materi, dan sebagai lahan memotivasi siswa dalam belajar Fisika. (b) Guru diharapkan menekankan konsep-konsep dasar yang harus dikuasai siswa pada materi pokok Momentum dan Impuls, di antaranya mengenai Hukum II Newton, Hukum III Newton, Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik. (c) Guru diharapkan lebih teliti dalam mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, baik pada bagian diketahui, ditanyakan, dan proses pengerjaannya. (d) Guru diharapkan lebih menekankan pentingnya mengerjakan banyak latihan soal dan memperhatikan penggunaan satuan dengan benar kepada siswa. (e) Guru diharapkan memberikan latihan soal secara berulang, dengan tipe soal yang hampir sama, sehingga siswa benar-benar menguasai konsep yang terkandung dalam soal. (f) Guru Fisika diharapkan bekerjasama dengan guru Matematika, untuk menekankan dasar matematis, misalnya mengenai perkalian, pembagian dan melakukan pindah ruas. (g) Siswa diharapkan meningkatkan konsentrasi belajar dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. (h) Siswa diharapkan memahami konsep-konsep yang ada dan konsisten dalam penggunaan simbol-simbol Fisika. (i) Siswa diharapkan lebih giat mengerjakan soal-soal, dan tidak segan untuk bertanya kepada guru jika tidak bisa

    Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Interaktif Dalam Bentuk Moodle Untuk Siswa SMP Pada Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA Terpadu Interaktif dalam bentuk Moodle untuk siswa SMP pada tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan yang memenuhi kriteria baik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif yang didukung data kuantitatif. Adapun model penelitian ini merupakan pengembangan prosedural dengan metode Borg dan Gall. Data yang diperoleh berasal dari 2 dosen ahli materi, 2 dosen ahli media, 3 mahasiswa sebagai peer reviewer, 3 guru IPA SMP sebagai reviewer, dan siswa sebagai responden. Pada penelitian ini dilakukan uji coba lapangan awal terhadap 6 siswa SMP dan uji coba lapangan utama terhadap 30 siswa SMP yang berasal dari SMP Negeri 1 Surakarta, SMP Negeri 8 Surakarta, dan SMP Negeri 14 Surakarta. Teknik pengumpulan data adalah angket dan wawancara. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan menjumlah skor setiap aspek. Selanjutnya skor setiap aspek dikategorikan ke dalam lima kriteria dengan rumusan yang digunakan oleh Saifuddin Azwar. Adapun data kualitatif yang digunakan yakni model interaktif dari Miles dan Huberman yang melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil análisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran IPA Terpadu interaktif dalam bentuk Moodle untuk siswa SMP pada tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan yang dikembangkan secara umum sudah memenuhi kriteria baik dengan kesesuaian hasil validasi ke ahli, peer reviewer, reviewer dan siswa pada aspek materi, pembelajaran, tampilan dan pemrograman. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini yakni: (1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan pembuatan media; (3) pembuatan media; (4) validasi media; (5) revisi; (6) uji coba lapangan awal dan revisi; serta (7) uji coba lapangan utama dan revisi. Produk akhir dalam penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis e-learning dalam bentuk Moodle dengan alamat website e-learningipaterpaduuns.com. Tampilan keseluruhan media meliputi : (1) Tampilan halaman muka (Front Page) yang berisi gambar kategori mewakili tema yaitu Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan; (2) Tampilan halaman pendahuluan kategori dan pilihan course; (3) Tampilan halaman course yang terdiri dari 4 course, dimana satu course diisi dengan peta kompetensi dan peta konsep, serta 3 course lainnya berisi materi pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan belajar, ayo mengamati, ayo membaca, ayo belajar, ayo lebih dekat dengan tokoh kita, ayo bermain sambil belajar, rangkuman, ayo uji pemahaman, dan ada pertanyaan. Dalam komponen-komponen tersebut memanfaatkan menu resource dan activity sesuai dengan kebutuha

    Binary phase detector gain in bang-bang phase-locked loops with DCO jitter

    Get PDF
    Bang-bang phase-locked loops (BBPLLs) are hard nonlinear systems due to the nonlinearity introduced by the binary phase detector (BPD). In the presence of jitter, the nonlinear loop is typically analyzed by linearizing the BPD and applying linear transfer functions in the analysis. In contrast to a linear PD, the linearized gain of a BPD depends on the rms jitter and the type of jitter (either non-accumulative or accumulative). Previous works considered the case of nonaccumulative reference clock jitter and showed that the BPD gain is inversely proportional to the rms jitter when the latter is small or large. In this brief we consider the case of accumulative DCO jitter and derive an asymptotic closed-form expression for the BPD gain which becomes exact in the limit of small and large jitter. Contrary to the reference clock jitter case, the BPD gain is constant for small DCO jitter and is inversely proportional to the square of jitter for large DCO jitter; in the latter case, the timing jitter has a normal-Laplace distribution.Science Foundation Irelandti, ke, ab, li - TS 10.04.1

    Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Interaktif Dalam Bentuk Moodle Untuk Siswa SMP Pada Tema Matahari Sebagai Sumber Energi Alternatif

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang berbasis e-learning dengan program Moodle untuk siswa SMP pada tema Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif yang memenuhi kriteria baik dan mengetahui karakteristik media pembelajaran yang berbasis e-learning dengan program Moodle untuk siswa SMP pada tema Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif didukung data kuantitatif. Adapun model penelitian ini merupakan pengembangan prosedural dengan metode Borg dan Gall. Data yang diperoleh berasal dari 2 dosen ahli materi, 2 dosen ahli media, 3 mahasiswa sebagai peer reviewer, 3 guru IPA SMP sebagai reviewer, dan siswa sebagai responden. Pada penelitian ini dilakukan uji coba lapangan awal terhadap 9 siswa SMP dan uji coba lapangan utama terhadap 30 siswa SMP yang berasal dari SMP Negeri 1 Surakarta, SMP Negeri 5 Surakarta, dan SMP Negeri 14 Surakarta. Teknik pengumpulan data adalah dari angket dan wawancara. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan yakni model interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun kuantisasi data dilakukan dengan menjumlah skor setiap aspek. Selanjutnya skor setiap aspek dikategorikan ke dalam lima kriteria dengan rumusan yang digunakan oleh Saifuddin Azwar. Tahap-tahap dalam penelitian ini yakni: (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pembuatan draf produk yang meliputi penyusunan materi, menyewa domain dan hosting, instalasi Moodle, pengaturan tampilan, pengaturan pengguna, dan pengaturan materi pembelajaran; (4) validasi produk; (5) revisi; (6) uji coba lapangan awal dan revisi; serta (7) uji coba lapangan utama dan revisi. Simpulan dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut : (1) media pembelajaran berbasis e-learning menggunakan program Moodle yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dengan kesesuaian hasil dari ahli, peer reviewer, reviewer dan siswa dalam aspek kelayakan materi, pembelajaran, tampilan, dan pemrograman; (2) Produk akhir dalam penelitian ini adalah berupa portal e-learning yang beralamat web e-learningipaterpaduuns.com dengan karakteristik : (1)Tampilan halaman muka (Front Page) yang berisi gambar kategori mewakili tema yaitu Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif; (2) Tampilan halaman pendahuluan kategori dan pilihan course; (3) Tampilan halaman course yang terdiri dari 4 course, dimana satu course diisi dengan peta kompetensi dan peta konsep, serta 3 course lainnya berisi beberapa komponen yaitu tujuan pembelajaran, ayo belajar bersama, materi pembelajaran, aktivitas sains, info sains, tokoh sains, rangkuman, ayo bertanya, uji pemahaman, tugas individu, serta glosarium yang di dalamnya memanfaatkan menu resource dan activity. Secara umum pengembangan media pembelajaran yang berbasis e-learning dengan program Moodle untuk siswa SMP pada tema Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif
    corecore