PENDIDIKAN BERBASIS INTEGRASI ILMU DAN KEISLAMAN PROGRAM MUÁMALAT DI KOLEJ ISLAM MUHAMMADIYAH SINGAPURA

ABSTRAK Nola Fibriyani Bte Salman (2023): Pendidikan Berbasis Integrasi Ilmu dan KeIslaman Program Mu’amalat Di Kolej Islam Muhammadiyah Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi integrasi kurikulum Islam dan ilmu pengetahuan (sains) dalam Program Mu‘amalat. Khusus bidang program studi Business Administration dan Computerized Accounting di Kolej Islam Muhammadiyah (KIM) dan relevansinya dengan perkembangan studi Islam di Singapura. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach) dengan metode penelitian pengembangan (R&D/Research and Development). Kolej Islam Muhammadiyah (KIM) Singapura dijadikan sampel, teknik pengumpulan data berupa dokumen pribadi, ucapan, dan tidakan responden, wawancara, observasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi sains dan pendidikan Islam dalam Program Mu‘amalat (Business Administration dan Computerized Accounting) diperoleh hasil bahwa program dapat ditampilkan dalam aspek kelayakan isi dengan indikator Program Mu‘amalat tersebut mampu mensinergikan sains dan Islam (Agama) untuk melakukan rekonstruksi ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting, bahkan keharusan dalam membangkitkan minat pendidikan dan perkuliahan serta sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan Islam di KIM dan negara Singapura. Kata Kunci : Integrasi Sains, Muamalat, Business Administration, Computerized Accounting, KIM Singapura

The empowerment of the educational concept of spiritual rehabilitation of muslim prisoners in Singapore Prison

The Singapore government pays considerable attention to rehabilitation programs for prison inmates. The programs have proven to be influential in keeping recidivism rates relatively low. Muslim prisoners are no exception. Although not all of them are willing to change, the right concept of rehabilitation can motivate prisoners to rebuild their lives. This research tries to offer the concept of religious-based rehabilitation education for Muslim prisoners through Islamic education. The research method used is a qualitative method using a qualitative descriptive approach. The type of research is case study research by focuses on a literature review. The data used is taken from documents related to rehabilitation activities in prisons that have occurred and scientific research that has been done before. The results suggest that there are four important foundations in the concept of religious-based rehabilitation education for Muslim prisoners in Singapore prisons. The four foundations are the purpose of the concept, the program or curriculum of the rehabilitation education program, the process of the rehabilitation program, and finally the evaluation of all the programs that have been developed. Abstrak Pemerintah Singapura memberi perhatian yang cukup baik pada program rehabilitasi para narapidana di penjara. Program-programnya terbukti dapat mempengaruhi dalam menjaga tingkat residivisme kembali berbuat jahat menjadi relatif rendah. Tak terkecuali dengan para narapidana muslim. Meskipun tidak semua dari mereka bersedia untuk berubah, namun dengan konsep rehabilitasi yang tepat dapat memotivasi narapidana untuk membangun kembali kehidupan mereka. Penelitian ini mencoba menawarkan konsep pendidikan rehabilitasi berbasis religius untuk para narapidana muslim melalui pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitiannya adalah penelitian studi kasus dengan memfokuskan penelitian pada kajian pustaka pustaka. Data-data yang digunakan diambil dari dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan rehabilitasi di penjara yang sudah terjadi dan penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menawarkan ada empat pondasi penting dalam sebuah konsep pendidikan rehabilitasi berbasis religius untuk para narapidana muslim di penjara Singapura. Empat pondasi itu adalah tujuan konsep itu dibuat, program atau kurikulum dari program pendidikan rehabiltasi tersebut, proses dari program rehabilitasi, dan terakhir evaluasi dari semua program-program yang telah disusun

Adab teachers of Islamic religious education in Singapore: Analysis of the guidance book of the Asatizah Recognition Scheme (ARS)

Among the problems faced by Singaporean Muslim educators is the issue of asatizah etiquette. Given their position as teachers, asatizahs become role models for madrasa students and the local Muslim community. For this reason, Islamic religious leaders in Singapore see the need for an accreditation or certification institution for educators or commonly referred to as asatizah in Singapore. The purpose of this article is to see what and how the accreditation institution for asatizahs called the Asatizah Recognition Scheme (ARS), as well as analyzing the manners of asatizahs in Singapore which are the provisions in the Asatizah Recognition Scheme (ARS). This research method uses a qualitative method with a literature research approach. The author obtains data from official documents related to the asatizah certification policy in Singapore issued by the Singapore Islamic Religious Council (MUIS) and the Asatizah Recognition Board (ARB). The results of this study found that the Asatizah Recognition Scheme (ARS) program is a kind of teacher certification intended for all who teach Islamic science in Singapore. The program aims to improve the competence of Islamic religious education teachers so that they can become a credible source of reference for Singapore's Islamic community. The competence is given only to religious teachers who are worthy and suitable for preaching and teaching religion in Singapore. The teacher's manners are things that must be obeyed by teachers who take part in the Asatizah Recognition Scheme (ARS) program, called the code of ethics. With this code of ethics, it is hoped that asatizahs will further improve their professionalism so that they can increase the trust of the Islamic community in Singapore towards asatizahs. Abstrak Di antara masalah yang dihadapi oleh para pendidik muslim Singapura adalah masalah adab atau etika asatizah. Mengingat posisinya sebagai guru, asatizah menjadi role mode bagi para siswa madrasah dan masyarakat muslim setempat. Untuk itu, para pemuka agama Islam di Singapura memandang perlu adanya lembaga akreditasi atau sertifikasi bagi pendidik atau biasa disebut dengan asatizah di Singapura. Tujuan artikel ini adalah untuk melihat apa dan bagaimana lembaga akreditasi untuk para asatizah yang dinamakan Asatizah Recognition Scheme (ARS), juga menganalisis adab para asatizah di Singapura yang menjadi ketentuan dalam Asatizah Recognition Scheme (ARS). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan. Penulis mendapatkan data-data dari dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan kebijakan sertifikasi asatizah di Singapura yang diterbitkan oleh Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan Asatizah Recognition Board (ARB). Hasil penelitian ini mendapati bahwa program Asatizah Recognition Scheme (ARS) menjadi semacam sertifikasi guru yang diperuntukan untuk semua yang mengajar keilmuan Islam di Singapura. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru pendidikan agama Islam agar bisa menjadi sumber rujukan yang kredibel bagi masyarakat Islam Singapura. Kompetensi tersebut diberikan hanya kepada guru-guru agama yang layak dan sesuai untuk berdakwah dan mengajar agama di Singapura Adapun adab guru menjadi hal yang harus dipatuhi oleh para guru yang mengikuti program Asatizah Recognition Scheme (ARS), dinamakan sebagai kode etik. Dengan adanya kode etik tersebut, diharapkan para asatizah semakin meningkatkan profesionalismenya sehingga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat Islam di Singapura terhadap para asatizah

Narrative harmony: Empowering students through the national anthem in social studies education

This study explores the integration of the national anthem into social studies education. It is essential, considering that the coverage of IPS material is related to the fighting spirit of citizens. The article describes the relevance of the national anthem and the material in social studies learning. The article was prepared by utilizing 20 pieces of literature. The literature is devoted to studies relevant to the national anthem used in learning. The research results show that social studies education's relevance in integrating the National Anthem plants the seeds of lifelong civic responsibility. This study argues that once used only in classrooms, national anthems now serve as a guiding force, empowering students to contribute to their nation's ongoing narrative actively. The Indonesian national song "Dari Sabang to Merauke" examines its geographic and nationalist meaning. Using this song as a resource will increase meaningful social studies learning, including aspects of Indonesia's geography, history, and cultural diversity. This study identifies the impact of integrating the national anthem on student engagement, emphasizing the instillation of civic responsibility.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v8i22023p8