11 research outputs found
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Behavior And Healthy Living in educational institutions is an effort to empower students, lecturers and the community in the school or campus environment to know, want and be able to practice PHBS and play an active role in realizing healthy educational institutions and physical health conditions related to one's lifestyle. The implementation of PHBS is personal hygiene, not smoking, regular exercise, eating fruits and vegetables every day, washing hands with clean water and soap, latrines, clean water, trash cans and final waste disposal drains and no one abuses the use of drugs. The aim of this study is to see the effect of Health Education on Increasing Knowledge and Attitudes of Students at the Faculty of Health, University of Muhammadiyah West Sumatra on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS).The design of this study is a quasi-experimental study using the “One Group Pre-test-posttest Design” approach. This research site is at the Faculty of Health, University of Muhammadiyah Bukittinggi. This study was from April to December 2020. The sampling technique used purposional random sampling with a sample of 46 people. The results showed that there were differences in the mean before and after being given health education about the implementation of clean and healthy living habi Behavior And Healt Living (PHBS), both knowledge and attitudes, with a p value of 0.000. To increase knowledge and change student attitudes about the implementation of Behavior And Healt Living (PHBS) it is necessary to hold socialization and other counseling
Pengaruh Paket Edukasi terhadap Pengetahuan Remaja tentang Pencegahan Kekerasan Seksual
Permasalahan kekerasan pada remaja 3 tahun terakir ini semakin meningkat tajam, dan mengemuka di Indonesia bahkan kota – kota lainnya termasuk Sumatera Barat. Indonesia sendiri di tahun 2021 terjadi peningkatan kasus kekerasan seksual 23% yaitu 8.800 kasus. sedangkan di Sumatera Barat pada bulan November 2021 terdapat 85 kasus yang di laporkan, Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh paket adukasi dan Personal Safety Skill terhadap pencegahan kekerasan seksual pada remaja. dimana Kelompok kontrol diberikan penyuluhan kesehatan sedangkan kelompok intervensi diberikan paket edukasi dan personal soft skill. Dengan metode penelitian quasi eksperimen one group pre test post test desain. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara paket edukasi terhadap pencegahan kekerasan seksual pada remaja, denagn nilai p value 0.000. setelah diberikan paket edukasi pada remaja diharapkan remaja mampu melakukan pencegahan kekerasan seksual pada diri sendiri dan bagaimana cara mempertahankan diri dari serangan kekerasan seksual
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA SMP DI KOTA BUKITTINGGI
Kekerasan seksual merupakan bentuk aktifitas seksual yang dilakukan dengan atau tanpa paksaan dan ancaman oleh orang dewasa atau teman sebaya. Meningkatnya angka kekerasan seksual pada remaja berhubungan dengan tiga faktor yang terdiri dari 1) faktor predisposisi ( meliputi pengetahuan dan sikap remaja) 2) faktor pendukung (meliputi kemudahan mengakses media pornografi dan pola asuh orang tua) dan 3) faktor penguat ( meliputi dukungan tenaga kesehatan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan resiko kekerasan seksual pada remaja SMP di Kota Bukittinggi tahun 2018. Desain Penelitian ini adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah siswa SLTP di Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 389 melalui proporsional random sampling. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan signifikan antara jenis kelamin remaja, umur remaja dan pendidikan orang tua. Ada hubungan signifikan antara faktor predisposisi, pendukung dan penguat dengan resiko kekerasan remaja. Faktor paling mempengaruhi resiko kekerasan seksual pada remaja adalah faktor pendukung yang meliputi kemudahan akses media pornografi dan pola asuh orang tua. Disarankan pihak sekolah dan tenaga kesehatan lebih aktif lagi memberikan penyuluhan tentang resiko kekerasan seksual pada remaja.
Kata Kunci : Dukungan Tenaga Kesehatan, Kekerasan Seksual, Kemudahan Mengakses Media Pornografi, Pengetahuan, Pola Asuh Orang Tua dan Sika
Pengaruh Edukasi Berbasis Whatsapp terhadap Self Awareness Remaja untuk Penerapan Pencegahan Penularan Covid-19
Kasus pandemi covid-19 terus meningkat di Indonesia karena kurangnya penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan covid-19. Remaja kelompok usia yang masih belum memiliki sadar diri (self awareness) dalam pencegahan penularan covid-19 dengan berkumpul dengan teman di tempat makan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi berbasis whatsapp terhadap self awareness remaja dalam pencegahan penularan covid-19. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan sampel 28 anak remaja sekolah SMAS PSM Bukitinggi dan menggunakan kuesioner yang sama untuk sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini dilakukan uji reabilitas dengan hasil 0.78. Kemudian dilakukan uji analisis statistik dengan menggunakan uji wilcoxon. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh edukasi berbasis whatsapp terhadap self awareness remaja dalam pencegahan dan penularan covid-19. Hal ini di gambarkan dengan terdapat peningkatan rata-rata self awareness remaja sebelum dan setelah dilakukan intervensi edukasi berbasis whatsapp
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN STIGMA DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI POLIKLINIK VOLUNTERY COUNSELING TESTING (VCT) RSUP M. DJAMIL PADANG TAHUN 2022
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ialah suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefieciency Virus (HIV) yang bisa menular serta mematikan.Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam memberikan rasa aman pada ODHA yang berada pada tempat tinggalnya agar dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan cara tidak menghindari, mengasingkan serta tidak menolak keberadaanya sehingga ODHA merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan stigma dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDSdipoliklinikVCT RSUP M.Djamil Padang. Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang dengan teknik accidental sampling dan dilakukan pada bulan Juni 2022 di poliklinik VCT RSUP M. Djamil Padang..Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan bahwa p-value 0,000 (0,05), yang bearti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan stigma dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS di Poliklinik RSUP M.Djamil Padang. Dukungan keluarga yang positif kepada ODHA akan membatu ODHA dalam menghadapi masalah kesehatan dan psikologis yang mereka alami. Diharapkan dari Petugas kesehatan hendaknya melibatkan keluarga untuk perawatan ODHA. Hal ini dilakukan agar keluarga termotivasi untuk senantiasa memberikan dukungan pada ODHA sehingga meningkatkan kualitas hidupnya.
Kata Kunci : ODHA, Dukungan Keluarga, Stigma, Kualitas Hidup, HIV/AID
Efektifitas Penerapan Terapi Self Talk dan Manajemen Stres terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Remaja
Terjadinya peningkatan angka kejadian Covid-19 di masa new normal di Indonesia setiap bulannya sangat signifikan, hal ini mengakibatkan kecemasan dan stress pada semua kalangan umur, baik itu anak – anak, remaja, dewasa dan lansia. Hal ini menyebabkan stress dan kecemasan pada remaja juga semakin meningkat. Stress memiliki banyak dampak terhadap kehidupan individu contohnya saja mengalami kecemasan. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka dibutuhkan suatu penanganan yang serius agar remaja tidak mengalami gangguan atau masalah psikososial seperti kecemasan. Adapun terapi yang bisa menurunkan tingkat kecemasan remaja adalah selft talk dan manajemen stress sehingga remaja tidak mengalami kecemasan dan yang paling ditakutkan adalah meningkatkan angka depresi pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas rerata sebelum dan sesudah diberikanya terapi self talk dan manajemen stress baik itu pada kelompok perlakuan (intervensi) maupun kelompok kontrol. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre test post test with control group,dengan uji analisa data adalah uji paired sample t test dan independen T test . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 54 orang, dimana 27 orang kelompok kontrol dan 27 orang kelompok perlakuan dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil analisa penelitian didapatkan nilai p value 0.035 yang artinya efektifnya dilakukan terapi self talk dan manajemen stress untuk remaja dalam mengurangi kecemasan baik itu pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN PRILAKU BULLYING PADA REMAJA DI MTS MUHAMMADIYAH BUKITTINGGI
Remaja adalah individu yang sedang berada pada masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. bulying merupakan tindakan negatif yang sering diterima remaja baik pada aspek emosional, verbal maupun fisik. indonesia menduduki angka ketiga setelah jepang dan amerika dengan prevelansi diatas 70%. peningkatanan kakekerasan di sumatera barat pada anak usia sekolah setiap tahunya diatas 60%, dimana kota yang paling tinggi adalah padang, bukittinggi, payakumbuh dan solok. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan bullying di mts muhammadiyah bukittinggi. desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan “one group pra-test-posttest design”. sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 siswa di mts muhammadiyah bukitinggi. hasil penelitian terdapat perbedaan mean sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan perilaku bullying baik itu pengetahuan maupun sikap, dengan nilai p value 0.000. untuk meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap siswa tentang pencegahan perilaku bullying perlunya diadakan sosislaisasi dan pendidikan kesehata
PENGARUH PERSONAL SAFETY SKILL TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA
Terjadinya peningkatan angka kekerasan seksual pada remaja 3 tahun belakangan sampai dengan 60%. Adapun penyebab dari peningkatan kekerasan seksual salah satunya adalah pandemic covid 19, dimana remaja lebih banyak berada di lingkungan rumah dari pada di sekolah. Kekerasan seksual pada saat pandemic lebih banyak dilakukan oleh orang terdekat korban, untuk menurunkan angka kekerasan seksual tersebut, perlunya remaja membentengi diri dan menjaga sikap, sehingga kekerasan seksual tidak terjadi lagi. Adapun untuk mengatasi hal tersebut adalah remaja harus ada personal safety skill dalam bersikap. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh personal safety skill terhadap upaya pencegahan kekerasan seksual pada remaja. Tempat dilakukan penelitian ini adalah di SMKN 1 Kota Solok. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen one group pretes posttest desain, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sample, dimana jumlah populasi dan jumlah sampel adalah 32 orang. uji validitas dan reliabilitas didapatkan semua kuisioner dinyatakan valid, sedangkan uji statistic penelitian ini adalah menggunakan paired samplet test. Hasil penelitian terdapat pengaruh antara personal safety skill terhadap upaya pencegahan kekerasan seksual, dengan nilai p value 0.000.Terjadinya peningkatan angka kekerasan seksual pada remaja 3 tahun belakangan ini, angka ini meningkat sampai dengan 60%. Adapun penyebab dari peningkatan kekerasan seksual ini salah satunya adalah pandemic covid 19, dimana remaja lebih banyak berada di lingkungan rumah dari pada di sekolah. Kekerasan seksual pada saat pandemic lebih banyak dilakukan oleh orang terdekat korban, untuk menurunkan angka kekerasan seksual tersebut, perlunya remaja membentengi diri dan menjaga sikapnya, sehingga kekerasan seksual tidak terjadi lagi. Adapun untuk mengatasi hal tersebut adalah remaja harus ada personal safety skill untuk bersikap. tujuan penelitian ini adalah melihat Pengaruh personal safety skill terhadap upaya penceghan kekerasan seksual pada remaja. desain penelitian ini adalah one group pretes posttest desain, dengan teknik pengambilan sampel adalah sistematik random samping, dimana jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara personal safety skill terhadap sikap remaja dalam pencegahan kekerasan seksual, dengan nilai p value 0.000
OVERVIEW OF SEXUAL VIOLENCE PREVENTION EFFORT IN ADOLESCENTS IN SOLOK STATE VOCATIONAL SCHOOL
Sexual violence in adolescents has recently increased by 60%. One of the forms of sexual violence that is most often experienced by adolescents is acts of violence both physically and verbally. The various forms and modes of perpetrators of acts of sexual violence are mostly carried out by adults and even those closest to the victim. Facing this problem, it requires insight and early sex education for adolescents, both in the form of counseling and socialization, in order to be able to recognize the types and forms of sexual violence. Counseling or socialization is given to adolescents by dividing the youth into several groups and distributing pamphlets or flyers about sexual violence. while the method in this research is descriptive, where the researcher only sees a description of the efforts to prevent sexual violence in adolescents, with the sampling technique is a side-random systematic, totaling 32 people. The hope is that there will be insight into the various types and forms of sexual violence so that teenagers are able to fortify themselves from it