9 research outputs found
Metode Social Mapping untuk melihat Peran Ganda Istri Nelayan Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, Pasca-Suramadu, (Studi Kasus di Desa Sukolilo Barat Dusun Sekar Bungo, Bangkalan)
Permasalahan dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimanakah peranan istri nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya (2) Bagaimanakah bentuk atau wujud partisipasi seorang istri nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan istri nelayan dan dalam wujud apakah partisipasi yang dilakukan oleh istri nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Hasil penelitian menunjukkan peran istri mmeemmppuunnyyaaii peran ganda jadi penambah dan penutup kebutuhan keluarga. Suami merasa terancam dan terganggu akibat istri bekerja untuk menambah pendapatan keluarga berpengaruh terhadap hubungan relasi antara suami dan istri
Budaya Transaksional dalam Kelas Menengah, Diametral Pilihan antara Idealisme dan Pragmatisme (dalam Perspektif Sociological Imagination C.Wright Milss)
Abstract This article is to understand, analyze and interpret the movement diametrically space between idealism and pragmatism transaksionalisme cultural anti middle class groups conducted by using sociological perspectives Imagination C. Wright Mills. This article tries to find that the room is diametrically between idealism and pragmatism that appeared in diametraletis middle class anti-culture transaksionalisme get that high integrity to break away from the role of private and public roles, venue selection in anti culture transaksionalisme so they choose a place that can accommodate their anti-mainstream and dare to get out of your comfort zone, to change the system, although the risk will become a person who alienated, unpopular and always in solitude space. Diametric between idealism and pragmatism and for groups in the area of anti-culture transaksionalisme lighter because dilemma ethical in the role of his own, while a group in the area of power and politics is heavier because some can only see and experience the shock remarkable to stress but do not have the power to report it, some others even splashed in the cultural world transaksionalisme. Keywords: Idealism, Pragmatism, diametraletis, sociological imaginatio
Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia Melalui Koperasi Purna TKW di Kabupaten Malang
Wilayah pesisir merupakan wilayah publik yang terbagi menjadi dua, yaitu laut dan darat. Dalam masyarakat pesisir Malang Selatan, kegiatan penangkapan ikan di laut tetap menjadi tanggung jawab laki-laki, sedangkan kaum perempuan terlibat aktif dalam kegiatan perdagangan ikan di darat. Sistem pembagian kerja secara sosial semacam ini merupakan sistem gender yang berlaku pada masyarakat pesisir di Malang Selatan. Karena rendahnya penghasilan nelayan, maka banyak para perempuan di Malang Selatan memilih bekerja ke luar negeri menjadi TKW, namun ternyata menjadi buruh migrant tidak bisa mengangkat status social ekonomi masyarakat di Malang Selatan. Secara akademis, pengabdian ini akan merumuskan karakteristik dinamika pola dan relasi suami-istri keluarga pesisir yang menjadi TKW dalam memerankan wilayah domestik dan publik. Secara sosiologis, kerjasama yang harmonis dan setara akan meningkatkan status sosial keluarga di masyarakat. Karena itu, dalam penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam mengurai upaya pemberdayaan perempuan yang menjadi buruh migran melalui penguatan ekonomi tersebut, yaitu merumuskan gender assigment dan gender equality melalui pengelolaan keuangan pola Grameen Bank melalui dana remitan. Peneliti menemukan bahwa di Desa Gedungsalam kecamatan Donomulyo Desa Gedungsalam Malang Selatan beberapa pengelolaan yang dilakukannya awalnya berpola Grameen Bank, namun lambat laun sudah melahirkan UKM-UKM baru, seperti, Warnet, pengetikan computer, pembuatan kripik tempe, dan lain sebagainy
Kesadaran Kaum Intelektual, Dalam Dialektika Etik Anti Korupsi (Perspektif Teori C. Wright Mills)
Dalam Studi ini peran kaum intelektual diharapkan sebagai individu dan aktor kreatif yang memiliki kesadaran dimana secara dialektika etik mampu memegang kode etik dalam gerakan anti korupsi, berangkat dari tumbuhnya organisasi pasca reformasi dalam penegakan civil society yang sepertinya tidak mampu melawan korupsi yang semakin menggurita dan lebih banyak dilakukan oleh kaum intelektual itu sendiri. Studi ini melihat peran Kaum Intelektual didalam masyarakat dianggap sebagai kaum cendekia, dimana masyarakat mengharapkan peran intelektual mampu membawa perubahan yang lebih baik. Masyarakat menganggap bahwa intelektual merupakan orang-orang yang mampu menyelesaikan masalah yang ada didalam kehidupan sehari-hari mereka. Intelektual diharapkan mampu menciptakan ide-ide yang brilian dan pro-rakyat. Peran kaum Intelektual di analisis dengan menggunakan model transedental fenomenologinya Alfred scutzh didalam masyarakat dianggap sebagai individu didalam suatu kelompok. Intelektual diharapkan mampu memajukan dan mesejahterakan masyarakatnya dengan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. Dengan pola fikir yang maju dan dinamis namun tetap memiliki ideologi, intelektual diharapkan mampu membangun masyarakat yang mandiri. Intelektual didalam masyarakat sebagai individu yang dijadikan contoh didalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Baik pola perilaku maupun hal lainnya, sehingga apa yang dilakukan oleh kaum intelektual akan ditiru oleh masyarakat.Kata Kunci : Kaum Intelektual, Dialektika Etik, Civil Society, Transedental,Fenomenolog
DILEMA ETIS KESADARAN PARA INTELEKTUAL DALAM PERLAWANAN ANTI KORUPSI, “Perspektif Teori Imajinasi Sosiologi C.Wright Mills”
Studi ini memahami, mengkaji dan memaknai gerakan kesadaran anti
korupsi yang dilakukan kelompok intelektual dengan menggunakan perspektif
sociological imagination C. Wright Mills dan konsepsi fenomenologi kesadaran
inter-subyektivitas Alfred Schutz. Alasan penggunaan fenomenologi Alfred Schutz
adalah karena dapat menjelaskan atau mengungkap makna fenomena pengalaman
dan tindakan kesehariannya yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu sebagai seorang aktor yang ideal dalam perlawanan gerakan
Kesadaran anti korupsi tersebut. Sedangkan konsepsi sociological
imagination dari C. Wright Mills digunakan dalam studi ini bertujuan untuk
memaknai karakter keindividuan yang kemudian disebutnya sebagai Intellectual
Craftsmanship yang merupakan sosok intelektual yang sangat ideal yang
menurutnya dapat melakukan perubahan dan dalam studi ini diharapkan mampu
melawan korupsi.
Lokasi penelitian berada di Jakarta dan beberapa Kota di Jawa Timur di mana
mayoritas para narasumber berdomisili dan melaksanakan kegiatan masing-masing.
Narasumbernya berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 9 orang intelektual yang
bergerak dalam gerakan anti korupsi dan 7 orang yang berada di area kekuasaan
dan politik di mana 4 orang diantaranya terindikasi sebagai pelaku korupsi.
Studi ini menemukan bahwa kesadaran yang muncul dalam dilema etis
intelektual anti korupsi mendapatkan bahwa integritas yang tinggi untuk
melepaskan diri dari peran pribadi dan peran publik, pemilihan tempat dalam
gerakan anti korupsi sehingga mereka memilih tempat yang dapat mewadahi
memikiran mereka yang anti mainstream serta berani untuk keluar dari zona
nyaman, untuk mengubah sistem tersebut, meskipun beresiko akan menjadi pribadi
yang terasing, tidak popular dan selalu berada dalam ruang kesendirian. Tawaran
untuk masuk ke dalam sebuah sistem yang korup peluangnya sangat besar
diantaranya (Kecerdasan dalam membuat aturan main, kesadaran bermain peran,
jangan mengambil yang recehan tunggu setoran dan sebagai tabungan bekasl
pensiun). Artinya suasan dilemma etis kesadaran setiap saat selalu muncul. Bagi
kelompok intelektual yang dari awal memilih area kekuasaan dan politik
memunculkan dua kelompok intelektual, yakni kelompok yang tetap memilih untuk
melaksanakan pemikiran yang anti korupsi dan kelompok yang meleburkan diri
menjadi koruptor
Tourism Industrialization Model and the Effects on the Income, Employment Opportunity, and Economy in Sumenep City, Beach 9, Gili Genting District
Urbanization in Indonesian increases quite significantly so that the tendency of the broadening economical social problems in many cities in Indonesia can cause national problems and become the social problems for Indonesian nation. Industrialization cannot be separated from the effort of improving the quality of human resource and the utilization of nature resources. In general, the relationship between development and industrialization. This study was expected to discover and develop SEM model where income distribution affected industrialization in Gili Genting District concentrated in three villages. Bon Baru Village, Bringsang Village, and Jate Lombang Village. This study uses quantitative methods and SEM (Structural Equation Modeling) analysis. we find that the Income Distribution affected Industrialization
ChatGPT Artificial Intelligence Integration in Science Learning Media: Systematic Literature Review
Artificial Intelligence technology enables organizations to support and improve knowledge management practices. From an AI perspective, knowledge representation defines organizational processes that are familiar with this knowledge. In this era of digitalization, the presence of ChatGPT technology opens opportunities to utilize AI chatbots for education in Indonesia, especially in developing student competencies (skills) needed in the 21st century. Where the purpose of the research is to explain ChatGPT Artificial Intelligence Integration in Science Learning Media. A review is conducted on the state-of-the-art methods using the preferred reporting items for reviews and meta-analyses (PRISMA) guidelines. We review literature from several publications and analyze the Era of Education 4.0 with the help of computers to improve quality in the industrial sector and also in the field of computer-assisted education. Many innovations can be proposed to improve the quality of learning implementation. GPT chat is a search engine like Google with a form of chat or dialogue. GPT Chat is an information search tool and scientific communication tool.
Â
Â
 
Teledentistry and Online Referral System in Indonesian Primary Health Care Center During the COVID-19 Pandemic: A Narrative Review
Aims: This review aims to map the needs and challenges in the application of
teledentistry and online referral system encountered by dental health care
professionals in Indonesian primary health care centers (puskesmas) to provide
safe dental health service to the population during the COVID-19 pandemic.
Materials and Methods: Literature search was undertaken of both in Indonesian
and overseas context related to teledentistry. Narrative review of the literature
was written to present the challenges, solutions, and application of teledentistry
at Puskesmas to optimize oral health services during the COVID-19 pandemic.
Results: Online referral system and teledentistry are options to help dental
health service delivery in the pandemic era. While it has been adopted in many
private clinics, there are many challenges to adopt it at the puskesmas level due
to a lack of infrastructure, human resources, and budget allocation. While the
Indonesian government has plans to support the digitization in the education
and health sector, this pandemic shall pose an opportunity for Indonesian
health department to develop and facilitate the use of teledentistry and online
referral system. During this situation, health cadres can bridge the relationship
between Puskesmas and the poor community through the help of teledentistry.
Conclusions: The government commitment in applying online referral system and
teledentistry in Puskesmas is needed. Dental education institutions can help to
supply human resources, who are capable of developing and carrying out the
most suitable teledentistry application for all stakeholders
Oral Health Knowledge, Attitude and Behaviour of Indonesian Dental Students in East Java Province, Indonesia
Background: Oral health knowledge, attitudes and behaviors possessed by dental students become provisions in the
education and promotion of oral health in the community. Purpose: This study aims to analyze the oral health knowledge,
attitudes and behavior of Indonesian dental students in East Java province based on gender and educational stage. Methods:
This research is a cross-sectional study using an online questionnaire distributed to dental students at five dental faculties
in East Java. 169 respondents in this study completed an online HU-DBI questionnaire with a choice of answers to agree
or disagree about the description of oral health knowledge, attitudes, and behavior. Results: Female students have a
higher level of knowledge and oral health behavior than the opposite sex with a significance value of <0.001 and 0.05,
respectively. There was a significant correlation between knowledge and attitude with a significance level of 0.030 and a
correlation between knowledge and behavior with a significant number of 0.037. Conclusion: Female dental students had
better oral health knowledge and behavior than male dental students. There is no relationship between the education stage
and oral health knowledge, attitudes and behaviour. Further, we found positif association between oral health knowledge
and attitudes towards behaviour