9 research outputs found

    Efek Pemberian Seduhan Kulit Buah Naga Merah (Hylocererus Polyhizus) Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Tikus Sprague Dawley Dislipidemia

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yaitu abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pangan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah kulit buah naga merah. Kulit buah naga merah mengandung flavonoid, serat, antioksidan, dan fenol yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol LDL darah.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre- post test randomized control group design terhadap 30 ekor tikus Sprague dawley yang kemudian dibagi secara acak dalam 5 kelompok. Keempat kelompok diberi pakan tinggi kolesterol, kecuali kontrol negatif selama 7 hari. Selanjutnya kelompok kontrol negatif dan positif diberi pakan standar, sedangkan kelompok perlakuan diberi seduhan kulit buah naga dengan dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml, dan 800 mg/ml selama 14 hari. Kulit buah naga kering diseduh dengan air hangat (70-75˚C) selama 2-3 menit. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP dan presipitasi LDL. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan ANOVA serta uji Post- Hoc dengan LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-). Namun terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok K(+), P1, P2 dan P3. Pada kelompok K(+) terdapat peningkatan LDL secara bermakna, sedangkat pada kelompok perlakuan dengan pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari dapat menurunkan kadar LDL (15,36±4,20), (29,55±1,81), dan (41,18±4,78). Setelah intervensi terdapat perbedaan rerata kadar LDL antar kelompok p=0,000.Kesimpulan: Pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari pada dosis 800 mg/ml paling efektif menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus dislipidemia

    Hubungan Status Gizi Dan Asupan Besi Dan Seng Terhadap Fungsi Motorik Anak Usia 2-5 Tahun

    Full text link
    Background: Motoric development is one of crucial step throughout the life cycle. Any disturbances in this step leads to growth and development abnormality. Variables controls the child\u27s motoric development are nutritional status, iron and zinc intake. This study aims to assess the correlation of nutritional status, iron and zinc intake with the motoric function among children. Method: This study is a part of the bigger study titled The Effect of Zink Supplementation and Vitamin A to Immune Response and Morbidity among Preschool-aged children in Semarang. Study design iscross sectionalwith purposive sampling. Data depicted anthropometric nutritional status, iron and zinc intake through Food Frequency Quantifiedand motoric function score based on the standard of Ministry of Health. Data analysis used the Pearson test and Rank Spearmanfor normality. Result:The lowest and highest motoric function was 11 and 100% respectively. The average nutritional status showed in Z score was–1,60 ± 1,10 (mild malnutrition), Height/Age index -1,86 ± 0,97 (mild malnutrition) andWeight/Height -0,60 ± 1,09 (normal). There was no correlation between nutritional status and motoric function. Iron and zinc adequacy were below the standard, 79,1% and 94,5% respectively. There was a positive correlation between iron intake and motoric function (r: 0,309; p: 0,003) and so were the zinc intake (r: 0,284; p: 0,006). Conclusion:There is a correlation between the iron, zinc intake and motoric function among childre

    Efek Pemberian Seduhan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Hdl Tikus Sprague Dawley Dislipidemia

    Full text link
    Latar Belakang : Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus berpotensi menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular melalui peningkatan kadar kolesterol HDL oleh agen hipokolesterolemik. Kulit buah naga merah mengandung total fenol, antosianin, betasianin, vitamin C, flavonoid dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek seduhan kulit buah naga merah terhadap kadar kolesterol HDL tikus dislipidemia.Metode : Penelitian true experimental dengan rancang acak kelompok. Tikus jantan Sprague dawley dibagi menjadi 5 kelompok dengan 6 tikus pada tiap kelompok. Selama 7 hari, tikus (K+, P1, P2, P3) dibuat menjadi dislipidemia setelah masa adaptasi, kemudian diberi seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari dengan perlakuan dosis yang berbeda: K- (pakan standar), K+ (pakan standar), P1 (pakan standar+200 mg/ml), P2 (pakan standar+400 mg/ml) and P3 (pakan standar+800 mg/ml). Kadar HDL diukur menggunakan metode CHOD-PAP dan presipitasi HDL. Hasil data dianalisis dengan Paired t-test, ANOVA, Kruskall Wallis, post hoc Tamhane, Bonferroni dan Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil : Adanya penurunan kadar kolesterol HDL pada kelompok kontrol negatif (K-), kelompok kontrol positif (K+) sebesar 11,6% (p=0,018), 3,4% (p=0,003) dan peningkatan kadar kolesterol HDL pada kelompok perlakuan (P1, P2, P3) berturut-turut 25,2% (p=0,006), 66% (p=0,000) dan 105% (p=0,000). Terdapat perbedaan rerata yang bermakna antar semua kelompok pada uji ANOVA ( p=0,001). Kesimpulan : Pemberian seduhan kulit buah naga merah dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml dan 800 mg/ml selama 14 hari dapat meningkatkan kolesterol HDL tikus dislipidemia secara bermakna. Dosis perlakuan paling tinggi menunjukkan peningkatan kolesterol HDL yang paling besar

    Efek Pemberian Seduhan Kulit Buah Naga Merah (Hylocererus Polyhizus) Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Tikus Sprague Dawley Dislipidemia

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yaitu abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pangan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah kulit buah naga merah. Kulit buah naga merah mengandung flavonoid, serat, antioksidan, dan fenol yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol LDL darah.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre- post test randomized control group design terhadap 30 ekor tikus Sprague dawley yang kemudian dibagi secara acak dalam 5 kelompok. Keempat kelompok diberi pakan tinggi kolesterol, kecuali kontrol negatif selama 7 hari. Selanjutnya kelompok kontrol negatif dan positif diberi pakan standar, sedangkan kelompok perlakuan diberi seduhan kulit buah naga dengan dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml, dan 800 mg/ml selama 14 hari. Kulit buah naga kering diseduh dengan air hangat (70-75˚C) selama 2-3 menit. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP dan presipitasi LDL. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan ANOVA serta uji Post- Hoc dengan LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-). Namun terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok K(+), P1, P2 dan P3. Pada kelompok K(+) terdapat peningkatan LDL secara bermakna, sedangkat pada kelompok perlakuan dengan pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari dapat menurunkan kadar LDL (15,36±4,20), (29,55±1,81), dan (41,18±4,78). Setelah intervensi terdapat perbedaan rerata kadar LDL antar kelompok p=0,000.Kesimpulan: Pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari pada dosis 800 mg/ml paling efektif menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus dislipidemia

    Pengaruh Pemberian Seduhan Bubuk Kayu Manis (Cinnammomum Zeylanicum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa 2 Jam Post Prandial Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

    Full text link
    Latar Belakang : Kulit kayu manis spesies Cinnammomum zeylanicum sebagai tanaman lokal Indonesia memiliki zat aktif yaitu polifenol yang dapat meningkatkan reseptor insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Meningkatnya sensitivitas reseptor tersebut dapat meningkatkan efektivitas penyerapan glukosa sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kadar glukosa darah mendekati normal. Penelitian ini menggunakan kayu manis yang telah digiling halus sehingga menjadi bubuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh seduhan bubuk kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa 2 jam post prandial (GDP 2 PP) pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode : 54 subjek pasien diabetes melitus dikelompokkan ke dalam 3 kelompok perlakuan, yang meliputi kelompok perlakuan 8 gram (n=18), kelompok perlakuan 10 gram (n=18), serta kelompok kontrol (n=18). Sebelum intervensi dilakukan ketiga kelompok melakukan tes untuk menentukan kadar GDP 2 PP. Kelompok perlakuan diberikan seduhan bubuk kayu manis selama 14 hari dengan dosis 8 gram dan dosis 10 gram. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan seduhan bubuk kayu manis. Setelah 14 hari, ketiga kelompok kembali melakukan tes darah untuk melihat kadar GDP 2 PP. Ketiga kelompok tersebut tetap melakukan mengkonsumsi obat yang telah dipreskripsikan oleh dokter. Hasil : Tidak terdapat perbedaan pada karakteristik subjek dari ketiga kelompok perlakuan sebelm pengujian (p>0,05). Terdapat Perubahan signifikan (p<0,05) pada ketiga kelompok pengujian, dengan Perubahan paling signifikan terdapat pada kelompok 10 gram dengan tingkat korelasi 0.000 dan kelompok 8 gram dengan korelasi 0.001, sedangkan tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol dengan korelasi 0.652. Simpulan : Seduhan bubuk kayu manis (Cinnammomum zeylanicum) dapat menurunkan kadar GDP 2 PP pada penderita diabetes melitus dengan hasil signifikan

    Pengaruh Pemberian Kombinasi Minyak Rami Dengan Minyak Wijen Terhadap Kadar Sgpt Sprague Dawley Dislipidemia

    Full text link
    Latar Belakang: Dislipidemia adalah faktor risiko penyakit perlemakan hati. Kadar SGPT lebih berkorelasi dengan perlemakan hati dan sering digunakan sebagai tanda jejas hepatosit. Minyak rami dan minyak wijen mengandung asam α-linolenat, vitamin E dan sesamin yang berpotensi menurunkan kadar SGPT. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen terhadap kadar SGPT pada tikus dislipidemia.Metode: Penelitian true experimental dengan pre and post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley dislipidemia yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol yang hanya diberikan pakan standar. Tiga kelompok perlakuan diberikan pakan standar dan kombinasi minyak rami dengan wijen dengan dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml selama 14 hari. Kadar SGPT diperiksa dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova.Hasil: Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan. Rerata kadar SGPT sebelum intervensi pada kelompok P1, P2, dan P3 adalah 37,06±0,50; 37,78±0,56; dan 37,68±0,61. Sedangkan rerata kadar SGPT setelah intervensi pada kelompok P1 (p=0,000), P2 (p=0,000), dan P3 (p=0,000) adalah 29,45±0,50; 26,05±0,66; dan 22,89±0,47.Simpulan: Pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen selama 14 hari pada dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml dapat menurunkan kadar SGPT pada tikus Sprague dawley dislipidemia. Penurunan terbesar tejadi pada dosis 3 m

    Perbedaan Efek Seduhan Kulit Dan Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Sprague Dawley Dislipidemia

    Full text link
    Latar Belakang : Dislipidemia merupakan abnormalitas profil lipid dalam serum, salah satunya adalah peningkatan kadar trigliserida serum. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terbukti memperbaiki profil lipid karena adanya kandungan fenolat dan flavonoid. Kulit buah naga merah mengandung kandungan gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, serat dan senyawa betasianin.Tujuan : Mengetahui perbedaan efek pemberian seduhan kulit dan jus daging buah naga merah terhadap kadar trigliserida serum tikus Sprague dawley dislipidemia.Metode : Jenis penelitian adalah true experimental dengan pre and post test with control group design. Sampel adalah tikus jantan Sprague dawley usia 10 minggu, diinduksi dislipidemia dengan telur puyuh dan asam kolat. Pada kelompok K(-) diberi pakan standar, kelompok K(+) diberi pakan tinggi kolesterol, kelompok P1 diberi seduhan kulit buah naga merah dan kelompok P2 diberi jus buah naga merah. Kadar trigliserida serum diperiksa dengan metode CHOD-PAP dan GPO-PAP. Data kemudian dianalisis menggunakan uji paired t test dan one way ANOVA.Hasil : Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-), K(+), P1 dan P2. Pemberian seduhan kulit selama 14 hari dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar 53,61 mg/dl (SD= 4,06) sedangkan jus buah naga merah dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar 36,99 mg/dl (SD= 8,14). Setelah intervensi terdapat perbedaan rerata kadar trigliserida antar kelompok p=0,000 kecuali K(-) dengan seduhan kulit p=1,000.Simpulan : Pemberian seduhan kulit buah naga merah dan jus daging buah naga merah selama 14 hari dengan dosis 9,08 g/200 gbb tikus dan 1,53 g/200 gbb tikus dapat menurunkan kadar trigliserida serum masing-masing sebesar 53,61 mg/dl (SD= 4,06) dan 36,99 mg/dl (SD= 8,14) pada tikus Sprague dawley dislipidemia

    Gambaran Sisa Makanan Dan Mutu Makanan Yang Disediakan Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

    Full text link
    Background: The therapeutic outcome strongly depends on the nutrition care. Nutrition department is responsible on in-patient's nutrients fulfillment. A comprehensive nutrition care comprised of planning, providing the diet, food processing and serving must be conducted by this department. Previous study shows 50% in-patient did not complete the meal and 75% complained the meal served. This condition leads to nutrients inadequacy and hence the malnutrition in hospital. No similar study is being conducted in dr. Kariadi Hospital Semarang. Method: A cross sectional descriptive study were being conducted for 11 days. The responden size is 30 from several wards in Dr.Kariadi Hospital who received a normal meal. The datas collected was a primary data trough direct oservation and interview using a questionairre. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan selama 11 hari dengan pendekatan Result: Food residues ≥ 75% for animal-based was 9%, plant-based 3% dand vegetables 18% according to the Comstock method. From one single menu cycle, most of all considered to be good in taste and look. But there were still a few serves, animal-based (7 serves), plant-based 94 serves), and vegetables (6 serves) cosidered to be bad in taste and look for ≥ 50% respondent. Conclusion: Most food residue derives from vegetables and animal-based so it needs a better and more variation in its processing
    corecore