17 research outputs found

    Dampak dan Upaya Penanggulangan Terjadinya Abrasi Menggunakan Citra Satelit Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Tanjung Benoa Bali

    Get PDF
    Kawasan pantai merupakan satu kawasan yang sangat dinamik begitu pula dengan garis pantainya. Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Perubahan terhadap garis pantai adalah suatu proses tanpa henti (terus menerus) melalui berbagai proses baik pengikisan (abrasi) maupun penambahan (akreasi) pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai ( longshore current), tindakan ombak dan penggunaan tanah (Vreugdenhil , 1999). Tanjung adalah bagian daratan yang menjorok ke laut. Cakupan wilajah kajian kami yakni mengambil wilayah di Tanjung Benoa, Bali. Banyak media massa di Bali saat ini yang memberitakan kondisi Tanjung Benoa sangat memprihatinkan dan terus mengalami abrasi. Salah satu pendapat di media massa menyebutkan, “Abrasi semakin hari semakin mengancam Tanjung Benoa. Kalau tidak segera direklamasi bisa berbahaya,” (Wayan Ranten, Pos Bali). Namun dari berbagai pem beritaan di media massa, belum ada yang menyebutkan seberapa luas sebenarnya abrasi yang sudah terjadi di daerah Tanjung Benoa tersebut hingga tahun 2017. Efek dari adanya abrasi ini mengakibatkan tergerusnya lahan disekitar Tanjung Benoa, hal ini mengakibatkan rusaknya ekosistem di pesisir Tanjung Benoa. Untuk mengetahuidan mempelajari peristiwa abrasi serta mengetahui berapa luasan daerah yang mengalami abrasi yang terjadi di daerah sekitar Tanjung Benoa, dilakukan analysis multi temporal dengan pemantaua n menggunakan bantuan teknologi penginraan jauh dengan waktu pemantauan yang berbeda atau multi temporal. Teknologi pengindraan jauh yang digunakan yakni satelit. Citra satelit secara multitemporal dapat dianalysis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian dilihat luas daerah yang mengalami abrasi di Tanjung Benoa. Dengan diketahui besarnya luas daerah akibat abrasi tersebut, maka dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah setempat untuk mengambil tindakan pencegahan abrasi pantai di Tanjung Beno a, agar tidak menjadi semakin parah. Kata kunci: Abrasi, Tanjung Benoa, Citra satelit, SI

    Klasifikasi Area Vegetasi dan Non Vegetasi pada Citra Sentinel-2 Menggunakan Metode EVI dengan Google Earth Engine (Studi Kasus: Kabupaten Klaten)

    Get PDF
    Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh  informasi tentang obyek, area, atau fenomena melalui analisis data. Salah satu nya dengan pemantauan dan analisis dari citra satelit. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan citra satelit Sentinel-2 yang meruapakan citra satelit resolusi sedang. Google Earth Engine meruapakan platform berbasis cloud yang memudahkan untuk  mengakses dan memproses kumpulan data geospasial yang sangat besar untuk analisis. Penggunaan indeks vegetasi yang umum digunakan untuk mengestimasi biomassa diantaranya adalah, Normalized Difference Vegetation Index untuk membedakan suatu daerah yang terdapat vegetasi atau tidak dan Enhanced Vegetation Index (EVI) sebagai pengembangan dari NDVI. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Klaten yang merupakan bagian dari Privinsi Jawa Tengah yang secara geografis terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Pada penelitian ini, menghasilkan nilai 0,3 sebagian besar merupakan area yang bervegetasi

    ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI MENGGUNAKAN SOFTWARE PIXEL FACTORY DENGAN KOORDINAT ORTHOSISTEMATIK DI WILAYAH BANGKA

    Get PDF
    Badan Informasi Geospasial merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas untuk menyediakan Informasi Geospasial di Indonesia, salah satu produk dari Informasi Geospasial ini adalah Peta Rupabumi atau Peta Dasar yang di jadikan sebagai acuan dalam keperluan pemetaan, baik untuk kepentingan nasional maupun swasta. Pembuatan peta rupabumi memiliki Standar Oprational Procedure di setiap pengerjaannya. Peta rupabumi yang di buat oleh BIG menggunakan Citra haruslah melalui tahap orthorektifikasi. Orthorektifikasi dilakukan dalam upaya untuk menghilangkan distorsi salah satunya adalah kesalahan geometrik pada citra. Bangka Belitung merupakan salah satu dari Wilayah di Indonesia yang belum memiliki Peta Dasar untuk keperluan pemetaan skala besar. Oleh karena itu, penulis melakukan pekerjaan “Orthorektifikasi Citra Satelit Resolusi Tinggi Menggunakan Software Pixel Factory dengan Koordinat Orthosistematik di Wilayah Bangka” ini dalam rangka mendukung ketersediaan data Peta Dasar di Wilayah tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tahapan pengoprasian software Pixel Factory untuk keperluan Orthorektifikasi serta mengetahui nilai ketelitian Uji Akurasi dari orthorektifikasi Citra Tegak Resolusi Tinggi menggunakan koordinat orthosistematik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, Dari hasil uji akurasi CE90 didapatkan ketelitian 9 meter. Data hasil orthorektifikasi dapat digunakan untuk pemetaan dengan skala paling besar 1:25.000 di kelas 3. Hasil orthorektifikasi CSRT menggunakan banyak scene citra dan menggunakan koordinat orthosistematik sebagai parameter pengganti GCP belum mencapai target yang di inginkan yaitu 2,5 meter.Kata kunci : Bangka, Orthorektifikasi, Citra Satelit, Pixel Factor

    ANALISIS PERUBAHAN LAHAN TAMBANG TIMAH DAN SEBARANNYA DI PULAU BELITUNG DENGAN MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Studi Kasus Kabupaten Belitung Timur

    Get PDF
    Pertambangan dan pengelolaan mineral sekarang ini sudah menjadi salah satu bidang utama dalam kegiatan ekonomi Indonesia. Terutama pada kegiatan penambangan timah, dimana aktivitas tambang timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun dengan jumlah cadangan yang cukup besar. The Indonesian Tin Belt†merupakan cadangan timah yang tersebar dalam bentangan wilayah sejauh 800 kilometer. Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu wilayah yang merupakan bagian dari Jalur Mineralisasi Logam di Indonesia bagian barat sebagai penghasil timah (Sn) terbesar di Indonesia. Terdapat permasalahan di daerah-daerah bekas penambangan timah di Pulau Belitung. Banyaknya lubang-lubang bekas galian tambang timah yang dibiarkan begitu saja pasca penambangan tanpa adanya usaha untuk melakukan reklamasi maupun pemanfaatan kembali merupakan masalah yang sangat serius jika dibiarkan begitu saja. Mencermati permasalahan di Kabupaten Belitung Timur, teknologi penginderaan jauh berbasis sistem informasi geografis merupakan teknologi yang dapat memberikan informasi geospasial yaitu penyebaran lokasi tambang serta dapat memberikan infomasi lainnya seperti, luas area pertambangan, area tambang yang masih aktif maupun yang telah ditinggalkan, serta perubahan lahannya. Sehingga dengan diketahuinya informasi tersebut dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan untuk dilakukannya rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik lagi. Analisis pada penelitian ini ada dua permasalahan yang akan dianalisis, yaitu analisis perubahan tutupan lahan/penggunaan lahan, yaitu dengan cara membandingkan tutupan lahan tahun 2013 dengan tutupan lahan tahun 2018 pada kabupaten Belitung Timur dan analisis sebaran lahan tambang timah dengan Peta WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan), yaitu dengan cara proses overlay peta hasil klasifikasi tahun 2018 dengan peta WIUP Kabupaten Belitung Timur. Selanjutnya hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu peta perubahan lahan tambang timah Pulau Belitung  tahun 2013 dan tahun 2018 serta peta hasil analisis lahan tambang timah dengan Peta WIUP Pulau Belitung tahun 2018.Kata kunci :  Perubahan Lahan Tambang, Maximum Likelihood, Belitung Timur, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi

    Pemanfaatan Aplikasi Mobile GIS Menggunakan Plugin Mergin Maps Untuk Mendukung Kegiatan Survey Aset Jaringan Listrik Serta Pembuatan Peta Aset Jaringan Listrik (Studi Kasus: Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang)

    Get PDF
    Kegiatan survey aset jaringan Semarang Barat memiliki teknis pencatatan data aset dengan cara manual yakni menulis tangan di kertas formulir pencatatan aset dan perhitungan panjang segmen aset dengan menggunakan meter roda.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari kendala teknis pencatatan meter sebelumnya dengan memanfaatkan aplikasi Mobile GIS menggunakan Plugin  Mergin  Maps untuk mendukung kegiatan survey aset jaringan listrik  Semarang Barat serta pembuatan peta aset jaringan listrik.  penelitian ini dilakukan pada area kerja Perusahaan jaringan listrik di Semarang Barat. Metode yang digunakan dalam merancang aplikasi adalah metode System Development Life Cycle atau yang dikenal dengan istilah SDLC. SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Dengan  memanfaatkan plugin Mergin Maps  peneliti dapat membangun aplikasi mobile GIS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survey pencatatan aset.Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi mobile GIS yang memuat kolom pendataan aset jaringan tegangan rendah dan aset meteran APP Pelanggan. Serta penelitian ini menghasilkan peta aset jaringan listrik yang dibuat dari data hasil survey aset menggunakan aplikasi mobile GIS. Saran pada penelitian selanjutnya adalah aplikasi mobile GIS dapat dikembangkan lagi untuk memuat lebih banyak fitur dan cakupan pekerjaan survey aset  jaringan listrik

    DETERMINING TRANS JOGJA BUS STOP LOCATIONS USING A COMBINATION OF SPATIAL ANALYSIS AND FUZZY LOGIC

    Get PDF
    The increase in population from migration coupled with natural growth resulted in a high population density in Yogyakarta City, with a negative impact of traffic congestion due to the number of vehicles that were not proportional to road capacity. One of the efforts to lessen congestion was through efficient public transportation. Trans Jogja can be one of the solutions to this problem. However, despite having up to 90 stops in Yogyakarta City, the existing stop locations are not evenly distributed. Thus, in order to propose appropriate bus stop locations, this study aimed to utilize the weighting and utilization of GIS, based on a number of factors usithe ng fuzzy logic method. The result showed that the weight of eh parameter also influenced locations with a high suitability. Values with a high match were pixel values ranging from 6.824 to 9.49. The location of high suitability was close to the road around the location with a high level of crowds, such as office areas, shopping centers, hotels, educational facilities, and tourism. This study proved that fuzzy logic could be used as a tool in spatial analysis to obtain criteria for a location by considering the probability of correctness of each selected parameter

    ANALISIS PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH UNTUK IDENTIFIKASI PERTUMBUHAN PASAR TANAH DI KOTA BOGOR TAHUN 2018

    Get PDF
    Tanah merupakan sumber daya yang berperan penting dalam mendukung kebutuhan dasar manusia. Tanah perlu dikelola dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemakmuran manusia tanpa merusak kelestarian dari tanah itu sendiri dan lingkungan sekitarnya. Peningkatan jumlah penduduk mengindikasikan bahwa kebutuhan akan tanah juga mengalami peningkatan, sehingga mendorong peningkatan permintaan akan tanah yang kemudian akibatnya meningkatkan penawaran harga tanah yang semakin tinggi. Transaksi jual beli tanah juga ikut meningkat. Karena jumlah tanah sifatnya tetap maka adanya peraturan tentang penggunaan tanah di dalam perencanaan wilayah sangat diperlukan. Distribusi transaksi jual beli tanah dapat digambarkan dalam bentuk peta pasar tanah. Pasar tanah dapat menunjukkan kawasan yang memiliki jumlah transaksi yang tinggi. Dari pasar tanah di Kota Bogor dapat dianalisis arah dan tingkat pertumbuhan wilayah di Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis psar tanah di Kota Bogor untuk mengidentifikasi pertumbuhan wilayah Kota Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data transaksi jual beli tanah yang dilaporkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah kepada Badan Pertanahan Nasional Kota Bogor pada tahun 2017 dan 2018. Data disesuaikan berdasarkan sumber data dan waktu. Kemudian data diolah dalam bentuk tabel, grafik, dan peta untuk menggambarkan pasar tanah yang terbentuk. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Analisis dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang ada yaitu fakta yang diperoleh dari distribusi transaksi jual beli tanah yang digambarkan dalam peta pasar tanah. Analisis pertumbuhan wilayah dilakukan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah di Kota Bogor tahun 2017 s.d. 2018. Pasar tanah dapat diidentifikasi dari data transaksi jual beli tanah. Pasar tanah yang digambarkan berdasarkan jumlah transaksi, luas tanah, ada dan tidaknya bangunan, harga tanah saat transaksi, dan Nilai Jual Objek Pajak menunjukkan bahwa transaksi banyak terjadi pada kawasan strategis yang dilewati akses jalan arteri primer dan jalan kolektor. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal berupa aksesibilitas dan infrastruktur kota memegang peranan penting dalam menentukan arah pertumbuhan wilayah di Kota Bogor. Kata kunci : Kota Bogor, Zona Nilai Tanah, Pasar Tanah, Pertumbuhan Wilaya

    APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS PERSEBARAN PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Tanah adalah sumber utama kesejahteraan dan kehidupan masyarakat, oleh karena itu penggunaan lahan dan pemanfaatan lahan secara optimal. Pada Pasal 19 UUPA ayat 1 dijelaskan bahwa “Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur degan Peraturan Pemerintah“, Selanjutnya pada ayat (2) nya memberikan rincian bahwa pendaftaran tanah yang disebut pada ayat (1) tersebut meliputi:Pemetaan, dan pembukuan tanahPendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebutPemberian surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti   yang kuatJadi jelaslah sebenarnya bahwa tujuan pendaftaran tanah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap hak atas tanah. Pendaftaran Tanah adalah tugas dan beban pemerintah akan tetapi untuk mensukseskannya/keberhasilannya sangat tergantung pada partisipasi aktif / peranan masyarakat terutama pemegang hak. Perwujudan penggunaan dan pemanfaatan optimal lahan dapat dilakukan melalui penyusunan rencana tata ruang yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Harmonisasi dengan rencana penggunaan lahan harus diatur dalam perencanaan tata ruang sehingga setiap area tanah dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan dan dibudidayakan secara efisien dan seimbang sambil menghormati hak-hak masyarakat, itu akan cepat dipersiapkan dan diatur ketika tersedia penggunaan lahan peta dan penggunaan lahan skala besar. Dalam Pasal 40 Peraturan Badan Pertanahan Nasional No. 4 tahun 2006 yang mengatur tugas dan Potensi Sub Bagian Tematik Tanah di Kantor Pertanahan sedang menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan teknis petugas peralatan dan pembinaan penaksir tanah terkomputerisasi. Bagian Pemetaan Tematis menyediakan Peta Tematik, di sisi lain pengukuran dan bagian survei menyediakan Peta Pendaftaran Tanah. Peta kedua menggambarkan hasil sejauh ini belum dibagikan di jajaran Kantor Pertanahan untuk masing-masing komponen dalam pembuatan dan memiliki sistem koordinat peta dan skala yang berbeda, sehingga informasi yang diberikan sebagai hasil data masih sebagian dimiliki oleh Kantor Pertanahan tidak dapat memberikan informasi dan hasil maksimal, dan biaya pemetaan menjadi sangat besar. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan peta yang menyeluruh tentang pembagian bidang tanah lengkap dengan penggunaan lahan terutama di Kedungkandang, Kota Malang. Kata Kunci : penggunaan lahan; peta tematik; sistem informasi geografis; pertanaha

    ANALISIS PENDUGAAN STOK KARBON VEGETASI DENGAN PENGINDERAAN JAUH MENGGUNAKAN METODE LIGHT USE EFFICIENCY DI HUTAN PENGGARON, KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

    Get PDF
    Efek rumah kaca merupakan masalah iklim yang menyebabkan munculnya fenomena pemanasan global. Stok karbon merupakan eksternalitas yang diperhatikan pada pencegahan pemanasan global. Sebagai salah satu kawasan hutan terluas di Kota Ungaran, Hutan Penggaron berperan penting dalam menjaga stok karbon. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap stok karbon di Hutan Penggaron sebagai sebagai salah satu pilar pengendalian emisi karbon di Kota Ungaran. Penelitian ini mengkaji tentang pendugaan kelimpahan stok karbon Hutan Penggaron. Stok karbon diestimasi menggunakan penginderaan jauh dengan metode light use efficiency (LUE). Metode LUE memperoleh nilai estimasi biomassa vegetasi menggunakan 3 parameter antara lain fraksi radiasi aktif fotosintesis (fPAR) yang dimodelkan menggunakan NDVI, efisiensi penggunaan cahaya matahari maksimum, serta photosynthetically active radiation (PAR). Berdasarkan hasil pemodelan, Hutan Penggaron dengan luas kawasan sebesar 9.183884 km2 memiliki total kandungan stok karbon sebesar 5953919,444 Ca. Total stok karbon per hektar adalah  5953,919 Ca/Ha. Lahan non-vegetasi memiliki kandungan stok karbon terendah sebesar -20,418 Ca, sementara kelas kerapatan sangat tinggi memiliki kandungan stok karbon tertinggi sebesar 2980908135,909 Ca. Pohon Mahoni merupakan jenis pohon dengan kemampuan serapan karbon terbesar dengan rata-rata diameter batang sebesar 46,921 cm. Hasil pemodelan stok karbon di Hutan Penggaron memiliki akurasi nilai RMSE sebesar 0,1844405. Uji korelasi menggunakan uji korelasi Pearson dengan hasil korelasi sebesar 0,0974. Nilai uji Kolmogorov-Smirnov pada tingkat kepercayaan 90% dan level signifikansi 10% adalah sebesar 0,2. Nilai uji statistik adalah sebesar 0,111. Hasil penelitian menunjukkan adanya stok karbon dalam jumlah besar di Hutan Penggaron sehingga diharapkan adanya upaya pelestarian ekologis terhadap keberlansungan Hutan Penggaron.Kata kunci :  LUE, NDVI, PAR, Stok Karbo

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN CA SERVIK MENGGUNAKAN METODE VISUAL ASAM ASETAT (IVA)

    Get PDF
    ABSTRAK  Latar belakang Target pencapaian IVA di Lampung dengan Target 60 % padatahun 2017, dengan jumlah WUS di Wilayah Kerja Puseksmas Hajimena berjumlah 3882 dengan WUS yang datanguntuk melakukan pemeriksaan berjumlah 635 (16,35%). Padatahun 2018 target cakupan pemeriksaan IVA 70%, dengan jumlah WUS 4738 dengan jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan IVA berjumlah 427 (9,02%).  Tujuan penelitian diketahuiFaktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Ca Servik Menggunakan Metode Visual AsamAsetat (Iva) Di Wilayah Kerja Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar Kabupten Lampung Selatan Tahun2019. Metode Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian cros sectional. Variabel penelitian pengetahuan, dukungan suami dan peran petugas kesehatan dengan pemeriksaan CaServik menggunakan Metode Visual AsamAsetat (IVA). Populasi kepada wanita usia subur yang memiliki pasangan berjumlah 96 orang, pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Penelitian di wilayah kerja Puskesmas Hajimena bulan Mei-Juni 2019. Menggunakan data primer. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data secara univariat danbivariat (chisquare). Hasil penelitian diketahui bahwa responden yang tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 66 (80,5%). Pengetahuan kurang baik sebanyak 65 (79,3%). Responden tidak ada dukungan suami sebanyak 51 (62,2%). Responden ada dukungan petugas tentang pemeriksaan IVA sebanyak 46 (56,1%).  Kesimpulan Ada hubungan pengetahuan dengan pemeriksaan CaServik Menggunakan Metode Visual Asam Asetat (IVA) (p-value = 0,011dan OR 7,438 (CI 95% 1,566-35,332)). Ada hubungan dukungan suami (pvalue = 0,003 dan OR 6,900 (CI 95% 1,982-24,021)). Ada hubungan peran petugas kesehatan (p-value = 0,011 dan OR 7,438 (CI 95% 1,566-35,332)).  Saran lebih meningkatkan penyuluhan pada WUS tentang kanker serviks.  Kata kunci: kanker servik, pengetahuan, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, pemeriksaan IVA  
    corecore