67 research outputs found

    Entrepreneurial Index of Farmers Applying Specialization and Diversification Farming System: Case Study of Vegetable Farmers in Kabupaten Agam

    Get PDF
    The research aims to see the level of entrepreneurship of vegetable farmers in six sub-districts in Kabupaten Agam, particularly specialized and diversified vegetable farmer. The research is explanatory research, using 200 respondents taken by quota sampling proportionally. Farmer entrepreneurship level is measured using the Entrepreneurship Behavior Index (EBI). The result shows the overall level of entrepreneurship of vegetable farmers in six districts in Kabupaten Agam in the medium category that is equal to 69%,  Farmers who specialize in vegetable crops have higher levels of entrepreneurship than vegetable farmers who choose to diversified vegetable cultivation. The specialized vegetable farmer  have greater degree of decision making ability compared to diversified vegetable farmer. Diversified vegetable farmer concerned more on economic motives than specialized farmer. Risk taking ability also revealed difference tendency  among specialized and diversified vegetable farmer. Specialized vegetable farmer have bigger information seeking  capability, meanwhile diversified vegetable farmers are stronger for their leadership capability. The implications of this study that the entrepreneurial spirit vegetable growers is a variable that can provide reinforcement for the implementation of specialized cultivation systems. This means that if the entrepreneurial ability of farmers can be further improved, then with the application of specialized cultivation systems in vegetable crops, farmers will be able to create value-added products or produce derivative products from vegetable commodities produced

    PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, FASILITAS KERJA DAN KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLISI SATUAN LALU LINTAS POLRES MERANGIN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh (1) Kemampuan kerja  terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas kerja terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Kemampuan kerja, fasilitas kerja dan keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin.Populasi dalam penelitian ini seluruh Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin sebanyak 40 orang. Teknik Penentuan jumlah sampel yang diambil sebagai responden dengan menggunakan total sampling.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Kemampuan kerja  memberikan pengaruh signifikan  yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas Kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap Kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Pelatihan , Kemampuan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangi

    Pengaruh Kelebihan Beban Kerja, Konflik Kerja Terhadap Kelelahan Emosional Polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin Melalui Stres Kerja

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh 1) Pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. 2). Pengaruh konflik kerja terhadap stres kerja polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. 3). Pengaruh stres kerja terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. 4). Pengaruh kelebihan beban kerja terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. 5). Pengaruh konflik kerja terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. 6). Pengaruh kelebihan beban kerja terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin dengan stres kerja sebagai variabel intervening. 7). Pengaruh konflik kerja terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin dengan stres kerja sebagai variabel intervening. Populasi dan sampel dalam penelitian ini seluruh polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin sebanyak 32 orang. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan total sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur dengan memenuhi persyaratan uji asumsi klasik normalitas, linearitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelebihan beban kerja dan konflik kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangin. Disamping itu, kelebihan beban kerja, konflik kerja serta stres jerha juga berpengaruh signifikan terhadap kelelahan emosional polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Merangi

    PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, FASILITAS KERJA DAN KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLISI SATUAN LALU LINTAS POLRES MERANGIN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh (1) Kemampuan kerja  terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas kerja terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Kemampuan kerja, fasilitas kerja dan keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin.Populasi dalam penelitian ini seluruh Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin sebanyak 40 orang. Teknik Penentuan jumlah sampel yang diambil sebagai responden dengan menggunakan total sampling.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Kemampuan kerja  memberikan pengaruh signifikan  yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas Kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap Kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Pelatihan , Kemampuan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangi

    PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, FASILITAS KERJA DAN KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLISI SATUAN LALU LINTAS POLRES MERANGIN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh (1) Kemampuan kerja  terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas kerja terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Kemampuan kerja, fasilitas kerja dan keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin.Populasi dalam penelitian ini seluruh Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin sebanyak 40 orang. Teknik Penentuan jumlah sampel yang diambil sebagai responden dengan menggunakan total sampling.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Kemampuan kerja  memberikan pengaruh signifikan  yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (2) Fasilitas Kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja  anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (3) Keseimbangan kehidupan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap Kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangin (4) Pelatihan , Kemampuan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja  Anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Merangi

    Distorsi Harga Tandan Buah Segar (Tbs) Kelapa Sawit Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Petani Di Pedesaan the Price Distortion of Oil Palm Stem Fresh Fruit (Tbs) and Its Influence Toward Farmer Income in the Rural Area

    Full text link
    Kelapa sawit merupakan tanaman primadona sebagian besar masyarakat Riau, karena terbukti memberikan penghasilan yang lebih baik dari tanaman perkebunan lainnya. Sampai tahun 2003 luas perkebunan kelapa sawit telah mencapai 1.312.661 ha dengan tingkat pertumbuhan per tahun sebesar 15,39%. Namun pada tingkat petani terdapat distorsi harga antara petani swadaya dengan petani peserta plasma. Distorsi ini menyebabkan kesenjangan pendapatan antara petani kelapa sawit di pedesaan. Kesenjangan ini disebabkan, antara lain: 1) distorsi harga antara petani plasma dengan petani swadaya; 2) kemampuan petani swadaya terhadap pengelolaan kebun masih rendah; 3) pendapatan petani swadaya sangat dipengaruhi oleh harga TBS yang mereka terima; dan 4) pasar TBS lebih cenderung monopsonistik

    Rancangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Berbasis Agribisnis Di Daerah Riau Modeling of Economic Empowerment of Rural Community Based on Agro-business Activities in Riau

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor pendukung pembangunan ekonomi pedesaan. Pelaksanaan pembangunan pertanian di pedesaan harus dirancang dengan sistem agribisnis yang melibatkan berbagai lembaga ekonomi dan penunjang, antara lain: perguruan tinggi, lembaga perkreditan, pengusaha, pengusaha tani (petani), dan koperasi. Koperasi merupakan motor penggerak pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan. Koperasi berfungsi sebagai badan USAha di pedesaan dan pelaksana penuh sistem agribisnis. Koperasi agribisnis dapat menciptakan peluang USAha dalam kegiatan ekonomi pedesaan sehingga menyebabkan naiknya pendapatan masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan

    PEMBERDAYAAN KOPERASI BERBASIS AGRIBISNIS DI DAERAH PEDESAAN

    Get PDF
    Pembangunan ekonomi kerakyatan di daerah Riau difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan. Untuk pembangunan ekonomi pedesaan pemerintah daerah telah mengembangkan sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan berbasis agribisnis. Program ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Dalam pengembangan agribisnis masih ditemukan permasalahannya, antara lain: lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan; ketersediaan bahan baku dan kontinuitasnya;  terbatasnya kemampuan  dalam penguasaan teknologi; lemahnya organisasi dan manajemen usaha; dan  kurangnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu alternatif pemecahannya untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberdayakan lembaga ekonomi pedesaan yaitu koperasi. Koperasi memegang peranan sangat penting pada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama di pedesaan. Koperasi harus berfungsi sebagai badan usaha di pedesaan dan pelaksana penuh pemasaran produk agribisnis. 

    Dampak Kegiatan Hak Pengusahaan Hutan (Hph) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Di Kabupaten Siak the Effect of Forest Commercial Right Toward Socioeconomic of Siak Community

    Full text link
    Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah di propinsi Riau yang memiliki potensi hutan yang cukup tinggi, sehingga banyak Perusahaan yang mempunyai Hak Pengusahaan Hutan (HPH), melakukan kegiatan menggali potensi hutan. Penelitian yang merupakan Development Research ini bertujuan mengkaji dampak kegiatan HPH terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitarnya, antara lain: terhadap lembaga ekonomi, mobilitas penduduk, pemilikan lahan, peluang USAha, kesempatan kerja, dan distribusi pendapatan masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan HPH menyebabkan: semakin sempitnya lahan pertanian; berkurangnya pemilikan lahan bagi masyarakat tempatan; sering terjadi konflik, baik antara masyarakat tempatan dengan pendatang, maupun dengan Perusahaan HPH; berkembangnya kegiatan penebangan kayu ilegal (illegal logging); serta tingginya mobilitas penduduk. Di sisi lain, kegiatan penebangan hutan dapat menciptakan peluang USAha, kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat sekitarnya, dan pertumbuhan ekonomi

    What is the Existing Condition of Palm Oil Plantation Management in Riau Province, Indonesia?

    Get PDF
    This study aims to describe the management of oil palm plantations in Riau Province using a qualitative method. The Nvivo 12 Plus software was used to analyze the data, which came from the results of interviews with each of the important actors. The results of this study showed that the social and legal aspects of managing oil palm plantations (37.93%), the economic aspects (34.48%), and the ecological aspects (27.59%) were the ones that stood out the most. The public has a general idea of what the economic benefits of oil palm are and what stakeholders think about them. From an environmental point of view, oil palm plantations are very important for keeping soil and water in place. However„ when you look at oil palm from a social and legal point of view, you can see that it has helped make residents’ incomes more equal. Therefore, it is important to remember that oil palm plantations need to be constantly and thoroughly monitored and evaluated by the people in charge of them. Keywords: existing, management, plantation, palm oi
    • …
    corecore