76 research outputs found
Effects of Adding Zeolite to the Ration on the Production Performance of Mice (Mus Musculus): the First and the Second of Litter Size
The
research has been conducted to study the effect of adding zeolite to the ration on the
production performance of mice (Mus musculus). The litter of the first (LS12) and second (LS2)
from the same mice which received rations added with zeolite for a long period of time were
used in this experiment. The rations with different level of zeolite ( 0,3, 6 and 9%) were used for
male and female experimental mice from LS1 and LS2. Randomized Complete Design (RCD)
with two factors, namely level of zeolite and sex, with six replication used in this experiment.
The result showed that added zeolite to the ration did not affect feed consumption but
significantly increased body weight gain and feed efficiency, reduced water and protein content
of feces but significantly increased protein digestibility. Mortality rate in this experiment was
very low ( 1.6 β 2.41%). It could be concluded that added zeolite to the ration up to 9% give
better performances of the experimental mice
Kurkumin dalam Ransum Babi sebagai Pengganti Antibiotik Sintetis untuk Perangsang Pertumbuhan
Dosis pemberian kurkumin yang setara dengan antibiotic Virginamisi sebagai perangsang pertumbuhan pada babi perlu dikaji. Metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan ransum, yaitu; Rvm: 50 ppm Virginamici, R0: tanpa Virginamici dan Kurkumin, R1: 120 ppm Kurkumin, R2: 160 ppm Kurkumin dan R3: 200 ppm Kurkumin. Tiap perlakuan diulang lima kali, sehingga jumlah ternak yang digunakan adalah 25 ekor babi starter umur 2 bulan dengan bobot badan 18 kg dan koefisien variasi 6,33 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Kurkumin sebagai bahan aditif dalam ransum sebanyak 160 ppm berpengaruh nyata terhadap kecernaan energi, kecepatan laju makanan, pertambahan bobot badan, Konversi ransum dan waktu mencapai bobot potong. Penggunaan Kurkumin dalam ransum sampai dosis 160 ppm dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan menggantikan antibiotik sintetis
Using Zeolite Into Rations And Effects To Reproduction Of Mice (Mus Muculus) Until The Second Of Litter Size
This experiment were conducted to study
the effect of substituted a part of ration with zeolite (the level of substitution were 0, 3, 6 and 9%
from total ration) on the reproductive performances of female mice in first (LS1) and second
(LS2) deliveries (litter size), and the observation were conducted on both litter from birth to
weaning period on birth and weaning weight, feed consumption of the pregnant mice , feed
consumption of mice with their young, average daily gain (ADG) and mortality during lactation
period.The result showed that ration substituted with zeolite significantly (P< 0.05) increased feed
consumption of pregnant mice from LS1 and LS2, feed consumption of mice with their young in
LS1, bird weight (LS1), weaning weight (LS1 and LS2) and ADG of suckling mice in LS2.The rest
of parameters measured did not affected significantly in both LS1 and LS2. Substitution of zeolite
up to 9% of the ration did not give bad effect on production and reproduction of mice in the first
(LS1) and second (LS2) litter
Perubahan terhadap Kadar Air, Berat Segar dan Berat Kering Silase Pakan Lengkap Berbahan Dasar Jerami Padi dan Biomassa Murbei
Proses fermentasi yang berlangsung pada saat pembuatan silase memungkinkan kadar air bahan silase akan berubah dibandingkan sebelum dibuat silase, bahkan proses ensilase dapat meningkatkan atau menurunkan nutrien yang terkandung dalam pakan komplit. Penelitian ini mengkaji Perubahan kadar air, berat segar dan berat kering silase pakan komplit dibandingkan dengan pakan komplit yang belum dibuat silase. Hal ini terkait dengan kehilangan nutrien yang digunakan pada proses fermentasi atau sebaliknya terdapat peningkatan nutrien yang terbentuk akibat proses fermentasi. Perlakuan terdiri atas enam komposisi pakan komplit yang berbeda yang dibuat silase, yakni: J1 = 50% Jerami padi + 50% konsentrat + 0% biomassa murbei; J2 = 50% Jerami padi + 40% konsentrat + 10% biomassa murbei; J = 50% Jerami padi + 30% konsentrat + 20% biomassa murbei; J4 = 50% Jerami padi + 20% konsentrat + 30% biomassa murbei; J5 = 50% Jerami padi + 10% konsentrat + 40% biomassa murbei dan J6 = 50% Jerami padi + 0% konsentrat + 50% biomassa murbei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan berat segar seluruh bahan Perunit percobaan tidak berbeda nyata, terdapat perbedaan yang nyata pada Perubahan terhadap kadar air, berat segar dan berat kering bahan sebelum dan sesudah dibuat silase
KURKUMIN DALAM RANSUM BABI SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIK SINTETIS UNTUK PERANGSANG PERTUMBUHAN
Dosis pemberian kurkumin yang setara dengan antibiotic Virginamisi sebagai perangsang pertumbuhan pada babi perlu dikaji. Metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan ransum, yaitu; Rvm: 50 ppm Virginamici, R0: tanpa Virginamici dan Kurkumin, R1: 120 ppm Kurkumin, R2: 160 ppm Kurkumin dan R3: 200 ppm Kurkumin. Tiap perlakuan diulang lima kali, sehingga jumlah ternak yang digunakan adalah 25 ekor babi starter umur 2 bulan dengan bobot badan 18 kg dan koefisien variasi 6,33 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Kurkumin sebagai bahan aditif dalam ransum sebanyak 160 ppm berpengaruh nyata terhadap kecernaan energi, kecepatan laju makanan, pertambahan bobot badan, Konversi ransum dan waktu mencapai bobot potong. Penggunaan Kurkumin dalam ransum sampai dosis 160 ppm dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan menggantikan antibiotik sintetis.Kata kunci: Curcumin, virginiamicin, babi, antibioti
PRODUKTIVITAS KERBAU RAWA DI KECAMATAN MUARA MUNTAI, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR
Penelitian yang dilaksanakan di kelompok peternakan kerbau Rawa Teluk Ridan Desa Pulau Harapan, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas kerbau Rawa di Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Data produktivitas ditinjau dari aspek produksi dan reproduksi. Aspek produksi diteliti menggunakan 16 ekor kerbau Rawa yang terdiri atas pejantan, induk, anak jantan dan anak betina masing-masing 4 ekor. Rerata bobot badan anak kerbau umur 6β24 bulan adalah 201,58Β±81,27 kg dan bobot dewasa umur 3β10 tahun adalah 372,66Β±95,25 kg. Aspek reproduksi diketahui dengan melakukan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah sex ratio jantan/betina 1:4, umur birahi pertama 2,6 tahun dengan lama birahi 8 hari dan panjang siklus birahi 18,5 hari. Rerata birahi dan konsepsi pertama terjadi pada umur 2,8 tahun dengan lama kebuntingan 1 tahun. Angka kelahiran dan calf crop kerbau yaitu 75% dan 67%, rerata kematian anak (mortalitas) 11% pada umur prasapih yaitu 1,7 bulan.(Kata kunci: Kerbau Rawa, Produktivitas, Kabupaten Kutai Kartanegara
PRODUKTIVITAS KERBAU RAWA DI KECAMATAN MUARA MUNTAI, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR
Penelitian yang dilaksanakan di kelompok peternakan kerbau Rawa Teluk Ridan Desa Pulau Harapan, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas kerbau Rawa di Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Data produktivitas ditinjau dari aspek produksi dan reproduksi. Aspek produksi diteliti menggunakan 16 ekor kerbau Rawa yang terdiri atas pejantan, induk, anak jantan dan anak betina masing-masing 4 ekor. Rerata bobot badan anak kerbau umur 6β24 bulan adalah 201,58Β±81,27 kg dan bobot dewasa umur 3β10 tahun adalah 372,66Β±95,25 kg. Aspek reproduksi diketahui dengan melakukan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah sex ratio jantan/betina 1:4, umur birahi pertama 2,6 tahun dengan lama birahi 8 hari dan panjang siklus birahi 18,5 hari. Rerata birahi dan konsepsi pertama terjadi pada umur 2,8 tahun dengan lama kebuntingan 1 tahun. Angka kelahiran dan calf crop kerbau yaitu 75% dan 67%, rerata kematian anak (mortalitas) 11% pada umur prasapih yaitu 1,7 bulan.
(Kata kunci: Kerbau Rawa, Produktivitas, Kabupaten Kutai Kartanegara
Estimating the nutritive value of cereal crop residues: Implications for developing feeding standards for draught animals
Reviews analytical methods for the determination of the nutritive value of crop residues. Gives example on the accuracy of different methods in determining digestibility and of the factors affecting it. Highlights different management practices for feeding cereal crop residues to draught animals
Feed Utilisation and Productive Performance Impact of Work on Female Ruminant (a Review)
Pengaruh kerja per se terhadap performans ternak betina sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Hal ini disebabkan karena hasil-hasil penelitian yang dipublikasi mempunyai variasi yang cukup lebar dalam beberapa hal, termasuk didalamnya adalah perbedaan dalam lama kerja, beban kerja, jenis pakan yang digunakan, dan lingkungan tempat penelitian dilakukan. Review ini akan mencakup beberapa hasil penelitian diseluruh dunia, terutama dari negara-negara berkembang yang sampai saat ini masih bergantung pada penggunaan ternak kerja betina. Pada review ini akan dibahas pengaruh kerja pada ternak betina terhadap penggunaan pakan (konsumsi pakan dan kecernaan) dan performans produksi (produksi susu, komposisi susu, berat badan, dan fisiologi reproduksi)
Metabolizable Energy of Ration Added with Nanocapsule of Turmeric Extract on Broiler Chicken
This study was aimed to develop nanoparticle formulation using turmeric extract and industrialchitosan as the polymer and sodium-tripolyphosphate as cross linker, to evaluate its ability to improvetrue metabolizable energy on broiler chicken. Forty eight of broiler chickens with an average bodyweight of 900 g, were randomly divided into 8 treatments (one treatment was fasted and 7 were fedration plus feed additive), containing six birds per treatment. The formulation of nanoparticle in thisstudy used ionic gelation method. Method used to evaluate the metabolizable energy was totalcollection. Chickens were fasted one day before and after they were treated with rations. Nitrogen, grossenergy and total weight of feed and excreta or ileal digesta released were analyzed to calculate the truemetabolizable energy of the ration. It was found that the basal ration added with nanocapsule 0.1% hadtrue metabolizable energy (3370.66 kcal/kg) significantly higher (P<0.05) than basal ration (3214.85kcal/kg). The result of this study concluded that formulation of nanocapsule using turmeric extract andindustrial chitosan as the polymer and sodium-tripolyphosphate as cross linker was potential to increasetrue metabolizable energy so it can be an alternative for broiler chicken feed additive
- β¦