247 research outputs found

    PENGARUH KONSENTRASI TRIPOLIFOSFAT (TPP) TERHADAP PEMBENTUKAN UKURAN PARTIKEL PADA FORMULASI NANOPARTIKEL EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) MENGGUNAKAN TEKNIK GELASI IONIK

    No full text
    Ekstrak seledri (Apium graveolens L.) memiliki berbagai khasiat untuk mengobati penyakit, terdiri dari beragam senyawa kimia namun memiliki sifat fisikokimia yang kurang menguntungkan sehingga perlu dilakukan modifikasi dalam memformulasikannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan sistem penghantaran ekstrak seledri dengan membuat nanopartikel menggunakan teknik gelasi ionik. Pada pembuatan nanopartikel digunakan polimer kitosan sebagai kation dan Tripolifosfat (TPP) sebagai anion. Konsentrasi kitosan dibuat sama untuk setiap formula yaitu 0,2% dalam asam asetat 0.3% sedangkan konsentrasi TPP dibuat tiga variasi yaitu 0,1%; 0,2%; dan 0,3 %. Hasil pengukuran ukuran partikel menunjukkan bahwa penambahan TPP  0,1; 0,2; dan 0,3 % secara berturut-turut adalah 539 nm, 492 nm, dan 389,8 nm dengan nilai persen penjerapan sebesar 98,76%; 98,78% dan 98,80%

    STUDI PENGGUNAAN LAPISAN TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI SEBAGAI ELEKTRODA LAWAN PADA SEL SURYA TERSENSITISASI WARNA

    No full text
    Lapisan tipis oksida grafena tereduksi (rGO) telah berhasil digunakan sebagai elektroda lawan pada sel surya tersensitisasi warna (DSSC-dye sensitized solar cell). Lapisan oksida grafena (graphene oxide –GO) tersebut berasal dari 1 gram serbuk GO yang dilarutkan dengan 1 ml deionized water (DI). Pelapisan dilakukan di atas substrat FTO (Fluorine-doped Tin Oxide) menggunakan teknik spin-coating. Proses reduksi termal dilakukan pada suhu 200°C selama 1 jam, hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan oksigen pada lapisan GO sehingga terbentuklah lapisan rGO (reduced oksida grafena). Lapisan rGO tersebut kemudian digunakan sebagai elektroda lawan pada purwarupa sel surya tipe DSSC (dye sensitized solar cell) dengan struktur persambungan FTO/TiO2/Ruthenium/rGO /FTO. Karakterisasi arus tegangan (I-V) dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari purwarupa sel surya. Sebagai pembanding, sel purwarupa tanpa menggunakan elektroda lawan (non-CE) turut dikaji. Berdasarkan hasil pengukuran karakteristik arus-tegangan (I-V), nilai efisiensi yang dihasilkan oleh penggunaan elektroda lawan rGO, yaitu sebesar 3,34 % dengan nilai kerapatan arus hubung singkat (Jsc) 3,43 mA/cm2, tegangan terbuka (Voc)0,65V dan Fill Factor (FF) 54,77%. Untuk mengetahui peranan rGO pada struktur sel surya dilakukan analisa sifat resistansi sel dengan perhitungan menggunakan persamaan dioda ideal, dan didapatkan nilai hambatan seri (Rs), hambatan paralel (Rp), dan faktor ideal (n) masing-masing sebesar 5 Ωcm2 , 950 Ωcm2 dan 2,303

    Pemanfaatan 1-Methylcyclopropene Pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.)

    No full text
    Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) merupakan tanaman perenial herbasius dari famili Asteraceae. Krisan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia sebagai tanaman hias dalam bentuk bunga pot dan bunga potong. Permintaan pasar akan bunga krisan mengalami peningkatan setiap tahunnya.. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas bunga potong krisan yakni etilen. Etilen merupakan hormon tanaman yang berperan pada proses pengguguran daun dan bunga, pemicu pembungaan, pembengkakan batang, pembentukan akar, memicu perkecambahan benih, pemasakan buah. Krisan termasuk kedalam jenis tanaman non-klimakterik, yakni tanaman yang kurang sensitif terhadap etilen. Namun pada beberapa penelitian menemukan beberapa varietas dari krisan sensitif terhadap paparan etilen eksogen. Salah satu cara untuk mengurangi efek etilen dengan aplikasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP). Kerja 1-MCP pada tanaman yakni sebagai kompetitor etilen saat menempel pada reseptor. Aplikasi 1-MCP pada bunga potong krisan dapat memperpanjang umur dari bunga dengan mengurangi degradasi klorofil dan kehilangan berat segar bunga potong. Aplikasi 1-MCP pada setek krisan mampu mengurangi gejala kerusakan akibat etilen seperti penguningan daun, pengguguran daun, dan nekrosis. Setek yang diaplikasikan 1-MCP akan mengalami penghambatan dalam pembentukan akar karena terkait peran etilen terhadap inisiasi akar. Pemanfaatan 1-Methylcyclopropene Pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.

    RAMBUTAN HONEY PHARMACEUTICAL STANDARDIZATION FOR WOUND HEALING TREATMENT

    No full text
    Human wounds require proper management so they may heal faster and without complication. Honey is empirically effective to accelerate wound healing but scientifically has been proven yet as a pharmaceutical product is very limited. This study aimed to obtain rambutan honey pharmaceutical grade by setting specific and nonspecific parameters of simplicia. The research method was experiments laboratory by nonspecific parameters test (diastase enzyme activity, HMF, pH value, moisture content, ash content, glucose level, heavy metal contamination: Pb, Cd, Hg, and As, chloramphenicol, microbial contamination: coliform, and yeasts) as well as specific parameters (simplicia identity and organoleptic test). The results showed that rambutan honey proved had good quality of specific and nonspecific parameters. Rambutan honey water content has been pharmaceutical standardized according to drug standard that is to be 10.15%. Based on the results of this study it is necessary to test rambutan honey efficacy in vivo and in vitro and effects of rambutan honey topical products to humans towards phytopharmaca medicine.Human wounds require proper management so they may heal faster and without complication. Honey is empirically effective to accelerate wound healing but scientifically has been proven yet as a pharmaceutical product is very limited. This study aimed to obtain rambutan honey pharmaceutical grade by setting specific and nonspecific parameters of simplicia. The research method was experiments laboratory by nonspecific parameters test (diastase enzyme activity, HMF, pH value, moisture content, ash content, glucose level, heavy metal contamination: Pb, Cd, Hg, and As, chloramphenicol, microbial contamination: coliform, and yeasts) as well as specific parameters (simplicia identity and organoleptic test). The results showed that rambutan honey proved had good quality of specific and nonspecific parameters. Rambutan honey water content has been pharmaceutical standardized according to drug standard that is to be 10.15%. Based on the results of this study it is necessary to test rambutan honey efficacy in vivo and in vitro and effects of rambutan honey topical products to humans towards phytopharmaca medicine

    ISOLASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS ANTI-MALARIA DARI EKSTRAK FERMENTASI Streptomyces sp.

    No full text
    Malaria merupakan penyakit global yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan paling sering terjadi di daerah tropis. Menurut World Malaria Report 2013 diperkirakan 3,3 milyar penduduk dunia berisiko malaria dan terdapat 219 juta kasus positif malaria. Di Indonesia sendiri terutama daerah endemis Indonesia bagian timur, angka kesakitan penyakit malaria masih cukup tinggi sehingga sering dikatagorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Dalam riset ini Balai Pengkajian Bioteknologi-BPPT telah melakukan isolasi aktinomisetes yang berasal dari tanah di daerah Jogyakarta dengan penapisan metode basah. Hasilnya ditemukan satu isolat yang memiliki potensi sebagai anti-protozoa. Dengan analisa genetik menggunakan BLAST yang dibandingkan dengan hasil gene sequence 16S rRNA di identifikasi sebagai spesies Streptomyces griseoruberdengan kemiripan sebesar 98%. Hasil uji anti-malariasecara in-vitro pada ekstrak hasil fermentasi Streptomyces sp dengan menggunakan media A dan media C menunjukkan nilai IC50 masing-masing 0.1  μg/mL dan 50 μg/mL terhadap Plasmodium falciparum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak A hasil fermentasi Streptomyces sp. memiliki aktifitas anti-malaria sangat baik

    KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK BIJI KEMIRI SUNAN (Reutealis trisperma Blanco)

    No full text
    Kemiri sunan contains vegetable oil which can be used as raw material of biodiesel. The oil can be extracted from the kemiri sunan kernel. In designing of oil press machine, physical and mechanical characteristics of kemiri sunan are needed. This study aims to examine the physical and mechanical characteristics of kemiri sunan kernel in some moisture content. Experimental method used in this research with t test. Physical and mechanical characteristics of kemiri sunan shell and kernel were studied on 5 levels of water content ie 3%, 5%, 7%, 9% and 11% with 7 replication. Physical and mechanical characteristics were roundness, spericity, density, volume, porosity, angle of repose and compressive strength. The results showed that increasing water content increased shell roundness from 0.886 - 0.905 and kernel roundness from 0.852 - 0.865; the shell spericity increased from 0.838 - 0.865 and the kernel spericity from 0.768 - 0.846; shell volume increased from 4.506 – 5.686 cm3 and kernel volume from 2.224 – 2.764 cm3; shell mass density decreased from 1.002 - 0.999 g / cm3 and kernel mass density from 1.003 to 0.998 g / cm3; shell bulk density increased from 0.299 - 0.342 g / cm3 and kernel bulk density from 0.385 - 0.441 g / cm3; shell porosity increased from 46.03 - 47.57% and kernel porosity from 46.00 - 46.60%; the shell angle of repose increased from 31.29 - 35.29o and the kernel angle of repose from 37.86 - 42.00o; increased shell compressive strength from 21.95 - 27.24 N and kernel compressive strength from 8.89 - 26.95 N

    PENENTUAN KECERNAAN RANSUM MENGANDUNG AMPAS UMBI GARUT (Maranta arundinacea LINN.) PADA AYAM BROILER DENGAN METODE PEMOTONGAN

    Get PDF
    Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan ransum(bahan kering, protein kasar dan bahan organik) yang mengandung ampas umbiGarut telah dilakukan selama dua minggu, mulai tanggal 15 sampai dengan 29Juli 2002. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan empat perlakuan ransum (R0 = ransum basal = ransumtanpa tepung ampas umbi Garut; R1 = 95% ransum basal + 5% tepung ampasumbi Garut; R2 = 92,5% ransum basal + 7,5% tepung ampas umbi Garut dan R3= 90% ransum basal + 10% tepung ampas umbi Garut). Setiap perlakuandiulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ampasumbi Garut.. pada tingkat 10% dalam ransum (R3) nyata (P<0,05) menurunkannilai kecernaan ransum (bahan kering, protein kasar dan bahan organik)dibandingkan dengan perlakuan R0 (ransum basal). Rataan perlakuan R0, R1 danR2 tidak menujukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap semua peubah yangdiamati. Kesimpulan yang diperoleh bahwa tepung ampas umbi Garut.. dapatdiberikan sampai 7,5% dalam ransum ayam broiler, yang ditunjang oleh datasebagai berikut: (1) Nilai kecernaan bahan kering ransum = 81,52%, tepungampas umbi Garut = 74,80%; (2) Nilai kecernaan protein kasar ransum =74,78%, tepung ampas umbi Garut = 66,35% dan (3) Nilai kecernaan bahanorganik ransum = 84,64%, tepung ampas umbi Garut = 74,99%

    STUDI PENGEMBANGAN JALUR HIJAU DI KAWASAN CENGKARENG DAN JALUR SUNDA KELAPA - BLOK M JAKARTA

    Get PDF
    Konsep penataan jalur hijau di kawasan Cengkareng dan jalur Sunda Kelapa–Blok M selama ini masih belum mencapai sasaran yang ideal. Terdapat keinginanPemerintah DKI Jakarta agar kawasan ini ditanami tanaman hias berbunga untukmemberikan kesan yang impresif bagi turis yang berkunjung ke Jakarta. Suatustudi telah dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi fisik lingkungan lahan/tanah,kualitas udara, iklim, dan inventarisasi jenis dan kondisi tanaman yang sudahada. Studi juga menginventarisasi jenis tanaman potensial yang sesuai dengantujuan penggunaan dan kesesuaian kondisi lingkungan kawasan tersebut. Hasilstudi menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penghambat bagipenanaman jalur hijau dengan tanaman hias, yaitu berupa tekstur tanah, tingkatkesuburan, pH tanah, dan tingkat pencemaran tanah oleh unsur logam berat Pb.Pencemaran kualitas udara oleh NOx dan SOx juga sudah mencapai tingkat yangdapat mengganggu tanaman, sedangkan hasil survey terhadap tanaman yangsudah ada menunjukkan bahwa lebih dari 50 % tanaman berbunga kondisipertumbuhan bunganya kurang baik.Kata kunci : Jalur hija

    JUMLAH KROMOSOM DAN ANAK INTI IKAN TAWES DIPLOID (Puntius gonionotus Blkr.)

    Get PDF
    Penentuan jumlah kromosom ikan tawes diploid dilakukan dengan metodejaringan padat, sedangkan prosedur untuk mempersiapkan sediaan anak intihampir sama dengan metode tersebut, kecuali pewarnaannya menggunakanPerak Nitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kromosom ikan tawesdiploid adalah 50, dan jumlah maksimum anak inti tiap selnya adalah enam,dengan frekuensi 20,88%.Kata Kunci : Kromosom, anak inti, Ikan Tawe

    KAJIAN LAJU RESPIRASI DAN PRODUKSI ETILEN SEBAGAI DASAR PENENTUAN WAKTU SIMPAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

    Get PDF
    Sayuran dan buah-buahan mempunyai karakteristik sebagai makhluk hidup yangmasih mengadakan reaksi metabolisme sesudah dipanen. Penelitian ini bertujuanuntuk membandingkan laju reaksi metabolisme pada berbagai produk gunamenentukan waktu simpan produk tersebut. Metode penelitian yang digunakanadalah analisis deskriptif untuk menjelaskan produksi karbondioksida (CO2) danetilen (C2H4) beberapa komoditas yang diukur dengan menggunakan gaskhromatografi. Pola laju respirasi pada buah pisang sebagai buah klimaterikberbeda dengan buah jeruk sebagai buah non-klimaterik, kentang sebagaisayuran yang bersifat ‘dormant’ mempunyai laju respirasi yang lebih rendahkarena tidak tumbuh aktif, sedangkan kecambah dan buncis sebagai sayuranyang aktif mempunyai laju respirasi yang tinggi. Pisang dan jeruk mempunyaipola produksi etilen yang berbeda, kentang memproduksi etilen dalam jumlahyang sangat kecil sedangkan kecambah dan buncis mempunyai laju produksietilen yang tinggi sebelum mencapai fase pembusukan.Kata kunci : Laju respirasi, produksi etilen, buah klimaterik, non-klimaterik, sayuran ‘dormant’,sayuran aktif

    232

    full texts

    247

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Bionatura
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇