4 research outputs found

    IMPLEMENTASI PASAL 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus)

    Get PDF
    ABSTRAK Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2010 tentang Kebersihan dan Keindahan Lingkungan, dijelaskan bahwa setiap orang atau badan bertanggungjawab atas kebersihan dan setiap orang atau badan dilarang membuang sampah (kotoran ke jalan), sungai, laut, selokan atau tempat-tempat lainnya secara sembarangan selain pada tempatnya dan juga dilarang membuang limbah ke laut, sungai dan perairan umum. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana implementasi pasal 15 Peraturan Daerah Tanggamus Nomor 02 tahun 2010 tentang kebersihan dan keindahan lingkungan di pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus? dan Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap Implementasi pasal 15 Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2010 Tentang kebersihan dan keindahan lingkungan di pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pasal 15 Peraturan Daerah Tanggamus Nomor 02 tahun 2010 tentang kebersihan dan keindahan lingkungan di pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus dan untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap Implementasi pasal 15 Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2010 Tentang kebersihan dan keindahan lingkungan di pantai Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) artinya suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis, teratur, dan mendalam dengan mengangkat data atau fakta-fakta yang ada di lapangan khususnya di Desa Kampung Baru Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi Pasal 15 Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2010 belum terlaksana secara maksimal ada sebagian masyarakat yang belum menjaga kebersihan dan Keindahan Lingkungan sekitar pantai Desa Kampung Baru. Perspektif Hukum Islam terhadap Implementasi Pasal 15 Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2010 belum secara maksimal diterapkan. Manusia sebagai khalifah di bumi memilki tanggung jawab untuk mengolah, memanfaatkan dan melestarikan lingkungan. Sikap masyarakat sekitar pantai yang belum menjaga kebersihan lingkungan pantai dan membiarkan sampah berserakan dimana-mana itu termasuk melakukan kerusakan di bumi dan tidak menjalankan prinsip etika untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih

    NUGET 4 BINTANG SEBAGAI MAKANAN BERGIZI UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA

    Get PDF
    Stunting merupakan kurangnya gizi kronis balita, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan pertama. yang pada umumnya mempengaruhi pertumbuhan dan gangguan pada perkembangan otak. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang dapat menyebabkan balita akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat beresiko pada penurunan tingkat produktivitas. Pada tahun 2013 prevalensi stunting di Indonesia berada di urutan kelima. Sedangkan di provinsi NTB, pada tahun 2018 prevalensi stunting berada di urutan kedua. Salah satu desa di NTB yang menghadapi masalah kesehatan stunting adalah Desa Belanting, kecamatan Sambelia, NTB. Faktor yang menyebabkan stunting, yaitu kurangnya kurangnya pengetahuan orang tua tentang makanan bergizi dan angka pernikahan dini yang cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, dilakukan penyuluhan pengolahan makanan bergizi nugget 4 bintang yang bahan utamanya ikan tongkol. Ikan tongkol merupakan salah satu hasil laut atau tambak yang merupakan komoditas utama di Desa Belanting. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting, gizi seimbang, dan pengolahan makanan bergizi seimbang. Olahan nugget ini bisa menjadi salah satu kreasi makanan tambahan untuk anak-anak agar lebih menarik. Upaya ini dilakukan dengan metode parasipatif, melalui penyuluhan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan demonstrasi pembuatan makanan. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting dan cara pencegahannya, salah satunya melalui pemberian supan gizi yang cukup atau seimbang. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan kreativitasnya dengan mengolah makanan bergizi yang menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting di Desa Belanting

    SPELLING CHANGES OF ENGLISH LOAN WORDS TRANSLATION IN DAN BROWN’S ANGELS AND DEMONS AND ITS BAHASA INDONESIA VERSION

    No full text
    This study focuses only on the spelling changes of English loanwords translation in the Indonesian version of the Angels and Demons novel. The aims of the study are: (1) to describe the types of English loan words found in the Indonesian version of Angels and Demons novel, (2) to describe the spelling changes on the English loan words found in the Indonesian version of Angels and Demons novel, and (3) to describe the translation method used to translate the English Loanwords in the Indonesian version of Angels and Demons novel. The study applies the descriptive qualitative method applying the content analysis technique. The data are taken from the English and Indonesian version of Angels and Demons novel. Corpuses of the data were in the forms of loan words in Indonesian. The findings of the research show that: First, there are three types of loan words found in the Indonesian version of the novel, they are English loan word in the form of simple words with 61 occurrences or 61.00%, in the form of complex word has 38 occurrences or 38.00% and in the form of translated word has 1 occurrences or 1.00%. Second, there are six types of spelling adjustment used to translate the loan words in the novel, they are single vowel adjustment with 5 occurrences or 5.00%, double vowels adjustment with 10 occurrences or 10.00%, single consonant adjustment with 42 occurrences or 42.00%, double consonants adjustment with 25 occurrences or 25.00%, consonant cluster with 1 occurrences or 1.00%, and affix adjustment with 17 occurrences or 17.00%. Third, there are only five translation methods used to translate the loan words from SL to TL, they are literal translation method with 97 occurrences or 97.00%, faithful translation method with 0 occurrences, free translation with 0 occurrences, adaptation method with 0 occurrences, and communicative translation method with 3 occurrences or 3.00%

    PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA NOTARIS DI KABUPATEN BANTUL

    No full text
    The research aims at identifying the factors causing the mistakes in deeds making in notaries offices within the area of Bantul regency, discovering how far legal protections toward the clients of notaries are performed by related parties, such as notaries, Notary Regional Supervisory Board (MPD), and Indonesian Notary Association (I.N.I), either the preventive or the repressive effort. The research belongs to juridical empiric research. It is juridical because the problem analysis is conducted based on legal material or prevailing rules related to the research material through library study to gain secondary data. It is empiric in a way that the research is based on field study to gain primary data. The research concludes that: (1) the factors causing mistakes in deeds making in notaries offices within the area of Bantul regency are the notaries� actions which violate the ethic code and Law of Notary Position (UUJN) as well as crimes carried out by the clients, (2) legal protection measures performed by MPD of Bantul regency are preventive in two steps, such as conducting routine monitoring towards the deeds and notaries� procedure once in every six months and coordinating with I.N.I Bantul in relation to the notaries� tasks and position as an effort of supervising as well as coordinating the organizational policies related to position tasks, organization, as well as governmental policies. The repressive effort responds quickly the reports from the society or requests from the investigating officer, attorney, and the court as the supervisor where the demanded clients� rights are likely to be fulfilled by the notaries causing loss. In the case of annulled deeds due to the request of annulment suit or the request from the investigating officer for investigation process over a criminal action on the deeds made, the legal protection is in the forms of releasing permit for the investigating officer aiming at assisting and guarantying the implementation of the law enactment and the fulfillment of each parties' rights
    corecore