172 research outputs found

    PENILAIAN BANK TERHADAP NASABAH DALAM PEMBERIAN KREDIT BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip penilaian bank terhadap nasabah dalam pemberian kredit bank dan bagaimana aspek-aspek penilaian bank terhadap nasabah dalam pemberian kredit bank. Dengan menggunakan metode peneltian yuridis normative, disimpulkan: 1. Prinsip-prinsip penilaian bank terhadap nasabah dalam pemberian kredit bank  yaitu pertama prinsip 5C yang meliputi, character, capacity, capital, collateral, condition of economic, kemudian yang kedua prinsip 7P yang meliputi party, purpose, payment, profitability, protection, personality, prospect. Selanjutnya yang ketiga setelahnya melakukan penilaian juga dengan menggunakan 3R yaitu return, repayment, risk bearing ability. Dan yang keempat yanitu menggunakan prinisp-prinsip lain yang meliputi prinsip matching, prinsip kesamaan valuta, prinsip perbandingan antara pinjaman dan modal, serta prinsip perbandingan antara pinjaman dan aset. 2. Aspek-aspek penilaian bank terhadap nasabah dalam pemberian kredit bank yaitu aspek pemasaran, aspek produksi/teknis, aspek keuangan, aspek hukum, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, aspek analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).Kata kunci: Penilaian Bank, Nasabah, Pemberian Kredit Bank

    Molecular Phylogenetic Position of Bacillus sp Bacteria Isolated from Rotifer Culture Medium Based on Fisheries Waste Diet

    Get PDF
    This study aims to identify and determine the phylogenetic position of two bacterial isolates (F0031 and F0033), isolated from culture media of Rotifer Brachionus plicatilis sp. complex. Genomic DNA of the bacteria was extracted using Qiaprep Miniprep Kit and the 16S rRNA gene was amplified using primer pairs 8F (5'-AGAGTTTGATCCTGGCTCAG-3') and 1492R (5'-ACCTTGTTACGACTT-3'). The sequences were analyzed using Geneious Prime ver. 2020 and bacterial identification was performed using the Basic Local Alignment Tool (BLAST) method.  Phylogenetic analysis was conducted using MEGA X, where the phylogenetic tree was constructed using the Maximum Likelihood method, and evaluated using the Bootstrap method.  Results of this study showed that both bacterial isolates (F0031 and F0033) belong to different genera, namely Bacillus (F0031) and Mesobacillus (F0033). Bacterial isolate F0031 had the closest similarity and was located at the same phylogenetic branch as B. cereus, while isolate F0033 was with M. jeotgali. Keywords: phylogeny, molecular, bacteria, bacillus, mesobaccilus, rotifera, diet. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan posisi filogeni dua isolat bakteri (F0031 dan F0033) yang diisolasi dari media kultur rotifer Brachionus plicatili sp. complex.  DNA genom dari isolat bakteri diekstrak menggunakan Kit Qiaprep Miniprep dan gen 16S rRNA diamplifikasi menggunakan pasangan primer 8F (5'-AGAGTTTGATCCTGGCTCAG-3') dan 1492R (5'-ACCTTGTTACGACTT-3').  Hasil sekuens dianalisis menggunakan Sequence scanner ver. 2.0 dan analisis sekuens dilakukan menggunakan Geneious Prime ver. 2020.  Identifikasi isolat bakteri dilakukan dengan metode BLAST (Basic Local Alignment Tools) dan analisis filogenetik dilakukan dengan menggunakan MEGA X, dimana konstruksi filogeni menggunakan metode Maximum Likelihood yang dievaluasi dengan metode Bootstrap. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua isolat bakteri (F0031 dan F0033) merupakan isolat bakteri yang berasal dari genus berbeda, yaitu genus Bacillus (F0031) dan genus Mesobacillus (F0033).  Isolat bakteri F0031 memiliki kesamaan terdekat dan berada pada posisi percabagan filogenetik yang sama dengan B. cereus sedangkan Isolat F0033 dengan M. jeotgali Kata kunci: Filogeni, molekuler, bakteri, bacillus, mesobaccilus, rotifer, paka

    TINJAUAN YURIDIS PENARIKAN MOBIL DI JALAN RAYA DALAM MASA PANDEMI COVID 19 MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 18/PUU-17/2019

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dasar hukum mengenai Penarikan Mobil di Jalan Raya menurut peraturan Undang-Undang dan untuk memahami Perlindungan terhadap nasabah finance di Masa Pandemi Covid 19 menurut Putusan mahkamah Konstitusi  18/PUU-17/2019. Dengan metode penelitian yuridis normatif, kesimpulan yang didapat: 1. Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-17/2019 (Putusan MK) penarikan mobil harus berdasarkan Putusan pengadilan dan kerelaan dari konsumen sehingga tindakan pengambilan secara paksa kendaraan debitur dapat dijerat dengan Pasal 362 dan/atau Pasal 365 Kitab Hukum Acara Pidana (KUHP). “Debt collector tidak memiliki landasan hukum dan kewenangan untuk menarik kendaraan debitur secara paksa di jalan. 2. Perlindungan hukum terhadap nasabah Finance ialah terhadap nasabah yang terkena dampak pandemi covid-19 berhak mengajukan restrukturisasi kontrak pembiayaan yang sedang menjadi kewajibannya. Dan nasabah wajib memiliki itikad baik sesuai dengan perjanjian yang telah di tandatangani sesuai kontrak oleh kedua belah pihak kreditur dan debitur. dampak pandemi Covid juga dialami lembaga leasing dan finance sehingga setiap kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah perlu di perhatikan juga dampak buat dunia usaha lembaga keuangan leasing dan finance, agar tidak  mengakibatkan kegagalan perusahaan pembiayaan dalam membayar atau memenuhi kewajibannya kepada kreditur  serta perusahaan pembiayaan yang akan memiliki dampak luas bagi stabilitas perekonomian nasional   Kata Kunci : penarikan mobil di jalan ray

    Evaluasi Program Humas Pemerintah Kota Manado Dalam Mewujudkan Manado Kota Model Ekowisata 2015

    Full text link
    Salah satu unsur yang sangat penting di dalam proses atau tahap-tahap program hubungan masyarakat (Public Relations) ialah tahap evaluasi program. Penelitian ini berupaya untuk memberi gambaran sedalam mungkin tentang bagaimana proses dan aktivitas yang berlangsung pada tahap evaluasi program humas dari pemerintah Kota Manado dalam rangka mewujudkan Manado Kota Model Ekowisata pada tahun 2015 yang lalu. Dengan pendekatan kualitatif, diperoleh kesimpulan antara lain, bahwa melalui evaluasi yang dilakukan ternyata bahwa program humas dari pemerintah Kota Manado dapat dikatakan relatif mencapai target, meskipun ada beberapa program yang tidak dapat direalisasikan mengingat keterbatasan dana atau anggaran yang tersedia

    Uji Aktifitas Renang Sebagai Indikator Kebugaran Rotifer

    Get PDF
    Pemeliharaan masal rotifer terkadang mengalami crash yang menyebabkan turunnya populasi rotifer secara drastis hingga terjadi collaps, yang berdampak pada gagalnya pemeliharaan larva akibat tidak adanya pakan rotifer. Untuk itu, penting adanya penanda status kebugaran rotifer sebagai indikator acuan peringatan dini status pemeliharaan masal rotifer. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur dan membandingkan aktifitas renang rotifer pada beberapa tingkatan salinitas untuk dijadikan sebagai acuan kondisi kebugaran rotifer. Rotifer Brachionus rotundiformis strain Poigar, sebagai hewan uji dikultur pada salinitas <5, 15, 25, dan 35 ppt dengan pakan microalga Nannochloropsis oculata. Penelitian diawali dengan memindahkan rotifer yang dipelihara pada setiap salinitas ke salinitas perlakuan (<5, 15, 25, dan 35 ppt). Pengamatan aktifitas renang rotifer dilakukan dengan menghitung banyaknya unit yang dilalui individu rotifer pada selang waktu pengamatan dalam 3 kali pengulangan. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan bantuan milimeter unit yang telah diletakkan antara objek pengamatan (rotifer) dengan sumber cahaya mikroskop. Milimeter unit yang digunakan, terbuat dari plastik (transparan) sehingga tidak menghalangi sumber cahaya yang berasal dari bagian bawah mikroskop. Aktifitas renang (nilai tengah ± standar deviasi / SD) rotifer yang dipelihara pada salinitas <5 dan 35 ppt berkisar antara 0.22±0.03 sampai 0.32±0.03 unit/detik, sedangkan pada salinitas 15 dan 25 ppt berkisar antara 0.62±0.03 sampai 0.92±0.3 unit/detik. Perpindahan rotifer dari salinitas <5 dan 35 ppt ke salinitas 15 dan 35 ppt berpengaruh pada peningkatan aktifitas renang rotifer sedangkan perpindahan dari salinitas 15 dan 25 ppt ke <5 dan 35 ppt berakibat sebaliknya. Aktifitas renang yang teramati dalam penelitian ini dapat menjadi indikator kebugaran rotifer, yang mana aktifitas renang pada kisaran 0.22±0.03 sampai 0.32±0.03 unit/detik menjadi indikator kekurang kebugaran rotifer sedangkan aktifitas renang antara 0.62±0.03 sampai 0.92±0.3 unit/detik merupakan indikator kebugaran rotifer B. rotundiformis strain Poigar

    Peranan Jaksa Terhadap Penanganan Tindak Pidana Menurut Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Kuhap)

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan Jaksa terhadap penanganan tindak pidana dalam tahap penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan serta bagaimana peranan Jaksa sebagai penuntut umum dalam penanganan tindak pidana menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif maka dapat disimpulkan, bahwa: 1. Peranan Jaksa dalam penanganan tindak pidana menurut KUHAP adalah : Melakukan pemanggilan saksi, saksi ahli atau tersangka; Melakukan penggeledahan/penyitaan; Melakukan pemeriksaan surat, rekapan komunikasi telepon dan rekapan rekening keuangan Negara. Melakukan penangkapan dan penahanan dan Melakukan pemberkasan perkara. 2. Dalam melakukan penuntutan, Jaksa dapat melakukan prapenuntutan. Dalam melaksanakan putusan pengadilan dan penetapan hakim, kejaksaan memperhatikan nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat dan peri kemanusiaan berdasarkan Pancasila tanpa mengesampingkan ketegasan dalam bersikap dan bertindak

    Analysis Of Particle Content In Kappaphyccus alvarezii Seaweed In The Waters Of Arakan Village Using Scan Electron Microscopy–Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX)

    Get PDF
    Kappaphycus alvarezii seaweed is widely cultivated in Indonesia and has important economic value. Nevertheless, this seaweed is easily attacked by diseases. This study was to determine the ice-ice triggers in seaweed farming locations. This research study was conducted at Arakan Village, South Minahasa, North Sulawesi. We performed the bacteria isolation on the infected thallus of Kappaphycus alvarezii and found Staphylococcus arlettae caused the infection. Staphylococcus aureus used to be found on the skin and mucous membranes of healthy humans, while  Staphylococcus epidermis inhabits only the skin of healthy humans. Approximately 30% of the normal healthy population was affected by Staphylococcus aureus as it asymptomatically colonizes human hosts. How this Staphylococcus arlettae (mainly found in pork farms) infected Kappaphycus alvarezii which is in a high salinity environment requires an in-depth study. We completed the experiment by using Scan Electron Microscopy–Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX), analysis on infected thallus Kappaphycus alvarezii, and a series of bacteria isolation to observe the morphology and the element contents of Staphylococcus arlettae bacteria has successfully attached to the surface of Kappaphycus alvarezii and caused an infection.  This proves that environmental changes have stimulated pathogenic bacteria Staphylococcus arlettae in the area where Kappaphycus alvarezii is cultivated. The mechanism of biosorption by microbes that can live in environments that are contaminated with Pb metal is active uptake. This mechanism occurs simultaneously in line with the consumption of metal ions for the growth of microorganisms. Staphylococcus arlettae are resistant to heavy metals due to the ability to detoxify the influence of heavy metals in the presence of protein or granular material. From the results of the study using SEM-EDX of algae and bacteria Staphylococcus arlettae, it can be concluded that the content of the particle of metal in thallus triggers bacteria to live on the seaweed as an energy source. Keywords: Bacteria, disease, infection, Kappaphycus alvarezii, seaweed, Staphylococcus arletta

    Measuring the tourist destination images based on service quality using fuzzy inference system

    Get PDF
    The article discusses the measurement of tourist destination images perceived by travelers based on five dimensions of the service quality, i.e. tangibles, reliability, responsiveness, empathy, and assurance. Measurement problems occur when a traveler assesses the quality of a tourism destination service subjectively with vague boundaries and perceives the image of a tourism destination to vary. To address these issues, we designed an inference model using Mamdanis fuzzy inference system. The results of this study are quantitative assessments of the image of tourism destinations by various travellers based on qualitative perceptions of the quality of service experienced by the traveller

    Modified fuzzy Delphi to determine the consensus of government facility governance

    Get PDF
    The article discusses the development of governance indicators for work facility policies of local government. These indicators will be used as a policy to ensure that work facilities are durable, cost-effective in procurement and maintenance, are effective in use, and added value for end of use/life. Many researchers previously developed governance indicators with the Fuzzy Delphi method, but there were still gaps, namely the differences in the weight of expertise had not been accommodated in determining the final consensus of the importance of each indicator. In this article, the indicators are developed by expert, by considering the weight of their expertise, using a modified Fuzzy Delphi method. The final results of the study are four dimensions of government work facilities governance with twenty indicators that are important in improving the operational performance of local governments

    Praktik Manajemen Rantai Pasok Dan Teknologi Bisnis Berbasis Elektronik Sebagai Pemoderasi Perusahaan Manufaktur

    Full text link
    This research develops and tests the consistencies of the relation between supply chain management practices, e-business technologies and operational performance. The data for this research is obtained from 67 companies. The relations proposed in the framework of this research are tested using partial least square analysis. The findings of this research shows the impact of supply chain management practices and e-business technologies have an effect on improvement of operational performance. The analysis also found the existence of interaction effect between SCM practices and e-business technologies, both on operational performance
    • …
    corecore