1,054 research outputs found

    Peran Gerakan Literasi Desa Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Baca Pada Diswa Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kegiatan literasi, hambatan dan usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar dengan menggunakan metode calistung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Penerapan konsep Desa Literasi 1) Aktivitas Literasi melalui penyuluhan pentingnya pendidikan, recruitment and upgreading fasilitator, melaksanakan proses pengajaran metode calistung berbasis kearifan lokal, pendampingan kecakapan hidup, program kegiatan rutin untuk masyarakat tertargetdan menciptakan pojok baca desaterlaksana dengan baik, 2) Terbentuk 12 Fasilitator yang kompeten mendampingi masyarakat dalam memberantas buta aksara.3)Katalisatorsebagai agen perubahan, 4) Penyediaan Inkubator Desa yaitu pojok baca dengan program budaya minimal 5 menit membaca dan membentuk rumah pintar denganprogram 1 dusun 1 rumah pintar, 5) Penerapan pengajaran metode calistung kepada masyarakat dilakukan dengan metode pretes and post-tes, hasil pretes terhadap 60 orang warga belajar terpilih mengalami buta aksara maka dengan metode pendampinganfasilitator tim relawan literasi selama 2 kali seminggu dan dilanjutkan tutor pelaksana keluarga, sedangkan hasil post-tes mengalami peningkatan keberhasilan mengenal huruf, membaca dasar dan berhitung hingga 85%.           Kata Kunci: literasi, minat membaca, calistung.

    A la recherche d’une ethique des démographes

    Get PDF

    Pembelajaran IPS berbasis nilai

    Get PDF

    Poda Na Lima As a Learning Model For Independent Learning Curriculum

    Get PDF
    Abstract Poda Na Lima is the advice of elders who have gone down and down for the angkola-mandailing community This paper wants to see the philosophy of Poda Na Lima as a learning model for the independent learning curriculum. The study was conducted for six months. This research was conducted in Batang Baruhar Jae Village located in Gunung Tua-North Sumatra.This type of research is qualitative using a realist ethnographic approach. The Realist ethnographic approach is used by researchers to be able to draw the situation of Ethnic Values in the Angkola-Maindailing community objectively, without being influenced by other elements. Data collection techniques are carried out by observation, in-depth interviews and literature studies that examine directly about Poda Na Lima. Primary data are traditional elders and teachers of Tanjung Malipe State Elementary School (SDN). The results of the study concluded that the philosophy of Poda Na Lima consists of 1) Paias Rohamu (cleanse your heart), 2) Paias Pamatangmu (clean your body), 3) Paias Parabitonmu, (clean your clothes), 4) Paias Bagasmu (clean your house), and 5) Paias Pakaranganmu (clean your yard / environment). Meanwhile, in its implementation, the principle of Poda Na Lima as a learning model of the independent learning curriculum is seen in congregational dhuha prayers and reading the Quran which is done every day is the first aspect (Paias Rohamu). Emphasis on Discipline of Environmental Love, Examination of students who do not bathe from home by BP and Coaching Competition Participants and Talents Student achievement is an aspect of Paias Pamatangmu.Provision or procurement of school media is the third principle (Paias Paribotanmu). While the promulgation of characters and the giving of "ornamental believers" day is the fourth aspect (Paias Bagasmu). The last aspect (Paias Alamanmu) in the implementation is in the form of community service and service programs. Keywords: Poda Na Lima, Elementary School, Angkola-Mandailing, Curriculum Merdeka Belajar.   Poda Na Lima Sebagai Model Pembelajaran Untuk Kurikulum Merdeka Belajar Abstrak Poda Na Lima adalah nasehat para sesepuh yang telah turun turun untuk masyarakat angkola-mandailing Tulisan ini ingin melihat filosofi Poda Na Lima sebagai model pembelajaran kurikulum merdeka belajar. Penelitian dilakukan selama enam bulan. Penelitian ini dilakukan di Desa Jae Batang Baruhar yang terletak di Gunung Tua-Sumatera Utara.Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi realis. Pendekatan etnografi Realis digunakan oleh peneliti untuk dapat menggambarkan situasi Nilai Etnis dalam masyarakat Angkola-Maindailing secara objektif, tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi literatur yang meneliti langsung tentang Poda Na Lima. Data primer adalah tetua adat dan guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanjung Malipe. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa filosofi Poda Na Lima terdiri dari 1) Paias Rohamu (membersihkan hati), 2) Paias Pamatangmu (membersihkan tubuh), 3) Paias Parabitonmu, (membersihkan pakaianmu), 4) Paias Bagasmu (membersihkan rumahmu), dan 5) Paias Pakaranganmu (membersihkan halaman/lingkunganmu). Sedangkan dalam pelaksanaannya, prinsip Poda Na Lima sebagai model pembelajaran kurikulum merdeka belajar dilihat pada shalat dhuha berjamaah dan membaca Al-Quran yang dilakukan setiap hari merupakan aspek pertama (Paias Rohamu). Penekanan pada Disiplin Cinta Lingkungan, Ujian siswa yang tidak mandi dari rumah oleh BP dan Coaching Competition Peserta dan Bakat Prestasi siswa merupakan aspek dari Paias Pamatangmu.Penyediaan atau pengadaan media sekolah adalah prinsip ketiga (Paias Paribotanmu). Sedangkan pengumuman tokoh dan pemberian hari "ornamental believers" adalah aspek keempat (Paias Bagasmu). Aspek terakhir (Paias Alamanmu) dalam pelaksanaannya adalah dalam bentuk program pengabdian dan pengabdian kepada masyarakat. Kata kunci: Poda Na Lima, SD, Angkola-Mandailing, Kurikulum Merdeka Belajar

    EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA (Eksperimen pada SMK Islam se-Kota Tangerang Selatan)

    Get PDF
    Pemanfaatan media belajar yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap kemampuan bernalar dan komunikasi matematika siswa. Analisis data dilakukan dengan statistik MANOVA (Multivariate Analysis of Varians). Hasil penelitian menyimpulkan : (1) Terdapat pengaruh yang signifikan media pembelajaran terhadap kemampuan bernalar dan komunikasi matematika peserta didik secara multivariat, dengan nilai sig. = 0,037. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan media pembelajaran terhadap kemampuan bernalar matematika peserta didik, dengan nilai sig. = 0,030. (3) Terdapat pengaruh yang tidak signifikan media pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik, dengan nilai sig. 0,461. Penggunaan media pembelajaran lebih efektif dalam membangun kemampuan penalaran matematika siswa dibanding kemampuan komunikasi siswa. Dalam membangun kemampuan bernalar dan komunikasi matematika, penggunaan media pembelajaran berupa media berbasis TIK lebih efektif dibanding menggunakan media alat peraga

    MĂ©moire de la territoriale. Les communaux arrivent.

    Get PDF
    Avec les années 1970 débute une véritable métamorphose des bibliothèques, accompagnée par l’arrivée d’un nouveau type de professionnels dans les bibliothèques municipales « les territoriaux ». Itinéraires, flash-back et inventaire

    Makkobar Tradition at Marriage in Batang Baruhar Jae Perspective of Social Reconstruction

    Get PDF
    Abstract Makkobar or marata-ata is a traditional convention that regulates and provides examples. All elements of the family who are considered as important relatives must indeed be Makkobar. In this case, the community believes that the sacredness contained in the Makkobar Tradition is by acting as a bridge and a requirement for people who have a marriage intention. This paper uses Symbolic Interaction Theory. This research was conducted in Batang Baruhar Julu Village, North Padang Lawas Regency. The research informants were traditional elders, village heads and brides, totaling 32 couples. This research was conducted for approximately 2 months, starting from December 3 to January 28. All approaches taken by researchers are descriptive (qualitative) structured from observation, interviews and documentation. The results of the study illustrate that the combination of traditions that exist in the Makkobar Tradition gives meaning to symbols or objects as text requirements in carrying out kemanten. While Makkobar has three meanings, including; The Value of Effective Communication, the Values of Islamic Teachings and forming a Sakinah Mawaddah Wa Rahmah Family and communicative actions in Makkobar. In View of Social Reconstruction Makkobar Tradition has Philosophical values, stability of social status, and understanding of Islamic Law. However, seeing as time goes by there has been a shift from time to time, both from the agreement process to the event procession. First, the mention of the honest amount. Second, the agreement process. Third, the party that carries out the tradition. Keywords : Tradition, Makkobar, Social Reconstruction.   TRADISI MAKKOBAR PADA PERNIKAHAN DI BATANG BARUHAR JAE PERSFEKTIF REKONTRUKSI SOSIAL Abstrak Makkobar atau marata-ata merupakan konvensi traditif yang mengatur dan memberikan keteladanan. Semua unsur keluarga yang dianggap sebagai kerabat penting memang harus Makkobar. Dalam hal ini masyarakat masyarakat meyakini bahwa sakralitas yang terdapat dalam Tradisi Makkobar adalah dengan cara sebagai jembatan dan syarat masyarakat yang  mempunyai hajat perkawinan. Tulisan ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik. Penelitian ini dilakukan di Desa Batang Baruhar Julu, Kabupaten Padang Lawas Utara. Informan penelitian merupakan para tetuah adat, Kepala Desa dan para pengantin yang berjumlah 32 Pasangan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 Bulan, yang dimulai pada tanggal 03 Desember hingga 28 Januari. Semua pendekatan yang dilakukan peneliti yaitu bersifat deskriptif (Kualitatif) yang terstruktur dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian memberikan gambaran bahwa Perpaduan tradisi yang ada dalam Tradisi Makkobar memberikan makna terhadap simbol atau benda sebagai teks syarat dalam melakukan kemanten. Sedangkan Makkobar memiliki tiga makna, diantaranya; Nilai Komunikasi Efektif, Nilai-Nilai Ajaran Islam dan membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah serta tindak komunikatif dalam Makkobar. Pada Pandangan Rekontruksi Sosial Tradisi Makkobar memiliki nilai-nilai Filosofis, stabilitas status sosial, dan memahami Hukum Islam. Namun melihat seiring berjalannya waktu terjadi pergeseran dari masa ke masa, baik dari proses kesepakatan sampai prosesi acaranya. Pertama, Penyebutan jumlah jujuran. Kedua, Proses kesepakatan. Ketiga, Pihak yang melakukan tradisi.Kata Kata Kunci : Barat dan Islam, Ontologi, Epistemologi, Aksiologi Sains

    Penggunanaan Model Pembelajaran Active Tipe Talking Pada Mata Pelajaran PKN Materi Kebebasan Berorganisasi Di SD Negeri V Berastagi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi active tipe talking. Dengan strategiini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa di SD N 5 Berastagi Kabupaten Karo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru bidang studi yang bertindak sebagai observer, di mana peneliti melakukan tindakan sebagai guru mata pelajaran PKn. Objek penelitian ini adalah siswa kelas V S N Berastagi Kabupaten Karo Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Data yang dikumpulkan berhubungan dengan kreativitas belajar siswa berupa lembaran observasi dan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa melalui pemberian test. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus melalui Model pembelajaran Activ Tipe Talking Stick.sasaran penelitian ini adalah siswa  SD Negri V Berastagi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa : (1) hasil belajar % siswa sebelum dilakukan tindakan mendapat nilai rata rata 67,siswa yang tuntas sebanyak 28,57atau 10 siswa.(2) hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Activ Tipe Talking Stick pada siklus l nilai rata rata 73,2 siswa yang tuntas sebanyak 45,71% atau 16 siswa. (3) hasil belajar siklus ll nilai rata rata meningkat menjadi 87, siswa yang tuntas sebanyak 82,86% atau 29 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Activ Tipe TakingStick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi di kelas V SD Negeri V Berastagi tahun pelajaran 2019/2020. Kata Kunci: Active Tipe Talking, Pk
    • …
    corecore