63 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CUSTOMER LOYALTY SOSIS FARMHOUSE DI DAERAH JABODETABEK

    Get PDF
    Penelitian merupakan studi kasus mengenai kepuasan dan loyalitas pelanggan produk sosis Farmhouse. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh Perceived Quality terhadap Customer Satisfaction dan Brand Image, pengaruh Perceived Quality terhadap Customer Loyalty, pengaruh Brand Image terhadap Customer Satisfaction dan Customer Loyalty, serta pengaruh Customer Satisfaction terhadap Customer Loyalty, dan merumuskan implikasi manajerial yang dapat diterapkan PT. San Miguel Pure Foods Indonesia untuk meningkatkan Customer Loyalty. Penelitian menggunakan metode survey purposive sampling kepada 200 orang responden yang tinggal di daerah Jabodetabek. Hasil analisis SEM menunjukkan Perceived Quality (PQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image dan Customer Satisfaction, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap Customer Loyalty. Brand Image (BI) berpengaruh secara signifikan terhadap Customer Satisfaction namun tidak berpengaruh signifikan terhadap Customer Loyalty. Customer Satisfaction berpengaruh secara signifikan erhadap Customer Loyalty. Perusahaan harus mampu menjaga kualitas produk tetap baik dan melakukan pengembangan produk sesuai dengan tren dan permintaan pasar saat ini sehingga pelanggan akan loyal.Kata Kunci — Brand Image, Customer Loyalty, Customer Satisfaction, Perceived Qualit

    STRATEGI PEMASARAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADA PT. PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI): MARKETING STRATEGY ANALYSIS OF MEDICAL WASTE PT. PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRY ( PPLI )

    Get PDF
    According to the Indonesia Health Profile Information (http://kemenkes.go.id/) in 2018 reported estimates of the amount of medical waste that every day 2,820 hospitals in Indonesia are 230,840 kg per day. To date the best technology for treating and disposal medical waste is incinerators. In middle of 2019 PPLI decided to build an incinerator so that this was a new line of business for PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri), this is very interesting when at one side PPLI is the big player in hazardous waste management but at another side PPLI is new comer for medical waste management, with the aim of analyzing the market at medical waste management service, identify of actors, factors and objectives that influence the medical waste management business. Through the swot analysis method it was found that PPLI was in quadrant 1, which means that PPLI has great strength and support from external side to succeed in medical waste management service business, which means PPLI facilities and services are complete so that mean PPLI can be the one company for Total Hazardous Waste Management in Indonesia. Keywords: hospital, medical waste, total hazardous waste management, PPLI, SWO

    ORIENTASI PASAR DAN PERAN AUDIT PEMASARAN DALAM MEMBANGUN KINERJA DAN DAYA SAING PERGURUAN TINGGI SWASTA

    Get PDF
    Lingkungan pasar pendidikan tinggi yang dinamis dan persaingan yang semakin intensif menjadi tantangan bagi PTS untuk dapat mempertahankan daya saing. Seiring dengan persaingan yang semakin intensif dalam pasar pendidikan tinggi, peran pemasaran menjadi semakin penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi audit pemasaran dan orientasi pasar terhadap daya saing PTS, dengan menggunakan kinerja sebagai variabel mediasi. Survei dilakukan terhadap 178 pimpinan PTS yang mewakili 58 PTS di LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling - Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan audit pemasaran dan orientasi pasar secara langsung tidak berpengaruh terhadap daya saing, namun secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing PTS melalui pengaruhnya terhadap kinerja. Hasil ini memberi rekomendasi bagi para pimpinan PTS untuk meningkatkan intensitas dan kualitas implementasi audit pemasaran dan level orientasi pasar agar kinerja meningkat. Seiring dengan meningkatnya kinerja baik kinerja akademik maupun manajemen, maka daya saing akan meningkat. Secara empiris, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pimpinan PTS menilai terdapat peran penting audit pemasaran dan orientasi pasar dalam meningkatkan kinerja dan daya saing

    Kepuasan Pelaku USAha terhadap Kualitas Layanan Perizinan Pupuk di Kementerian Pertanian

    Full text link
    Tujuan dai penelitian adalah 1) menganlisis tingkat kepuasn, 2) menganalilis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan terhadap pelayanan perizinan pupuk di Kementerian Pertanian, 3) menganalisis pengaruh kepuasan terhadap pemberian rekomendasi. Pengambilan data terdiri dari 86 responden yang sedang mengurus perizinan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP). Pengolahan data dengan menggunakan Mocrosoft Office Excel untuk menghitung analisis tabulasi silang pada setiap variabel, dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap pemberian rekomendasi menggunakan analisis jalur (path analysis) yang menggunakan program Lisrel 8.30. Kesimpulan pada penelitian ini adalah secara langsung variabel keandalan (reliability) dan empati (empathy) berpengaruh siknifikan terhadap terhadap kepuasan. Secara langsung semua variabel tidak berpengaruh terhadap pemberian rekomendasi. Secara tidak langsung melalui kepuasan, variabel tampilan fisik (tangible), keandalan (reliability) dan ketanggapan (responsiveness) berpengaruh signifikan terhadap pemberian rekomendasi

    BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY FOR SPECIALTY COFFEE

    Get PDF
    Specialty coffee is a coffee of premium quality that has been made through various stages of post-harvest processing and strictly controlled to produce distinctive taste of origins. PT Sinar Mayang Lestari is one of the companies that currently produce and develop specialty coffee type, Arabica Java Preanger. The objectives of the study are to examine competitive advantages and develop an alternative strategy that need to be done by PT Sinar Mayang Lestari for their business development. The research methods used are value chain analysis and VRIO framework to explore competitive advantage owned by the company. The result shows the company currently has a temporary competitive advantage of the technological resources and reputation. By using SWOT-AHP technique, the alternative strategies that can be done by company are as follows: 1) increasing the production of natural and honey coffee  type; 2) building coffee center in plantation site for sharing knowledge and innovation media to the farmers; 3) improving the competency of human resource in plantation, post harvest, and promoting area; 4) building management system gradually 5) forwarding integration by building roast and ground coffee business; and 6) maximizing the ability of the land and human resources through research and development.Keywords: competitive advantage, specialty coffee, SWOT-AHP, value chain, VRIOABSTRAKKopi special merupakan kopi dengan kualitas premium yang sudah melalui berbagai tahapan pengolahan pascapanen yang diawasi dengan ketat sehingga menghasilkan cita rasa yang khas sesuai dengan daerah asalnya. PT Sinar Mayang Lestari adalah salah satu perusahaan yang saatini memproduksi dan mengembangkan kopi spesial jenis Arabika Java Preanger. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keunggulan bersaing yang dimiliki dan mengembangkan alternative strategi yang perlu dilakukanoleh PT Sinar Mayang Lestari untuk pengembangan usahanya. Penelitian ini menggunakan analisis rantai nilai dan kerangka VRIO untuk mengidentifikasi keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan. Di samping itu, menggunakan analisis SWOT-AHP untuk menentukan alternatif strategi. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan saat ini memiliki keunggulan bersaing sementara terhadap sumber daya teknologi dan reputasi. Alternatif  strategi yang diperoleh menunjukkan perusahaan kedepannya dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) memperbanyak produksi kopi jenis natural dan honey; 2) membangun coffee center di lokasi perkebunan untuk sharing knowledge daninovasi kepada petani; 3)meningkatkan kompetensi SDM di bidang perkebunan, pascapanen, dan promosi; 4)membangun sistem manajemen secara bertahap; 5) integrasike depan dengan membangun usaha kopi roasting danbubuk; dan 6) memaksimalkan kemampuan lahan dan SDM yang dimiliki melalui riset dan pengembangan.Kata kunci: keunggulan bersaing, kopi spesial, rantai nilai, SWOT-AHP, VRI

    ANALYSIS THE IMPACT OF PRODUCT QUALITY AND CUSTOMER SERVICE ON SATISFACTION AND LOYALTY OF PEST CONTROL OPERATORS IN PT BAYER INDONESIA

    Get PDF
    The aims of the research are to identify the important level of attributes of product quality and customer service on customer satisfaction and loyalty, to analyze the impact of product quality and customer service oncustomer satisfaction and loyalty, and to recommend the corporate strategy to PT Bayer Indonesia on customer satisfaction and loyalty. Types of research are descriptive and explanatory survey and the sampling method is convenientsampling. Unit of observation is two hundreds respon dents through the distribution of questionnaires to the pest control operators in Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Medan, and Pekanbaru.Attributes and its influence was analyzed using Structural Equation Model (SEM). Respondents of the study are from Jakarta (46.0%), Bandung (2.5%), Semarang (3.0%), Surabaya (25.0%), Denpasar (5.5%), Balikpapan (2.5%), Pekanbaru (4.0%), Medan (8.5%), and Batam (3.0%). The score of importance level of product quality is for effectivity (91.6%), ease of use (96.1%), flexibility (96.8%), technical specification (95.3%), durability (94.3%), and prestige (97.1%), while for customer service is tangibles (88.6%), reliability (87.0%), responsiveness (89.0%), assurance (94.6%), and empathy (96.8%). The results of explanatory research are product quality (R2 = 0.788; p = 0.003) and customer service (R2 = 0.820; p = 0.001) influence significantly on customer satisfaction, whereas customer satisfaction influence significantly on customer loyalty (R2 = 0.946; p = 0.000). Pest control operators as the applicator of pesticides for urban pest from PT Bayer Indonesia have satisfaction on product quality (95.2%) and customer service (90.5%). 

    MINAT PETANI MENGADOPSI SHARING ECONOMY PEER-TO-PEER LENDING SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PERTANIAN

    Get PDF
    ENGLISHResearch on adoption of sharing economy in agribusiness is still scarce, particularly the research on adoption of peer-to-peer lending by farmers.  Some studies have shown that sharing economy offers benefits to the farmers, hence it is important to drive farmers to adopt sharing economy.  This study aims to investigate the factors that drive the behavioral intention of farmers to adopt sharing economy.  The form of sharing economy investigated in this study is peer-to-peer lending in farming funding.  This study uses variables of UTAUT2 to measure the acceptance toward technology used in sharing economy and Theoretical Model of Participation in the Sharing Economy to measure the acceptance towards the service of sharing economy itself.  Besides the variables of the aforementioned theories this study also includes new variables which are trust and values. The respondents of this research are 144 farmers in West Java, Indonesia who have not adopted peer-to-peer lending farming funding.  The data is analyzed using SEM, showing the results that there are three variables showing significant and positive correlation, which are hedonic motivation, price value and habit.   BAHASA INDONESIAPenelitian mengenai sharing economy di sektor agribisnis di Indonesia relatif masih sedikit, khususnya penelitian mengenai adopsi peer-to-peer lending oleh petani.  Beberapa penelitian mengenai sharing economy menunjukkan bahwa sharing economy memberikan manfaat bagi petani, oleh karenanya penting untuk mendorong adopsi sharing economy oleh petani.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mendorong timbulnya niat berperilaku di kalangan petani untuk mengadopsi sharing economy.  Bentuk sharing economy yang diteliti di dalam riset ini adalah peer-to-peer lending dalam pembiayaan pertanian.  Studi ini menerapkan variabel-variabel dari teori utama UTAUT 2 serta Model Teoretis Partisipasi Sharing Economy masing-masing teori tersebut untuk menginvestigasi faktor-faktor pendorong niat berperilaku mengadopsi sharing economy dari sisi teknologi serta dari sisi layanan sharing economy-nya sendiri.  Selain variabel-variabel dari kedua teori di atas penelitian ini juga menambahkan variabel kepercayaan (trust) dan nilai-nilai (values).  Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Barat, Indonesia,  dengan jumlah responden 144 petani yang belum mengadopsi sharing economy peer-to-peer lending. Hasil analisis data menggunakan SEM menunjukkan terdapat tiga variabel yang menunjukkan hubungan signifikan dan positif, yaitu motivasi hedonis (hedonic motivation), nilai harga  (price value), serta kebiasaan (habit)

    Perencanaan Strategik SBU Mineral PT Sucofindo (Persero)

    Get PDF
    Strategic planning requires an organization in the face of today's business competition and a more complex future. Likewise, Mineral Gas Station also requires this strategic planning as a newly formed business unit of 2015. Therefore, the company analyzed its internal and external factors as well as a future review of the mineral service industry to stay afloat, grow and develop. The objectives of this study were to identify the internal performance and core competencies of Mineral Gas Station, to identify the external macro environment condition and external micro intensity of mineral service industry competition, to map the current position of the company, to recommend appropriate business strategy in facing competition pressure, and to develop the objectives and program of the company. This research used descriptive and quantitative analysis methods with a purposive sampling technique. The results show that the position of Mineral Gas Station on the intensity of mineral service competition is 'moderate' and is in quadrant of 'grow and build'. Therefore, the appropriate strategy is intensive strategy (market penetration, market development and product development). Mineral Gas Station require to conduct customer satisfaction surveys related to customer perspectives which becomes the most important strategic factor with a focus on customer complaint factor. Further research is needed by involving all external parties so that the results will be more independent.Keywords: mineral services, strategic planning, competition, mineral gas station, SucofindoABSTRAKPerencanaan strategik dibutuhkan organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini dan masa depan yang semakin komplek. Demikian juga yang dibutuhkan SBU Mineral sebagai unit bisnis yang baru terbentuk 2015, dengan menganalisis faktor internal dan ekternal perusahaan serta tinjauan masa depan industri jasa mineral untuk tetap bertahan, tumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kinerja internal dan kompetensi inti SBU Mineral, mengidentifikasi kondisi lingkungan eksternal makro dan eksternal mikro intensitas persaingan industri jasa mineral, memetakan posisi SBU Mineral saat ini dan merekomendasikan strategi bisnis yang tepat dalam menghadapi tekanan persaingan serta menyusun tujuan dan program SBU Mineral. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi SBU Mineral pada intensitas persaingan jasa mineral 'tingkat sedang' serta berada pada kuadran 'tumbuh dan membangun'. Oleh sebab itu, strategi yang tepat adalah stretegi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk). SBU Mineral perlu melakukan survei kepuasaan pelanggan terkait dengan perspektif pelanggan yang menjadi faktor strategis paling penting dengan fokus pada faktor keluhan pelanggan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan semua responden dari pihak eksternal sehingga hasil yang diperoleh akan lebih independen.Kata kunci: jasa mineral, perencanaan strategik, persaingan, SBU mineral, Sucofind

    FACTORS INFLUENCING THE PURCHASE DECISION OF ORGANIC TOFU

    Get PDF
    This study aimed to analyze the factors that influence consumers in making the decision to buy organic tofu. The theory of factors that influence the purchasing behavior developed by Kotler was used as the analytical tool, and these factors include cultural factors, social factors, personal factors, psychological factors and purchasing process. These data were collected through interview techniques and analyzed descriptively using multinomial logistic regression. The characteristics of respondents indicated the consumers who never bought organic tofu are mostly at the age of 26-35 years old and university graduates, do not work, have an expenditure from Rp 1 million to Rp 2.5 million, are highly knowledge, and have the highest scores on the perceptions on sustainable and environmentally friendly organic farming, health benefits, and a more expensive price. There are a number of factors that influence consumers in making purchase decisions of organic tofu including age, education, knowledge and product external factors. The consumers who are potentially interested in purchasing the organic tofu are at the age of 36–50 years old, university graduates, highly knowledgeable in food and organic tofu products, because the higher the education and knowledge, the greater the interest in buying the products, and they approved of the external products such as price, advertising, personal selling and places of selling which are also potentially equal. The managerial implications for the business agents of tofu organic product is that they must be more active in assuring the consumers that these products are good for them by creating a blog, an ad in the local paper, or a pamphlet containing information of the product.Keywords: purchase decision, logistic regression, organic tofu product, purchasing interestAbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan membeli tahu organik. Sebagai alat analisis digunakan teori faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian yaitu teori yang dikembangkan oleh Kotler dimana faktor-faktor tersebut adalah: faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis dan proses pembelian. Data ini dikumpulkan melalui teknik wawancara serta dianalisis secara deskriptif dan uji regresi logistik multinomial. Karakteristik responden menunjukkan konsumen yang sudah pernah membeli sebagian besar berada pada usia 26–35 tahun, berpendidikan perguruan tinggi, tidak bekerja, berpengeluaran 1–2,5 juta, memiliki pengetahuan tinggi, memiliki persepsi setuju dengan skor tertinggi mengenai pertanian organik berkelanjutan, ramah lingkungan, manfaat kesehatan dan harga yang lebih mahal. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian tahu organik diantaranya usia, pendidikan, pengetahuan dan faktor eksternal produk. Konsumen yang berpotensial dan berminat membeli tahu organik terdapat pada usia 36–50 tahun, pendidikan tamatan perguruan tinggi, pengetahuan yang tinggi mengenai pangan serta produk tahu organik, karena semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan maka akan semakin besar minat membeli, serta konsumen yang setuju mengenai eksternal produk seperti harga, iklan, personal selling dan tempat penjualan juga berpotensi sama. Implikasi manajerial bagi pelaku bisnis produk tahu organik adalah lebih giat dalam meyakinkan produk tersebut terbukti baik bagi konsumen, seperti membuat blog atau membuat iklan di koran lokal, atau pamflet yang berisikan info dari produk.Kata kunci: keputusan pembelian, regresi logistik, produk tahu organik, minat membel
    corecore