Public Managers: Their Behavior, their Change Potential and the Behavior of Women and Men in Public Organizations

This survey article addresses three questions based on the assumption that significant differences exist between public and private organizations. If this assumption is correct managerial and leadership behavior will differ between public and private managers. Additionally, the propensity to change will also differ between public and private managers. Since a number of studies indicate that managers’ leadership behavior in public organizations differ from that of private managers, difference and similarities in leadership behavior between women and men in public organizations are examined. Three studies are presented here which show that public and private managers have different behavioral patterns of leadership. However, public managers turn out to be more change- oriented than business managers. In the public organizations investigated no differences in leadership behavior between women and men were found

Penggunaan Mind Map Untuk Materi Asam Basa Kelas Xi Sma/Ma

This research is a development that aims to develop a chemistry mind map enrichment book acid and base solution material and to know the quality of the chemistry mind map enrichment book. This research uses an ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations) development model. The data obtained in the form of data product development process based on expert advice and input from the media, materials experts, peer reviewer, learners, and reviewers, as well as data quality level of products based on an assessment of five reviewers. Assessment instrument consisting of 24 items indicators. Results of the assessment in the form of quantitative data in the form of a score, then converted into qualitative data quality enrichment books chemistry mind map, based on the assessment criteria ideal. Aspects assessed include feasibility aspects of content, presentation, and a mind map. The results obtained are already successfully compiled book mapmateri mind enrichment solution chemistry of acids and bases with the percentage of each aspect ideals are respectively 91.5%, 88.57%, and 87.56%, so it was concluded that the chemistry mind map enrichment book acid and base solution material has a very good quality (SB) for these three aspects and fit for use as a textbook for students learning

INTERVENSI PROGRAM KREASIKAN LAUK SEHAT YUK DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA STUNTING PADA BALITA

Abstrak: Stunting adalah bentuk gangguan pertumbuhan linear yang terjadi terutama pada anak-anak. Stunting merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Identifikasi masalah yang dilakukan yaitu diperlukan program kerja pemberian edukasi mengenai nutrisi makanan dan praktik pembuatan lauk sehat. Tujuan dari adanya program ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas ibu balita usia 12 – 24 bulan dalam mengolah camilan atau lauk sehat untuk balita. Kegiatan ini melibatkan mitra sebanyak 8 orang yaitu Kepala Desa Murukan, staf pemerintah Desa Murukan, bidan desa, kader posyandu. Mitra sasaran dalam program ini yaitu ibu yang mempunyai balita usia 12 - 24 bulan sebanyak 30 orang di RW 3 Desa Murukan. Metode yang digunakan adalah pemberian informasi dan edukasi mengenai nutrisi pada makanan serta praktik pembuatan lauk sehat dan lomba kreasi nasi bento. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest serta tanya jawab, monitoring dilakukan dengan koordinasi bersama kader posyandu. Hasil yang dicapai terdapat peningkatan dari 20% menjadi 40% ibu yang menjawab posttest dengan benar.Abstract: Stunting is a form of linear growth disorder that occurs mainly in children. Stunting is an indicator of chronic nutritional status which describes stunted growth due to long-term malnutrition. Identification of the problem that is carried out is that a work program is needed to provide education regarding food nutrition and the practice of making healthy side dishes. The purpose of this program is to increase the knowledge and creativity of mothers of toddlers aged 12-24 months in preparing healthy snacks or side dishes for toddlers. This activity involved 8 partners, namely the Murukan Village Head, Murukan Village government staff, village midwives, Posyandu cadres. The target partners in this program are mothers who have toddlers aged 12-24 months as many as 30 people in RW 3 Murukan Village. The method used is the provision of information and education regarding nutrition in food as well as the practice of making healthy side dishes and bento rice creation contests. Evaluation is carried out by pre-test and post-test as well as question and answer, monitoring is carried out by coordinating with posyandu cadres. The results achieved were an increase from 20% to 40% of mothers who answered the posttest correctly

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Fasilitas Belajar Bagi Prestasi Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Daring

Latar Belakang: Dunia tengah mengalami wabah COVID-19, yang mempengaruhi banyak sektor, salah satunya pendidikan. Untuk menghindari dan menahan pandemi COVID-19 yang mewabah dunia sekarang, pemerintah telah menerapkan kebijakan baru dengan melakukan kegiatan belajar dilakukan di rumah (daring). Tujuan: Mengkaji serta menganalisis efek daripada lingkungan keluarga serta ketersediaan fasilitas pembelajaran kimia secara online. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif melalui pengujian SPSS 21. Dalam hal menjelaskan hubungan Lingkungan Keluarga (X1) serta Ketersediaan Fasilitas Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Kimia (Y), peneliti menggunakan sampel yakni 115 peserta didik, kelas XI IPA, SMA N 1 Banjarnegara. Hasil: Terdapat pengaruh dari lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar kimia sebesar 0,763 serta pengaruh fasilitas belajar bagi prestasi belajar kimia sebesar 0,827 Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga dan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa

An evaluation criterion for open source software projects: enhancement process effectiveness

Enhancement process is a key process in which open source software (OSS) project responds to user needs in terms of suggesting and implementing software features, thus the dimension of enhancement effectiveness corresponds nicely to adopters' concern about open source software. This study aims to construct a valid, reliable measurement model for the enhancement process effectiveness in an open source environment. We examine the validity and reliability of an initial list of indicators through two rounds of data collection and analysis from 240 and 750 OSS projects respectively, and come up with a measurement model for the effectiveness of enhancement process comprising four indicators. The implication of this measurement model for practitioners is explained through a numerical example followed by implications for research community.Griffith Sciences, School of Information and Communication TechnologyFull Tex

A CONSOLIDATED UNDERSTANDING OF TECHNICAL DEBT

Technical debt utilises financial debt as a metaphor to describe the phenomenon of increasing software development costs over time. Whilst this phenomenon is evidently detrimental to the long-term success of software development, it appears to be poorly understood in the academic literature. The absence of a clear definition and model for technical debt means that the notion of technical debt remains metaphorical, thus preventing the realisation of technical debt\u27s utility as a conceptual and technical communication device. This exploratory study reconciles the high-level, abstracted view of technical debt presented in academic literature. It establishes the boundaries of the technical debt phenomenon and develops a comprehensive theoretical framework to facilitate future research. The resulting theoretical framework portrays a holistic view of technical debt that incorporates a set of precedents and outcomes, as well as the phenomenon itself

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan pada tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014 yang berlokasi di Jl. Pramuka no 49, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL diawali dengan melakukan observasi pada tanggal 26 Februari 2014 di SMA Negeri 1 Mertoyudan dengan tujuan untuk mengetahui potensi sekolah, kondisi fisik ataupun non-fisik serta kegiatan praktik belajar mengajar yang berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat mempersiapkan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan selama PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan. Berdasarkan atas analisis situasi dari hasil observasi kemudian disusun program PPL. Kegiatan PPL diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan yaitu praktikan melakukan observasi proses pembelajaran dan kondisi sekolah, mengikuti kuliah pengajaran mikro (microteaching), mengikuti pembekalan PPL, dan berkoordinasi dengan guru pembimbing. Kemudian pelaksanaan PPL dilakukan di SMA Negeri 1 Mertoyudan, praktikan mendapat kepercayaan untuk mengajar di kelas X MIA 1 dan X MIA 2 dengan materi Hakiakt ilmu kimia sampai dengan perkembangan teori atom. Adapun pelaksanaannya terdiri dari pembuatan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kemudian mempersiapkan bahan ajar dengan mempelajari referensi-referensi yang relevan dan membuat media pembelajaran yang mendukung. Sebelum digunakan dan dipraktikan mengajar di kelas hal-hal tersebut dikonsultasikan kepada guru pembimbing untuk menghindari kesalahan konsep. Praktikan telah melakukan praktik mengajar di kelas sebanyak 20 pertemuan, penyampaian materi menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan praktikan selama mengajar di dalam kelas. Kegiatan PPL telah dilaksanakan oleh praktikan dengan baik dan lancar meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai hambatan, akan tetapi semua dapat teratasi dengan baik atas bimbingan dan masukan dari guru pembimbing, kerjasama yang baik dengan teman KKN-PPL, dosen pembimbing lapangan, pihak sekolah, dan pihak terkait lannya

Adding Value to Software Requirements： An Empirical Study in the Chinese Software Industry

The rapid growth of the Chinese software industry has attracted attention from all over the world. Meanwhile, software requirements selection has a crucial impact on the final value of a software product and the satisfaction of stakeholders. This paper presents an empirical study, which focuses on the decision-making criteria for requirements selection in market-driven software development projects in international companies in China. The outcome shows that some criteria, such as business strategy, customer satisfaction, and software features, are more important than others when making decisions for requirements selection

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan pada tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014 yang berlokasi di Jl. Pramuka no 49, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL diawali dengan melakukan observasi pada tanggal 26 Februari 2014 di SMA Negeri 1 Mertoyudan dengan tujuan untuk mengetahui potensi sekolah, kondisi fisik ataupun non-fisik serta kegiatan praktik belajar mengajar yang berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat mempersiapkan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan selama PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan. Berdasarkan atas analisis situasi dari hasil observasi kemudian disusun program PPL. Kegiatan PPL diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan yaitu praktikan melakukan observasi proses pembelajaran dan kondisi sekolah, mengikuti kuliah pengajaran mikro (microteaching), mengikuti pembekalan PPL, dan berkoordinasi dengan guru pembimbing. Kemudian pelaksanaan PPL dilakukan di SMA Negeri 1 Mertoyudan, praktikan mendapat kepercayaan untuk mengajar di kelas X MIA 1 dan X MIA 2 dengan materi Hakiakt ilmu kimia sampai dengan perkembangan teori atom. Adapun pelaksanaannya terdiri dari pembuatan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kemudian mempersiapkan bahan ajar dengan mempelajari referensi-referensi yang relevan dan membuat media pembelajaran yang mendukung. Sebelum digunakan dan dipraktikan mengajar di kelas hal-hal tersebut dikonsultasikan kepada guru pembimbing untuk menghindari kesalahan konsep. Praktikan telah melakukan praktik mengajar di kelas sebanyak 20 pertemuan, penyampaian materi menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan praktikan selama mengajar di dalam kelas. Kegiatan PPL telah dilaksanakan oleh praktikan dengan baik dan lancar meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai hambatan, akan tetapi semua dapat teratasi dengan baik atas bimbingan dan masukan dari guru pembimbing, kerjasama yang baik dengan teman KKN-PPL, dosen pembimbing lapangan, pihak sekolah, dan pihak terkait lannya