44 research outputs found
The environmental characteristics and phenotypic diversity of Asian swamp eel Monopterusalbus (Zuiew, 1793) from Bangka Belitung islands as basic for aquaculture developments
The research aimed to analized the environmental characteristics and toevaluate the phenotypes diversity of asian swamp eel from Bangka Belitung islands for basic aquaculture developments.Samples of Asian swamp eel catches were collected from three locations Rias, Bencah and Balunijuk. All of catches was measured by truss morphometrics and sexual distributions.Water quality measurements was conducted in situ at each sample location. The results showed that there is close relationship betweenasian swamp eel population of Bencah and Balunijuk based on similarities of their phenotypic diversity, but not with population from Rias. It showed that Asian swamp eel from Bencah and Balunijuk is potential to be cultured, but it must be adjusted with the conditions of physical-chemical variabel of each locations for the best adapted to culture
MASKULINISASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) MENGGUNAKAN EKSTRAK CABE JAWA (Piper retrofractum) MELALUI PERENDAMAN LARVA
The aimed of this study was to evaluate the effectiveness of java long pepper extract in the increasing of the percentage of males nile tilapia. The design of experiment was completely randomized design with 5 treatments i.e : A (negative control), B (1,99 mg L-1), C (3,99 mg L-1), D (5,99 mg L-1) and positive control (20 mg L-1 17α-metiltestosteron) with three replicates per level of treatment. Immersion of 10-day-old larvae for 24 hours with 50 larvae in 10 L medium of treatments and cultivated for 60 days and identification of gender using the acetocarmin method. The results showed that java long pepper extract was effective to increase the percentage of males with dose of 1,99 mg L-1 (81,78±6,81%), 3,99 mg L-1 (79,00±2,99%) and 5,99 mg L-1 (87,42±4,85%) while the negative control 39,23±7,74%. Java long pepper extract dose of 5,99 mg L-1 were not significantly different with the treatment of 17α-metiltestosteron i.e : 91,71±3,93%. Percentage of survival rate 47.33±3.06% to 53.33±8.08%, specific growth rate 3,14±0,15% to 3,40±0,08%, absolute weight growth 1.97±0.59 g to 3.07±0.38 g and absolute length growth of 3.73±0.55 cm to 3.95±0.16 cm. Java long pepper extract gives a significant effects to the spesific growth rate and absolute weight growth. Treatment A, B, C, D and E had no effect on survival rate and the absolute length growth of nile tilapia during 60 days cultivation period.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas ekstrak cabe jawa dalam meningkatkan persentase jantan ikan nila. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu A (kontrol negatif), B (1,99 mg L-1), C (3,99 mg L-1), D (5,99 mg L-1) dan kontrol positif (20 mg L-1 17α-metiltestosteron) dengan 3 ulangan disetiap taraf perlakuan. Perendaman larva ikan nila berumur 10 hari selama 24 jam. Setiap perlakuan terdapat larva ikan nila sebanyak 50 ekor/bak dalam 10 L. Pemeliharaan selama 60 hari dan identifikasi gonad menggunakan metode asetokarmin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cabe jawa efektif meningkatkan persentase jantan ikan nila dengan dosis 1,99 mg L-1 (81,78±6,81%), 3,99 mg L-1 (79,00±2,99%) dan 5,99 mg L-1 (87,42±4,85%) berbeda nyata dengan A kontrol negatif (39,23±7,74%). Ekstrak cabe jawa dosis 5,99 mgL-1 tidak berbeda nyata dengan E kontrol positif (17α-metiltestosteron) yang menghasilkan 91,71±3,93% jantan ikan nila. Persentase kelulushidupan 47,33±3,06% sampai dengan 53,33±8,08%, laju pertumbuhan spesifik 3,14±0,15% sampai dengan 3,40±0,08%, pertumbuhan bobot mutlak 1,97±0,59 g sampai dengan 3,07±0,38 g dan pertumbuhan panjang mutlak 3,73±0,55 cm sampai dengan 3,95±0,16 cm. Pemberian ekstrak cabe jawa berpengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan bobot mutlak. Perlakuan A, B, C D dan E tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan ikan dan pertumbuhan panjang mutlak nila selama 60 hari pemeliharaan
EFFECTIVITY OF CANBAT HERB FROM PT. MEDDIA HERBAL TO Aeromonas hydrophilla INFECTION ON NILE FISH (Oreochromis sp.)
Tilapia (Oreochromis sp.) is a consumption fish inhabiting freshwater and likeability by society. Tilapia’s benefits can attract breeders to cultivate in mass-producing with very high market demand. Every mistake that occurs in aquaculture activities is usually the feeding management which can cause various problems, such as damage to water quality that can trigger growth—diseases, including Motile Aeromonas Septicemia (MAS) caused by Aeromonas hydrophila. The use of Canbat assumed there are contain some antioxidants that can be used as immunostimulators to increase the survival of tilapia. This research aimed to find out the concentration of Canbat product PT. Meddia herbal is effective for the treatment of tilapia (Oreochromis sp.) infected by Aeromonas hydrophila bacteria. The method used in this research was experimental. The size of tilapia used is 10-11 cm with a density of 10 fish/container. The treatment doses used were P1 (40 ppm), P2 (60 ppm), P3 (80 ppm), Positive control (Amoxicillin), and Negative control (0 ppm), with 2-hour immersion. The parameters observed were clinical symptoms, fish survival, fish response to feed, and absolute weight growth. The results indicated that herbal Canbat with concentration (80 ppm) was effective in treating tilapia infected with Aeromonas hydrophila bacteria; it produces the fastest recovery of clinical symptoms on the 12th day and the highest survival rate of 90%
Pola Pertumbuhan Ikan Nila (Orechromis Niloticus) pada Keramba Jaring Tancap Kolam Tanah dengan Pemberian Pakan berupa Pellet di Desa Balunijuk, Bangka Belitung
ABSTRAKKetahanan pangan pada kondisi pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan cara penganekaragaman pangan, salah satunya dengan usaha budidaya ikan nila, selain usaha utama lainnya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pertumbuhan ikan nila dengan pemberian pakan full pellet di KJT kolam tanah. Penelitian dilaksanakan bulan April hingga Juni 2020 sekitar 10 minggu bertempat di KJT kolam tanah milik Pesantren Daarul Hasanah Desa Balunijuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian meliputi perhitungan pertumbuhan ikan berupa panjang dan berat ikan nila termasuk faktor kondisi (FK), uji kualitas air seperti suhu, kadar oksigen terlarut (DO), pH, TDS, Sulfida, dan amonia, serta perhitungan berat pakan ikan. Hasil menunjukan bahwa pertumbuhan ikan dengan rumus W = 3*10-7 L3,87 dimana R2 = 0,97 dan FK = 1,14. Hal ini termasuk kriteria alometrik positif artinya pertumbuhan berat lebih dominan daripada panjang. Kualitas air kurang mendukung walaupun ikan nila terlihat gemuk, namun pertumbuhan ikan tidak secepat pada kondisi kualitas air ideal terutama parameter pH dan DO. Nilai pH 6,07 dan DO 4,9 mg/l berefek pada pertumbuhan ikan nila yang kurang optimal. Pakan full pellet sangat menunjang terhadap pertumbuhan alometrik positif ikan nila. Pertumbuhan ikan nila dengan rata-rata 48,9 gram/ekor atau jumlah ikan nila sebanyak 20 ekor/kg pada bulan Juni 2020.ABSTRACT Food security due the pandemic of COVID-19 can be done by diversification of food, one of them is tilapia fish farming, in addition to another business. The purpose of this study was to determined the growth of tilapia’s feeding with pellets as a feed in KJT ponds. The research was carried out from April to June 2020 for about 10 weeks located in Daarul Hasanah Islamic Boarding School, Balunijuk Village, Bangka Belitung Islands Province. The research method includes the calculation of fish growth included of length and weight of tilapia, water quality tests such as temperature, dissolved oxygen (DO), pH, TDS, Sulfida, and ammonia levels, and fish feed weight calculation. The results showed that the growth of the fish showed the formula W = 3*10-7 L3.87 where R2 = 0.97 and FK = 1.14. This includes positive allometric criteria, meaning that weight growth is more dominant than length. The water quality is not support even through the tilapia is looks so fat, but the fish growth is not as fast as in ideal cause the water quality conditions, especially the pH and DO parameters. The value of pH = 6.07 and DO = 4.9 mg/l had an effect on the growth of tilapia which is less than optimal. Full pellet feed is very supportive of the positive allometric growth of tilapia. The growth of tilapia with an average of 48.9 grams/indivudual or 20 fish/kg on June 2020
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN LAMUN Cymodocea serrulata YANG DITANAM PADA MEDIA AKUARIUM
Lamun Cymodocea serrulata merupakan salah satu tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan lamun Cymodocea Serrulata yang ditanam pada Media Akuarium. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei tahun 2019 di laboraturium Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Bangka Belitung. Hasil penelitian tingkat kelangsungan hidup lamun Cymodocea serrulata selama 2 bulan  tertinggi pada perlakuan A3 dengan pemberian nutrien pupuk organik sebanyak 15 gram dengan tingkat keberhasilah hidup yaitu 96,30%. Laju pertumbuhan daun lamun Cymodocea serrulata tidak terdapat perbedaan nyata pada setiap perlakuan dengan nilai signifikansi 0,237 (p > 0,05). Laju pertumbuhan lamun Cymodocea serrulata yang diberi tambahan nutrien berupa pupuk organik berkisar antara 0,842 cm/bulan – 1, 217 cm/bulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian nutrien berupa pupuk berdampak positif terhadap pertumbuhan lamun Cymodocea serrulata. Kata Kunci:, Cymodocea serrulata, lamun, nutrien, pertumbuhan, pupuk
IMPLEMENTASI SOP CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA INDUSTRI TAMBAK UDANG DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
Cara budidaya ikan yang baik adalah program dibidang perikanan budidaya bagi masyarakat dalam rangka menjamin keamanan pangan hasil perikanan. Tujuan penelitian ini adalah: Mengkaji implementasi CBIB pada industri tambak udang di Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian akan dilaksanakan di tambak udang skala industri di Kabupaten Bangka Selatan pada Bulan Agustus-Oktober 2022. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dengan pertimbangan wilayah pengembangan budidaya udang di Kabupaten Bangka Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan teknik sampling purposive. Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola tambak udang yang sudah beroperasi lebih dari setahun dengan teknik snowball. Hasil penelitian, implementasi SOP CBIB tambak udang di Kabupaten Bangka Selatan pada kategori tinggi. Saran, pemerintah daerah dapat melakukan monitoring secara berkala terhadap penerapan SOP CBIB tambak udang agar industri tambak udang berkelanjutan, dan perusahaan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
 Cara budidaya ikan yang baik adalah program dibidang perikanan budidaya bagi masyarakat dalam rangka menjamin keamanan pangan hasil perikanan. Tujuan penelitian ini adalah: Mengkaji implementasi CBIB pada industri tambak udang di Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian akan dilaksanakan di tambak udang skala industri di Kabupaten Bangka Selatan pada Bulan Agustus-Oktober 2022. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dengan pertimbangan wilayah pengembangan budidaya udang di Kabupaten Bangka Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan teknik sampling purposive. Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola tambak udang yang sudah beroperasi lebih dari setahun dengan teknik snowball. Hasil penelitian, implementasi SOP CBIB tambak udang di Kabupaten Bangka Selatan pada kategori tinggi. Saran, pemerintah daerah dapat melakukan monitoring secara berkala terhadap penerapan SOP CBIB tambak udang agar industri tambak udang berkelanjutan, dan perusahaan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
PERFORMA REPRODUKSI IKAN BETOK (Anabas testudineus) BETINA DENGAN PEMBERIAN PAKAN BUATAN BERBAHAN BAKU TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata)
Climbing perch is one of the potential local fish species to be cultivated. The purpose of thisstudy was to learn and evaluate the effect of feeding made from golden snail (Pomaceacanaliculata) on the level of gonad maturity. The study was conducted in July - August 2018.The climbing perch (A. testudineus) originated from natural catchments in the rice fields ofRias village, Toboali Subdistrict, South Bangka Regency. The used fish are 150 fish with aweight of 2 ± 10 grams. The treatment given by artificial feed made from golden snail (P.canaliculata) with protein content in feed was 32%, 34%, 36%, 38% and control usingcommercial feed with a protein content of 31 - 33%. The results showed the value of theGonad Maturity Index (IKG) with gonad weight at the start of the study at 0.5 gram. Aftertreatment with artificial feed made from golden snail (P. canaliculata) flour, the results of statistical tests showed that the control was significantly different from the treatment in the GSI observation with a range of values of 16% ± 0.02 in treatment P.38%, HSI with a value of 8% ± 0.01 in treatment P.38%. Fecundity of climbing perch (A. testudineus) obtained in the results of the study with a range of 509 ± 4,686 items. The development of the initial gonad maturity (TKG) of the study (TKG II) after being given artificial feed made from golden snails (P. canaliculata) increased with the level of gonad maturity reaching stage IV.Ikan betok merupakan salah satu spesies ikan lokal yang potensial untukdibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mengevaluasi pengaruh pemberianpakan berbahan baku keong mas (Pomacea canaliculata) terhadap tingkat kematangan gonad.Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2018. Ikan betok (A. testudineus) berasal daritangkapan alam di perairan persawahan desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten BangkaSelatan. Ikan betok yang digunakan sebanyak 150 ekor dengan bobot 2 ± 10 gram. Perlakuanyang diberikan pakan buatan yang berbahan baku keong mas (P. canaliculata) dengankandungan protein pada pakan 32%, 34%, 36%, 38% dan kontrol menggunakan pakankomersil dengan kandungan protein 31 – 33%. Hasil penelitian menunjukkan nilai IndeksKematangan Gonad (IKG) dengan bobot gonad pada awal penelitian sebesar 0,5 gram.Setelah dilakukan perlakuan dengan pemberian pakan buatan berbahan baku tepung keongmas (P. canaliculata), hasil uji statistik menunjukkan bawa kontrol berbeda nyata denganperlakuan pada pengamatan GSI dengan kisaran nilai 16% ± 0.02 pada perlakuan P.38%, HSIdengan kisaran nilai 8% ± 0.01 pada perlakuan P.38%. Fekunditas ikan betok (A. testudineus)yang didapatkan pada hasil penelitian dengan kisaran 509 - 4.686 butir. Perkembangan tingkatkematangan gonad (TKG) awal penelitian (TKG II) setelah diberi pakan buatan berbahanbaku keong mas (P. canaliculata) meningkat dengan tingkat kematangan gonad mencapaitahap IV
IbM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KURAU BARAT UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI PRODUKTIF: DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBASIS IKAN AIR TAWAR
Desa Kurau Barat memiliki potensi pengembangan produk olahan ikan. Letaknya yang strategis di pesisir, memudahkan akses mendapatkan bahan baku. Namun, perikanan tangkap yang bersifat musiman, menjadi kendala bagi pengembangan usaha ini. Alternatif bahan baku ikan air tawar hasil budidaya masyarakat, dapat menjadi solusi bagi diversifikasi produk olahan ikan di Desa Kurau Barat. Diversifikasi merupakan solusi untuk mengatasi kendala perikanan tangkap yang bersifat musiman, dan melimpahnya sumberdaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka Tengah sebagai sentra budidaya ikan air tawar. Pemanfaatan limbah ikan berupa tulang sebagai bahan baku pembuatan kemplang tulang, merupakan implementasi konsep blue economy (zero waste), diharapkan dapat meningkatkan keuntungan pengusaha olahan ikan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat utamanya pada masa paceklik. Analisa usaha pengolahan abon dan kemplang tulang layak dikembangkan, dengan kriteria keuntungan sebesar Rp. 10.616.000,per bulan, Return of Investment (ROI) sebesar 589,8%, Revenue Cost Ratio (R/C ratio) sebesar 1,44, dan Payback Period (PP) sebesar 0,05 tahun atau kurang dari satu bulan
KARAKTER MORFOMETRIK, PERTUMBUHAN, DAN SINTASAN TIGA SPESIES IKAN SELUANG (FAMILI: CYPRINIDAE) ASAL PULAU BANGKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi profil keragaman fenotipe ikan seluang (Rasbora) asal Pulau Bangka untuk pengembangan budidaya. Sampel ikan yang dikoleksi berasal dari lokasi sungai sekitar Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka. Sebanyak tiga jenis ikan Seluang (Famili Cyprinidae) antara lain Rasbora einthovenii, Brevibora dorsiocellata, dan Trigionopoma gracile telah ditemukan. Pengukuran truss morfometrik dilakukan untuk melihat profil fenotipe ketiga spesies ikan seluang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penciri utama yang dapat membedakan ketiga spesies secara spesifik adalah perbandingan rasio truss morfometrik antara karakter panjang ekor (PE) dengan lebar badan III (LB-III). Persentase sintasan tertinggi pada Brevibora dorsicellata yang dipelihara pada pH 5-6 yaitu 93,30 ± 5,80%; sedangkan persentase sintasan terendah adalah Trigonopoma gracile dengan nilai 76,60 ± 5,80% dipelihara pada pH 5-6 dan 7. Rasbora einthovenii yang dipelihara pada pH 5-6 menunjukkan nilai rata-rata pertambahan bobot mutlak yang lebih tinggi dibandingkan pH 7. Rata-rata pertambahan bobot mutlak dan pertambahan panjang mutlak pada Brevibora dorsiocellata dan Trigonopoma gracile memiliki kecenderungan lebih tinggi pada pemeliharaan di pH 5-6 dibandingkan pH 7.The research was aimed to evaluate the phenotypes profile of rasbora fish from Bangka Belitung Islands for aquaculture development. Samples of rasbora fish were collected from the rivers near Balunijuk Village, Bangka Residence. Three species of rasbora (Cyprinidae Family) which consisted of Rasbora einthovenii, Brevibora dorsiocellata, and Trigionopoma gracile.were collected . The truss morphometrics measurement was conducted to determine the phenotypic profiles of the three species. The results showed that the main identity characteristics to differentiate the three species were tail length (TL) and body width III (W-III). The highest survival rate was achieved by Brevibora dorsiocellata cultured in waters with pH 5-6 which was 93.30 ± 5.80%. The lowest survival rate was attained by Trigonopoma gracile which was 76.60 ± 5.80% cultured in pH 5-6 and 7. The Rasbora einthovenii cultured in waters with pH 5-6 showed the highest absolute weight gain compared to that of cultured in waters of pH 7. Brevibora dorsiocellata and Trigonopoma gracile tended to have better absolute weight and absolute length gain when cultured in waters with pH 5-6 compared to that of pH 7
PEMBERDAYAAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) UBB: EKSPLORASI KEINDAHAN BAWAH LAUT BANGKA BELITUNG MELALUI BATIK TULIS
Kegiatan IbM dilaksanakan di workshop UKM Batik Tulis Pinang Sirih Kelurahan Selindung Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang. Melalui program ini mahasiswa dapat memperoleh keterampilan membatik, sekaligus makin meningkatkan kecintaan mereka terhadap bahari dan budaya Indonesia. Kegiatan membatik ini diharapkan dapat memberikan keuntungan antara lain: 1) Menumbuhkan minat mahasiswa untuk melestarikan batik; 2) Meningkatkan keterampilan mahasiswa menghasilkan batik bermotif keindahan alam; 3) Membuka peluang usaha; dan 4) Menumbuhkan jiwa entrepreneur bagi mahasiswa. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah: 1) Peningkatan kuantitas dan kualitas batik tulis. Semakin beragamnya motif batik, akan meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk; 2) Peningkatan pemahaman dan keterampilan mahasiswa untuk membatik; dan 3) Peningkatan pendapatan bagi mahasiswa, sehingga diharapkan mahasiswa mampu mendanai kuliah mereka, dan menjadi bekal berwirausaha setelah lulu