17 research outputs found

    KEARIFAN ARSITEKTUR RUMAH GADANG MINANGKABAU DALAM MITIGASI BENCANA

    Get PDF
    Abstrak Sumatera Barat termasuk salah satu wilayah yang memiliki kerawanan bencana yang tinggi, kondisi ini dipengaruhi oleh tatanan geologi yang kompleks sehingga rawan dengan bencana geologi gempabumi. Arsitektur Rumah Gadang sebagai produk kearifan lokal yang bernilai mitigasi, merupakan sarana untuk mempertahankan dan melestarikan nilai luhur kebudayaan. Terjadinya gempa bumi di Sumatera Barat yang meluluhlantakkan sebagian daerahnya khususnya Padang dan Pariaman, masyarakat diingatkan kembali akan kemampuan rumah Gadang untuk bertahan dari sifat destruktif gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kearifan arsitektur rumah gadang minangkabau dalam mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengkajian data deskriptif dalam bentuk uraian melalui metode naturalistik. Hasil penelitian menunjukkan: arsitektur rumah gadang Minangkabau sebagai kearifan lokal dalam mitigasi bencana merupakan suatu karya arsitektur yang seimbang dan disesuaikan dengan iklim alam yang tropis dan geologi yang labil

    The spatial pattern analysis of settlements area in Batusangkar City Tanah Datar Regency

    Get PDF
    The spatial distribution of populations and settlements is in line with connectivity and accessibility within a city area. Delineation of Batusangkar City exists in 3 sub-districts and 6 Nagari, causing settlement concentration in certain areas will form a certain distribution pattern and different settlement, the occurrence of diversity patterns distribution as a form of uneven population distribution. So that information is needed regarding changes in land use and patterns of settlement distribution concerning land use in urban planning. This study aims to discover the changes in area and distribution patterns of settlements. This research method is quantitative descriptive using secondary data and then analyzed using the nearest neighbor analysis. The results of the study showed the change in the distribution of settlements to areas close to public facilities such as offices, schools, and universities. Batusangkar City area has a Pureisolated type pattern, while based on the Alvin L. Bertrand category it has a Line Village Community pattern, then based on the calculation of the nearest neighbor analysis it is categorized as Clustere

    PEMETAAN KAWASAN KUMUH DAN SQUATTER AREA DI KOTA PADANG

    Get PDF
    The increasing rate of population growth in urban areas has an impact on environmental imbalances, especially related to the expansion of residential areas. The purpose of this study was to identify slum areas and illegal / wild areas (squatter areas) based on indicators and parameters for each region. This type of research is descriptive quantitative research with population is all sub-districts in Padang City with total sampling. Slum area and squat mapping results in Padang city area are scattered in 7 villages in 5 sub-districts. Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah Subdistrict Typology of slum areas Urban slums, Purus Padang Barat sub-district typology of downtown slums, Alai Parak Kopi District of North Padang typology of slums off the railroad tracks, Opposite of Palinggam typology of slums of Suburbs, Batang Arau slums typology River Suburb, Pasa Gadang Subdistrict of Padang Selatan typology of slum area of the Suburb, Sawahan Timur Padang Timur Subdistrict typology of slum area Railroad

    PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

    Get PDF
    Konsep saintifik dikenal dengan 5M; 1. Mengamati/ observing, 2, menanya/ questioning, 3. Mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting), 4. Menalar/Mengasosiasi (associating), dan 5. Mengomunikasikan (communicating). Pentingnya pembelajaran saintifik ini karena produk pendidikan dasar dan menengah belum menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis setara dengan kemampuan anak-anak bangsa lain. Disadari bahwa guru-guru perlu memperkuat kemampuannya dalam memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan peningkatan keterampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Skenario untuk memacu keterampilan guru menerapkan strategi pembelajaran yang optimal salah satunya dengan model discovery learning. Model Discovery Learning di terapkan pada guru-guru di SMA se- Pasaman Barat, dimana model ini mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Karakteristik discovery learning menekankan pada proses mengajar untuk menciptakan proses pembelajaran yang maksimalKonsep saintifik dikenal dengan 5M; 1. Mengamati/ observing, 2, menanya/ questioning, 3. Mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting), 4. Menalar/Mengasosiasi (associating), dan 5. Mengomunikasikan (communicating). Pentingnya pembelajaran saintifik ini karena produk pendidikan dasar dan menengah belum menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis setara dengan kemampuan anak-anak bangsa lain. Disadari bahwa guru-guru perlu memperkuat kemampuannya dalam memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan peningkatan keterampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Skenario untuk memacu keterampilan guru menerapkan strategi pembelajaran yang optimal salah satunya dengan model discovery learning. Model Discovery Learning di terapkan pada guru-guru di SMA se- Pasaman Barat, dimana model ini mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Karakteristik discovery learning menekankan pada proses mengajar untuk menciptakan proses pembelajaran yang maksima

    PENGOLAHAN BIJI KAKAO MENJADI POWDER DAN PASTA DALAM RANGKA MENUMBUHKAN WIRAUSAHA BARU DI KANAGARIAN CUBADAK KECAMATAN LIMO KAUM KABUPATEN TANAH DATAR

    Get PDF
    Dalam rangka menambah wawasan dan kreatifitas masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga petani kakao melalui metode penyampaian materi dan cara pengolahan biji kakao secara teknis diharapkan ibu rumah tangga dapat memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saran nantinya adalah petani kakao ini bisa menciptakan kreatifitas dari pengolahan dari biji kakao dan dapat dipasarkan khususnya di Kabupaten Tanah Datar. Dan juga disarankan agar petani di jorong Ampaleh ini dapat menjadikan pusat sebagai sentra tanaman kakao di Sumatera Barat serta bisa memiliki pabrik pengolahan cokelat sendiri, karena pengoperasian pabrik cokelat juga bisa mengurangi biaya pengeluaran petani dalam menjual hasil panennya lebih baik. Untuk mengatasi permasalahan lapangan yang terjadi pada masyarakat  Rumah Tangga Petani kakao di Kabupaten Tanah Datar, maka dalam program ini diberikan Pelatihan Pengolahan Produk Biji Kakao Melalui Pengembangan Produk Hilir di Kabupaten Tanah Datar oleh  beberapa orang instruktur dalam bentuk ceramah, simulasi proses pengolahan biji kakao menjadi produk hilir. Dan kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan tentang potensi  pasar hilirisasi produk kakao, diharapkan mampu adanya peningkatan nilai tambah produksi, dapat melakukan pengembangan produk biji kakao, mampu melakukan pengemasan produk dan pemasaran produk dan mampu melakukan proses pengolahan biji kakao menjadi produk jadi

    PERUBAHAN KOMPOSISI PENDUDUK KABUPATEN DI SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Perkembangan penduduk secara kuantitas dapat dilihat dari perubahan komposisi penduduk terutama berdasarkan kelompok umur. Kecenderungan di dunia saat ini menurut laporan PBB mengenai populasi dunia 2013 (United Nation, World  Population Ageing 2013 ) berdasarkan kelompok umur terjadi penurunan jumlah anak-anak di dunia saat ini karena penurunan  kematian dan fertilitas. Tulisan ini melihat perubahan signifikan dalam proses perubahan komposisi penduduk terutama berdasarkan kelompok umur di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yang  menggambarkan  perkembangan struktur dan komposisi penduduk  di setiap kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada beberapa periode waktu. Bentuk piramida penduduk kabupaten-kabupaten di Sumatera Barat dari tahun 1990, 2000 dan 2010 cenderung mengalami sedikit perubahan yaitu  dari ekspansif menuju konstriktif. Penduduk kabupaten-kabupaten di Sumatera Barat merupakan penduduk transisi dari umur muda bergerak menuju umur transisi. Hal ini ditandai dengan  umur median yang tergolong intermediate (usia 20-29 tahun). Tidak ada satupun kabupaten di Sumatera Barat mendapatkan bonus demograf

    Persepsi Peserta Didik terhadap Teknologi Geospasial pada Pembelajaran Geografi Kelas X SMAN 2 VII Koto Sungai Sarik

    Get PDF
    Teknologi geospasial ialah teknologi yang digunakan untuk mengukur, menganalisis, dan memvisualisasikan objek atau fenomena di planet bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman siswa kelas X tentang teknologi informasi geografis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Total random sampling pada 51 orang siswa kelas X digunakan untuk memilih subjek penelitian ini. Data penelitian dikumpulkan dengan metode kuisioner semi terbuka yang terdiri dari 25 pertanyaan yang diberi pilihan jawaban iya, tidak, dan lainnya. Hasil pnelitian menunjukkan bahwa terdapat 74,02% peserta didik menjawab iya, pada indikator penggunaan aplikasi teknologi geospasial dalam pembelajaran terdapat 70,87% peserta didik menjawab iya pada indikator penggunaan teknoogi geospasial dalam kehidupan sehari-hari terdapat 81,37% peserta didik menjawab iya. Banyak peserta didik yang belum menggunakan aplikasi teknologi geospasial dalam pembelajaran, sehingga diharapkan guru memaksimalkan penggunaan teknologingeospasial sebagai media pembelajaran. &nbsp

    Development of Visits on the Main Tourism Object in West Sumatera

    Get PDF
    The number of visits has an important  in the development of tourism objects. This research purposed to know  the development of the main tourist objects in West Sumatera based on the number of visits using the theory by Buttler 1980 with the Tourism Area Life Cycle (TALC) model.The methode of this research is descriptive. The sample is the main tourist attraction in West Sumatera based on the number of local tourist visits. The type of data analysis used  secondary data analysis through TALC models with exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, decline levels, and the rejuvenate stage. Data sources used are secondary data from the Central Statistics Agency (BPS).The results of this research in five-years (2012-2016),  the development of the number of visits to the main tourism objects in West Sumatera: a) Bukittinggi City and Padang City are at the development stage, b) Padang Panjang City and Sawahlunto City at the decline stage, c)  Pariaman city at the stage of stagnation, and d) Payakumbuh City and Solok City at the rejuvenate stag

    Analisis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Guru Geografi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat

    Get PDF
    Artikel ini ditulis untuk mengetahui dan menganalisis kompetensi TPACK Guru Geografi di Kabupaten Solok. Data dalam artikel ini didapatkan dari penelitian yang melibatkan 16 orang Guru yang terdiri dari data kompetensi TPACK guru dalam hal penguasaan materi, pemanfaatan media dan teknologi dalam pembelajaran serta kompotensi pedagogik yang dilihat dari dokumen perencanaan pembelajaran/RPP dan kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran. Data didapatkan dengan Paket Soal Tes Penguasaan Materi yang valid, Lembar Observasi Pemanfaatan Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Lembar Observasi Pembelajaran serta Lembar Check List untuk analisis Dokumen. Data dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPACK – Content Knowledge Guru Geografi di Kabupaten Solok berada pada kategori sedang atau pada nilai rata-rata 51. Soal materi kelas X adalah soal paling sulit bagi guru. Hasil TPACK – Technology guru Geografi menunjukkan kategori sedang. Namun, terindikasi media presentasi yang ditampilkan adalah hasil modifikasi dari media yang sudah dibuat orang lain. Sedangkan TPACK – Pedagogic Guru berdasarkan kinerja  dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki rata-rata 80,79 atau berada pada kategori sedang dengan tingkat relevansi komponen RPP dengan Standar Proses adalah 100%. Berdasarkan data di atas maka perlu diberikan pembinaan untuk meningkatkan penguasaan materi kelas X bagi guru. Lalu, pelatihan untuk merancang media presentasi pembelajaran berbasis Ms. Office Power Point dan lain-lain hasil karya sendiri serta penguatan dalam merancang RPP berdasarkan karakteristik siswa di sekolah masing-masing. Kata Kunci: Kompetensi TPACK, Pembelajaran Geografi   This article was written to find out and analyze Geography Teacher’s TPACK competence in Solok Regency. The data in this article was obtained from a study involving 16 teachers consisting of teachers’ TPACK competency data in terms of materials mastery, media and technology utilization in learning and also pedagogical competence which is seen from lesson plan/RPP and performance in learning implementation. Data were obtained with valid Material Mastery Test Package, Observation Sheet of Media and Technology Utilization in Learning, Learning Observation Sheet and Checklist Sheet for Document analysis. Data were analyzed by quantitative descriptive. The results showed that TPACK - Content Knowledge of Geography Teachers in Solok Regency was in the medium category or in the average score of 51. The question of class X materials is the most difficult thing for teachers. The result of TPACK – Technology of Geography teacher shows medium category. However, it is indicated that media presentation which is displayed is the result of modifications from the media that has been created by others. Moreover, TPACK - Pedagogic of teacher based on performance in learning implementation have average 80,79 or in medium category, with RPP component relevance level with Standard Process is 100%. Based on the data above, it is necessary to provide coaching to improve mastery of class X materials for teachers. In addition, the training to design their own instructional media presentation based on Ms. Office Power Point etc. and also strengthening in designing RPP based on the characteristics of students in each school. Keywords: Geography Learning, Geography Teacher, TPACK Competenc

    Study of Temporal Dynamics of Urban Heat Island Surface in Padang West Sumatra, Indonesia

    Get PDF
    Padang as the capital of the province, is a strategic area and also the center of the economy. Annual population growth affects changes in land use from vegetated land to built-up areas. An increase in barren land will trigger an increase in temperature. SUHI is a temperature phenomenon that occurs on the surface resulting from the increase in temperature. SUHI can be observed through surface temperature data or Land Surface Temperature. This study aims to identify changes in land surface temperature that are affected by changes in land use in the form of building density conditions. In analyzing this using Landsat 7 ETM+ imagery in 2001, 2006, 2011, 2016, and 2020. The building density measurement method LST transformations to measure surface temperature and helps the Surface Urban Heat Island phenomenon. The results of the analysis showed that there was an increase in the building density of the city of Padang over a period of 20 years. This phenomenon affects the surface temperature, indicating that the surface temperature has increased by around 0.47°C. The highest temperature from 2001-2020 occurred in 2016, with the highest temperature of 36°C
    corecore