34 research outputs found

    Studi Gempa Mikro untuk mendeteksi Rekahan di area Panas bumi Kamojang Kabupaten Garut

    Get PDF
    Lapangan geothermal Kamojang terletak pada jalur gunungapi yang pembentukannya dikontrol oleh prosesproses geologi yang diindikasikan oleh adanya sesar lokal atau rekahan yang merupakan salah satu penyebab timbulnya gempa. Dalam periode bulan Maret 2004 - Februari 2005 tercatat gempa mikro 275 kali dan gempa jauh 115 kali. Gempa mikro sebagian besar terjadi dalam area panasbumi Kamojang yang disebabkan karena pergerakan struktur dan perubahan fase air panas menjadi uap dari fluida injeksi. Sedangkan diluar area tersebut banyak terjadi gempa jauh karena aspek tektonik. Pola penyebaran episenter menunjukkan arah aliran fluidainjeksi pada umumnya cenderung menuju ke daerah dengan sumur produksi yang masih aktif namun ada juga fluida injeksi yang bergerak kearah Baratlaut - Tenggara yang mengikuti rekahan-rekahan di daerah tersebut. Sedangkan dari distribusi hiposenter menunjukkan kedalaman mulai dari 0,02 km sampai dengan 17,01 km. Hiposenter sebagian besar berada di bawah zona reservoar dan sebagian lagi tepat di zona reservoar, yaitu pada elevasi 0 sampai - 3 km. Dari penampang proyeksi hiposenter yang membujur dari Barat ke Timur menunjukkangejala dengan kemiringan ke arah Baratdaya - Timurlaut, hal ini sesuai dengan pola struktur zona sesar

    Efisiensi TIME Saving Dalam Penerapan Pembayaran Transaksi Menggunakan E-money

    Full text link
    Salah satu penarik faktor kunjungan wisatawan adalah sarana trasnportasi, dengan kemudahan sarana transportasi maka wisatawan dapat menggunakan waktunya secara efisien. Salah satu terobosan yang dianggap efektif dan membantu adalah penerapan e-money dalam pembayaran transportasi umum. Dengan menggunakan sistem e-money maka waktu yang dapat dihemat adalah 2 menit dari rata-rata penggunaan 3 menit dalam kegiatan pembayaran tiket. Kota Surabaya saat ini menyediakan sarana bus “Surabaya Shopping and Culinnary Track (SSCT)” sebagai pengembangan bidang pariwisatanya, bus tersebut membantu wisatawan mengunjungi beberapa tempat wisata, dengan beberapa rute. Peningkatan pelayanan dapat dikembangkan dengan merubah cara pembayaran dari loket manual menjadi pembayaran melalui-e-money. Dari pengguna e-money yang berada di Surabaya efisiensi time savingnya sebesar 5.709.891 menit/ orang/ hari. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembayaran transportasi umum yang menggunakan e-money menghasilkan 1.447.299 jam/ tahun saving time. Dimana waktu tersebut ekuivalen dengan 1.880 jam kerja/ orang/ tahun. Sehingga kota Surabaya dapat meningkatkan produktivitas kerja 769 orang/ tahun. Kata Kunci: time saving, e-money, efisiensi waktu, time ekuivale

    Pengaruh Patahan dan Induksi Seismik pada Sistem Geothermal Studi Kasus Lapangan Geothermal Kamojang

    Get PDF
    Kamojang merupakan salah satu lapangan geothermal yang sampai saat ini secara aktif di eksploitasi. Untuk itu pemeliharaan reservoar sangat penting dilakukan yang salah satunya melalui monitoring mikroseismik. Monitoring mikroseismik lapangan geothermal Kamojang secara kontinyu dilakukan untuk mengetahui bagaimana fluida injeksi berperan pada pembentukan hydrofracturing dan pengaruh struktur seismogenic terhadap reservoar. Struktur seismogenic seperti patahan berperan penting dalam recharge dan untuk keberlanjutan sistem geothermal. Patahan juga berperan sebagai media pelepasan energi seismik selama injeksi fluida maupun selama eksploitasi. Penelitian ini menjelaskan aktivitas mikroseismik yang terekam selama satu tahun yang dapat dibedakan dari rekaman gempa karena aktivitas tektonik. Hydrofracturing yang terbentuk sebagian besar terkonsentrasi di sekitar area geothermal sedangkan distribusi spasial hiposenter yang menunjukkan pelepasan energi seismik sebagian besar terdapat pada elevasi 0 – 3 km dimana terjadi perubahan fase dari air menjadi uap pada reservoar geothermal

    Penentuan Potensi Batuan Induk Menggunakan Model Log Toc pada Formasi Ngimbang, Lapangan “Arrazi”, Cekungan Jawa Timur Utara

    Full text link
    - Analisa laboratorium telah membuktikan Formasi Ngimbang sebagai batuan induk yang relatif kaya kandungan organik, ketersediaan data laboratorium terbatas untuk mengukur distribusi kematangan dan kuantitas material organik dalam skala luas cekungan regional. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Dengan demikian dibutuhkan suatu metode sederhana yang terbukti dan akurat mengukur TOC (kandungan karbon organik) pada seluruh kedalaman lubang bor. Penelitian ini mengamati perilaku TOC Model berdasarkan data log sumur. Dengan demikian, akan menghemat banyak waktu dan menekan biaya observasi. Dalam penelitian ini, digunakan metode Passey untuk menentukan besar kandungan karbon organik pada formasi (TOC) dan model Mallick-Raju sebagai indikator kematangan formasi.. Tersedia satu data sumur dan data batuan inti yang digunakan untuk menentukan potensi batuan induk di formasi Ngimbang, Nilai LOM (Tingkat Metamorfisme) diperlukan untuk digunakan pada Passey Model dengan menggunakan crossplot antara DlogR dan TOC dari data inti. Hasil memperlihatkan formasi Ngimbang merupakan formasi dengan rerata kandungan TOC berada pada tingkat buruk – cukup baik dengan tingkat kematangan immature hingga post mature Kata kunci— TOC, Vitrinite Reflectance, Vshale, ΔLog

    Identifikasi Penyebaran Zona Korosi dan mentukan Tempat Pemasangan Anoda untuk Proteksi Katodik pada Lapangan Unit 7 & 8 PT. IPMOMI menggunakan Metode Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner-Alpha

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang zonasi lingkungan korosif dan pencarian lokasi pemasangan anoda untuk proteksi katodik. Korosi merupakan proses perusakan pada permukaan logam akibat pengaruh lingkungan yang korosif. Pada PT. IPMOMI terdapat jaringan pipa transmisi yang dapat mengalami korosi dan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan. Lokasi pemasangan jaringan pipa tersebut merupakan tanah reklamasi (tanah urukan) yang ditimbun di bibir pantai sehingga pengaruh air laut menjadikan potensi korosi sangat tinggi. Untuk mengetahui penyebaran lingkungan korosi dan tempat pemasangan anoda yang efektif dan efisien untuk proteksi katodik maka dilakukan penelitian geolistrik menggunakan metode resistivitas 2D dengan konfigurasi Wenner Alpha. Hasil pengukuran didapatkan pada kedalaman 0 meter sampai 4 meter didominasi oleh zona korosivitas sangat rendah dengan nilai resistivitas lebih dari 50 Ohm-m, sedangkan pada kedalaman lebih dari 4 meter didominasi oleh zona korosivitas sangat tinggi dengan nilai resistivitas dibawah 7 Ohm-m. Lokasi pemasangan anoda adalah pada nilai resistivitas 8 ohm-m hingga 20 ohm-m yaitu pada lintasan 1 diantara bentangan 10 meter sampai 20 meter di kedalaman ±3 meter, pada lintasan 3 diantara bentangan 20 meter sampai 28 meter di kedalaman ± 3 meter, dan pada lintasan 5 diantara bentangan 20 meter sampai 25 meter dikedalaman ±3 meter

    Analisis dan Pemodelan Inversi 3D Struktur Bawah Permukaan Daerah Panas Bumi Sipoholon Berdasarkan Data Gaya Berat

    Get PDF
    Daerah panas bumi Sipoholon merupakan salah satu daerah berpotensi panas bumi yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara, dan berada pada zona patahan Sumatera dengan manifestasi permukaan berupa mata air panas, bualan gas dan solfatar. Penelitian rinci metode gaya berat telah dilakukan di daerah ini pada tahun 2005. Sebanyak 230 data gaya berat telah diukur di daerah ini dengan cakupan luas pengukuran sekitar 14 km x 16 km. Untuk melengkapi pemodelan 2D gaya berat terdahulu, maka penulis melakukan pemodelan 3D pada data gaya berat daerah ini. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bawah permukaan berdasarkan distribusi densitas batuan secara tiga dimensi (3D). Hasil pemodelan berupa blok berdensitas rendah maupun tinggi diinterpretasikan dan dikorelasikan dengan informasi dan data-data geologi. Hasil pemodelan inversi 3D gaya berat ini memperlihatkan bahwa adanya blok batuan berdensitas tinggi dengan nilai antara 2,80 – 3,00 g/cm3 yang berada di bagian selatan dan timur dengan kedalaman > 2 km. Blok batuan ini diinterpretasikan sebagai tubuh batuan beku intrusif dan diduga berperan sebagai sumber panas dari sistem panas bumi Sipoholon. Selain itu, model juga menunjukkan adanya blok batuan berdensitas rendah nilai antara 2,00 - 2,30 gr/cm3 dekat permukaan dan di sekitar mata air panas daerah penelitian. Blok batuan ini diinterpretasikan sebagai batuan yang berasosiasi dengan rekahan membentuk zona patahan yang mengontrol manifestasi permukaan daerah Sipoholon

    Penentuan Potensi Batuan Induk Menggunakan Model Log Toc Pada Formasi Ngimbang, Lapangan “Arrazi”, Cekungan Jawa Timur Utara

    Get PDF
    Abstrak - Analisa laboratorium telah membuktikan Formasi Ngimbang sebagai batuan induk yang relatif kaya kandungan organik, ketersediaan data laboratorium terbatas untuk mengukur distribusi kematangan dan kuantitas material organik dalam skala luas cekungan regional. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Dengan demikian dibutuhkan suatu metode sederhana yang terbukti dan akurat mengukur TOC (kandungan karbon organik) pada seluruh kedalaman lubang bor. Penelitian ini mengamati perilaku TOC Model berdasarkan data log sumur. Dengan demikian, akan menghemat banyak waktu dan menekan biaya observasi. Dalam penelitian ini, digunakan metode Passey untuk menentukan besar kandungan karbon organik pada formasi (TOC) dan model Mallick-Raju sebagai indikator kematangan formasi.. Tersedia satu data sumur dan data batuan inti yang digunakan untuk menentukan potensi batuan induk di formasi Ngimbang, Nilai LOM (Tingkat Metamorfisme) diperlukan untuk digunakan pada Passey Model dengan menggunakan crossplot antara DlogR dan TOC dari data inti. Hasil memperlihatkan formasi Ngimbang merupakan formasi dengan rerata kandungan TOC berada pada tingkat buruk – cukup baik dengan tingkat kematangan immature hingga post mature Kata kunci— TOC, Vitrinite Reflectance, Vshale, ΔLog

    Analisis Petrofisika dan Penentuan Zona Potensi Hidrokarbon Lapangan "Kaprasida" Formasi Baturaja Cekungan Sumatera Selatan

    Full text link
    --Analisis petrofisika pada sumur MI-1, MI-2, MI-3, dan MI-6dilakukan untuk evaluasi parameter petrofisika pada Formasi Baturaja. Identifikasi porositas, kandungan serpih, saturasi air dan permeabilitas dilakukan pada empat sumur. Estimasi kandungan serpih dilakukan dengan menggunakan log Gamma ray, estimasi porositas efektif dilakukan dengan menggunakan gabungan log densitas dan log neutron, Saturasi air dihitung dengan menggunakan persamaan Indonesia, dan permeabilitas dihitung dengan menggunakan persamaan Timur. Setelah parameter petrofisika didapat, pembungkalan (lumping) dilakukan untuk mengetahui ketebalan reservoir bersih dan ditentukan wilayah yang memiliki potensi keterdapatan hidrokarbon. Melalui analisis petrofisika dan pembungkalan didapatkan bahwa ketebalan reservoir bersih (net reservoir thickness) pada sumur MI-1 adalah sebesar 18,44 meter, sumur MI-2 sebesar 9,6 meter, sumur MI-3 sebesar 12,192 meter, dan sumur MI-6 sebesar 7,35 meter
    corecore