35 research outputs found

    Tradisi basapa ke Gunung Bonsu Nagari Taeh Bukik Kabupaten Limapuluh Kota dalam perspektif sejarah

    Get PDF
    Ritual Basapa always connected collective memory Minangkabau people focused on two areas, namely Ulakan Pariaman and Sumpur Kudus Sijunjung. Rarely, the results of the study revealed that the historical basapa in Gunung Bonsu. Basapa tradition in this place, different to earlier traditions in Sumpur Kudus and Ulakan. The followers, usually climb Gunung Bonsu in Syafar month, to ask for a blessing, luckly, and mate. Basapa tradition is evidence acculturation between Islamic culture and the Hindu-Buddhist . Keywords: basapa, tradition, oral history, gunung Bonsu, Islam

    Sejarah perkebunan dan dampaknya bagi perkembangan masyarakat di Onderafdeeling Banjoeasin en Koeboestrekken, keresidenan Palembang, 1900-1942

    Get PDF
    Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah relevansi antara keberadaan perkebunan besar, Eropa Onderneming dan dampaknya terhadap masyarakat di Onderafdeeling Banjoeasin en Koeboestreken pada masa kolonial pada 1900-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis untuk merekonstruksi sejarah perkebunan dan implikasinya bagi perkembangan masyarakat di Onderafdeeling Banjoeasin en Koeboestrekken. Teknik pengumpulan data yang digunakan mengacu pada tahap pertama dalam sejarah proses metode heuristik, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah. Teknik analisis data yang berkaitan dengan tahap kedua, ketiga dan keempat dalam sejarah meliputi metode kritik sumber, dan interpretasi historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, pembukaan perkebunan karet pada masa penjajahan Banjoasin Onderafdeeling en Koeboestrekken sangat berkorelasi dengan kondisi alam daerah ini dan juga perubahan politik konial, buka pintu. Ada dua perusahaan besar yang berinvestasi besar-besaran perkebunan karet yaitu, pertama, Karet Ondernemingen Melania pada tahun 1909 penanaman dan usaha karet secara masif dari ujung timur Marga Pangkalan Balai ke ujung barat Marga Gasing dan berpusat di Musi Landas. Kedua, perkebunan Oud Wassenaar, N.V. Oliepalmen en rubber Mijn terkapar di area selokan mulai utara Batang Hari Leko, Marga Rantau Bayur, hingga Marga Suak Tape utara, Marga Betung dan daerah Tebenan. Relevansi pembukaan perkebunan besar dengan komunitas di Onderafdeeling Banjoeasin en Koeboestrekken terlihat dalam beberapa hal. Pertama, perubahan posisi elite lokal, Pasirah, Kerio, dan pejabat dewan Marga lainnya. Kedua, membantu menciptakan "perbaikan" fasilitas dan infrastruktur infrastruktur publik di sana. Ketiga, mendorong pengembangan kegiatan ekonomi dan memberikan dampak yang luar biasa pada dusun-dusun marga. Keempat, banyak pembangun jalan penghubung untuk keperluan transportasi karet memiliki dampak luas dan mendalam pada pola masyarakat tradisional, tidak hanya untuk Banjoeasin Melayu, tetapi juga pada aspek kehidupan Banjoeasin Kubu. Mereka memulai asimilasi bertahap dengan menciptakan Banjoeasin Kubu dengan Banjoeasin Melayu karena perubahan orientasi pemikirannya karena ia mulai membuka wilayah pengaruh mereka di dunia luar

    Balai Penerangan Pemuda Indonesia dalam Narasi Masa Lampau

    Get PDF
    The purpose of the study was to reveal the influence and activities in the Indonesian Youth Information Center (BPPI) building during the Dutch Colonial period, and the story of the heroic youth in defending independence. The research method uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that during the Dutch colonial period, the BPPI building functioned as a gathering place for Vereeniging merchants who did business in the Gadang Market, Mudik Market, Batipuh Market, and Malintang Market. In the early days of independence, this building was turned into the Indonesian Youth Information Center. This is where the red and white flag was raised for the first time, the inauguration of the first resident, the formation of the BKR, and the formation of the KNI of West Sumatra. The conclusion of the research in 2017, the Padang City Government started a plan to revitalize the building which will function as a Joang Building museum which will later be equipped with photographs, a map of the old Padang city, a map of the movement of revolutionary youth in defending independence.   Keywords: BPPI, Independence, Merchant, Struggle

    PERANAN SELAT BANGKA SEBAGAI PINTU GERBANG DUNIA MARITIM KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    In this paper there are several objectives tobe assessed, first described acondition of a water, in the Bangka Strait which then become the main reference maritime gate of a city, in this case thecity of  that existinthese waters as the main maritime gate way cities described his past through literature references. Second, analyze and synthesize the role of awater, with all the Bangka Strait role as the main door ofthe maritime world by looking at Palembang important role between the time from time to time any authority in the city Palembang. Third, formulate how the waters of the Strait of Bangka controlled and controlled from a region that is in the hinter land city of Palembang so that it looks the main interest will mastery of these waters as the world’s main maritime gate way Palembang becomes central. This paper is astudy of the history of the study of the past, particularly the Bangka Strait as a maritime gateway city of Palembang.As the study of history, the method usedis the historical method, which includes stages in historical method, consists of four stages, namely heuristic, criticism, interpretation and historiography. Based on the study italthough far from the ocean, the city of Palembang in every time and a power that stood there, unable to control the oceans as a maritime powerby empowering the Bangka Straitas the main maritime gate way. The ability to control this can be attributed to the excellent Palembang can utilize the natural conditions that lie Bangka Strait that separates mainland Sumatra island to the mainland island of Bangka very well and right. Bangka Strait referenced and compass every ship that goes from the sea and out to sea. Further more, any ruler in Palembang able to build to build the maritime world in Palembang by making the Bangka Straitas the main gate way to connectinter-city trade, both from China and India in his past, as well as Batavia and Singapore in the next period.The rulers in Palembangwith elegant able to perform the control of politically appropriate and correct over the world which originated from the vast ocean waters of the Strait of Bangka.The control followed by the utilization of natural resources in the region into an economic power but also the power of culture tomake theBangka Strait to become a gate way to the city of Palembang, so the Bangka Strait role as the main gate way to maximum

    EVEN OLAHRAGA DAN KOTA SATELIT: PERKEMBANGAN JAKABARING DALAM TINJAUAN SEJARAH KOTA

    Get PDF
    Pada 1970-an-2011, Jakabaring telah mengalami metamorfosis dari pinggiran Kota Palembang. Di masa lalu, daerah Jakabaring dianggap sebagai wilayah marginal, masalah sosial, rawan kejahatan, kemudian berubah menjadi daerah “satelit” Kota Palembang. Ada beberapa faktor yang menyebabkandaerah ini pinggiran berkembang pesat. Pertama pengaruh event olahraga. Beberapa acara olahraga yang pernah diadakan di Jakabaring antara lain: Pekan Olahraga Nasional (PON), Asian Games dan SEA Games di 2011. In kedua, kebijakan pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan untuk mengembangkan Jakabaring sebagai “jembatan” Ulu dan Ilir daerah

    Sumpur Kudus dalam perjalanan sejarah Minangkabau tahun 1942-1965

    Get PDF
    Sumpur Kudus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari episode sejarah Minangkabau sejak masa masuknya Islam hingga pecahnya peristiwa Pemerintah Revousioner Republik Indonesia (PRRI). Sumpur Kudus dalam catatan sejarah dijuluki Mekkah Darek. Sebutan ini bukanlah isapan jempol belaka, karena Sumpur Kudus menjadi bagian dari kekuasan raja Ibadat yang legendaris dalam sejarah Minangkaba

    Dukun bayi Nagari Koto Anau: potret pengobatan tradisional 1979-2012

    Get PDF
    Sebelum mengenal ilmu kedokteran, orang Minangkabau telah memanfaatkan jasa ‘dukun kampung’ untuk mengobati penyakit. Demikian juga halnya dalam proses persalinan, ibu-ibu hamil biasanya mendatangi dukun bayi atau dukun beranak. Hal ini masih menjadi gejala umum bahkan sekalipun sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) telah berdiri di Batavia pada tahun 1927, di mana sejak pemerintah kolonial Belanda membuka sekolah kedokteran itu, lebih dari 25% mahasiswanya tercatat adalah orang Minangkabau. Masyarakat Koto Anau memposisikan dukun dalam status sosial yang tinggi. Hal ini bukan hanya karena pengetahuan medisnya, melainkan juga karena keahliannya dalam mantra. Mantra sendiri merupakan perpaduan tradisi lokal dan tradisi keislaman. Mantra, atau dalam istilah setempat disebut tawa, dianggap mampu mengusir roh-roh jahat dan mengembalikan kesembuhan si pasien. Dengan kepandaian menawa itu, Edwin M. Loeb mengatakan, bahwa dukun di Minangkabau lebih menunjukkan identitasnya sebagai cenayang. Senada dengan itu, Toorn lebih jauh menegaskan bahwa untuk berkomunikasi dengan roh-roh gaib, seorang dukun akan bersemedi atau menyendiri. Kecemasan dukun bayi pada hari ini di nagari Koto Anau adalah tidak adanya minat dari anak-anak untuk mau menerima, ataupun meminta ilmu tersebut kepada mereka

    ABDUL LATIF: THE FORGOTTEN MERCHANT OF THE WESTERN COAST OF SUMATRA

    Get PDF
    Minangkabau merchant is a kind of typical entrepreneuship of Minangkabau closer equivalent to the concept of merchant rather than as an entrepreneur in terms of capitalist industry. Abdul Latif is a portrait of a Minangkabau merchant managed to build a business network through the shaft Malaya, India, Arabia, and Egypt. Business profits, channeled through the efforts evoke a sense of nationalism and encourage the modernization of Islam in West Sumatra, and the Nagari Koto Anau, in particular. However, the figure of entrepreneurs is not widely known, especially among the younger generation of Minangkabau. Who is Abdul Latif?, How to build world business? How to encourage modernization efforts and Islam in West Sumatra

    DUKUN PATAH TULANG DAN OBATAN TRADISIONAL DI NAGARI KOTO ANAU, KABUPATEN SOLOK PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 1960-2012

    Get PDF
    Keberadaan dukun dan ramuan tradisional di Nagari Koto Anau, Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat menarik untuk dibicarakan. Ditengah arus modernisasi dan tingginya ketergantungan terhadap tenaga medis, rupanya tidak mengusik kedudukan dukun di tengah mayarakat. Artikel ini disusun berdasarkan metide sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sejak 1960 kedudukan dukun masih menguat, dan mulai terusik sejak 1972 ketika pemerintah menggalakkan Keluarga Berencana (KB), bidan masuk desa, dan lain sebagainya. Kebertahanan para dukun dan ramuan tradisioanlnya, dipicu tingginya biaya persalinan melalui operasi ceasar, maupun trauma cacat pasca operasi patah tulang, menyebabkan masyarakat masih mempercayai jasa mereka, dibandingkan tenaga medis

    BAHARI, SAWIT, DAN WISATA: DINAMIKA NAGARI AIR BANGIS DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL

    Get PDF
    Nagari Air Bangis dalam lembaran sejarah, memiliki peran-terutama selama Kolonial Belanda. Sejak awal abad XIX, pemerintah kolonial Belanda mendirikan pelabuhan strategis di Air Bangis dalam upaya, untuk mengekploitir sebanyak mungkin tanaman pertanian di pedalaman Pantai Barat Sumatera.Sejak itu, Air Bangis mulai bangkit dari pelabuhan perda gangan skala kecil untuk berorientasi ekspor di luar negeri. Kegiatan ekspor juga diimbangi dengan impor, produk Air Bangis yang diimpor dariluar negeri dan didistribusikan ke pedalaman. Pada periode berikutnya, Air Bangis masih memiliki peran strategis, terutama dalam membangun struktur masyarakat. Potensi kekayaan laut tersebut, menyebabkan Air Bangis menjadi wilayah maritim surplus sekitar dua abad. Tidak hanya itu, Nagari Air Bangis juga memiliki daya tarik tersendiri bagi investor dalam dan luar negeri, terutama ketika wilayah ini mulai dihijaukan oleh sawit dan menjadi salah satu tujuan wisata bahari di Sumatera Barat. Potensi yang ada di Nagari Air Bangis, telah membawa dampak yang cukup besar pada transformasi sosial masyarakat
    corecore