81 research outputs found
Pengaruh Facilitated Tucking Dan Musik Terhadap Respon Nyeri Bayi Prematur Ketika Pengambilan Darah
Manajemen nyeri yang tidak terkontrol pada bayi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Salah satu tindakan manajemen nyeri non-farmakologi yang aman bagi bayi prematur adalah facilitated tucking dan pemberian musik. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi fasilitated tucking dan musik dalam mengurangi respon nyeri dan durasi menangis bayi prematur saat pengambilan darah. Rancangan kuasi eksperimen dengan pos-ttest control group design dipilih. Sampel penelitian ini adalah 60 bayi prematur yang dirawat di rumah sakit dan dilakukan pengambilan darah. Uji hipotesis menggunakan independent t-test. Kelompok intervensi diberikan facilitated tucking dan musik ketika pengambilan darah. Pengukuran nyeri menggunakan Premature Infant Pain Profile (PIPP) dan durasi menangis diukur dalam detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri bayi adalah 7,03 pada kelompok intervensi dan 12,4 pada kelompok kontrol. Rata-rata durasi menangis bayi pada kelompok intervensi adalah 68,5 detik dan kelompok kontrol adalah 105 detik. Uji t menunjukkan perbedaan yang bermakna skor nyeri p 0,000 (α=0,05) dan durasi menangis 0,009 (α=0,05) bayi premature antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. DIsimpulkan bahwa facilitated tucking dan musik telah mengurangi respon nyeri dan durasi tangisan bayi prematur ketika pengambilan darah
Penggunaan Media Kubus Satuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Volume Kubus dan Balok pada Pelajaran Matamatika Kelas V Sdn Bubutan Iii/71 Surabaya
Berdasarkan hasil observasi dan hasil temuan yang di lakukan peneliti dalam proses pembelajaran matematika di kelas V SDN Bubutan III/71 di jumpai permasalahan yang berkaitan dengan proses pembelajaran tentang materi valome kubus dan balok yaitu I.Siswa kurang aktif untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. II. Hasil ulangan harian siswa pada materi volume kubus dan balok menunjukkqn bahwa 20 siswa 57% menunjukkan nilai di bawah KKM yaitu 63. Dari masalah tersebut, penyebabnya adalah: 1. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan methode pembelajaran ceramah. Tertulis di papan tulis.Serta memberi soal-soal dengan jumlah yang banyak. 2. Guru tidak menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi. 3. Siswa diajak untuk berfikir secara abstrak sedangkan siswa masih belum paham. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa tentag materivolume kubus dan balok pada kelas V aktifitas guru, aktifitas siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan methode penilaian langsusng. Kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas atas dua siklus dimana satu siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media kubus satuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dapat meningkatkan aktifitas guru dan aktifitas siswa serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran volume kubus dan balok sehingga dapat meningkatkan aktifitas guru, aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika materi volume kubus dan balok. Pada siklus 1 aktifitas guru mendapatkan prosentase 65% aktifitas siswa mendapatkan prosentase 66,25% rata-rata hasil belajar siswa mendapatkan 73,37, sedangkan ketuntasan belajar siswa mendapatkan prosentase 73,91% pasa siklus II aktifitas guru mendapakan prosentase 86,88% aktifitas siswa mendapatkan prosentase 85,25% rata-rata hasil belajar siswa mendapatakn 79,46% sedangkan ketuntasan belajar siswa mendapatkan prosentase 91/30%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media kubus satuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang volume kubus dan balok pada pelajaran matematika kelas V SDN Bubutan III-71, aktifitas guru, aktifitas siswa dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Media benda konkret,volume, kubus dan balok. Abstract: Based on the observations and findings of the research done in the process of learning mathematics in class V SDN Bubutan III/71 encountered problems related to the process of learning about the material valome cubes and blocks theI. Students are actively participating in the learning process.II. The results of daily test students on the material volume of cubes and blocks menunjukkqn that 20 students showed values ​​57% below the KKM is 63. Of the problem, the cause is: 1. The teacher explains the material by using a method lecture learning. Written on the board. As well as giving the problems with large numbers. 2. Teachers do not use media and learning models appropriate to the material. 3. Students are encouraged to think in the abstract while students still do not understand. This research was conducted with the goal of improving student learning outcomes tentag matter volume cubes and blocks on V grade teacher activity, student activity in improving student learning outcomes. This study used assessment method langsusng. Qualitative research design class action on two cycles where one cycle consisted of two meetings. The results showed that through the use of media cube units to improve student learning outcomes. Can increase the activity of the teacher and student activity and student learning outcomes in study volume cubes and blocks so as to increase the activity of the teacher, the student activities in learning mathematics matter volume cubes and blocks. In the first cycle of activities teachers get 65% percentage of the activity students get 66.25% percent average gain 73.37 student learning outcomes, while mastery learning students get a percentage of 73.91% pasa cycle II activity percentage of 86.88% of teachers assigned the activity students get a percentage of 85.25% in average student learning outcomes mendapatakn 79.46% while mastery learning students get a percentage of 91/30%. The conclusion that can be drawn from this study is that the use of the media unit cube can improve student learning outcomes on the volume of cubes and blocks on V Elementary School math classes III-71 Bubutan, teacher activity, student activity and student learning outcomes
Hubungan Pengetahuan Tentang Asuhan Perkembangan Dengan Sikap Perawat Dalam Merawat Bayi Berat Lahir Rendah
Perawatan tumbuh kembang bertujuan meminimalkan pengaruh pengalaman hospitalisasi jangka panjang dan pendek karena masalah fisik, psikologis dan emosi. Perawat berperan enting dalam meminimalisit pengaruh hospitalisasi pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tapi banyak perawat belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perawatan tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi korelasi antara pengetahuan erawat tentang perawatan tumbuh kembang dengan perilaku perawat dalam merawat bayi BBLR. Metode penelitian ini yaitu cross sectional desain, melibatkan 44 perawat yang bekerja di sebuah ruang perinatologi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner mengenai karakteristik dan pengetahuan perawat mengenai perawatan tumbuh kembang dan pernyataan mengenai perilaku mereka dalam merawat bayi BBLR. Hasil penelitian menunjukkan 59,1% perawat memiliki pengetahuan yang bauk mengenai tumbuh kembang dan 50% perawat memiliki perilaku positif dalam merawat bayi BBLR. Secara statsitik terdapat korelasi signifikan antara pengetahuan perawat dengan perilaku merawat bayi BBLR (p=0.000). Peningkatan pengetahuan perawat mengenai perawatan tumbuh kembang pada bayi BBLR perlu ditingkatkan
Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Demokratisasi Pemerintahan Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Lahirnya Badan Permusyawaratan Desa merupakan wujud demokratisasi dalam Pemerintahan Desa dengan fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa serta fungsi pengawasan terhadap pelaksanan Pemerintah Desa yang dijalankan oleh Kepala Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Badan Permusyawaratan Desa dalam proses demokratisasi Desa dan apa saja faktor yang menjadi penghambat atau pendukungnya. Pada penelitian ini konsep teori yang digunakan berdasarkan kajian Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 sebagai amanat dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan dengan membandingkan terhadap pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Desa Penaga. Penelitian ini merupakan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini dapat digambarkan peran BPD sebagai fungsi legislasi dan fungsi pengawasan tidak berjalan efektif, sementara fungsi representatif sudah berjalan cukup baik. Faktor penghambat yang menjadi kendala adalah rendahnya tunjangan BPD dan status pekerjaan anggota BPD, kurang harmonisnya hubungan BPD dengan Kepala Desa, dan tidak berjalannya fungsi pengawasan BPD terhadap penyusunan dan pengelolaan APBDes
Pemanfaatan Konseling Neuro Linguistic Programming Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar
Lingkungan adalah pembentuk atau programer bagi diri siswa yang paling berpengaruh. Misal, suatu ketika seorang siswa tidak dapat mengerjakan PR (pekerjaan rumah) lantas dimarahi sambil dimaki-maki ”Kamu bodoh!” oleh orang tua, bila kata itu diucapkan dengan intonasi tepat (seperti mamaki), dalam intensitas emosional yang tinggi dan ditujukan pada seorang anak, maka si anak mulai membuat makna, mulai membuat persepsi bahwa dirinya adalah ”anak bodoh”. menjadi ”keyakinan bahwa dirinya benar-benar bodoh”. Rumusan masalah Apakah pemanfaatan teknologi konseling Neuro Linguistic Programming dapat mengatasi kesulitan belajar siswa. Adapun tujuan penelitian antara lain: Menjelaskan bagaimana Pemanfaatan Konseling Neuro Linguistic Programming Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus Di Konsultan Yoga Atma Psikologi Pekanbaru). Kegunaan Penelitian Memperjelas manfaat konseling Neuro Linguistic Programming dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya. Hasil penelitian Yang paling penting dari NLP penggolongan tipe manusia, tipe manusia menjadi 3 golongan sehigga mampu mengatasi masalah belajar siswa, yaitu visual, auditory, dan kinestetik yang nantinya digunakan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. NLP ini membuat klien marasa di hargai dan konselor menjadi sangat mengerti apa yang dirasakan klien sehingga kesulitan belajar yang dirasakan yang dikarenakan pemahaman yang salah terhadap diri mampu dihilangkan. Dalam Nlp juga konselor penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu saran tertentu, atau melihat suatu kejadian dengan sudut pandang yang lain atau yang akrab di sebut reframing. Jadi, konseling yang dilakukan setelah faktor kritis klien berhasil ditembus atau klien telah masuk ke kondisi rileksasi mental yang dala
Potential of Radiation Sterilization Tempe Pasta as Enteral Nutrition for Patients with Naso Gastric Tube (Ngt) Equipment
Food irradiation process has a potential to promote of a safe, adequate and nutritious food supply for hospital diets. It has two applications that can contribute to the health and well being of humanity, i.e. the elimination of foodborne pathogens microorganisms, and the preservation of foods by the destruction of pests. Effects of ionizing radiation on tempe pasta selected as samples for patient food intake through Naso Gastric Tube (NGT) has been studied. Tempe pasta was vacuum packed in a laminate pouch of po lyesteraluminum foil- linear low density polyethylene and gamma irradiated at doses of 10 kGy and 25 kGy , respectively 1 under cryogenic condition and then stored at room temperature for 6 and 12 weeks. Some quality parameters were observed. There was no significant differences between un irradiated and irradiated tempe pasta on the moisture content, pH, protein content and viscosity. Meanwhile isojlavon genestein content and antioxidant capacity showed an increase by increasing irradiation dose up to 12 weeks of storage. Malonaldehyde content in tempe pasta was accelerating by increasing the irradiation dose and extending the storage period but Peroxide value was not detected in all treated samples. The irradiated tempe pasta at certain degree of viscosity and particle size could be considered as protein base food intake for immunocompromised patients through Naso Gastric Tube (NGT)
Konsekuensi Kecelakaan Reaktor Chernobyl terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Kecelakaan nuklir yang paling parah dalam sejarah industri nuklir terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Unit 4 reaktor instalasi daya nuklir Chernobyl di negara yang dulu dikenal sebagai Republik Ukrainian, Soviet Union. Ledakan yang menghancurkan pengungkung dan struktur inti reaktor (Gambar 1) menimbulkan kebakaran selama 10 hari dan menyebabkan terjadinya pelepasan sejumlah besar materi radioaktif ke lingkungan. Awan yang berasal dari reaktor yang terbakar tersebut menyebarkan berbagai jenis radionuklida, terutama yodium (131I) dan cesium(137Cs), ke hampir seluruh bagian Eropa. Radionuklida 131I, senyawa yang mempunyai organ target kelenjar tiroid dan berumur paro pendek (8 hari), terlepas ke lingkungan dalam jumlah yang banyak pada beberapa minggu pertama kecelakaan. Sedangkan radionuklida 137Cs yang mempunyai waktu paro lebih lama (30 tahun), memberikan kontribusi paparan radiasi eksterna dan interna pada tubuh, masih terdeteksi keberadaannya dalam tanah dan pada beberapa makanan yang berasal dari beberapa wilayah di Eropa. Deposit radionuklida paling besar terjadi di wilayah sekitar reaktor yang sekarang dikenal sebagai Negara Belarus, Federasi Rusia, dan Ukraina (Gambar 2)
Model Pembiayaan Syariah Untuk Sektor Pertanian
Agriculture sector has a very strategic role International development. One of the main problems in agriculture development is the weaknesses of capital support. Shariah banks, have a significant potential for agricultural financing because of core business as the financial intermediary institution. However, the facts showed that Shariah banking financing to agriculture sector is still limited that it less than 4 %. This paper aims to review potential of Shariah banks and examines financing for capital support in agriculture sector. The method which are used in this paper are correlational and descriptive qualitative, with secondary data. The findings of this study will reflect the true picture of financing agriculture sector with formulating an alternative financing scheme in accordance with the characteristics of agriculture based on Shariah perspective. It might be beneficial for the existing Islamic banks to enhanced their performance in agricultural financing
Efek Teratogenik Radiasi Pengion
Pajanan radiasi dosis rendah dapat menimbulkan kerusakan sub letal yang berpotensi menyebabkan kematian sel. Pada orang dewasa, hilangnya beberapa sel tidak menjadi masalah karena dapat segera digantikan atau dapat ditoleransi. Sedangkan pada janin, pajanan radiasi dosis rendah dapat menyebabkan kematian lebih banyak sel embrionik dibandingkan sel pada orang dewasa, ditambah lagi dengan Kenyataan bahwa hilangnya sejumlah kecil sel memberikan konsekuensi jangka panjang lebih besar pada embrio dan fetus dibandingkan pada orang dewasa. Jaringan embrionik sangat sensitif terhadap radiasi karena sel pada janin mempunyai tingkat proliferasi yang sangat tinggi dan belum terdiferensiasi dengan baik
- …