689 research outputs found

    Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Metode Kumon dikelas V SD

    Get PDF
    Penelitian dilatar belakangi dari hasil belajar peserta didik yang masih rendah dilihat dari hasil Ujian Tengah Semester I kelas V SDN 24 Guguak Tinggi Kab. Agam diketahui bahwa bahwa persentase ketuntasan dari nilai pengetahuan masih rendah hal ini terlihat dari mata pelajaran Bahasa Indonesia 45%, PPKn 30%, dan IPS 60%. KBM  adalah (Ketuntasan Belajar Minimum) yang telah ditetapkan guru yaitu 77. Jadi dapat dilihat masih banyaknya peserta didik yang belum memenuhi KBM. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menggunakan metode Kumon dikelas V SDN 24 Guguak Tinggi kecamatan IV Koto. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan 2 pertemuan dan siklus II dilaksanakan 1 Pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada: a)RPP siklus I dengan rata-rata 81,5% (B), siklus II 94% (SB), b).Pelaksanaan pada aspek pendidik siklus I dengan rata-rata 83,5% (B) siklus II 92% (SB), sedangkan pelaksanaan pada aspek peserta didik siklus I dengan rata-rata 80% (B), siklus II 92% (SB), c) Penilaian terhadap peserta didik dalam peningkatan hasil belajar pada siklus I diperoleh rata-rata dengan 76,76 dan siklus II rata-rata 85,9. Dapat disimpulkan bahwa menggunakan model ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

    Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Menggunakan Model Everyone Is Teacher Here di Kelas V SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar peserta didik yang masih rendah dengan rata-rata 73,6. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Everyone Is Teacher Here di kelas V SD Negeri 03 Pakan Labuah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I terdiri dari 2x pertemuan, sedangkan siklus II terdiri dari 1 x pertemuan. Di setiap siklus tersebut meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada: a) RPP Siklus I memperoleh presentase 84,72% (B) dan siklus II memperoleh presentase 97,22% (SB), b) Aktivitas Guru, pada siklus I memperoleh presentase  87,50% (B) dan siklus II memperoleh presentase 96,42% (SB), Sedangkan aktivitas peserta didik pada siklus I memperoleh presentase  83,92% (B) dan siklus II memperoleh presentase 96,42% (SB), c) penilaian terhadap hasil belajar peserta didik pada siklus I diperoleh dengan rata-rata 78,75 dan siklus II dengan rata-rata 89,66. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan model Everyone is teacher here dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

    Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) di Kelas IV SD Negeri 063 Mompang Jae Kecamatan Panyabungan Utara Mandailing Natal

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam pelaksanaan pembelajaran yang menyebabkan rendahnya hasil hasil belajar peserta didik di kelas IV SDN 063 Mompang Jae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dikelas IV SDN 063 Mompang Jae. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah guru dan 20 peserta didik. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan 2x pertemuan dan siklus II dilaksanakan 1x pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,dan refleksi. A) Hasil penelitian siklus I pada aspek RPP pada siklus I memperoleh rata-rata persentase 77,77 % (C), pada siklus II menjadi 94,44 % (A). b) Penilaian aspek guru pada siklus I diperoleh 75,89% (C) meningkat pada siklus II menjadi 96,64 % (A). c) Penilaian aspek peserta didik pada siklus I memperoleh rata-rata 68,75 (D), pada siklus II menjadi 96,64 %. d) Hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan memperoleh rata-rata 62,61 predikat (D) kemudian meningkat pada siklus II menjadi 90,16 predikat (A). dengan demikian disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan   model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dikelas IV SDN 063 Mompang Jae

    Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Two Stay Two Stray (TSTS) di Kelas V SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar peserta didik yang masih rendah yakni dengan rata-rata 73. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model cooperative learning tipe two stay two stray. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Tarok Dipo Kota Bukittinggi. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan 2 pertemuan, dan siklus II dilaksanakan 1 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan, pada siklus I dimulai dengan hasil analisis penyusunan: a) RPP menunjukkan rata-rata 83,33% (B) dan siklus II menjadi 94,44% (SB), b) Pelaksanaan aspek guru siklus I rata-rata 85,94% (B) dan siklus II  96,87% (SB), sedangkan pelaksanaan aspek peserta didik siklus I rata-rata 84,38% (B), dan siklus II menjadi 93,75% (SB), c) Penilaian  terhadap peserta didik pada siklus I diperoleh rata-rata 76,6 dan siklus II rata-rata  85,65. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan model ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu

    Brasil. La auditoría ambiental un desafío para los órganos de control

    Get PDF

    Atualidades amazônicas

    Get PDF

    Canabidiol: de um canabinóide inativo a uma droga com amplo espectro de ação

    Get PDF
    OBJECTIVE: The aim of this review is to describe the historical development of research on cannabidiol. METHOD: This review was carried out on reports drawn from Medline, Web of Science and SciELO. DISCUSSION: After the elucidation of the chemical structure of cannabidiol in 1963, the initial studies showed that cannabidiol was unable to mimic the effects of Cannabis. In the 1970's the number of publications on cannabidiol reached a first peak, having the research focused mainly on the interaction with delta9-THC and its antiepileptic and sedative effects. The following two decades showed lower degree of interest, and the potential therapeutic properties of cannabidiol investigated were mainly the anxiolytic, antipsychotic and on motor diseases effects. The last five years have shown a remarkable increase in publications on cannabidiol mainly stimulated by the discovery of its anti-inflammatory, anti-oxidative and neuroprotective effects. These studies have suggested a wide range of possible therapeutic effects of cannabidiol on several conditions, including Parkinson's disease, Alzheimer's disease, cerebral ischemia, diabetes, rheumatoid arthritis, other inflammatory diseases, nausea and cancer. CONCLUSION: In the last 45 years it has been possible to demonstrate that CBD has a wide range of pharmacological effects, many of which being of great therapeutic interest, but still waiting to be confirmed by clinical trials.OBJETIVO: O objetivo desta revisão é descrever a evolução histórica das pesquisas sobre o canabidiol. MÉTODO: Esta revisão foi conduzida utilizando-se bases de dados eletrônicas (Medline, Web of Science e SciELO). DISCUSSÃO: Após a elucidação de sua estrutura química, em 1963, os estudos iniciais do canabidiol demonstraram que ele não foi capaz de mimetizar os efeitos da maconha. Na década de 70, o número de publicações sobre o canabidiol atingiu um primeiro pico, com as investigações centrando-se principalmente na sua interação com o delta9-THC e nos seus efeitos antiepiléptico e sedativo. As duas décadas seguintes apresentaram um menor nível de interesse e as propriedades terapêuticas potenciais do canabidiol investigadas foram, principalmente, as ansiolíticas, antipsicóticas e seus efeitos sobre as doenças motoras. Os últimos cinco anos têm demonstrado um notável aumento de publicações sobre o canabidiol, principalmente estimulado pela descoberta dos seus efeitos anti-inflamatório, anti-oxidativo e neuroprotetor. Estes estudos têm sugerido uma vasta gama de possíveis efeitos terapêuticos da canabidiol em várias condições, incluindo doença de Parkinson, doença de Alzheimer, isquemia cerebral, diabetes, náusea, câncer, artrite reumatóide e outras doenças inflamatórias. CONCLUSÃO: Nos últimos 45 anos, foi possível demonstrar uma vasta gama de efeitos farmacológicos do canabidiol, muitos dos quais são de grande interesse terapêutico, que ainda necessitam ser confirmados por estudos clínicos

    Pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar

    Get PDF
    Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan guru  sekolah dasar dalam menulis penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melatih guru mengembangkan keterampilan guru dalam menulis penelitian tindakan kelas. Metode pengabdian ini menggunakan metode seminar dan pelatihan. Hasil pengabdian ini adalah guru mampu menulis penelitian tindakan kelas sesuai dengan baik. Implikasi pengabdian ini adalah sebagai acuan oleh praktisi pendidikan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menulis penelitian tindakan kela

    Uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit lemon (Citrus limon) konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% terhadap bakteri Enterococcus faecalis

    Get PDF
    Latar Belakang: Salah satu bakteri yang sering ditemukan dalam kasus kegagalan perawatan endodontik dan yang paling resistan adalah Enterococcus faecalis. Penggunaan larutan irigasi chlorhexidine (CHX) 2% lebih baik melawan bakteri Enterococcus faecalis dibandingkan sodium hypochlorite (NaOCl) 5,25%. Namun, penggunaan CHX dapat menyebabkan pewarnaan gigi, sensasi terbakar pada mukosa, xerostomia, gangguan pengecapan, dan komplikasi sistemik jika tertelan. Lemon merupakan salah satu tanaman obat dan pada bagian kulitnya memiliki senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan efektivitas antibakteri dari ekstrak kulit lemon (Citrus limon) terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini terdiri dari kelompok ekstrak kulit lemon (Citrus limon) konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, chlorhexidine 2% (kontrol positif), dan DMSO (kontrol negatif). Setiap kelompok memiliki empat sampel. Pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram, lalu hasil diameter zona hambat yang terbentuk diukur dengan kaliper geser. Hasil: Rerata dan standar deviasi diameter zona hambat (dalam satuan mm) dari ekstrak kulit lemon konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, chlorhexidine 2%, dan DMSO adalah sebagai berikut 6,256 ± 0,304, 7,356 ± 0,262, 8,438 ± 0,918,  11,513 ± 1,296, 21,525 ± 1,184, dan 0. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak kulit lemon yaitu fenolik, flavonoid, alkaloid, terpenoid / steroid, tanin, dan saponin. Kesimpulan: Ekstrak kulit lemon berbagai konsentrasi memiliki kemampuan antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis
    corecore