17 research outputs found

    PERKULIAHAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS MAHASISWA KIMIA PADA MATERI ALIRAN INFORMASI GENETIKA

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan generik sains mahasiswa kimia setelah implementasi perkuliahan pemecahan masalah tipe IDEAL (Identify, Define, Explore, Act and Look back) pada materi aliran informasi genetika. Metode penelitian menggunakan mixed method (metode campuran) dengan desain Triangulasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi kimia yang mengikuti perkuliahan materi aliran informasi genetika, terdiri 22 mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan model perkuliahan pemecahan masalah tipe IDEAL dan 19 mahasiswa kelas kontrol yang menggunakan model perkuliahan ekspositori. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri dari 6 indikator keterampilan berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan dan regulasi diri dan 6 indikator keterampilan generik sains yaitu pengamatan tak langsung, bahasa simbolik, kerangka logika taat azas, konsistensi logis, hukum sebab akibat, dan membangun konsep; lembar observasi; dan lembar kerja mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis mahasiswa setelah melakukan perkuliahan aliran informasi genetika berbasis pemecahan masalah tipe IDEAL meningkat pada indikator analisis pada seluruh instrumen penilaian. Setelah melakukan perkuliahan aliran informasi genetika berbasis pemecahan masalah tipe IDEAL keterampilan generik sains mahasiswa meningkat pada indikator hukum sebab akibat pada seluruh instrumen penilaian. Setelah melakukan perkuliahan aliran informasi genetika berbasis pemecahan masalah tipe IDEAL, terdapat korelasi yang signifikan antara hasil skor postes keterampilan berpikir kritis dan keterampilan generik sains mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,88 dan tergolong kategori korelasi sempurna. Setelah implementasi perkuliahan pemecahan masalah tipe IDEAL pada materi aliran informasi genetika keterampilan berpikir kritis mahasiswa meningkat seiring meningkatnya keterampilan generik sains atau sebaliknya, This study aims to determine critical thinking skills and generic science skills enhancement of undergraduate students through implementation of IDEAL (Identify, Define, Explore, Act and Look back) problem solving model on genetic information course unit. Method of this research was a mixed method, with triangulation design. Subjects of this study were chemistry undergraduate students enrolled in biochemistry course, consisted of 22 undergraduate students in the experimental class and 19 undergraduate students in control class. Instrument in this study was an essay involves 6 indicators of critical thinking skills such as interpretation, analysis, evaluation, inference, examination and self-regulation and 6 indicators of generic science skills such as indirect observation, causal law, logical frame, self- consistent thinking, symbolic language, and developing concept; observation sheets and student worksheets The results showed that genetic information course using problem solving model enhanced critical thinking skills in the indicator analysis on the entire instrument results .The results showed that genetic information course using problem solving model enhanced generic science skills in the indicator causal law on the entire instrument results. The results showed that genetic information course using problem solving model, there is a significant correlation between the results of post-test scores of critical thinking skills and generic science skills of undergraduate students with a correlation coefficient of 0,88 and classified as a perfect correlation. Critical thinking skills of undergraduate students increase with generic science skills or otherwise generic science skills of undergraduate students increase with critical thinking skills

    Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) dengan Metode Pereaksi Geser

    Get PDF
    ABSTRAKIndonesia adalah salah satu negara yang kaya akan jenis flora yang berkhasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya yaitu kembang bulan (Tithonia diversifolia). Dari uji yang pernah dilakukan, tanaman ini mengandung senyawa flavonoid yang berguna sebagai anti bakteri dan anti diabetes. Dalam penelitian ini akan ditentukan jenis eluen terbaik untuk mengisolasi senyawa flavonoid dan jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak daun kembang bulan. Ekstraksi senyawa flavonoid dari daun kembang bulan dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 5x24 jam, kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Setelah itu, dilakukan uji fitokimia senyawa flavonoid menggunakan uji Wilstatter, Bate-Smith dan NaOH 10%. Pemisahan senyawa flavonoid dari ekstrak dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mencari eluen terbaik dengan variasi eluen yaitu n-heksana : etil asetat (8:2), asam asetat : H2O : HCl pekat (30:10:3), n-butanol : asam asetat : air (4:1:5), dan metanol : etil asetat (4:1), kemudian dilanjutkan dengan isolasi senyawa flavonoid. Identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dengan metode pereaksi geser dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji fitokimia dari ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa flavonoid. Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa flavonoid dengan KLT adalah n-heksana : etil asetat (8:2) yang dapat digunakan dalam mengisolasi senyawa flavonoid. Eluen ini memisahkan 3 noda dengan warna jingga. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometer UV-Vis (metode pereaksi geser), menunjukkan bahwa isolat adalah golongan flavonol. Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan yang spesifik dari senyawa flavonoid seperti rentangan asimetri OH pada bilangan gelombang 3443,9 cm-1, rentangan cincin aromatik pada 11367,9 cm-1, pita serapan kuat karbonil pada angka 1648,3 cm-1 dan golongan eter yang diperkuat oleh puncak serapan 1060,3 cm-1 sehingga senyawa flavonoid yang diduga adalah 5,7,8,3’,4’-pentahidroksiflavonol atau 5,6,7,3’,4’-pentahidroksiflavonol

    Comparative Study of the Regioselective Synthesis of β-Aminoalcohols under Solventless Conditions Catalyzed by

    No full text
    Abstract: Sulfated zirconia and SZ/MCM-41 were used as catalysts for the synthesis of β-aminoalcohols via epoxide aminolysis. Sulfated zirconia was prepared by sol-gel and SZ/MCM-41 was obtained by impregnation. Solid catalysts were characterized by XRD, SEM-EDS, UV-Vis, FT-IR pyridine desorption and Nitrogen physisorption. Both acid materials were useful as catalysts, even when they were recycled several times. The β-aminoalcohols were characterized by FT-IR, 1 H- and 13 C-NMR and GC-MS
    corecore