146 research outputs found

    Analisis Dampak Kebisingan terhadap Komunikasi dan Konsentrasi Belajar Siswa Sekolah pada Jalan Padat Lalu Lintas

    Get PDF
    Kebisingan adalah salah satu jenis polusi yang berpengaruh terhadap lingkungan. Salah satu sumber polusi suara adalah kebisingan yang berasal dari jalan padat lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di MTsN 1 Pontianak di Jalan Alianyang serta mengetahui pengaruh kebisingan terhadap komunikasi dan konsentrasi belajar siswa di sekolah tersebut kemudian memperkirakan upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak kebisingan bagi para siswa. Waktu pengukuran adalah pada range jam 06.30-09.00 dan 10.00- 13.00 WIB dengan menggunakan Sound Level Meter. Pemilihan jam pengukuran kebisingan berdasarkan laporan Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Pontianak tahun 2012 oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan disesuaikan dengan jam saat masuk kelas yaitu pada saat masuk sekolah dan jam masuk kelas setelah istirahat. Pengukuran dampak kebisingan terhadap komunikasi dan konsentrasi belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebanyak 90 lembar yang dibagikan merata pada tiap kelas. Tingkat kebisingan pada MTsN 1 Pontianak melebihi ambang batas kebisingan untuk sekolah yaitu sebesar 55 dB. Tingkat kebisingan terbesar pada Jalan Alianyang adalah 74.2 dB, sedangkan pada halaman sekolah sebesar 66,6 dB. Dari analisis kuesioner, 96% siswa menyatakan bahwa sekolah tersebut bising, dan 89% responden menyatakan kebisingan dari lalu lintas mengganggu konsentrasi mereka dalam proses belajar mengajar di kelas. Dari analisis prestasi belajar siswa kelas 8 dan 9 yang mengalami penurunan sebanyak 62,5%. Upaya penanganan untuk mengurangi tingkat kebisingan adalah dengan menanam pepohonan di depan sekolah, membuat barrier kebisingan pada sekolah, membuat marka jalan dan rambu lalu lintas, serta ruangan kelas yang dapat dibuat lebih kedap suara dengan menambahkan bahan peredam sehingga kebisingan tidak masuk dan mengganggu proses belajar mengajar di kelas

    Evaluasi Keterlambatan Pembangunan Jalan Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Rajawali Sakti dan Jalan Bima Kecamatan Tampan Pekanbaru)

    Full text link
    Construction project on Rajawali and Bima street in Tampan district had delayed up to 33 days from the time of execution of project should have been completed in 110 days. The evaluation done on critical path of project had reveal that poor project management is the main cause of delay. Project delay can be overcome by rescheduling and accelerating work settlement on critical path. Some alternative method that such as addition of workers, equipment and also shift system can be done to accelerate the period of particular work settlement. The difference of each method revealed by the comparison of overtime work productivity calculation method, addition of workers and equipment productivity calculation method, also shift system productivity calculation method. The result of analysis had shown the cost of overtime work alternative method was Rp 134.465.669,63 addition of workers and equipment alternative method was Rp 237.375.404,80 and system shift alternative method was Rp 146.636.930,40. Also additional cost for overwork productivity method was Rp 79.285.459,23 addition of workers and equipment was Rp 185.815.046,26 and shift system productivity method was Rp 192.746.756,20

    Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pemanen di PTPN III Kebun Sei Silau Afdeling III Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

    Get PDF
    Karyawan pemanen merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara III yang penting dan harus diperhatikan karena berhubungan dengan kuantitas dan kualitas produksi buah kelapa sawit. Penelitian dilakukan di Afdeling 3 kebun Sei Silau terhadap karyawan pemanen yang berjumlah 24 orang. Afdeling 3 merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Silau dengan luas 683.26 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan menganalisis pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial di PTPN III kebun Sei Silau.  Penelitian dilakukan pada 20 Februari hingga 19 April.  Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.  Responden dalam penelitian ini berjumlah 24 yang melakukan pengisian kuesioner.  Data kuesioner menggunakan skala Likert.  Data yang didapatkan diolah menggunakan metode deskriptif kuantitatif.  Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu secara keseluruhan, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai signifikansi f 0.000 < α=0.005 yang mempunyai nilai adjusted R Square 0.868, artinya kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 86.8% dan sisanya 13.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.  Secara parsial, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien beta 0.951 dengan signifikansi t 0.000 < α=0.005 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien beta 0.257 dengan signifikansi t 0.031 < α=0.00

    KAJIAN VARIASI KETEBALAN LAPISAN PORANG (AMORPHOPHALLUS ONCOPHYLLUS) PADA PROSES PENGERINGAN MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TRAY DRYER

    Get PDF
    M. Zikri Pratama. 1405106010024. Kajian Variasi Ketebalan Lapisan Porang (Amorphophallus oncophyllus) Pada Proses Pengeringan Menggunakan Alat Pengering Tray Dryer di bawah bimbingan Agus Arip Munawar sebagai ketua dan Raida Agustina sebagai anggota.RINGKASANPengolahan tepung porang adalah suatu upaya untuk meningkatkan penganekaragaman produk berbahan baku porang, seperti olahan alat kosmetik, obat-obatan dan bahan aku pembuat mie. Tahapan penting dalam proses pengolahan tepung porang adalah proses pengeringan. Salah satu alat pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan porang adalah tray dryer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu tepung porang berdasarkan perlakuan variasi ketebalan lapisan porang pada proses pengeringan dengan menggunakan tray dryer.Pada Penelitian ini dilakukan pengirisan porang dengan variasi ketebalan irisan 1 mm, 2 mm dan 3 mm. Berat irisan porang yang digunakan untuk setiap perlakuan sebanak 1000 g. Suhu pengeringan yang digunakan sebesar 50 oC Parameter penelitian meliputi suhu, kelembaban udara, kecepatan aliran udara, kadar air, laju pengeringan, analisis warna L*a*b, dan uji organoleptik hedonik terhadap warna dan aroma tepung porang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin teal irisan porang maka durasi pengeringan akan semakin lama. Rata-rata lama pengeringan pada ketebalan irisan 1 mm selama 260 menit, ketebalan irisan 2 mm selama 290 menit dan ketebalan irisan 3 mm selama 330 menit. Rerata kelembapan relatif ruang pengeringan saat proses pengeringan irisan porang 1 mm adalah 57,12%, irisan porang 2 mm sebesar 57,78% dan irisan porang 3 mm sebesar 58,10%. Kadar air tepung yang dikeringkan dengan ketebalan irisan 2 mm lebih tinggi yaitu sebesar 10,39% dari pada kadar air tepung porang yang dikeringkan ketebalan 1 mm dan 3 mm. Rendemen tepung porang tertinggi terdapat pada ketebalan irisan 2 mm sebesar 8,83% dan rendemen tepung porang pada ketebalan irisan 1 mm dan ketebalan irisan 3 mm bernilai sama yaitu sebesar 8,67%. Tingkat kecerahan tepung porang tertinggi terdapat pada variasi ketebalan irisan 1 mm, tingkat nilai L yang diperoleh sebesar 79,67. Berdasarkan uji organoleptik hedonik terhadap warna dan aroma tepung porang, penilaian rata-rata aroma tepung porang dari ketiga perlakuan menunjukkan nilai 3 (netral), sedangkan untuk penilaian skala warna tepung porang, panelis memberikan skor 4 (suka) untuk tepung porang pada ketebalan irisan 1 mm karena warna tepung lebih cerah (putih kekuningan)

    THE INFLUENCE OF USING KAHOOT APPLICATION ON STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU

    Get PDF
    ABSTRAK M. Afdhal Zikri, (2021): Pengaruh penggunaan applikasi Kahoot terhadap Penguasaan Kosakata siswa pada kelas 8 di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru Kosakata merupakan komponen bahasa yang paling penting karena mempengaruhi empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Tanpa penguasaan kosakata yang baik akan sangat sulit bagi seorang siswa untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Namun belajar dan menguasai kosakata bukanlah hal yang mudah. Siswa-siswa seringkali terkendala untuk menghafal dan memaknai kosakata yang sangat banyak. Untuk mengatasi hal ini, siswa membutuhkan media untuk meningkatkan penguasaan kosakata mereka. Hal ini juga didukung di era baru ini, dimana kemajuan teknologi berkembang pesat. Salah satu software atau situs terkenal yang menggunakan game untuk belajar bahasa asing adalah aplikasi Kahoot. Dengan platform pembelajaran berbasis game, Kahoot dapat membantu siswa untuk meningkatkan penguasaan kosakata mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi Kahoot terhadap penguasaan kosakata siswa pada kelas 8 di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian experiment. Desain penelitian ini adalah pre-experimental one group pre-test post-test. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai November pada tahun 2021. Penelitian bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Jumlah total populasi adalah 151 siswa, sedangkan untuk pemilihan sampel, peneliti menggunakan teknik Purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan test pilihan ganda. Hasil test tersebut diolah secara statistikal menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi Kahoot terhadap penguasaan kosakata, peneliti menggunakan paired sample T-test melalui program SPSS versi 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah 0.000 dimana nilai tersebut lebih rendah dari pada nilai 0.05 (nilai sig = 0.000 < 0.05). Itu menunjukkan bahwa Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Bisa disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari menggunakan applikasi Kahoot terhadap penguasaan kosakata siswa pada kelas 8 di SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru

    The Compotition of Long Line Catches in the Morning and in the Afternoon at Fish Aggregating Device (Fad) in North Rupat Rhu, Bengkalis District, Riau Province.

    Full text link
    [email protected] research was conducted on 18th to 27th September 2014 in the waters of Rhu Bay Village, North Rupat District, Bengkalis, Riau Province. The purpose oh this research was to determine the longline catches (kg), the type and amount of catches in the morning and afternoon in the Fish Aggregating Device (FADs) in the waters of Bay Village, North Rupat Rhu, Bengkalis District, Riau Province. The method that is used in this research was a survey method, which is taking the catch area Fish Aggregating Device in the morning and evening for 10 days. The catches during the research were 14.8 kg (35 fishes). The types of longline catches of the highest and the lowest in the morning and afternoon of the fish aggregating Device as a whole is composed of fish species Polynemus tectraductylus was 6.84 Kg (17 fishes) which is the highest number of catches, Chirocentrus Dorab was 4.87 Kg (7 animals), Arius sp was 1.62 Kg (4 fishes), Diodon holocanthus was 0.72 Kg (4 fishes), and the lowest longline catches Pristigasteride was 0.75 kg (3 fishes). From the Ttest showed that the entire weight of longline catches in the morning and afternoon showed Thit value = 3.41, while Ttab = 2.22814, it is means that H0 is rejected. This is means that there are differences in longline catches the morning and afternoon Fish Aggregating Device. From the calculation of Ttest showed that there is no differences composition of longline catches in the morning and afternoon at Fish Aggregating Device
    • …
    corecore