9 research outputs found

    The Use of Peer Tutoring Strategy to Increase Students' Reading Skill (An Experimental Study at MTsS Lam Ujong Aceh Besar)

    Get PDF
    This thesis is entitled “The Use of Peer Tutoring Strategy to Increase Students’ Reading Skill (An Experimental Study at MTsS Lam Ujong Aceh Besar)” which seeks to find out whether or not peer tutoring is affective towards students’ reading ability at the eighth grade students. The problem of this research is the students are less of concentration when learning alone and the students just want to listen to the explanation of the teacher. By doing peer activity, the students whose ability is better can motivate and reinforce his friend. In other words, every student who has a good understanding will be paired with other friends to learn together and motivate each other. Peer tutoring will make student more confident to teach their friend and study together or at least that will elevate the low motivated students into a better stage. The researcher used a quasi experimental research which is part of quantitative research method. By using intact class technique, the researcher took 40 students as sample. It is divided into two groups; the experimental group which was given peer tutoring strategy and the control group which not given peer tutoring treatment. In collecting the data, the researcher used tests as instrument of the research. The tests were pre-test and post-test. The pre-test was given before the treatment and the post-test was given after the treatment. Therefore, the data of this research is tested by using t-test. The respondents of this study are the second grade students in 2018/2019 academic year which consist of 20 students in the classroom. The finding shows that peer tutoring strategy can increase students’ reading ability and this strategy is easy to understand and to makes students more active. Besides, the atmosphere in the classroom is also interesting. Keywords: Reading, Teaching Reading, Peer Tutorin

    PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG BAWANG PUTIH (Alllium sativum) DALAM RANSUM ITIK MOJOSARI ALABIO JANTAN TERHADAP BOBOT POTONG, KADAR LEMAK DAGING DAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung bawang putih (Allium sativum) dalam ransum itik MA (Mojosari-Alabio) jantan terhadap bobot potong, kadar lemak daging, dan presentase lemak abdominal itik. materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik Ma jantan sebanyak 80 ekor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah : A=(Suplementasi tepung bawang putih 0% kontrol), B= (suplementasi tepung bawang putih 2,5%),C=(suplementasi tepung bawang putih 4,5%), D=(Suplementasi tepung bawang putih 6,5%). Parameter yang diamati adalah persentase lemak abdominal (%), kandungan lemak daging (%), dan bobot potong (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi tepung bawang putih memberikan pengaruh sangat nyata (p0,05) terhadap bobot potong itik mojosari-alabio umur 10 minggu. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi tepung bawang putih hingga perlakuan C (4,5%) dalam ransum sudah dapat menurunkan persentase lemak abdominal sebesar 1,397%, dan kadar lemak daging sebesar 1,55%,serta dapat mempertahankan bobot potong sebesar 1059,6 gram itik mojosari-alabio jantan umur 10 minggu. Kata kunci :Bobot potong, itik mojosari-alabio jantan, persentase lemak abdominal, lemak daging, tepung bawang puti

    PENGARUH PENAMBAHAN FOAM AGENT DAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN

    Get PDF
    Research conducted on the lightweight concrete is one thing that is very interesting and very important for developed and researched further. Required a building material that has the advantage of being better than the existing building materials over the years. Moreover these materials must have some advantages like shapes that can adapt to the needs, technical specifications, and strong durability, speed of construction and environmentally friendly. In a mixture of brick, many people try to take advantage of additional materials that are used in a mixture of lightweight concrete brick. One is the foam agent and fly ash. adding foam agent in a mixture of lightweight concrete bricks were made of brick to be mild. And fly ash is the substance that is the burning of the earth's crust known as fly ash for use as an additive in concrete mixtures. On this occasion, the authors add foam agent and fly ash in lightweight concrete brick mix to get a lighter specific gravity and the compressive strength of concrete brick quality level I of the standard SNI 03-0349-1989 which states that the minimum compressive strength of lightweight concrete brick is the level of quality I 100 kg/cm2. The variation of lightweight concrete bricks with foam agent 0%, 0.5% 1% 2%, 3%, 4% and the ratio of sand and fly ash by 10% to 40% fly ash. By testing at 28 days of age. From the research results compressive strength test using validity, lightweight concrete brick compressive strength average (kg/cm2) are included in the level of quality I with a light density foam agent is 1% and 10% fly ash with a compressive strength of 104,79 kg/cm2 ≥ 100 kg/cm2 and a density of 1.39 gr/cm3. Keywords : concrete, foam agent, fly ash, compresive strength of lightweight concrete bric

    ANALISIS RISIKO PADA RANTAI PASOK KOMODITAS KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) DI PROVINSI ACEH

    Get PDF
    Analisis Risiko Pada Rantai Pasok Komoditas Kentang (Solanum Tuberosum L.) Dengan Menggunakan Pendekatan Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Di Provinsi AcehRisk Analysis on the Supply Chain of Potato Commodity (Solanum Tuberosum L.) Using the Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Approach in Aceh ProvinceAulia Putra Zalvi1, Yusriana1, Ryan Moulana1* 1Program Studi Teknolgi Hasil Pertanian , Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala*Corresponding author: Abstrak. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan produk hortikultura yang penting karena merupakan sumber pendapatan bagi petani. Namun masih banyak risiko yang dimiliki oleh pelaku disepanjang rantai pasok. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan risiko rantai pasok produk sayuran kentang di Kabupaten Aceh Tengah. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko dalam rantai pasok kentang adalah metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). FMEA adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kegagalan dalam sistem, desain, proses, atau layanan. Identifikasi kesalahan potensial dilakukan dengan menetapkan nilai atau skor untuk setiap mode kegagalan sesuai dengan tingkat kejadian, tingkat keparahan dan tingkat deteksi. Analisis yang didapat pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan potensi titik kegagalan pada setiap pelaku rantai pasok kentang di Aceh. Pelaku rantai pasok tersebut terdiri dari petani, pengepul, pedagang besar, pedagang kecil, dan konsumen akhir. Potensi kegagalan pada tingkat petani adalah pengetahuan teknik budidaya rendah (RPN 900), pada tingkat pengepul adalah fasilitas penyimpanan yang tidak memadai (RPN 900). Pada tingkat pedagang kecil dan pedagang besar tidak ada potensi kegagalan yang tinggi dan risiko nya tidak berpengaruh kepada kegiatan rantai pasok yang terjadi.Kata kunci : Kentang, rantai pasok, FMEA.Abstract. Potato (Solanum tuberosum L.) is an important horticultural product because it is a source of income for farmers. However, actors along the supply chain still have many risks. This study aims to analyze the structure and risk of the supply chain for potato vegetable products in Central Aceh District. The method used to identify risks in the potato supply chain is the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method. FMEA is a method used to evaluate failures in a system, design, process or service. Identification of potential errors is done by assigning a value or score for each failure mode according to the incidence rate, severity level and detection rate. The analysis obtained in this study was to obtain potential failure points for each actor of the potato supply chain in Aceh. The supply chain actors consist of farmers, collectors, large traders, small traders and end consumers. The potential failure at the farmer level is low knowledge of cultivation techniques (RPN 900), at the collector level is inadequate storage facilities (RPN 900). At the level of small traders and wholesalers there is no high potential for failure and the risk does not affect the supply chain activities that occur.Keywords: Potatoes, supply chain, FMEA.Banda Ace

    ANALISIS IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL PENYAKIT DALAM PEREMPUAN RUMAH SAKIT DR. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2019

    No full text
    Asuhan keperawatan masih menjadi masalah yang seringdijumpai di rumah sakit dimana 59% rencana keperawatanmemadai, 66% pelaksanaan keperawatan memadai dan60% evaluasi asuhan keperawatan dan 62% dokumentasiasuhan keperawatan sedangkan standar penerapan akurasipada proses keperawatan adalah 100%. Berdasarkan surveiawal di ruang rawat inap penyakit dalam Perempuan RSUDDR. Pirngadi Medan terhadap 5 orang pasien, dimana 3 orangpasien menyatakan kurang puas dan 2 orang pasienmenyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Tujuanpenelitian ini untuk menganalisis implementasi asuhankeperawatan terhadap kepuasan pasien. Desain penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitianini sebanyak 70 orang pasien dengan sampel seluruh populasi.Analisa data yang digunakan yaitu uji regresi binary logistic.Hasil penelitian ada pengaruh diagnosa dengan nilai sig-p0,016 < 0,05, perencanaan sig-p 0,039 < 0,05, pelaksanaantindakan sig-p 0,004 < 0,05 dan evaluasi sig-p 0,014 < 0,05terhadap kepuasan pasien, sedangkan tidak ada pengaruhpengkajian dengan nilai sig-p 0,613 > 0,05 terhadap kepuasanpasien. Selanjutnya faktor yang paling berpengaruhterhadap kepuasan pasien yaitu pelaksanaan tindakandengan besar pengaruh (OR : 9,918) atau 10 kali lipat.Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh diagnosa,perencanaan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi terhadapkepuasan pasien, sedangkan pengkajian tidak ada pengaruhterhadap kepuasan pasien. Saran bagi rumah sakit yaitudiharapkan dapat menjadi acuan agar lebih memahamipentingnya asuhan keperawatan yang sesuai dengan peraturankementerian kesehatan.Asuhan keperawatan masih menjadi masalah yang sering dijumpai di rumah sakit. Berdasarkan survei awal di ruang rawat inap penyakit dalam Perempuan RSUD DR. Pirngadi Medan terhadap 5 orang pasien, dimana 3 orang pasien menyatakan kurang puas dan 2 orang pasien menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan terhadap kepuasan pasien. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 70 orang pasien dengan sampel seluruh populasi. Analisa data yang digunakan yaitu uji regresi binary logistic. Hasil penelitian ada pengaruh diagnosa dengan nilai sig-p 0,016 < 0,05, perencanaan sig-p 0,039 < 0,05, pelaksanaan tindakan sig-p 0,004 < 0,05 dan evaluasi sig-p 0,014 < 0,05 terhadap kepuasan pasien, sedangkan tidak ada pengaruh pengkajian dengan nilai sig-p 0,613 > 0,05 terhadap kepuasan pasien. Selanjutnya faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien yaitu pelaksanaan tindakan dengan besar pengaruh (OR : 9,918) atau 10 kali lipat. Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi terhadap kepuasan pasien, sedangkan pengkajian tidak ada pengaruh terhadap kepuasan pasien. Saran bagi rumah sakit yaitu diharapkan dapat menjadi acuan agar lebih memahami pentingnya asuhan keperawatan yang sesuai dengan peraturan kementerian kesehatan &nbsp

    Analisis Implementasi Asuhan Keperawatan terhadap Kepuasan Pasien Ruang Rawat Inap Bangsal Penyakit dalam Perempuan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan

    Full text link
    Asuhan keperawatan masih menjadi masalah yang seringdijumpai di rumah sakit dimana 59% rencana keperawatanmemadai, 66% pelaksanaan keperawatan memadai dan60% evaluasi asuhan keperawatan dan 62% dokumentasiasuhan keperawatan sedangkan standar penerapan akurasipada proses keperawatan adalah 100%. Berdasarkan surveiawal di ruang rawat inap penyakit dalam Perempuan RSUDDR. Pirngadi Medan terhadap 5 orang pasien, dimana 3 orangpasien menyatakan kurang puas dan 2 orang pasienmenyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Tujuanpenelitian ini untuk menganalisis implementasi asuhankeperawatan terhadap kepuasan pasien. Desain penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitianini sebanyak 70 orang pasien dengan sampel seluruh populasi.Analisa data yang digunakan yaitu uji regresi binary logistic.Hasil penelitian ada pengaruh diagnosa dengan nilai sig-p0,016 < 0,05, perencanaan sig-p 0,039 < 0,05, pelaksanaantindakan sig-p 0,004 < 0,05 dan evaluasi sig-p 0,014 < 0,05terhadap kepuasan pasien, sedangkan tidak ada pengaruhpengkajian dengan nilai sig-p 0,613 > 0,05 terhadap kepuasanpasien. Selanjutnya faktor yang paling berpengaruhterhadap kepuasan pasien yaitu pelaksanaan tindakandengan besar pengaruh (OR : 9,918) atau 10 kali lipat.Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh diagnosa,perencanaan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi terhadapkepuasan pasien, sedangkan pengkajian tidak ada pengaruhterhadap kepuasan pasien. Saran bagi rumah sakit yaitudiharapkan dapat menjadi acuan agar lebih memahamipentingnya asuhan keperawatan yang sesuai dengan peraturankementerian kesehatan

    B. Sprachwissenschaft.

    No full text
    corecore