17 research outputs found

    GEOLOGI DAN POLA SEBARAN SERTA KEMENERUSAN LAPISAN BATUBARA DAERAH KOTOBUAYA, KECAMATAN BATIN XXIV, KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI

    Get PDF
    Lokasi penelitian berada di wilayah kuasa eksplorasi PT. Nan Riang yang terletak di Desa Kotobuaya, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Secara geografis berada di 102° 58’ 15.0” - 102° 58’ 15.6”BT dan 1° 46’ 14.3” - 1 °46’ 15.7” LS. Sedangkan secara astronomis berada pada koordinat 274265 mE – 277322 mE dan 9804168mN – 9801167 mN. Tujuan yang ingin dicapai yaitu: a. Mengetahui proses geologi terhadap pola sebaran dan kemenerusan lapisan batubara. b. Membangun model geologi dan pola sebaran serta kemenerusan lapisan batubara di lokasi penelitian, sekitar lokasi penelitian dan regional. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: akuisi merupakan perolehan data awal atau bahan – bahan yang dipakai sebagai dukungan penelitian ini yaitu kajian pustaka, pemetaan geologi dan pemercontohan. analisis merupakan tahapan pemrosesan data terhadap hal yang menyangkut geologi dan batubara daerah penelitian, dan tahap sintesa adalah menyimpulkan dari berbagai analisa tersebut dan mewujudkan dari tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, menurut Verstappen (1985), maka daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 satuan bentuk asal dan 4 bentuk lahan yaitu: bentukan asal fluvial (F) terdiri dari satuan bentuk lahan rawa (F1), bentukan asal denudasional (D) terdiri dari satuan bentuk lahan dataran bergelombang lemah (D1), bentukan asal struktural (S) terdiri dari satuan bentuk lahan dataran bergelombang lemah (S1) dan dataran bergelombang sedang (S2). Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian yaitu trellis dan dendritik. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari 3 (tiga) satuan batuan tidak resmi, dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Satuan batupasir Muaraenim, Satuan batulempung Muaraenim, dan satuan endapan aluvial. Struktur geologi yang berkembang berupa lipatan sinklin dan antiklin yang berarah tenggara-baratlaut. Lingkungan pengendapan satuan batupasir dan satuan batulempung pembawa lapisan batubara Muraenim pada daerah penelitian adalah Transitional lower delta plain, dan diendapkan pada kala Pliosen awal-akhir. Pola sebaran dan kemenerusan lapisan batubara di lokasi penelitian, sekitar lokasi penelitian, dan regional dikendalikan oleh erosi permukaan, struktur geologi lipatan berupa sinklin dan antiklin yang berarah tenggara-baratla

    Evaluasi Kinerja Limestone Crusher IIIB Untuk Memenuhi Nilai Overall Equipment Effectiveness 85% Di PT. Semen Padang

    Get PDF
    Kegiatan pertambangan bahan galian industri di PT Semen Padang sudah dimulai pada tahun 1910, penambangan dilakukan dengan metode tambang terbuka menggunakan sistem quarry. PT. Semen Padang melakukan penambangan Limestone untuk kebutuhan pembuatan semen. Aktivitas penambangan meliputi gali, muat dan angkut material. Sebelum melakukan pengolahan, limestone yang telah ditambang dilakukan peremukan atau crushing terlebih dahulu menggunakan limestone crusher sebelum dikirim menuju storage. Untuk melakukan crushing PT Semen Padang memiliki 4 unit crushing plant yaitu crusher II, IIIA, IIIB, VI dan memiliki 2 unit mosher yaitu mosher I dan II. Target produksi di crusher IIIB pada bulan Desember 2020 yaitu 377000 ton, namun yang terealisasi hanya 121350 ton, dapat dikatakan target produksi LSC IIIB pada bulan Desember 2020 tidak tercapai. Di PT. Semen Padang dilakukan penghitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada LSC IIIB dan alat pendukungnya. Standar OEE dunia adalah 85% dengan standar Availability 90%, standar Performance 95%, dan standar quality 99,9%. OEE pada LSC IIIB pada bulan Desember 2020 belum optimal yaitu 32%, dengan rendahnya nilai performance effieciency menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi tidak tercapainya nilai OEE pada LSC IIIB dan alat pendukungnya. Setelah melakukan perhitungan OEE dilakukan analisa six big losses dan didapatkan nilai yang paling mempengaruhi tidak tercapainya target produksi adalah reduced speed losses dan idle and minor stoppage losses yang diakibatkan oleh kurang nya alat loading dan hauling yang melakukan pengumpanan material pada LSC IIIB, maka dibutuhkan penambahan alat loading dan hauling yang awalnya menggunakan 2 Excavator PC400 dan 8 dump truck scania menjadi 5 Excavator PC400 dan 24 dump truck scania agar dapat mencapai kapasitas produksi sebesar 1600 ton/jam. Dengan ini target overall equipment effectiveness sebesar 85% pada LSC IIIB dan alat pendukungnya dapat tercapai.Kata Kunci: crusher, overall equipment effectiveness, pertambangan, prduks

    PENINGKATAN SUMBERDAYA LABORATORIUM TEKNIK KEBUMIAN UNIVERSITAS JAMBI MELALUI PEMBUATAN SAKAN (SLUICE BOX)

    Get PDF
    Program Studi Teknik Pertambangan di bawah naungan Jurusan Teknik Kebumian, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, sejak 2013 sampai saat ini masih berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajarannya. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan menyediakan fasilitas laboratorium. Pengabdian ini bertujuan untuk melengkapi sumberdaya Laboratorium Teknik Kebumian melalui pembuatan alat sakan (sluice box) sebagai salah satu alat praktikum pemisahan mineral berdasarkan berat jenis (SG) pada mata kuliah Praktikum Pengolahan Bahan Galian. Kegiatan pengabdian ini melibatkan tim pengabdian Program Studi Teknik Pertambangan serta tim asisten laboratorium. Tahapan pelaksanaan pengabdian dimulai dari desain alat, persiapan alat dan bahan, pembuatan sakan, uji coba alat, demonstrasi kepada mahasiswa, dan evaluasi. Sakan dibuat menggunakan bahan kayu racuk, sedangkan umpan yang digunakan adalah pasir besi sebagai konsentrat dan pasir kuarsa sebagai pengotor. Uji coba dilakukan dua kali sampai didapatkan hasil pemisahan yang optimal. Dari hasil uji coba dan demonstrasi, para mahasiswa mendapatkan peningkatan pemahaman terhadap proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis

    KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI PERTAMBANGAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    ABSTRAKPemerintah RI dalam upaya pengimplementasian Revolusi Industri 4.0 di bidang industri telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional, yaitu roadmap yang dikenal dengan Making Indonesia 4.0, yang mencakup perbaikan alur aliran barang dan material, desain ulang zona industri, akomodasi standar-standar keberlanjutan, pemberdayaaan UMKM, pembangunan infrastruktur digital nasional, peningkatan minat investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembangunan ekosistem inovasi, pemberian insentif untuk investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan. Melalui pemetaan ini, industri tambang menjadi salah satu unit industri yang penting untuk mewujudkan revolusi industri 4.0. Meskipun pada tahun 2018 trend insdutri global mengalami pergeseran dari industri ekstraktif (extractive industry) menjadi industri disruptif (disruptive industry), seperti perusahaan-perusahaan teknologi maupun perusahaan berbasis RD (research and development), revolusi industri tidak serta merta dapat tercapai tanpa adanya peran dari sektor industri ekstraktif, misalnya sektor industri pertambangan, seperti pengadaan bahan baku industri, penggiatan energi terbarukan, hingga penyediaan segala fasilitas dan infrastruktur pendukung bergeraknya revolusi industri 4.0 di Indonesia, contohnya pemenuhan kebutuhan listrik. Untuk itu dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengkaji arah kebijakan sektor industri pertambangan sebagai sektor utama dalam mendukung perkembangan revolusi industri di Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah yang dikeluarkan dalam KEN dan RUEN, serta UU Minerba Nomor 4/2009, terdapat hal mendasar yang perlu diperhatikan pemerintah, yakni kebijakan mengenai ketahanan energi nasional. Pemerintah harus mulai memperhitungkan keterdiaan energi dalam kebijakan yang juga menyangkut pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagai upaya untuk mengendalikan sumber daya maupun cadangan batubara di dalam negeri untuk sumber energi nasional melalui kebijakan pembentukan Wilayah Cadangan Negara (WPN) khususnya batubara. Pembuatan neraca sumber daya alam sebagai langkah awal pembentukan kebijakan berbasis riset diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan perhitungan yang matang mengenai ketahanan energi hingga perhitungan ekonomis terkait kerusakan lingkungan, karena meskip hingga pertengahan tahun 2019 PNBP di sektor mineral dan batubara telah mencapai Rp19,16 triliun atau 44,28% dari target tahun 2019, terdapat kemungkinan bahwa angka penerimaan ini tidak sebanding dengan besaran nilai yang dibutuhkan untuk kompensasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya aktifitas pertambangan. Kebijakan pemerintah kedepannya diharapkan tidak hanya berfokus pada kebijakan DMO, besaran royalti, ekspor impor, hilirisasi, konversi maupun konservasi energi, namun perhitungan matang terhadap ketahanan dan ketersediaan energi nasional melalui pembentukan WCN batubara, karena batubara sebagai target bauran energi utama Indonesia merupakan energi fosil tidak dapat diperbaharui yang diperkirakan habis dalam 71 tahun, dan dapat lebih cepat apabila bauran batubara Indonesia sesuai proyeksi mencapai 38% di tahun 2025 (asumsi business as usual). Kata Kunci: kebijakan, cadangan energi, batubara ABSTRACTThe Government of Indonesia in the attempt to implement the Industrial Revolution 4.0 through its Ministry of Industry has set 10 national priorities, known as Making Indonesia 4.0, which includes improving the flow of goods and materials, redesigning industrial zones, accommodating the sustainability standards, empowering MSMEs, developing the national digital infrastructure, increasing foreign investment interest, improving the quality of human resources, building an innovative ecosystem, providing incentives for technological investment, and harmonizing rules and policies. Through this roadmap, the mining industry became one of the important industrial units to support the realization of industrial revolution 4.0 in Indonesia. Although in 2018 the global industry trend has shifted from an extractive industry to a disruptive industry, such as technology companies and RD (research and development) based companies, the industrial revolution cannot necessarily be achieved without the role of extractive industry sectors, for example the mining industry, in supporting the raw materials, facilities and infrastructure, and electricity. For this reason, a qualitative descriptive study was conducted to examine the policy in terms of mining industry. Based on government regulations issued in KEN and RUEN, and Mining and Minerals Law, there are basic things that need to be considered by the government, namely policies on national energy security. The government must begin to take into account the availability of energy in its policies that also in line with the sustainable development as an effort to control domestic coal resources and reserves for national energy sources by establishing a State Reserve Area (WPN) policy especially for coal. Creating a natural resource balance as a first step in setting up a research-based policy is expected to be followed up by a careful calculation of energy security to economic calculations related to environmental damage, because even with the high amount of PNBP in the mineral and coal sectorthere is a possibility that this is not proportional to the amount of value needed to compensate for the environmental damage. Future government policies are expected to focus not only on DMO policies, royalties, export-imports, downstream, conversion and energy conservation, but also careful calculation of national energy security and availability through the formation of coal WCN, because as Indonesia's main energy mix, coal is fossil energy which estimated to be used up in the next 71 years, and can be faster if the percentage of coal in Indonesian energy mix reaches 38% in 2025 as projected (business as usual).Keywords: policy, energy reserve, coa

    Rainfall Analysis Planning to Calculate Runoff Water Discharge at PT. Triary Regency of North Musirawas, Sumatera Selatan

    Get PDF
    PT. Triaryani is a coal mining company with open pit mining method which located in North Musirawas Regency, South Sumatra Province. In the management of water that goes into the mine is done the manufacture of sump contained in the eagle pit. Sump has a function as a place or pond of water reservoirs that enter to the mine, the water will then be pumped to the settling pond (KPL) will then be neutralized by the distribution of lime and alum 1:4 and flowed to the river. The purpose of this study is to find out the discharge of runoff water and make a sump design in 2021 that can accommodate the discharge of runoff water with maximum rainfall. In the manufacture of sump design is taken into account the discharge of runoff water that will enter so that rainfall data is needed in the area. Rainfall data used from 2011 to 2020 which can beobtained from BMKG South Sumatra rainfall data and rainfall data measured by Triaryani’s survey team. The rainfall data will be calculated by dispersion of rainfall data. Dispersion is done to know the distribution of rainfall data to be analyzed, so that the analysis method used is the most appropriate method. Determination of rainfall plan in this study was conducted by rainfall analysis by E.J. Gumbel method based on dispersion results. Slope factors and compactness of the area make rainwater that falls to the surface is not infiltrated so that the flow of runoff water.  In order to avoid flooding at the mining site, in the manufacture of sump required calculation of runoff water discharge to be able to know the water that enters the pit.From the calculation obtained the value of the coefficient of runoff of the region is 0.9. Rainfall intensity value is 15,285 x 10-7 m/s with catchment area 538,600 m2. Runoff water discharge obtaining is 64,016.88 m3/ day, so the sump plan made to be able to accommodate the discharge of runoff water is with a depth of 6 m, base length of 97.3 m and surface length of 109.3 m. Sump plan can accommodate the discharge of runoff water with maximum rainfall per day without pumping

    Efektivitas Penggunaan Long Belt Conveyor dalam Memenuhi Target Produktifitas 2000 Ton/Jam Pada Pengiriman Limestone dari Limestone Crusher Vi Ke Silo Batu Gadang PT. Semen Padang

    Get PDF
    PT. Semen Padang menerapkan sistem penambangan terbuka (surface mining) dengan metode quarry pada kegiatan penambangan limestone dan silika. Pada tahapan produksinya, perusahaan ini mengupayakan pemenuhan produktivitas 2000 ton/jam pada long belt conveyor. Di bulan Desember, produksi limestone crusher VI yang ditargetkan adalah 865.000 ton dan hanya tercapai 485.000 ton. Dengan demikian, perlu upaya pemenuhan agar produktivitas conveyor dapat maksimal dan target produksi yang telah ditargetkan tercapai. Pada proposal ini, perhitungan produktivitas belt conveyor, koefisien section area, sudut inklinasi, koefisien kemiringan, dan cross section area dihitung dengan metode Bridgestone. Hasil perhitungan produktivitas aktual dari belt conveyor, belt 6A1J05 tidak memenuhi produktivitas 2000 ton/jam. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya produktivitas dari long belt conveyor adalah gangguan pada limestone crusher VI, gangguan pada jalur long belt conveyor, medan terjal yang dilalui belt jalur 6A1J05, dan pengaruh kadar air pada material limestone. Untuk memenuhi target produktivitas maka perlu ditingkatkan kinerja dari limestone crusher VI, lalu perawatan yang terjadwal pada jalur long belt conveyor, peningkatan kecepatan belt 6AJ105 atau menyeragaman ukuran dari belt conveyor, pengontrolan kandungan air yang terkandung pada limestone yang akan dibawa

    Rancangan Sistem Penyaliran Tambang pada Tambang Batubara di Pit 2 PT. Seluma Prima Coal Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi

    Get PDF
    PT. Seluma Prima Coal menerapkan metode penambangan tambang terbuka. Metode ini sangat erat kaitannya dengan air hujan yang akan masuk ke area penambangan. Sumber air yang masuk ke lokasi penambangan berasal dari air hujan. Belum adanya saluran terbuka pada sisi jalan pit 2, dimensi sump yang kurang optimal dan kapasitas pompa yang kecil merupakan permasalahan pada sistem penyaliran PT. Seluma Prima Coal. Rancangan sistem penyaliran tambang ini bertujuan untuk memperbaiki masalah dalam mengelola air tambang agar tidak meluap ke area penambangan dan tidak menghambat faktor produksi. Rancangan sistem penyaliran tambang ini mencakup rancangan saluran terbuka pada sisi jalan pit 2, rancangan sump pit 2 dan rekomendasi pompa serta pipa yang akan digunakan pada rancangan sump pit 2. Besar intensitas hujan lokasi penelitian sebesar 2,126 mm/jam. Parameter dalam penentuan rancangan saluran terbuka dan rancangan sump yaitu besarnya debit limpasan yang akan masuk pada rancangan tersebut. Debit limpasan rancangan saluran terbuka yaitu 384,24 m3/jam, sedangkan volume debit limpasan yang akan masuk ke dalam rancangan sump pit 2 selama satu bulan adalah 12.508,78 m3. Rancangan dimensi saluran terbuka yang harus dibuat berukuran panjang permukaan saluran 6,93 m, lebar dasar saluran 3,45 m, kedalaman saluran 3 m, kemiringan saluran 60° dan panjang sisi miring saluran 3,45 m. Rancangan dimensi sump pit 2 yang harus dibuat adalah panjang permukaan 63,26 m, lebar permukaan 51,26 m, panjang dasar 51,26 m, lebar dasar 39,26 m, kedalaman 6 m, dan kemiringan penampang 45°. Rancangan sump pit 2 dibuat pada elevasi permukaan -6 mdpl dan rancangan sump dapat menampung volume air sebesar 15.765,48 m3. Pompa yang direkomendasikan pada rancangan sump pit 2 adalah pompa Volvo DnD 150-14 dengan debit pompa yang dihasilkan adalah 547,41 m3/jam. Adapun pipa yang direkomendasikan untuk proses pemompaan pada rancangan sump pit 2 adalah jenis pipa HDPE ( High Density Polyethyelene ) berukuran diameter 200 mm, dengan panjang pipa 146,5 m (inlet – outlet) dengan panjang section life yaitu 2 m. Inlet pipa yang direkomendasi berada pada elevasi -8 mdpl, sedangkan elevasi outlet pipa berada pada 42,68 mdpl. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai head rekomendasi pompa yaitu 56,18 m

    Pembekalan Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) Di Smk Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan Kota Jambi

    Get PDF
    SMK Muhammadiyah Kota Jambi adalah sebuah sekolah menengah kejuruan swasta yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2014. SMK ini berlokasi di Jl, Guntur No.2 Rt.8, Kelurahan Kasang, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi. Status SMK Muhammadiyah Kota Jambi saat ini belum terakreditasi dan sedang dalam tahap pengajuan. Sedangkan kurikulum pembelajaran yang dipakai yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). SMK memiliki dua jurusan utama yakni perbankan syariah dan geologi pertambangan.Permasalahan yang di hadapi SMK Muhammadiyah yakni belum terakreditasinya sekolah, Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, diantaranya: laboratorium, sampel batuan dan mineral, alat ukur dan gps, dll, Kurangnya jumlah guru yang memiliki kompetensi di bidang pertambangan . Belum adanya kerjasama dengan stakeholder terkait, misalnya SMK Geologi/ Pertambangan lain, universitas, maupun instansi dan perusahaan yang berkaitan dengan Pertambangan, Kurangnya kegiatan kunjungan lapangan. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dalam kapasitasnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang rgerak di bidang pertambangan berniat untuk berkontribusi dan bekerjasama dengan pihak SMK Muhammadiyah Jambi untuk menjawab permasalahan rendahnya kualitas proses belajar mengajar, khususnya pada jurusan Geologi Pertambangan, dengan program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pembekalan Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) di SMK Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan”. dengan hasil akhir kegiatan pengabdian yakni buku ajar dan jurnal ilmiah

    EVALUASI RENCANA PENAMBANGAN TAHUNAN 2022 UNTUK OPTIMALISASI TARGET PRODUKSI DI PT JAMBI PRIMA COAL DESA PAMUSIRAN

    Get PDF
    PT. Jambi Prima Coal adalah perusahaan dengan bisnis proses pada bidang pertambangan batubara yang terletak di Desa Pamusiran Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Metode penambangan yang dilakukan ialah metode strip mine. Permasalahan yang dialami oleh PT Jambi Prima Coal pada semester pertama bulan Januari sampai Juli adalah ketidaktercpaian produksi dimana Target produksi semester pertama (Januari sampai dengan Juli) untuk kegiatan overburden 2.848.280 bcm dan coal getting 803.225 ton sementara produksi actual untuk overburden 1.401.227 bcm (ketercapaian 56%) dan coal getting 260.868 ton (ketercapaian 32%). Adanya ketidaksesuaian jumlah fleet actual terhadap rencana awal merupakan faktor utama rendahnya ketercapaian produksi. Rencana awal jumlah fleet ada 9,7 diantaranya untuk kegiatan overburden dan 2 untuk kegiatan coal getting. Aktualnya jumlah fleet yang tersedia 5 fleet, 4 untuk kegiatan overburden dan 1 untuk kegiatan coal getting. Kondisi ketidaktercapaian yang cukup jauh dari target selama satu semester jika terus dibiarkan maka akan berakibat pada rendahnya pencapaian target tahun 2022. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian rencana penambangan untuk semester dua (Agustus sampai Desember) menyesuaikan ketersediaan fleet yang ada di lapangan agar kegiatan penambangan lebih optimal mengejar ketertinggalan produksi pada semester pertama. Adanya penurunan produksi juga mengakibatkan rencana area kerja tidak relevan lagi sehinga area kerja penambangan juga perlu di redesign untuk mengoptimalkan expose batubara dengan produksi yang terbatas. Hasil dari rencana produksi untuk mengoptimalisasi target produksi berdasarkan fleet yang ada di PT Jambi Prima Coal dengan target produksi batubara semester dua (bulan Agustus sampai Desember) 2022 penambangan batubara 281.276 ton dan 1.145.682.89 bcm overburden dengan stripping rasio 1:4. Rencana design pit bulan Agustus- Desember 2022 untuk  elevasi terendah pada elevasi 20 dari sebelumnya -10 dan luas wilayah 15,64 Ha dari sebelumnya 32,15 Ha dengan ketinggian tiap bench 10 meter dan lebar tiap bench berbeda. Luas penambangan lebih kecil menunjukkan adanya optimalisasi area kerja

    Pengembangan Eco-Geotourism Geopark Merangin Jambi

    Get PDF
    Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya alam dan budaya sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata. Indonesia memiliki 3 warisan dunia, 50 taman nasional dan 7 geopark yang dapat dikembangkan secara eco-geotourism. Pengembangan eco-geotourism adalah salah satu upaya mengembangkan sumberdaya geologi berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Salah satu geopark terdapat di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Geopark Merangin Jambi menjadi salah satu tujuan wisata baru karena memiliki keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya yang tinggi. Geopark mempunyai manfaat secara ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Pengelolaannya memerlukan perencanaan yang dapat menjamin keberlanjutan fungsi dan manfaat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui strategi pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi dan menentukan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Analisis data menggunakan metode SWOT, hasil penelitian menunjukkan selisih antara kekuatan dan kelemahan sebesar 1,026 dan selisih antara peluang dan ancaman sebesar -0,513, hasil ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan selama ini masih lemah sehingga diperlukan diversifikasi strategi untuk mengembangkan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Diversifikasi strategi yang harus dibangun meliputi: (1) perbaikan infrakturtur kawasan Geopark Merangin Jambi; (2) melakuan publikasi secara intens; (3) mengadakan festival budaya dan kuliner secara berkelanjutan dan; (4) menumbuhkan ekonomi kreatif di kawasan Geopark Merangin Jambi
    corecore