28 research outputs found

    Transformasi Nilai-nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan dan keragaman nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia belum optimal dalam upaya pembangunan karakter bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali, mengkaji dan memperoleh gambaran secara deskriptif tentang proses transformasi nilai-nilai budaya Huyula sebagai upaya pembangunan karakter bangsa di Kota Gorontalo. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literature. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi, display dan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukan bahwa budaya Huyula mengandung nilai-nilai luhur Pancasila dapat dijadikan sebagai sarana pembangunan karakter bangsa di Kota Gorontalo

    ORIENTASI BUDAYA POLITIK PEREMPUAN (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNG Pada Pemilihan Umum 2019)

    Get PDF
    ABSTRAKData Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo tahun 2017 menunjukan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) perempuan pada  pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berjumlah 397.019 orang dari total pemilih 791.129. Hal ini menandakan bahwa jumlah pemilih perempuan mendominasi pemilih laki-laki, walaupun pada segi sex rasio hanya berkisar 0,99% tingkat perbedaannya. Dengan demikian maka partisipasi politik perempuan pada pelaksanaan pemilihan umum sangat mendukung agenda demokrasi lokal. Tinggi atau rendahnya angka partisipasi politik sangat ditentukan oleh budaya politik warga negara, oleh sebab itu perlu dilihat bagiman orientasi budaya politik pemilih dalam berpartisipasi pada setiap pemilu, termasuk pemilih perempuan dalam menggunakan hak pilihnya.  Oleh sebab itu, Penelitian ini ingin menganalisis dan menginterpretasikan orioentasi budaya politik perempuan pada Pemilihan Umum 2019. Dengan demikian maka, penelitian diharapakan dapat menjawab pertanyaan ; 1) Apa orientasi budaya Politik Perempaun dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum, 2) Bagaimana peran keluarga sebagai agen orientasi politik pemilih perempuan.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi dan jawaban terkait permasalahan orientasi budaya politik dan bagaimana meningkatkan partisipasi politik partisipan bagi pemilih perempuan menjelang Pemilu 2019.  Kata kunci: Orientasi Budaya Politik , Perempuan, Pemilihan Umum ABSTRACTData of the Gorontalo Province General Election Commission (KPU) in 2017 shows that the female Permanent Voter List (DPT) in the election of the Governor and Deputy Governor numbered 397,019 people out of a total of 791,129 voters. This indicates that the number of female voters dominates male voters, even though in terms of sex the ratio is only around 0.99%. Thus, women's political participation in the holding of general elections strongly supports the local democratic agenda. High or low numbers of political participation is largely determined by the political culture of citizens, therefore it is necessary to see how the orientation of the political culture of voters in participating in each election, including women voters in exercising their voting rights. Therefore, this research wants to analyze and interpret the orientation of women's political culture in the 2019 General Elections. Thus, research is expected to answer questions; 1) What is the cultural orientation of the Politics of Women in exercising their right to vote in general elections, 2) What is the role of the family as an agent of political orientation of women voters. The results of this study are expected to provide solutions and answers related to the problems of political culture orientation and how to increase political participation of participants for women voters ahead of the 2019 elections. Keywords: Political Cultural Orientation, Women, General Election

    Disorientasi Karakter Suku Bajo di Torosiaje Kabupaten Pohuwato Gorontalo

    Get PDF
    Suku Bajo di Torosiaje memiliki karakter yang sangat bermanfaat pada penguatan karakter warga negara. Sayangnya, karakter yang dimiliki oleh masyarakat Suku Bajo di Torosiaje kurang mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, diperlukan usaha secara mendalam untuk memahami karakter Suku Suku Bajo di Torosiaje. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa disorientasi karakter Suku Bajo di Torosiaje dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat, tokoh adat ataupun para sesepuh mulai berkurang, serta pemerintah kurang komprehensif memandang kearifan lokal Suku Bajo di Torosiaje. Berdasarkan temuan tersebut disarankan beberapa hal penting seperti dalam pemenuhan kebutuhan haruslah kontekstual dengan karakter Suku Bajo serta perlu definisi yang jelas dari pemerintah terhadap keberadaan Suku Bajo di Torosiaje

    SOSIALISASI TENTANG MENUMBUHKAN KESADARAN TOLERANSI PADA MASYARAKAT MAJEMUK DI UNIVERSITAS NEGERI MANADO

    Get PDF
    Di era reformasi, perkembangan masyarakat mengarah menjadi kewajiban dari pada modal bangsa Indonesia. Hal ini, sangat terlihat benar pada saat munculnya persoalan tentang kemajemukan, dalam hal ini persoalan tentang agama. Dalam sudut pandang keagamaan semua golongan agama belum menyakini mengenai konsep nilai dasar agama ialah merupakan toleransi. Sehingganya dalam kegiatan pengabdian ini bersifat pembinaan yang diharapkan mampu mencapai hasil berupa 1. Meningkatnya kesadaran toleransi di kalangan mahasiswa serta menjadi bekal bagi mereka untuk bisa hidup berdampingan pada lingkungan masyarakat majemuk; dan 2. Dapat mengidentifikasi masalah rendah/kurangnya toleransi dilingkungan mahasiswa serta mendapatkan solusi alternatif atas masalah yang di maksud.Untuk mencapai tujuan ini, menggunakan metode sosialisasi untuk Menumbuhkan Kesadaran Toleransi pada Masyarakat Majemuk

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PERGURUAN TINGGI

    Get PDF
    Pembelajaran daring merupakan satu keharusan di era pandemi Covid-19. Pembelajaran daring adalah penggunaan multimedia dengan berbagai aplikasi software dan hardware dan sudah berlangsung sekitar 9 bulan. Banyak permasalahan yang dihadapi di lapangan mulai dari jaringan internet, fasilitas computer, laptop, handphone biaya pulsa sampai dengan kompetensi pengajar terkait penguasaan IT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada mahasiswa Prodi PPKn FIS-UNG, Jurusan  MPI FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo dan Institut Agama Kristen Negeri Palangkaraya. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive random sampling. Jumlah sampel dari ke tiga perguruan tinggi tersebut sebanyak 650 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan aplikasi google form dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran daring, dosen sering menggunakan berbagai macam model pembelajaran seperti inquiry, penugasan dan pembelajaran pemcahan masalah. Motivasi belajar mahasiswa berada pada level sedang. Permasalahan pembelajaran daring dominan pada ketersediaan jaringan internet. Kelebihan pembelajaran daring dapat mencegah penularan Covid-19 dan banyaknya waktu bersama keluarga. Jenis aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring yaitu WA group, zoom, google meet/class room dan e-learning. Berdasarkan hasil yang diperoleh, perlu pengembangan fasilitas yang merata ke seluruh wilayah Indonesia

    IDENTITAS DAN KARAKTER SUKU BAJO DI TOROSIAJE DI TENGAH ARUS GLOBALISASI

    Get PDF
    Globalisasi berdampak pada terkikisnya kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai karakter positif. Hal demikian terjadi pula pada Suku Bajo di Torosiaje.  Olehnya, sangatlah diperlukan upaya mendalam dan konstruktif untuk menjaga agar karakter positif Suku Bajo di Torosiaje benar-benar eksis. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa identitas dan karakter Suku Bajo di Torosiaje nampak pada kegiatan karakter religius yang ditandai dengan secara kuantitas beragama muslim, terbuka dengan orang lain, dan cinta lingkungan. Karakter gotong-royong nampak pada bersama-sama membangun rumah warga. Karakter inovatif nampak pada mulai mengenal kegiatan ekonomi daratan dan membangun wisata terapung yang yang menonjolkan identitas Suku Bajo di Torosiaje. Berdasarkan temuan tersebut disarankan beberapa hal seperti pentingnya memadukan identitas dan karakter Suku Bajo di Torosiaje dengan tuntutan dan perkembangan zaman, agar identitas dan karakter Bajo di Torosiaje tetap terjaga meskipun di tengah perubahan akibat globalisasi.

    PENGUATAN KARAKTER KEBHINEKAAN GLOBAL PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 7 GORONTALO UTARA PROVINSI GORONTALO

    Get PDF
    Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah; (1) Terbentuknya karakter kebhinekaan global pada peserta didik yakni kemampuan peserta didik untuk mengenal dan menghargai, membangun komunikasi antar budaya, memiliki rasa refleksi dan tanggung jawab; (2) Terbentuknya karakter peserta didik yang unggul, menghargai proses sebagai peserta didik, mencintai sesama dan menghargai dan menghormati guru, cinta tanah air, nasionalism dan patriotik 3) Dapat mengidentifikasi dan memetakan masalah-masalah global sehingga peserta didik dapat menawarkan solusi sesuai dengan karakteristik masalah yang dihadapi. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian ini adalah dalam bentuk penyuluhan untuk menanamkan karakter kebhinekaan global pada peserta didik di SMA Negeri 7 Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah : (1) Meningkatnya pemahaman peserta didik SMA Negeri 7 Gorontalo Utara tentang  karakter kebhinekaan; (2) Meningkatnya kesadaran peserta didik SMA Negeri 7 Gorontalo Utara tentang pentingnya perilaku terpuji guna keberlangsungan aktivitas hidup di masa yang akan datang demi pembangunan manusia di Kabupaten Gorontalo Utara dan Provinsi Gorontalo. Kesimpulan dari pengabdian ini ialah penguatan karakter kebhinekaan global pada peserta didik di SMA Negeri 7 Gorontalo Utara  sangatlah penting terutama membangun perilaku kebangsaan di tengah masyarakat yang plural baik secara nasional maupun global

    PENANAMAN KARAKTER KEBANGSAAN PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Pengabdian ini bertujuan untuk membentuk karakter kebangsaan pada peserta didik di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Melalui program ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kemampuan karakter sebagai individu yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Dalam program ini, peserta didik dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan tentang karakter kebangsaan, seperti semangat nasionalisme, rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap budaya lokal, sikap menghargai keragaman, dan keterampilan sosial. Adapun  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini, terdiri dari sosialisasi, pelaksanaan hingga pelaksanaan kerjasama keberlanjutan program. Adapun peserta yang dilibatkan ialah peserta didik SMA Negeri 1 Bolangitang Barat serta dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Gorontalo. Adapun kesimpulan dalam pengabdian ini adalah, penanaman karakter pada peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam membangun perilaku kebangsaan di tengah masyarakat yang plural. Hal tersebut didasarkan dengan seiring heterogenya masyarakat saat ini, yang dipenuhi dengan keragaman budaya, agama, dan etnis, maka menjadi suatu hal yang krusial bagi peserta didik untuk memiliki karakter kebangsaan yang kuat sebagai dasar moral dalam berinteraksi dengan sesama

    PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANGGULANGI MASALAH KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 BOKAT KACAMATAN BOKAT KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH

    Get PDF
    . Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat kabupaten Buol dan Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang Melatar Belakangi Masalah kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode Pendekatan Kualitatif yaitu dengan mendekripsikan data penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan dan pernyataan-pernyataan dari informan sesuai dengan realita dilapangan. Buol melalui hasil observasi, wawancara dan dokmentasi. Hasil penelitian ini menunjuk bagaimana Peran guru PPKn dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat, Guru PPKn sudah melakukan perannya bahwa sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar sangat di perlukan, selain melaksanakan tugas mengajar, mendidik perilaku peserta didik supaya tidak melakukan kenakalan atau tingkah lakunya melanggar norma di sekolah serta peraturan-peraturan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi masalah kenakalan remaja di sekolah SMA N 1 Bokat yaitu adalah a) Lingkungan masyarakat yang negatif; b) Broken home; c) Pergaulan teman sebaya; d) Kurangnya perhatian orang tua. Dari keempat faktor tersebut yang mempengaruhi perilaku remaja dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah
    corecore