63 research outputs found
IDENTIFICATION OF CULTURAL TOURISM ATTRACTIONS OF SEKADAU HILIR DISTRICT, SEKADAU REGENCY
Tourism is one of the important sectors in the development of Indonesia, especially in cultural attractions. Cultural heritage tourism in Sekadau Regency, West Kalimantan Province consists of 4 tours, 2 of which are located in the center of the district capital, namely Lawang Kuari Cave and King of Sekadau Tomb. Both tours are potential historical sites to be developed as ODTW (Objects and Tourist Attractions) in Sekadau Regency. The cultural attractions of Sekadau Hilir District have problems in the form of unregulated cultural attractions to the characteristics of the district. The data analysis method used is qualitative descriptive analysis, which is reviewed based on variables: attraction, facilities, support, and additional services. Based on the results of identification, known that ODTW culture in Sekadau Hilir District consists of (1) art, (2) a livelihood system, (3) cultural tourism festivals, (4) palaces, and (5) sites, buildings, and historical monuments. The driving factor for the development of cultural tourism is the availability of cultural attractions that can attract tourists, both from the tourist of internal and outside the area. Inhibiting factors in the development of cultural tourism are lack of promotion, lack of availability of infrastructure and tourism support facilities, and inadequate human resources
Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Tingkat Kesejahteraan Nelayan di Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
-- Pemanasan global berdampak pada Perubahan iklim dan berimplikasi terhadap sektor kelautan.Dampak yang paling nyata adalah berubahnya pola presipitasi serta arah dan kecepatan anginsehingga berdampak pula terhadap hasil tangkapan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat Perubahan iklim terhadap sektor perikanan diDesa Sungai Kakap; (2) mengestimasi besarnya tingkat kesejahteraan nelayan di Desa SungaiKakap sebagai akibat terjadinya Perubahan iklim; (3) menganalisis strategi adaptasi yangdilakukan oleh nelayan di Desa Sungai Kakap dalam menghadapi Perubahan iklim. Metoda yangdigunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan tren hasil tangkapan nelayan dengankondisi iklim yang terjadi. Untuk mengestimasi besarnya tingkat kesejahteraan nelayan dhitungmenggunakan Nilai Tukar Nelayan, sementara analisis adaptasi nelayan menggunakan metodeanalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memiliki dampak paling besarterhadap turunnya hasil tangkapan nelayan adalah curah hujan, karena lingkup penelitian inidibatasi pada daerah pesisir sehingga arah dan kecepatan angin serta tinggi gelombang tidakmemberi dampak terhadap nelayan dalam melaut. Curah hujan yang tinggi berdampak terhadapsalinitas air laut sehingga menyebabkan turunnya hasil tangkapan nelayan. Curah hujan rata-ratadalam kurun waktu 2008-2012 di Sungai Kakap adalah 2.662,4 mm dengan penurunan hasiltangkapan dari tahun 2009-2012 sebesar 3.316,7 ton. Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Desa SungaiKakap Tahun 2012 sebesar 0,84 yang mengindikasikan keluarga nelayan di Desa Sungai Kakapmempunyai daya beli yang rendah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya dan mengalamidefisit anggaran rumah tangga. Pola adaptasi yang dilakukan nelayan dalam menghadapiperubahan iklim tersebut adalah dengan menerapkan pola pemasukan ganda, yaitu denganmencari tambahan pemasukan melalui USAha non perikanan
Pemetaan Jalur Jalan Wisata Bukit Jamur di Kabupaten Bengkayang Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Bukit Jamur is located in a strategic area near Bengkayang Urban and is an urban tourism icon that is popular with visitors to do light-scale hiking. Although located near urban areas, there are no information boards so visitors are not aware of the existence of tourist sites and the lack of road directions both in the village and on the hiking trails. In addition, inadequate road infrastructure makes visitors feel uncomfortable. The delivery of information with a map is expected to make it easier for visitors to know the initial condition of the tourist location. The purpose of this research is to map the road to tourist sites equipped with road signs and information boards so that visitors can know the route clearly. The analysis method in this research uses the method of implementing Geographic Information System (SIG). The findings in the field stated that there are 2 village road paths, namely the Belangko Hamlet road and the Dusun Jaku Bawah road path that is still lacking road directions and there are 3 hiking paths, namely stairways cliff paths and weeds that have not been equipped with directions and information boards so that there needs to be additional directions and information boards in the village and climbing
PEMETAAN RUTE WISATA DAN DESKRIPSI SEBARAN POTENSI WISATA DISEPANJANG JALAN SAMBAS-PALOH
Sistem Informasi Geografis (SIG) bermanfaat bagi perencanaan suatu wilayah. Khususnya dibidang pariwisata dapat digunakan untuk mengetahui persebaran objek wisata di suatu wilayah. Kabupaten Sambas memiliki banyak objek wisata yang tersebar di setiap daerahnya tetapi sampai saat ini jarak tempuh yang dilalui cukup jauh dan aksesibilitas masih kurang memadai. Selain itu juga, Kabupaten Sambas memiliki banyak sekali objek wisata yang masih belum terinformsikan. Sehingga beberapa objek wisata masih belum banyak dikenal oleh wisatawan. Tujuan dari penelitian adalah memetakan peta persebaran objek wisata, aksesibilitas, dan akomodasi di Kabupaten Sambas khususnya pada rute Sambas-Paloh, Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis data spasial dan deskripsi kualitatif. Peta digunakan sebagai media dalam menampilkan persebaran lokasi objek wisata, transportasi, dan akomodasi. Penggambaran pada peta, objek wisata, akomodasi, dan transportasi disimbolkan menggunakan titik (point). Sedangkan untuk aksesibilitas menggunakan simbol garis (line). Hasil penelitian adalah didapatkan pemetaan jalur wisata dari Kabupaten Sambas yaitu berupa (1) Peta persebaran akomodasi di sepanjang rute Sambas-Paloh, (2) Peta aksesibilitas, dan (3) Peta persebaran objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan beberapa objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Informasi yang termuat berupa kondisi serta daya tarik yang terdapat di setiap objek wisata
ANALISIS SUPPLY DAN DEMAND OBJEK WISATA TANJUNG BAJAU DI KOTA SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT
Kota Singkawang memiliki banyak objek wisata, salah satu objek yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Tanjung Bajau. Tanjung Bajau terdapat destinasi alam berupa Pantai Pasir Pendek dan Rindu Alam, sedangkan untuk destinasi buatannya terdapat Akuarium Raksasa, Area Fantasi, dan Sinka Zoo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi supply dan demand objek wisata Tanjung Bajau. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan didukung dengan kualitatif. Analisis yang digunakan untuk menganalisis potensi supply adalah analisis ODTWA, sedangkan analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi demand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks nilai potensi wisata Tanjung Bajau yaitu 84,73 % yang artinya layak untuk dikembangkan. Potensi supply menyatakan bahwa kriteria daya tarik, aksesibilitas, pengelolaan pelayanan, sarana prasarana, ketersediaan air bersih, akomodasi, keamanan, dan pemasaran mendapatkan nilai yang tinggi. Sedangkan potensi demand wisatawan menyatakan perlu pengadaan kendaraan khusus untuk ke Rindu Alam dan Sinka Zoo, pengeoperasian area fantasi dan rumah makan, penataan musholla, dan keluhan tiket. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan objek wisata yaitu pemeliharaan dan penambahan satwa, pengoperasian Area Fantasi, perbaikan jalan, penambahan papan informasi, penataan musholla, pengoperasian warung makan, pengadaan toko cinderamata dan kendaraan khusus untuk ke Rindu Alam dan Sinka Zoo, pembuatan pagar pembatas di Rindu Alam, dan penyediaan pos keamanan
ARAHAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI JALAN PARIT HAJI HUSEIN II KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA
Permasalahan sampah jika dikaji lebih jauh sebenarnya bermuara pada belum adanya perencanaan sistem pengelolaan sampah yang profesional. Bidang persampahan masih belum mendapatkan prioritas dibandingkan dengan bidang lainnya dalam pembangunan perkotaan. Jalan Parit Haji Husein II berbatasan dengan dua wilayah dan menjadi pembatas antar keduanya yaitu Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara dan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Komplek Perumahan di sepanjang Jalan Parit Haji Husein II yang berada di Kelurahan Bangka Belitung Darat Kecamatan Pontianak Tenggara merupakan kawasan perumahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui arahan strategi terhadap sistem pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan yang ada di kawasan perumahan sepanjang Jalan Parit Haji Husein II Kelurahan Bangka Belitung Darat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Dilihat dari total timbunan sampah sebanyak 6 sampel rumah adalah 0,00325 m3/unit/hari, sedangkan total timbunan sampah sebanyak 3 warung sebagai sampel dan 1 laundry adalah 0,0014 m3/hari. Sebagian besar masyarakat membuang sampah menggunakan jasa petugas pengangkut sampah, namun ada juga masyarakat yang membuang sampah mereka sendiri ke TPS serta ada sebagian kecil masyarakat yang melakukan pembakaran sampah sendiri dihalaman rumah mereka. Dalam upaya melaksanakan pengurangan sampah masyarakat harus paham dalam menangani sampah, langkah-langkah yang dapat dilakukan masyarakat saat ini adalah penerapan 2R yaitu Reuse dan Reduce.Kata Kunci: sampah rumah tangga, Jalan Parit Haji Husein II, pengelolaan sampa
- …