55 research outputs found

    Drug Utilization 90% Profile of Antibiotics Use during the Period of 2013 – 2017 at a Private Teaching Hospital in Yogyakarta

    Get PDF
    Evaluation of antibiotics use plays an important role in antimicrobial stewardship programs to support the rational use of antibiotics at all healthcare facilities. This study aimed to describe the profile of drug utilization 90% (DU90%) of antibiotics use for hospitalized patients at a private teaching hospital in Yogyakarta over period of 2013 – 2017. Aggregate data of all systemic antibiotics having an anatomic therapeutic chemical (ATC) code and used for hospitalized patients during 2013 – 2017 were included in this study. Quantity of antibiotics use was expressed in defined daily dose (DDD) and final quantity was expressed in DDD/100 bed days. DU90% profile was obtained by calculating the cumulative use of antibiotics from the highest to the lowest percentage. There were 44 antibiotic agents used each year over the period of 2013 – 2017. However, there were only 10 – 12 agents within the DU90% segment. Cephalosporins group was identified as the most used antibiotics consistently over the period and the top three antibiotics that were consistently prescribed were: ceftriaxone, levofloxacin, and cefixime. It can be concluded that only about a quarter of the total antibiotic agents used in hospitals are within the DU90% segment and those antibiotic agents are relatively consistent, especially for the top three of the highest used antibiotics

    Pengaruh Level GCR dan UCR dengan Pengaturan Total Ink Limit Terhadap Penyimpangan Warna

    Get PDF
    Keakuratan warna abu-abu berperan penting dalam pengendalian kualitas warna suatu cetakan. Hal ini karena warna tersebut terdiri dari warna cyan, magenta dan yellow untuk melihat karateristik warna CIEL*a*b. Kalkulasi warna abu-abu ini dapat diatur dengan metode gray component replacement (GCR) dan under color removal (UCR) pada kegiatan pracetak dengan cara mengatur level total ink limit pada printer. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan level GCR/UCR yang memiliki ∆E a*b terkecil dengan pengaturan total ink limit dan nilai deviasi warna (∆E a*b) dengan 3 variasi pengaturan total ink limit (200%, 300%, 400%) pada target warna FOGRA 27. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi CMYK ink coverage level GCR/UCR menunjukkan perubahan deviasi/penyimpangan warna (∆E a*b) neutral gray (mid tone) menggunakan FOGRA 27, memperlihatkan bahwa semakin tinggi total ink coverage maka semakin banyak tinta CMYK yang digunakan. Dan nilai deviasi warna (∆E a*b) terkecil adalah GCR Medium 400% dengan nilai ∆E a*b = 3,0 dan nilai penyimpangan warna UCR terkecil sebesar 1,67

    PELATIHAN MEDIA DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MEMPERSIAPKAN KURIKULUM MERDEKA

    Get PDF
    Abstrak: Revolusi industri 4.0 memberikan pengaruh yang signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Ditambah dengan adanya perubahan kurikulum merdeka yang memberikan tantangan dalam menyelenggarakan pembelajaran terdiferensiasi. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi hal yang vital untuk dimplementasikan. Rendahnya pengetahuan dan pengalaman guru dalam menggunakan teknologi di tengah-tengah ketersediaan perangkat digital dan fasilitas pendukungnya menjadi masalah untuk tercapainya digitalisasi pembelajaran sehingga perlu dilaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik yang melibatkan teknologi digital. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode presentasi, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung (learning by doing). Mitra dalam kegiatan ini melibatkan dua KKG di kecamatan Jamanis dengan peserta 25 guru yang berasala dari 17 SD. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan dilakukan pembagian angket dengan 20 butir soal pada awal dan akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya ketercapaian kompetensi guru dalam memanfaatkan platform media pembelajaran Canva dan Phet serta evaluasi pembelajaran Quizizz sebesar 92 %. Selain itu, kepuasan peserta terhadap kegiatan mencapai 96 %. Dari kegiatan pelatihan ini para peserta dapat membuat media digital menggunakan aplikasi Canva dan alat evaluasi digital menggunakan Quizizz yang telah diterapkan di satuan pendidikan. Media dan alat evaluasi digital serta bukti penerapannya dikumpulkan sebagai tugas terstruktur pelatihan dan diselesaikan dengan proses pembimbingan.Abstract: The industrial revolution 4.0 has had a significant impact on the organisation of education. Coupled with the independent curriculum changes that provide challenges in organising differentiated learning. The use of technology in learning is vital to be implemented. The low knowledge and experience of teachers in using technology amidst the availability of digital devices and supporting facilities is a problem to achieve digitalisation of learning so it is necessary to carry out training to improve pedagogical competence involving digital technology. The training was conducted using presentation, discussion, demonstration, and hands-on practice (learning by doing) methods. The partners in this activity involved two KKGs in Jamanis sub-district with 25 teachers from 17 primary schools. To determine the success of the activity, a questionnaire with 20 items was distributed at the beginning and end of the activity. The results of this activity show the achievement of teacher competence in utilising the Canva and Phet learning media platforms and Quizizz learning evaluation by 92%. In addition, participant satisfaction with the activity reached 96%. From this training activity, participants can create digital media using the Canva application and digital evaluation tools using Quizizz which have been implemented in educational units. Digital media and evaluation tools and evidence of their application are collected as structured training assignments and completed with a mentoring process

    FERMENTATION OF SOYBEAN SEEDS USING RHIZOPUS OLIGOSPORUS FOR TEMPEH PRODUCTION AND STANDARDIZATION BASED ON ISOFLAVONES CONTENT

    Get PDF
    Objective: To determine the best temperature and time of fermentation for making soybean (Glycine max (L.) Merril) tempeh seeds with high content of isoflavones. Methods: Five varieties of soybean seeds, Devon-1, Dena-1, Dega-1, Anjasmoro, and Argomulyo, were determined for their isoflavones content using an Ultraviolet (UV) spectrophotometer. A variety containing the highest isoflavones was washed, boiled, peeled, then mixed with tempeh starter (Rhizopus oligosporus culture) at 1 g/kg. The mixture was then poured into plastic bags and flattened with two centimeters of thickness. Fermentation in three conditions: (a) ambient temperature (27-32 °C) without air circulation, (b) 27±0.5 °C, and (c) 30±0.5 °C both with air circulation. The inner temperature, ripening time, and rotting time was recorded. The total isoflavones content was measured every 6 h. Results: The variety of Devon-1 has the highest content of isoflavones (0.112% w/w). Fermentation in condition (a) caused the tempeh too hot(42 °C) and rotted at the 42nd h. Condition (b) produced the best tempeh, ripening at the inner peak temperature (32.5 °C) at the 32nd h; and rotted after the 100th h. Condition (c) produced good tempeh; the ripening occurred at the 31st h at 33 °C and rotted after the 113th h. Tempeh that was produced with condition (b) at the 72nd h has the highest content of isoflavones (0.089% w/w). Conclusion: Fermentation at 27±0.5 °C with air circulation for 72 h produced tempeh with the highest isoflavones content (0.089% w/w), but decrease about 20% compared to its content in seeds (0.112% w/w)

    THE EFFECTIVENESS OF DISCOVERY LEARNING AND PROBLEM SOLVING LEARNING MODEL ON MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING SKILLS OF CLASS IV PRIMARY SCHOOL

    Get PDF
    This research conducted with the aim to determine differences in the effectiveness of the model of Discovery Learning and Problem Solving of problem-solving ability mathematics students of class IV primary school. The type of the research is quasi-experimental with the use of test prerequisites that consist of normality test and homogeneity. In this study, prerequisite test was conducted to determine normality and homogeinity. From the T test using Independent Samples Test showed t count > t table with value 7,113 > 2,007 with significance 0,000 < 0,05 that means Ho is rejected and Ha accepted. Based on the results obtained there are differences in the effectiveness of significant. The results of the test N-Gain there is an increase after the treatment is given in the experimental class using the model of Discovery Learning by 0.40 and the control class there is an increase after a given model Problem Solving of 0.16. Based on these results, it showed that the model of Discovery Learning is more effective when compared with the Problem Solving model to increase problem solving ability in mathematics of students of class IV primary school

    EFEK KITOSAN TERHADAP VIABILITAS SEL PUNCA LIGAMENTUM PERIODONTAL: EFFECT OF CHITOSAN ON THE VIABILITY OF PERIODONTAL LIGAMENT STEM CELL

    Get PDF
    Pada kerusakan tulang alveolar, pembentukan tulang baru dapat dirangsang oleh bahan yang bersifat merangsangosteogenesis. Kitosandapat sebagai interfase darah dan jaringan serta memiliki efek regeneratif sebagai scaffoldpada pertumbuhan tulang. Tujuannya mengamati efek kitosan terhadap sel punca PDL pada proses osteogenesis,diamati melalui viabilitas sel punca PDL. Sel punca dipanen dari apikal gigi molar 3 sehat dan gigi periodontitis,didentifikasi dengan Antibodi Stro-1. Kelompok eksperimental terdiri atas sel punca PDL yang dipapar kitosan0,025, 0,5, 0,1, 0,15, 0,2 dan 0,25% dan kelompok kontrol tanpa dipapar kitosan.Viabilitasnya diamati dengantehnik MTT. Sejumlah 10.000 sel punca PDL ditebar dalam plat kultur jaringan yang berisi 10% FBS, 10% NCS,penstrep, and 250µg/ml fungizone/amphoterisin B. Hasil penelitian menunjukkan viabilitas sel tertinggi terdapatpada kelompok sel punca PDL sehat yang dipapar kitosan 0,15%, artinya pada konsentrasi tersebut kitosanmemiliki efek tertinggi dalam menstimuli proliferasi sel. Kesimpulannya, kelompok sel punca PDL sehat yangdipapar kitosan menunjukkan viabilitas sel yang tertinggal dalam menstimulasi proliferasi sel

    PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRET DI KELAS I

    Get PDF
    Abstrak : Penggunaan Media Konkret Meningkatkan Aktivitas Siswa Matematika Kelas I SDN 03 Sungai Pinyuh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan penggunaan media konkret pada siswa kelas I SDN 03 Sungai Pinyuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. 1). aktivitas fisik sebesar 34,61% meningkat pada siklus II sebesar 60.57% terdapat selisih peningkatan sebesar 25,96% dikategorikan baik sekali. pada siklus I, 2) aktivitas mental sebsar 35,57% meningkat pada siklus II sebesar 58,65% terdapat selisih peningkatan sebesar 23,08% dikategorikan baik. Pada siklus I, 3) aktivitas emosional pada siklus I sebesar 32,41% meningkat pada siklus II sebesar 45,60% terdapat selisih peningkatan sebesar 13,19 dikategorikan baik sekali, 4) hasil belajar pada siklus I sebesar 56,92 meningkat pada siklus II yaitu sebesar  76,15. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media konkret dari data awal sampai siklus 2 terdapat selesih peningkatan sebesar 19,23 dikategorikan baik sekali.  Hal ini berarti pembelajaran Matematika dengan menggunakan media  konkret dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas I SDN 03 Sungai Pinyuh.   Kata Kunci : Ativitas Belajar, Hasil Belajar, Media Konkret.   Abstract : the Concrete Media Usage To level it Activity of Student Class Mathematics I SDN 03 Pinyuh's River. this Research have go to to to level it activity study student in Mathematics studying with the concrete media usage to student I SDN class 03 Pinyuh's River. the research Method that to be used is descriptive method with form its research is class action research. 1). physical activity as big as 34,61% to level to cycle II as big as 60.57% got the as big as leveling difference 25,96% to be categorized very good. to cycle I, 2) activity of mental sebsar 35,57% to level to cycle II as big as 58,65% got the as big as leveling difference 23,08% to be categorized good. To cycle I, 3) emotional activity to cycle I as big as 32,41% to level to cycle II as big as 45,60% got the as big as leveling difference 13,19 to be categorized very good, 4) studying result to cycle I as big as 56,92 to level to cycle II that is as big as   76,15. result Leveling study with to use it concrete media from data early until cycle 2 got selesih as big as leveling 19,23 to be categorized very good .  this Matter mean Mathematics studying with to use it media   concrete can to level it activity and result study student of class I SDN 03 Pinyuh's River. Key Word : A tivitas Study, studying Result, Concrete Media.

    Analsis Biaya Terapi Penyakit Diabetes Melitus Pasien Jaminan Kesehatan Nasional di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - Perbandingan Terhadap Tarif INA CBGs

    Get PDF
    Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease whose prevalence is high enough at RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, particularly since National Health Insurance was launched on 2014. Prospective payment system with INA CBGs rates has to be calculated thoroughly in order to enable the hospital to provide a quality health care. This research aims to determine the cost component that has the greatest impact to the cost of illness Diabetes Mellitus, and to determine whether there are significant differences Alt the direct medical costs of DM with and without complication, and to calculate the difference between the real cost of illness and INA CBGs rates. METHOD This research was conducted at PKU Muhamadiyah Hospital with non experimental analytic and cross-sectional study. Data retrospectively retrieved from secondary data of all National Health Insurance patients who was diagnosed Diabetes Mellitus based on ICD 10 code. The cost calculated was the direct medical costs (hospital perspective). The bivariate correlation test was used to determine the relationship of component costs and the cost of illness Diabetes Mellitus disease. The independent sample t-test was used to test differences in the average cost of DM with and without complications. RESULTS Cost of illness DM type 1 for outpatient was Rp 563.817, higher than INA CBGs rates which is Rp 165.400 (Q-5-44-O, Other Chronic Disease). Cost of illness DM type 2 for outpatient was Rp 374.197, higher than INA CBGs rates of Rp 165.400 (Q-5-44-O, Other Chronic Disease). Cost difference between cost of illness DM for inpatient and INA CBGs (code E-4-10-I Diabetes Mellitus and Nutrition/ Metabolic light disorder) rates was Rp 445.748 lower than INA CBGs rates (Class III ward), Rp 2.250.000 lower than INA CBGs rates (Class II ward), and Rp 1.125.000,- is higher than INA CBGs rates (Class I ward). There is no significant difference between the average cost of illness Diabetes Mellitus with and without complication. CONCLUSIONThere is a difference between the cost of illness Diabetes Mellitus (hospital perspective) and INA CBGs rates which could decrease quality of care for outpatient with type 1 and type 2 Diabetes Mellitus. PENDAHULUAN Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya cukup tinggi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta apalagi sejak diluncurkannya program Jaminan Kesehatan Nasional pada th 2014 yang lalu sebagai implementasi Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sistem pembayaran prospective payment system dengan tarif INA CBGs yang diberlakukan memerlukan perhitungan yang valid agar tidak merugikan pemberi pelayanan dan menurunkan kualitas pelayanan itu sendiri. METODE Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode analitik non eksperimental dengan rancangan cross sectional study. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data biaya terapi semua pasien JKN yang didiagnosa Diabetes Mellitus berdasarkan kode ICD 10. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya medik langsung (direct medical cost) meliputi biaya administrasi, biaya obat dan alat medik habis pakai, jasa pelayanan medik, biaya tindakan medik, biaya penunjang medik serta biaya akomodasi, khusus untuk pasien rawat inap. Data diambil secara retrospektif, kemudian dianalisis secara deskriptif dan perbedaan biaya terapi per episode antara DM dengan komplikasi dan DM tanpa komplikasi diuji secara statistik. Biaya terapi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tarif INA CBGs untuk melihat selisih yang terjadi. HASIL Biaya terapi penyakit DM tipe 1 per episode rawat jalan sebesar Rp 563.817 + 255.080, dan yang masuk dalam paket sebesar Rp 247.200,- , lebih tinggi Rp 81.400,- dari tarif INA CBGs yang telah ditetapkan dalam PMK 59 th 2104 yaitu sebesar Rp 165.400,- (kode Q-5-44-O, Penyakit Kronis kecil lain-lain). Untuk penyakit DM tipe 2, biaya terapi per episode rawat jalan sebesar Rp 374.197 + 323.237, dan yang masuk dalam paket sebesar Rp 185.376,- , selisih Rp 19.976,- lebih tinggi dari tarif INA CBGs yang telah ditetapkan dalam PMK 59 th 2104 yaitu sebesar Rp 165.400,- (kode Q-5-44-O, Penyakit Kronis kecil lain-lain). Selisih biaya terapi pasien DM per episode rawat inap dengan Tarif INA CBGs (kode E-4-10-I Penyakit Kencing Manis dan Gangguan Nutrisi/Metabolik Ringan), untuk kelas III selisih positif Rp 445.748,-. untuk kelas II selisih positif Rp 2.250.000,- dan untuk kelas I selisih negatif Rp 1.125.000,-. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara biaya terapi DM tanpa komplikasi dengan biaya terapi DM dengan komplikasi. Hampir seluruh obat yang digunakan adalah obat DM yang masuk dalam FORNAS. KESIMPULAN Terdapat selisih biaya terapi penyakit DM pasien JKN antara tarif Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan tarif INA CBGs yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta serta berpotensi menurunkan kualitas pelayanan untuk pasien rawat jalan baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2
    • …
    corecore