18 research outputs found

    PENGARUH MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2016 ? 2018

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor makro ekonomi yaitu Inflas, Kurs, SBI dan Jumlah Uang Beredar terhadap IHSG. Pada tahun 2017 tingkat inflasi meningkat seharusya IHSG cenderung turun pada kenyataannya IHSG meningkat. Jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini data time series periode 2016-2018. Hasil penelitian menunjukkan Variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Variabel Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Variabel kurs sebesar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG. Variabel SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG. Variabel Inflasi, Kurs, SBI dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh secara Simultan terhadap IHSG. Variabel makro ekonomi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat menjelaskan IHSG sebesar 91% sedangkan sisa nya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sebaiknya investor sebelum meutuskan untuk berinvestasi harus mempertimbangkan juga variabel makro ekonominya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya menambahkan variabel Jumlah Saham yang Beredar karena merupakan faktor makro ekonomi

    PENGARUH REPUTASI UNDERWRITER, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY, KONSENTRASI KEPEMILIKAN DAN INFLASI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2016

    Get PDF
    Underpricing menjadi salah satu fenomena yang sering terjadi pada setiap pasar modal di beberapa negara dengan tingkat underpricing yang berbeda-beda, Pada saat perusahaan melakukan penawaran saham pertama kalinya, harga ditentukan antara kesepakatan emiten (perusahan) dan Underwriter (penjamin emisi). Sedangkan di pasar sekunder harga ditentukan oleh hasil mekanisme penawaran dan permintaan. Underpricing adalah kondisi yang menunjukkan bahwa harga saham di pasar perdana lebih rendah dibandingkan hari pertama pasar saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Reputasi underwriter,Return on Equity, Debt to Equity, Konsentrasi Kepemilikan dan Inflasi terhadap tingkat underpricing. Penelitian ini menggunakan deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan initial public offering pada periode 2010-2016. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 118 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari prospektus dan laporan keuangan perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa Reputasi underwriter, Debt to Equity, dan Konsentrasi Kepemilikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing. Secara parsial, Return on Equity, dan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing. Kata Kunci : Underpricing,Initial Public Offering, Return on Equity, Debt to Equity, Konsentrasi Kepemilikan dan Inflas

    Penguatan Tata Kelola Keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kampoeng Rajoet Bandung

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 menyebabkan kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami penurunan yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja dan risiko kredit macet. Kondisi ini terjadi akibat ketidakcakapan pelaku UMKM pada penguasaan teknologi serta pencatatan dan pelaporan keuangan. Penelitian menemukan bahwa mayoritas pelaku UMKM tidak memiliki keterampilan yang memadai dalam pengelolaan keuangan serta rendahnya pemahaman akan pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi keberlangsungan usaha. Sedangkan penyusunan dan analisis pengelolaan keuangan mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi pencapaian keberhasilan usaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penguatan tata kelola keuangan yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM Kampoeng Radjoet, Binong Jati Kota Bandung yang bertindak sebagai mitra. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam upaya pengumpulan data dan informasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM Kampoeng Radjoet, Binong Jati Kota Bandung terhadap pengelolaan keuangan serta merekomendasikan indikator yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM agar mempertahankan kelangsungan bisnisnya sehingga dapat berperan serta dalam mengatasi masalah pengangguran yang terjadi akibat Pandemi Covid-19

    ANALISIS KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2017-2021

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis bagaimana peringkat obligasi dipengaruhi oleh variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Non-Performing Loans Ratio (NPL) dan  Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui metode kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 8 Bank. Hasil uji t menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dan Non-Performing Loans Ratio (NPL) berpengaruh terhadap rating secara signifikan. Hasil uji  f menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan secara simultan terhadap peringkat obligasi. Hasil koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar sebesar 64,5%, Sementara sisanya 35,5% dijelaskan oleh faktor lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    Analisis Rasio Profitabilitas untuk Memprediksi Financial Distress menggunakan Metode Support Vector Machine

    Get PDF
    Financial distress is when a company experiences difficulty fulfilling its obligations or struggles to pay off its obligations, which requires the company to take corrective action. This research aims to determine the accuracy of prediction models for coal sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2018-2022. This research analyzes company financial reports using secondary data collection techniques. The variables studied are the profitability ratio, which consists of Return on Assets, Gross Profit Margin, and Net Profit Margin. The object of this research is companies in the coal industry sub-sector. This prediction model predicts 18 company data from 32 samples tested, so prediction errors occur in 5 observation data samples. This model can predict companies, where 18 companies predicted not to experience financial distress and five companies predicted to experience financial distress due to the Return on Assets (ROA) and Net Profit Margin (NPM) values.Financial distress adalah kondisi ketika perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya atau saat perusahaan bersusah payah untuk melunasi kewajibannya yang mengharuskan perusahaan mengambil tindakan korektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan model prediksi pada perusahaan sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Penelitian ini menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan teknik pengambilan data sekunder. Variabel yang diteliti yaitu rasio profitabilitas, yang terdiri dari Return on Asset, Gross Profit Margin, dan Net Profit Margin. Objek penelitian ini yaitu perusahaan-perusahaan sub sektor industri batu bara. Model prediksi ini memprediksi sebanyak 18 data perusahaan dari 32 sampel yang diuji, maka kesalahan prediksi yang terjadi pada 5 sampel data observasi. Dari model tersebut dapat memprediksi perusahaan, di mana terdapat 18 perusahaan terprediksi tidak mengalami financial distress dan 5 perusahaan terprediksi mengalami financial distress dikarenakan nilai Return on Asset (ROA) dan Net Profit Margin (NPM)

    ANALISIS DAMPAK KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DI SEKTOR PROPERTI

    Get PDF
    Evaluasi terhadap nilai perusahaan menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan berinvestasi karena mencerminkan kinerja manajemen, efektivitas keputusan strategis, operasional, dan pendanaan, serta memengaruhi persepsi investor terhadap potensi efektivitas perusahaan dan harga saham di pasar modal. Pandangan investor terhadap harga saham yang tinggi mencerminkan kelangsungan pengembalian investasi dan stabilitas perusahaan, mendorong peningkatan kualitas manajerial, serta mempengaruhi minat dan keputusan investor untuk melakukan investasi yang lebih besar dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi nilai perusahaan di sub sektor properti dan real estate di Indonesia dengan menggunakan Tobin Q dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya ialah keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan deviden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik, analisis koefisien determinasi, analisis regresi data panel, uji F serta uji t. Pengamatan dilakukan pada sub sektor properti dan real estate. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana sampel yang diambil sesuai dengan namanya, yaitu dengan maksud dan tujuan tertentu. Berdasarkan hasil laporan keuangan perusahaan periode tahun 2017 sampai dengan 2021, sebanyak 73 perusahaan terdaftar sebagai populasi penelitian. Berdasarkan hasil pada penelitian dapat dilihat bahwa Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q),  keputusan investasi (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dan kebijakan dividen (DPR) tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan

    Edukasi Financial Technology Bagi Kader PKK Kampung Panyandaan, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat

    Get PDF
    Pandemi COVID-19 semakin mempercepat transisi ke layanan keuangan digital dan memperkuat kebutuhan untuk transaksi digital tanpa kontak dan tanpa uang tunai. Layanan keuangan digital dan financial technology telah memungkinkan transaksi digital pada masa pandemi, serta pembayaran dan transfer yang lebih cepat dan lebih aman. Namun demikian sebagian masyarakat Indonesia belum memiliki rekening bank sehingga tidak dapat menggunakan layanan bank. Masyarakat yang tinggal di pedesaan dinilai belum dapat memanfaatkan financial technology dengan optimal dan relatif kurang memiliki akses memadai ke layanan keuangan. Penggunaan pinjaman online di Indonesia, sebagai salah satu penggunaan financial technology, didominasi oleh pengguna pinjol perempuan. Mayoritas pengguna pinjaman online, khususnya perempuan, belum memahami besarnya resiko pinjaman online yang tidak memiliki izin. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader PKK mengenai financial technology dan meningkatkan pemahaman peserta mengenai daftar pinjaman online yang legal serta resiko yang diakibatkan pinjaman online yang ilegal. Adapun mitra dari kegiatan kepada masyarakat ini adalah kader PKK di Kampung Panyandaan Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kader PKK mengenai finansial teknologi, khususnya mengenai pinjaman online. Dengan peningkatan pemahaman yang telah diperoleh diharapkan para kader PKK dapat turut menyebarluaskan kepada masyarakat sekitar sehingga mereka dapat lebih memahami dan lebih berhati-hati terhadap pinjaman online ilegal

    ANALISIS KINERJA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010

    No full text
    This research analyzes the running of stocks in companies which have been doing Initial Public Offering (IPO) in Indonesia Bursary Effect during the period of 2010. Measuring the running of stocks is a way to relate the aim of the companies which is to get some fund used for expansion and the aim of the investors which is to get a high return value. This research aims to reveal how short term stocks (for 3 months) and long term stocks (for 24 months) are run in the companies which have been doing IPO during the period of 2010; and to analyze whether there is any difference between the running of short term stocks and the running of long term stocks. By employing descriptive method using historical data and comparative study, this research involves twenty three companies as the sample. The results of this research in which the data are examined by using one sample t-test show that the running of short term stocks is outperformed,proved by t-arithmetic (3,028)> t-table (2,074); and the running of long term stocks is underperformed, proved by t-arithmetic (2,818)> t-table (2,074). Meanwhile the data which are examined by F-test with sig (t) =0,000 <= 0,05 show significant differences between theshort term stocks running (for 3 months) and the long term stocks running (for 24 months) in the companies which have been doing IPO during the period of 2010

    ANALISIS KINERJA SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

    No full text
    Measurement of the performance of stock in the companies that make an Initial Public Offering (IPO) is one of the activities for linking the interests of the company in obtaining funding expansion purposes with the interests of investors in acquiring a high value of stock returns. This research investigated to analyze performance of the stock through the measurement of initial returns, abnormal returns, outperformed or underperformed of stock returns in the short-term (3 months) and in the long-term (24 months), and to test of significance differences of the stock performance in the short-term with the long-term. The purposive sampling method is used to obtain the sample and there are 21 companies was conducted to make an Initial Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period of 2010. The research method are descriptive and comparative analysis using historical data. Statistical test using a one sample t-test and paired sample t-test. The results showed that the company stocks had under-pricing that investors obtain positive initial returns, the short-term abnormal returns tend to decrease, while the abnormal returns in the long-term is fluctuate. Performance of stock had outperformed in the short-term and in the long-term. The results also showed that performance of stock in the companies that do an IPO in 2010 in both of the short-term and in the long-term are significantly different. There was no significant difference performance of stock in the short-term with in the long-term in the Indonesian IPOs during the period
    corecore