16 research outputs found

    Konsep Inferensi pada Model Pengetahuan Berbasis Ternary Grid

    Full text link
    Mesin inferensi dari sistem pakar bertugas melakukan pencarian aturan-aturan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atas fakta-fakta masukan yang diberikan oleh pengguna. Kualitas dan kinerja mesin inferensi bertanggung jawab terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan dan efisiensi proses inferensi yang dilakukan. Kesalahan-kesalahan dalam proses inferensi dapat berakibat fatal karena keputusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang pakar, selain itu kesalahan-kesalahan tersebut dapat mengakibatkan sistem pakar masuk ke dalam situasi yang tidak menentu atau tidak berakhir (endless loop/hang).Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka telah dikembangkan konsep inferensi yang dapat mengatasi kesalahan-kesalahan pada proses inferensi dan meningkatkan efisiensi proses inferensi itu sendiri. Metoda yang digunakan adalah dengan cara mengoptimalkan aturan-aturan terlebih dahulu dan selanjutnya memainkan (matching) fakta-fakta masukan kepada aturan-aturan yang sudah optimal tersebut. Optimasilasi aturan dilakukan dengan cara mengeliminasi beberapa aturan yang redundan dan kritis. Konsep inferensi tersebut selanjutnya dapat diimplementasikan pada mesin inferensi (inference engine). Dari beberapa contoh kasus yang diberikan, terlihat bahwa proses inferensi ini dapat menghasilkan keputusan dengan benar tanpa melakukan iterasi yang lama, sehingga prosesnya efisien

    KONSEP INFERENSI PADA MODEL PENGETAHUAN BERBASIS TERNARY GRID

    Get PDF
    Mesin inferensi dari sistem pakar bertugas melakukan pencarian aturan-aturan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atas fakta-fakta masukan yang diberikan oleh pengguna. Kualitas dan kinerja mesin inferensi bertanggung jawab terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan dan efisiensi proses inferensi yang dilakukan. Kesalahan-kesalahan dalam proses inferensi dapat berakibat fatal karena keputusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang pakar, selain itu kesalahan-kesalahan tersebut dapat mengakibatkan sistem pakar masuk ke dalam situasi yang tidak menentu atau tidak berakhir (endless loop/hang).Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka telah dikembangkan konsep inferensi yang dapat mengatasi kesalahan-kesalahan pada proses inferensi dan meningkatkan efisiensi proses inferensi itu sendiri. Metoda yang digunakan adalah dengan cara mengoptimalkan aturan-aturan terlebih dahulu dan selanjutnya memainkan (matching) fakta-fakta masukan kepada aturan-aturan yang sudah optimal tersebut. Optimasilasi aturan dilakukan dengan cara mengeliminasi beberapa aturan yang redundan dan kritis. Konsep inferensi tersebut selanjutnya dapat diimplementasikan pada mesin inferensi (inference engine). Dari beberapa contoh kasus yang diberikan, terlihat bahwa proses inferensi ini dapat menghasilkan keputusan dengan benar tanpa melakukan iterasi yang lama, sehingga prosesnya efisien.

    KONSEP INFERENSI PADA MODEL PENGETAHUAN BERBASIS TERNARY GRID

    Get PDF
    Mesin inferensi dari sistem pakar bertugas melakukan pencarian aturan-aturan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atas fakta-fakta masukan yang diberikan oleh pengguna. Kualitas dan kinerja mesin inferensi bertanggung jawab terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan dan efisiensi proses inferensi yang dilakukan. Kesalahan-kesalahan dalam proses inferensi dapat berakibat fatal karena keputusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang pakar, selain itu kesalahan-kesalahan tersebut dapat mengakibatkan sistem pakar masuk ke dalam situasi yang tidak menentu atau tidak berakhir (endless loop/hang). Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka telah dikembangkan konsep inferensi yang dapat mengatasi kesalahan-kesalahan pada proses inferensi dan meningkatkan efisiensi proses inferensi itu sendiri. Metoda yang digunakan adalah dengan cara mengoptimalkan aturan-aturan terlebih dahulu dan selanjutnya memainkan (matching) fakta-fakta masukan kepada aturan-aturan yang sudah optimal tersebut. Optimasilasi aturan dilakukan dengan cara mengeliminasi beberapa aturan yang redundan dan kritis. Konsep inferensi tersebut selanjutnya dapat diimplementasikan pada mesin inferensi (inference engine). Dari beberapa contoh kasus yang diberikan, terlihat bahwa proses inferensi ini dapat menghasilkan keputusan dengan benar tanpa melakukan iterasi yang lama, sehingga prosesnya efisien

    PENGEMBANGAN BASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE) BERBASIS TERNARY GRID

    Get PDF
    Sebagai bagian dari sistem pakar, basis pengetahuan memiliki peranan yang cukup penting dalam mengorganisir pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh orang pakar dalam bentuk data. Pada sistem pakar berbasis aturan, pengetahuan yang disimpan dalam bentuk aturan dan fakta akan mengalami kesulitan ketika harus diubah ke bentuk data. Demikianpun ketika data harus diubah kembali ke bentuk aturan dan fakta. Hal inilah yang mengakibatkan menurunnya kualitas informasi dari suatu pengetahuan atau bahkan mengakibatkan kesalahan informasi, sehingga pengetahuan yang dimaksud memiliki makna yang sama sekali lain dengan yang diharapkan oleh orang pakar.Pada basis pengetahuan berbasis Ternary Grid, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatas dengan mengeliminasi kesalahan-kesalahan yang ada pada aturan-aturan dan fakta-fakta yang diberikan oleh orang pakar. Meskipun tidak semua masalah dapat diatasi dengan Ternary Grid, namun sebagian besar masalah yang berkaitan dengan kesalahan-kesalahan informasi dapat dihilangkan sehingga kinerja pengetahuan meningkat.Makalah ini membahas tentang pengembangan basis pengetahuan berbasis Ternary Grid sebagai bagian dari sistem pakar dalam bentuk database. Database yang dikembangkan merupakan implementasi konsep basis pengetahuan berbasis Ternary Grid yang telah diakui baik dalam lingkup nasional maupun internasional sebagai salah satu model pengetahuan. Selain itu diulas pula dengan jelas proses transformasi dan ekstraksi dari data ke pengetahuan dan sebaliknya dalam format Ternary Grid. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar kesalahan-kesalahan informasi dapat dieliminasi

    PENGEMBANGAN BASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE) BERBASIS TERNARY GRID

    Get PDF
    Sebagai bagian dari sistem pakar, basis pengetahuan memiliki peranan yang cukup penting dalam mengorganisir pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh orang pakar dalam bentuk data. Pada sistem pakar berbasis aturan, pengetahuan yang disimpan dalam bentuk aturan dan fakta akan mengalami kesulitan ketika harus diubah ke bentuk data. Demikianpun ketika data harus diubah kembali ke bentuk aturan dan fakta. Hal inilah yang mengakibatkan menurunnya kualitas informasi dari suatu pengetahuan atau bahkan mengakibatkan kesalahan informasi, sehingga pengetahuan yang dimaksud memiliki makna yang sama sekali lain dengan yang diharapkan oleh orang pakar. Pada basis pengetahuan berbasis Ternary Grid, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatas dengan mengeliminasi kesalahan-kesalahan yang ada pada aturan-aturan dan fakta-fakta yang diberikan oleh orang pakar. Meskipun tidak semua masalah dapat diatasi dengan Ternary Grid, namun sebagian besar masalah yang berkaitan dengan kesalahan-kesalahan informasi dapat dihilangkan sehingga kinerja pengetahuan meningkat. Makalah ini membahas tentang pengembangan basis pengetahuan berbasis Ternary Grid sebagai bagian dari sistem pakar dalam bentuk database. Database yang dikembangkan merupakan implementasi konsep basis pengetahuan berbasis Ternary Grid yang telah diakui baik dalam lingkup nasional maupun internasional sebagai salah satu model pengetahuan. Selain itu diulas pula dengan jelas proses transformasi dan ekstraksi dari data ke pengetahuan dan sebaliknya dalam format Ternary Grid. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar kesalahan-kesalahan informasi dapat dieliminasi

    PENGEMBANGAN BASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE) BERBASIS TERNARY GRID

    Get PDF
    Sebagai bagian dari sistem pakar, basis pengetahuan memiliki peranan yang cukup penting dalam mengorganisir pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh orang pakar dalam bentuk data. Pada sistem pakar berbasis aturan, pengetahuan yang disimpan dalam bentuk aturan dan fakta akan mengalami kesulitan ketika harus diubah ke bentuk data. Demikianpun ketika data harus diubah kembali ke bentuk aturan dan fakta. Hal inilah yang mengakibatkan menurunnya kualitas informasi dari suatu pengetahuan atau bahkan mengakibatkan kesalahan informasi, sehingga pengetahuan yang dimaksud memiliki makna yang sama sekali lain dengan yang diharapkan oleh orang pakar.Pada basis pengetahuan berbasis Ternary Grid, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatas dengan mengeliminasi kesalahan-kesalahan yang ada pada aturan-aturan dan fakta-fakta yang diberikan oleh orang pakar. Meskipun tidak semua masalah dapat diatasi dengan Ternary Grid, namun sebagian besar masalah yang berkaitan dengan kesalahan-kesalahan informasi dapat dihilangkan sehingga kinerja pengetahuan meningkat.Makalah ini membahas tentang pengembangan basis pengetahuan berbasis Ternary Grid sebagai bagian dari sistem pakar dalam bentuk database. Database yang dikembangkan merupakan implementasi konsep basis pengetahuan berbasis Ternary Grid yang telah diakui baik dalam lingkup nasional maupun internasional sebagai salah satu model pengetahuan. Selain itu diulas pula dengan jelas proses transformasi dan ekstraksi dari data ke pengetahuan dan sebaliknya dalam format Ternary Grid. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar kesalahan-kesalahan informasi dapat dieliminasi

    Android-Based RCSM Application for Implementation of Preventive Maintenance on CNC Production Machine

    Get PDF
    Preventive maintenance (PM) implementation at POLMAN Bandung is scheduled to follow the lecture schedule so that the implementation of activities does not interfere with the lecture process. Even though the scheduling of preventive maintenance activities at POLMAN Bandung has been made quite well, there are problems in its implementation, including some activities that were not detected in the previous PM implementation, both in the form of activity reports and machine history updates. This can confuse subsequent pm implementers, as it can result in mishandling. As for the cause of the problem, there are two possibilities, namely the implementation of preventive maintenance is not carried out or the implementation of preventive maintenance has been carried out, but reports on the implementation of activities are not prepared and stored by procedures (human error). To overcome this, the researchers developed an Android-based application that functions as a reminder, recorder, and controller, for the pm process, named Reminder & Control System Management (RCSM). RCSM will remind, the implementers, to be on schedule, carry out a remind mechanisms, and information broadcast and validation until the completion of preventive maintenance activities is acceptable to the relevant authorities. Likewise, for reporting and recording engine history a system will be created with a similar mechanism. The results that have been achieved are the application software prototype reaching 100% and several field trials have been carried out. This application can direct pm implementers to avoid misuse of pm implementation procedures so that preventive maintenance implementation data can be recapitulated

    Aplikasi Reaktor Biogas Sebagai Sumber Alternatif Bahan Bakar Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Ternak di Desa Pulosari, Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

    Get PDF
    Pembuangan kotoran ternak sembarangan harus dikelola dengan baik sehingga tidak menyebabkan pencemaran  lingkungan baik air, tanah dan udara (bau). Pengalengan merupakan sentra peternakan sapi yang berada di daerah bandung, Jawa Barat. Terdapat peternakan sapi yang dimiliki oleh warga. Peternakan sapi menghasilkan susu sebagai produk/hasil utama dan menghasilkan limbah sampingan berupa kotoran sapi dan urine. Kotoran sapi sebagian digunakan sebagai pupuk,media budidaya cacing. Dan sebagaian lainnya dibuang di perairan. Belum adanya pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan biogas, sementara pemanfaatan kotoran sebagai bahan biogas merupakan pilihan yang tepat. Dengan reaktor berteknologi sederhana, kotoran ternak dirubah menjadi bahan baku gas untuk komsumsi rumah. Pada kegiatan kuliah kerja nyata ini, dilakukan perancangan, impelementasi dan evaluasi pembuatan reaktor biogas. Hari hasil impelemtasi pembuatan reaktor,  proses pengisian dan reaksi bahan baku kotoran selama 7 hari didaptkan pertambahan tekanan gas pada kantong penampungan biogas sampai 0.45 kg/cm2 dan penambahan volume sebesar 0.05 cm3. Dalam waktu 7 hari, gas hasil reaksi sudah dapat diujicoba sebagai bahan bakar gas untuk kompor gas. Dari hasil percobaan, nyala api dapat dihasilkan di kompor gas
    corecore