174 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP N 1 ARGAMAKMUR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Argamakmur melalui penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Examples Non Examples dengan menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok; 2) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Argamakmur melalui penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Examples Non Examples dengan menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP N 1 Argamakmur tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 29 siswa, yaitu 14 laki-laki dan 15 perempuan. Jenis penelitian adalah PTK dengan tiga siklus dengan alur penelitian meliputi: rencana tindakan → pelaksanaan tindakan → observasi → refleksi → rencana tindakan siklus selanjutnya. Indikator keberhasilan tindakan jika nilai tes siswa rata-rata meningkat dan minimal 60,0; ketuntasan belajar klasikal ≥ 85% serta hasil observasi keaktifan siswa mencapai kriteria baik. Pengumpulan data menggunakan lembar tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan keaktifan siswa meningkat dengan nilai dan kategori masing-masing siklus I, II dan III adalah 27 (cukup), 31 (baik) dan 32 (baik). Hasil belajar siklus I untuk pemahaman konsep menunjukkan nilai rata-rata 58,68 dan ketuntasan belajar 51,72%. Siklus II rata-rata 72,81 dan ketuntasan belajar 79,31%. Siklus III rata-rata 82,34 dan ketuntasan belajar 96,57%. Hasil belajar siswa meningkat karena dengan diberikannya Lembar Diskusi untuk dikerjakan secara berkelompok serta digunakannya alat peraga dalam pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar dan kompetensi dasar. Aktivitas siswa meningkat karena adanya pengelompokan yang heterogen, diskusi kelompok dan persentasi, pengarahan, penyimpulan serta evaluasi dari guru

    Sosialisasi dan Pelatihan Menentukan Akar Pangkat Tiga Bilangan Bulat dengan Cepat melalui Metode DUPAN TITU bagi Guru SDN 10 Pondok Kelapa

    Get PDF
    Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan menentukan akar pangkat tiga bilangan bulat dengan cepat melalui metode DUPAN TITU bagi guru-guru SDN 10 Pondok Kelapa. Hal ini berdasarkan hasil survei awal di sekolah tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa kelas V masih mengalami kesulitan dalam menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan serta guru-guru belum pernah mengajarkan metode alternatif selain metode biasa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliÑ€uti: Seminar, Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas terbimbing serta monitoring dan evaluasi. Guru-guru SDN Pondok kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah pada awalnya sebanyak 100% belum memiliki pengetahuan tentang metode DUPAN TITU. Setelah kegiatan workshop ini, semua guru-guru sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang metode DUPAN TITU, secara umum  respon guru terhadap kegiatan ini sangat baik (positif) serta motivasi mereka sangat tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan.Abstract: Survei awal di SD N 10 Pondok Kelapa menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa kelas V masih mengalami kesulitan dalam menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan. Guru di sana juga belum pernah mengajarkan trik khusus bagaimana agar bisa cepat menjawabnya dengan benar. Secara umum siswa disuruh menghafal oleh gurunya tentang bilangan pangkat tiga. Hal ini menimbulkan efek pembelajaran yang kurang baik, karena siswa hanya disuruh menghafal saja tanpa memahami konsep, sehingga dalam kegiatan ini dilakukan kegiatan “Sosialisasi dan pelatihan menentukan akar pangkat tiga bilangan bulat dengan cepat melalui metode DUPAN TITU bagi SD N 10 Pondok Kelapa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliÑ€uti: Seminar, Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas terbimbing serta monitoring dan evaluasi. Guru-guru SD N Pondok kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah pada awalnya sebanyak 100% belum memiliki pengetahuan tentang metode DUPAN TITU. Setelah kegiatan workshop ini, semua guru-guru sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang metode DUPAN TITU, secara umum  respon guru terhadap kegiatan ini sangat baik (positif) serta motivasi mereka sangat tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan

    Metode Alternatif Menentukan KPK dan FPB Suatu Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Peraga

    Get PDF
    Mathematics has an important role in the world of education because it is very supportive of knowledge in other fields, such as physics, chemistry, biology and science. However, most people consider mathematics to be very difficult and boring because it is abstract, so mathematics learning should be carried out in a fun and interesting manner and easily understood by students. Determining the KPK and FPB of an integer is one of the mathematical material that is often considered difficult by students in primary school, especially if the number is large enough. Usually the teacher uses a factor tree or prime factorization. It was never applied using props, so this article discusses the alternative methods of determining the KPK and FPB of an integer using the props. The visual aids used were KPK and FPB boxes. Through this teaching aid, the learning becomes more fun and students become more enthusiastic about learning and understanding the concept of material becomes more increased

    PELATIHAN METODE PERKALIAN ALTERNATIF BAGI GURU SD N 10 PONDOK KELAPA

    Get PDF
    Sebagian besar guru di SD N 10 Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah masih kesulitan mengatur keberhasilan pembelajaran, terutama pembelajaran matematika. Berdasarkan studi awal, ditemukan bahwa pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru matematika di SD 10 Pondok Kelapa masih bersifat tradisional, yaitu metode ceramah. Guru jarang menggunakan strategi pembelajaran alternatif, khususnya dalam subjek operasi multiplikasi bilangan bulat. Meskipun banyak metode alternatif perkalian yang menyenangkan, seperti metode multiplikasi latis, jadi dalam kegiatan ini "Pelatihan metode beragam alternatif untuk guru di SD N 10 Pondok Kelapa" meliputi: Seminar, Demonstrasi, pertanyaan dan jawaban, diskusi, tugas terpandu , pemantauan dan penilaian. Para guru di SD N 10 Pondok kelapa awalnya tidak memiliki pengetahuan tentang metode multiplikasi latis dalam mata pelajaran matematika dasar (100 persen). Setelah lokakarya diadakan dan setelah kegiatan praktis menyelesaikan pertanyaan penggandaan ratusan dan ribuan angka asli selesai, para guru sudah memiliki pengetahuan yang baik dan pemahaman tentang metode multiplikasi latis, secara umum respons guru terhadap kegiatan ini sangat baik. (positif) dan pengetahuan serta keterampilan mereka tentang metode multiplikasi latis sebagai metode multiplikasi alternatif semakin meningkat

    SOSIALISASI ACTIVE LEARNING MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN KARTU BAGI GURU-GURU SD N 69 KOTA BENGKULU

    Get PDF
     The majority of teacher in SD N 69 Bengkulu city still have difficulty how to organize the effective learning. Very rarely do they plan mathematic learning with a real-life approach that enable the student, because they assume that such learning was useless, confusing and time-consuming. Based on the preliminary survey found that in SD N 69 Bengkulu city, the teacher in there still used a conventional method in learning. The teacher rarely used the prop as learning media, as in the matter of multiplication of integers. Whereas making innovative and creative mathematical tool was so easy to be created, so that in this activity  have done "Socialization of active learning of mathematics. Through card game for teachers in SD N 69 Bengkulu city. The method used in this activity include: workshop, demonstration,  discussion, and Monitoring and Evaluation. Before the activity was done, All of teacher did not have knowledge how to make prop "card game". After the workshop was conducted and after completing the practice of making the prop in school, about 84% were produced better and applicable prop. While the other group had not finished completing the "card game" prop because of technical error, but in general (about 99%) the teacher' response to this activity was excellent and their knowledge of the making of card game prop increased. 

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VIII SMPN 04 KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 04 Kota Bengkulu dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan alat peraga sederhana dalam mengelola kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas VIII 4 SMP Negeri 04 Kota Bengkulu semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 34 orang peserta didik. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik dan lembar tes akhir siklus. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas belajar peserta didik yaitu pada siklus 1 aktivitas peserta didik berada pada kriteria cukup aktif, sedangkan pada siklus 2 aktivitas peserta didik menjadi aktif. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar peserta didik dari siklus I sampai siklus II yaitu:  72,9; 80,0

    Workshop Pembelajaran Matematika Berbasis STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art and Matematics) bagi Guru SD Pondok Kelapa

    Get PDF
    Mayoritas guru-guru di SD N 10 dan SD N 2 Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah masih mengalami kesulitan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang efektif, khususnya pembelajaran matematika. Sangat jarang mereka merencanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan nyata yang mengaktifkan siswa, karena mereka menganggap bahwa pembelajaran yang demikian tidak bermanfaat, membingungkan dan menyita banyak waktu. Berdasarkan survei awal ditemukan bahwa di SD N 10 Pondok Kelapa, pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru-guru matematika masih bersifat konvensional yaitu metode ceramah. Guru-guru sangat jarang menggunakan metode pembelajaran menyenangkan seperti pembelajaran berbasis STEAM dengan bantuan alat peraga, sehingga dalam kegiatan ini dilakukan kegiatan “Workshop Pembelajaran Matematika Berbasis STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art and Matematics) bagi Guru SD Pondok Kelapa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meli?uti: Seminar, Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas terbimbing serta monitoring dan evaluasi. Guru-guru SD N Pondok kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah pada awalnya sebanyak 100% belum memiliki pengetahuan pembelajaran STEAM dalam mata pelajaran matematika SD. Setelah workshop/seminar  dilaksanakan dan setelah selesai kegiatan praktek pembuatan alat peraga pendukung STEAM, maka semua guru-guru sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pembelajaran STEAM, secara umum  respon guru terhadap kegiatan ini sangat baik (positif) serta motivasi mereka sangat tinggi. Mereka sangat antusias untuk menerapkan pembelajaran STEAM di sekolah

    Pemahaman Konsep Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Concept Attainment

    Get PDF
    Kemampuan mahasiswa dalam melakukan inferensi statistika khususnya data nonparametrik masih rendah, sehingga pemahaman konsep mereka masih relatif kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktifitas belajar dan pemahaman konsep mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran Concept Attainment pada matakuliah statistika nonparametrik. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktifitas mahasiswa dan lembar tes setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Concept Attainment dapat meningkatkan aktifitas belajar mahasiswa dengan cara mengerjakan lembar diskusi dan menganalisa gambar konsep dan gambar bukan konsep secara berkelompok dengan skor aktifitas meningkat dari 64,40% menjadi 77,78%. Peningkatan pemahaman konsep juga meningkat dari 65,22% (cukup tinggi) menjadi 78,44% (tinggi). Hendaknya peneliti lain bisa memodifikasi dengan strategi pembelajaran kooperatif yang lain, sehingga bisa dibandingkan hasilnya. 

    PENDUGAAN REGRESI SEQUENSIAL UNTUK KASUS MULTIKOLINEAR

    Get PDF
    The aim for my thesis has been to investigate how literature, or fiction, is used in management education. What books are used – is there a literary leadership canon? What do the educators and the writers on this subject suggest that these books can teach the leaders? What are the philosophical foundations of this education? And – last but not least – does what the educators and writers offer respond to the needs of the businesses? My investigation shows that there is a canon in the area of management and fiction, where realistic 19th century novels, alongside with Shakespeare’s plays are dominant. Female writers and non-western writers are very underrepresented. The positive outcomes of reading and discussing these literary works that the educators and writers suggest do substantially correspond with the needs of the businesses, as presented by my sources. I have identified the field of using fiction in management education as divided in two parts, where one focuses on the reader’s development of character and the other one suggests that fiction could be used as business cases. The professor of philosophy, Martha C. Nussbaum is influential, and represents a view that almost all of my sources agree on: fiction can help people develop skills that are useful to themselves as individuals, and as members of (a democratic) society. So, do leaders need to read? My conclusion is that it certainly helps, if they want to improve the ability to understand and connect with others. I sum up this investigation with a humble suggestion for a model for using fiction in management education.

    Efektifitas Pembelajaran Statistika Matematika melalui Media Whatsapp Group Ditinjau dari Hasil Belajar Mahasiswa (Masa Pandemik Covid 19)

    Get PDF
    Saat ini sistem pendidikan dihadapkan dengan situasi yang menuntut para pengajar untuk dapat menguasai media pembelajaran jarak jauh, terutama pada masa wabah pandemi Covid-19 ini. Sistem pendidikan jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran tatap muka dengan adanya aturan social distancing mengingat permasalahan waktu, lokasi, jarak dan biaya yang menjadi kendala besar saat ini. Whatsapp Group merupakan salah satu media pembelajaran jarak jauh yang sudah familiar dan sering digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas pembelajaran Statistika Matematika dengan menggunakan media WA Group ditinjau dari hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian merupakan quasi experiment dengan menggunakan one group pretest-postest design. Sampel penelitian yaitu mahasiswa semester 4b yang mengambil matakuliah Statistika Matematika sebanyak 30 orang. Data sampel diolah dengan analisis deskriptif dan uji perbedaan rata-rata menggunakan uji paired sample t test dan N-Gain Score. Hasil penelitian menunjukkan Perkuliahan Mata Kuliah Statistika Matematika di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Bengkulu dengan menggunakan media WhatsApp Group cukup efektif jika dilihat dari hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa setelah perkuliahan dengan menggunakan WA Group lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa sebelum perkuliahan dengan menggunakan WA Group. Namun pembelajaran ini masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya sinyal yang susah dijangkau oleh mahasiswa yang berdomisili di daerah, chat yang banyak membuat memori Hp menjadi penuh sehingga koneksi internet lambat serta cukup melelahkan karena harus bolak balik melihat chat dari awal pembelajaran. Sebaiknya bagi yang tertarik melakukan penelitian serupa bisa menerapkan pembelajaran dan membandingkan dengan media online lainnya mengingat masih adanya kekurangan pembelajaran melalui media WA Group in
    • …
    corecore