42 research outputs found

    GAMBARAN GAYA HIDUP LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    Hipertensi kerap disebut dengan silent killer yakni pembunuh dalam diam, pasalnya hipertensi tidak menunjukkan tanda-tanda yang spesifik pada tubuh, namun  beresiko tinggi terhadap kejadian serangan jantung, stroke, dan ginjal kronis, sampai dengan kebutaan jika tidak diawasi dan diatasi dengan benar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya hidup lansia penderita hipertensi di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dan dianalisis secara univariat. Data diperoleh dengan metode wawancara dan kuisioner. Sempel ditentukan menggunakan tehnik purposive sampling. Sempel dalam penelitian, merupakan lansia penderita hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah 33 responden. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober hingga November 2022, bertempat di Desa Purwodadi. Dari hasil data kuisioner dan wawancara pada responden penderita hipertensi Desa Purwodadi, memperoleh hasil usia terbanyak adalah rentan usia > 66 tahun (72,8%), jenis kelamin mayoritas responden adalah perempuan (69,7%), pekerjaan terbanyak responden adalah IRT yaitu (39,4%), tingkat pendidikan terbanyak adalah tingkat SD (45,5%), konsumsi makanan asin responden terbanyak di kategori sering (39,4%), konsumsi makanan berlemak responden terbanyak di kategori kadang-kadang (54,5%), konsumsi daging responden terbanyak di kategori kadang-kadang (57,6%), konsumsi makanan instan responden terbanyak di kategori sering (39,4%), kebiasaan olahraga terbanyak responden di kategori kadang-kadang (42,4%), kebiasaan merokok terbanyak responden adalah tidak merokok (81,2%) dan kebiasaan konsumsi kopi terbanyak responden meminum kopi (57,6%). Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup beresiko responden memiliki peranan terhadap hipertensi pada lansia di Desa Purwodadi

    EDUKASI BAHAYA PERGAULAN BEBAS TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) PADA SISWA SMPN II MEUREBO

    Get PDF
    Pergaulan bebas dikalangan remaja dewasa ini semakin mengkhawatirkan. Remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan tantangan serta cenderung berani mengambil resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan matang. Penyakit Menular Seksual Bebas (PMS) yang terjadi pada remaja dewasa ini merupakan dampak pergaulan bebas. Dalam mengatasi masalah ini tentu memelurkan peran serta seluruh lapisan masyarakat, termasuk akademisi di bidang kesehatan masyarakat. Metode dalam kegiatan ini berupa penyuluhan /ceramah interaktif kepada siswa (siswi) SMPN II Mereubo. Penggunaan Metode ceramah/penyuluhan ini dengan pertimbangan bahwa (i) merupakan kelompok sasaran yang berpendidikan sehingga peluang untuk menerima dan menangkap informasi yang disampaikan cukup besar. Kegiatan pengabdian “edukasi bahaya pergaulan bebas terhadap penyakit menular seksual” melalui penyuluhan (ceramah) dengan sasaran siswa (i) SMPN II Meurebo berhasil dilakukan dengan baik, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan siswa (i) setelah dilakukan penyuluhan. Kata Kunci :  Edukasi, Pergaulan bebas, Penyakit menular seksual ABSTRACT Promiscuity among teenagers today is increasingly worrying. Adolescents have a great sense of curiosity, like adventure and challenges and tend to dare to take risks for their actions without careful consideration. Free Sexually Transmitted Diseases that occur in adolescents today are the impact of promiscuity. In overcoming this problem, of course the participation of all levels of society, including academics in the field of public health. The method in this activity is in the form of counseling / interactive lectures to students of SMPN II Mereubo. The use of this lecture / extension method with the consideration that is an educated target group so that the opportunity to receive and capture the information presented is quite large. The service activity "education on the dangers of promiscuity against sexually transmitted diseases" through counseling (lectures) with the target of students  SMPN II Meurebo was successfully carried out, resulting in an increase in student knowledge  after counseling. Keywords: Education, Promiscuity, Sexually transmitted disease

    PENCEGAHAN DINI TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) MELALUI GERMAS

    Get PDF
    Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Morbiditas dan Mortalitas PTM semakin meningkat di Indonesia. Data kematian menurut World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian di dunia pada tahun 2014, sebanyak 36 juta disebabkan oleh PTM. Penyakit kardiovaskular merupakan PTM penyebab kematian terbesar yaitu sebesar 39%.. Sebesar 70% dari populasi global akan meninggal akibat PTM seperti jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker. Prevalensi PTM di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat seiring betambahnya usia pada kelompok usia 53-64 tahun sebesar 15,5%. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menurunkan angka penyakit menular maupun tidak menular adalah melalui intruksi presiden no.01 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Masih rendahnya kesadaran masayarakat terhadap gaya hidup sehat, masih banyak terdapat masyarakat yang memilikki faktor resiko, masih kurangnya informasi terkait GERMAS. Masih rendahnya dukungan dan motivasi lintas sektoral terhadap penggalakkan GERMAS. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya untuk mengetahui faktor resiko, meningkatkan informasi terkait GERMAS, meningkatkan dukungan dan motivasi lintas sektoral terhadap penggalakkan GERMAS pada masyarakat

    KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI SARAPAN SEHAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Sarapan pagi mampu memenuhi zat gizi anak sekolah 15-30 %, sehingga akan berpengaruh besar terhadap konsentrasi anak belajar. Berbagai penelitian menunjukkan kebiasaan sarapan anak sekolah di Indoensia tergolong buruk termasuk mutu dan nilai gizi masih di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tiga tahap,tahap pertama dengan melakukan pretest pada kelompok sasaran, tahap kedua dilanjutkan dengan memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pada anak-anak tentang  pentingnya sarapan pagi dan jenis – jenis sarapan yang tepat sebelum kesekolah. Tahapan ketiga dilanjutkan posttest tentang sarapan pagi. Hasil penilaian dari kegiatan pengabdian menunjukkan tingkat peningkatan pengetahuan peserta meningkat sebesar 91,1, % atau 31 orang. Dapat disimpulkan bahwa setelah mendapatkan KIE adanya peningkatan pengetahuan siswa Sekolah Dasar tentang sarapan pagi. Kata kunci : Komunikasi, informasi, edukasi, sarapan, sehat ABSTRACT Breakfast is able to meet the nutrients of school children 15-30%, so it will have a big effect on the concentration of children studying. Various studies have shown that the breakfast habits of school children in Indonesia are classified as poor, including the quality and nutritional value which is still below the Nutritional Adequacy Ratio (RDA). The method used in this community service is carried out in three stages, the first stage is by conducting a pretest on the target group, the second stage is continued by providing Educational Information Communication (KIE) to children about the importance of breakfast and the right types of breakfast before going to school. The third stage was followed by a posttest about breakfast. The results of the assessment of service activities showed the level of increase in the knowledge of participants increased by 91.1% or 31 people. It can be concluded that after getting KIE there is an increase in the knowledge of elementary school students about breakfast. Keywords: Communication, information, education, breakfast, health

    ANALISIS KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA

    Get PDF
    Diare penyakit dengan perubahan bentuk dan kensentrasi tinja, yang melembek sampai mencair, bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari). Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat 2014 kasus diare pada balita 1.071 kasus, dari Puskesmas Kecamatan Meureubo juga dapat diketahui kasus diare pada balita tahun 2014 sebanyak 70 kasus. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare pada balita. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, total populasi sebanyak 70 ibu yang memiliki balita dengan diare, sampel menggunakan total sampling (70 ibu yang memiliki balita dengan diare). Analisa data menggunakan uinvariat, bivariat dan multivariat. Hasil Chi Square menunjukkan adanya pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare pada balita (P.V<0,05). Kesimpulan uji multivariat menunjukkan bahwa pengetahuan ibu memiliki pengaruh yang kuat terhadap kejadian diare pada balita. ` Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Diare dan Balita

    THE STUDY OF BEHAVIOR EVALUATION SURVEY: FAMILY HEALTH

    Get PDF
    The Family health is one of the efforts in health development to encourage overall human development which needs to be considered early on. Ministry of Health 2013, households in Indonesia with PHBS reached 55.6%. Bale Village has health problems that are not paying attention to the cleanliness of the surrounding environment, such as littering, food waste that causes flies and can cause various diseases such as diarrhea. This survey research was conducted in July 2018 which aims to see how behavioral evaluations will affect family health. The research population of all communities in PT. Mifa Brothers in West Aceh Regency as many as 261 houses with a sample using total sampling, which is 261 houses with the target interview (Indep Interview) is the head of the family and mother. Data were analyzed univariately and by measurement of a healthy family index. The results of the study found that the low healthy living behavior of the community by not using family planning was 143 households (54.8%), while for smokers' families were 245 households (93.9%). It can be concluded that the number of unhealthy families is 178 households (68.2%), the number of healthy families is 83 households (31.8%), the total number of healthy families index is 31.8% of all unhealthy families. It is expected that the community will be able to increase knowledge of healthy behaviors that will affect family health by coordinating with relevant agencies in various health programs

    Risk Factors for Stunting in Toddlers Aged 24-59 Months with Stunting Events in Padang Village Manggeng District of Southwest Aceh Regency

    Get PDF
    Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition. This study aimed to see whether there is a definite relationship between maternal height, maternal education, maternal nutrition knowledge, maternal age, and maternal employment status against stunting cases in Manggeng village, Southwest Aceh Regency. Research is an observational analysis with a cross-sectional approach. They were held for two months (November September 2021) in Padang village Manggeng district of Southwest Aceh Regency. The sample withdrawal was a saturated sample of 45 mothers with toddlers ages 24-59. The results of the analysis concluded that there was no meaningful relationship between the characteristics of the mother of toddlers (height, age, education level, knowledge of nutrition, and employment status) or stunting factors that were examined against the number of stunting cases in Padang village which means the variables used statistically less precisely as variables predicator stunting rate. The level of risk of observed factors consisting of maternal height means that Stunting tendencies are riskier in mothers with short size than mothers with a high body, as well as the risk factors of the education level, Knowledge and status of the mother's work

    PERBEDAAN MEAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIUBAH DENGAN KEJADIAN DM TIPE II KOMPLIKASI GAGAL GINJAL

    Get PDF
    Pada tahun 2030 diprediksi lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit yang tidak menular termasuk DM. DM menyumbang hampir 44% kasus gagal ginjal yang ada, bahkan ketika DM dapat terkontrol. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan mean faktor risiko yang memengaruhi kejadian komplikasi gagal ginjal pada penderita DM Tipe II di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015. Rancangan Penelitian ini adalah kasus-kontrol. Sampel penelitan berjumlah 64, 32 kasus dan 32 kontrol. Setiap kasus pada subjek disesuaikan dengan kontrol menurut umur, jenis kelamin. Analisis data dilakukan dengan analisis t-independen, dan mann-whitney. Hasil penelitian menunujukkan terdapat hubungan kadar glukosa darah, HbA1c, tekanan darah, dan pola makan dengan kejadian DM tipe II komplikasi gagal ginjal dengan nilai (p= <0,001). Disarankan kepada pasien DM Tipe II agar mengontrol kadar gula darah, tekanan darah dengan menerapkan pola makan, aktivitas fisik, sehingga dapat mencegah risiko komplikasi gagal ginjal. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe II, Gagal Ginjal
    corecore