11 research outputs found

    ANALISIS KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MASKER DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

    Get PDF
    ABSTRAKCovid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, letih, dan lesu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan mahasiswa terhadap penggunaan Masker dalam pencegahan Penularan Covid-19. Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yaitu untuk membuat gambaran, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena yang ada di masyarakat lalu mengungkapkan makna secara mendalam mengenai fenomena yang terjadi tersebut. Hasil penelitian dari wawancara informan didapatkan bahwa penggunaan masker sangat penting terlebih di tempat umum dan pelayanan seperti kampus. Menggunakan masker tidak hanya digunakan dengan menempatkan di area muka tetapi harus mengetahui juga pemakaian masker dengan baik dan benar serta pemilihan masker yang baik seperti masker medis. Kata Kunci: Covid-19, Kepatuhan, Masker ABSTRACTCovid-19 is a virus that attacks the respiratory system with symptoms of fever, cough, runny nose, sore throat, shortness of breath, fatigue and lethargy. The purpose of this study was to determine student compliance with the use of masks in the prevention of Covid-19 transmission. This research uses qualitative descriptive, namely to create a picture, summarize various conditions, various situations, or various phenomena that exist in society and then reveal the meaning in depth about the phenomenon that occurs. The results of the research from informant interviews found that the use of masks is very important, especially in public places and services such as campuses. Using a mask is not only used by placing it on the face area but you must also know how to use a mask properly and choose a good mask such as a medical mask. Keywords: Covid-19, Compliance, Mask

    Efektivitas Terapi Touch And Talk dan Terapi Bercerita terhadap Kecemasan Anak Usia 3-6 Tahun di Ruang Edelweiys RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

    Full text link
    Direntang usia prasekolah anak akan sangat berhati-hati dengan sesuatu yang dianggap melukai atau menyakiti dirinya, selain itu ketakutan anakdapat terjadi karena anak takut kehilangan orangtua seperti saat anak dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi touch and talk dan terapi bercerita terhadap kecemasan anak usia 3-6 tahun`diruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasy eksperimen two grup pretest-posttest design. Sampel sebanyak 32 responden diambil dengan teknik purposive sampling yang dibagi dalam 2 kelompok intervensi. Hasil penelitian didapatkan dari 16 responden sebelum dilakukan Terapi Touch and talk rata-rata skor kecemasan yaitu 31,62 dan setelah diberikan intervensi menjadi 17,31 dengan p-value 0,000, pada kelompok terapi bercerita dari 16 responden, rata-rata skor kecemasan sebelum diberikan intervensi yaitu 31,56 dan setelah diberikan intervensi menjadi 24,38 dengan p-value 0,000. Hasil uji statistik skor setelah dilakukan terapi touch and talk dan terapi bercerita didapatkan p-value 0,001< alpha (0,05) dapat disimpulkan ada perbedaan efektivitas antara Terapi touch and talk dan terapi bercerita. Terapi touch and talk lebih signifikan untuk menurunkan kecemasan anak usia 3-6 tahun dibandingkan dengan terapi bercerita. Penelitian selanjutnya disarankan dapat mengkolaborasikan kedua terapi ini dengan terapi lainnya dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi pemberian terapi. Kata Kunci : terapi touch and talk, terapi bercerita dan kecemasa

    Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus dalam Pencegahan Ulkus Diabetik

    Full text link
    Diabetes mellitus (DM) masih menjadi masalah kesehatan di dunia dengan prevalensi yang terus meningkat. Komplikasi sering dialami oleh penderita DM adalah luka yang tidak kunjung sembuh yang berujung pada ulkus diabetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman penderita diabetes mellitus dalam mencegah terjadinya ulkus diabetic di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Informan berjumlah 3 orang yang di ambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data diambil dengan wawancara mendalam dan diolah dengan membuat matriks. Hasil penelitian didapatkan 6 tema yaitu aspek pengetahuan, aspek manifestasi klinis, aspek etiologi, aspek factor resiko, aspek pencegahan, dan aspek kepedulian keluarga. Pembahasan pada Aspek pengetahuan ketiga informan sudah mengerti mengenai DM, Aspek manifestasi klinis ke 3 informan mengalami gejala yang sama, Aspek etiologi penyebab DM dari informasi yang didapat yaitu dikarenakan usia, stress dan riwayat keturunan, Aspek faktor resiko besar kemungkinan terjadi pada yang memiliki riwayat keturunan, Aspek pencegahan yang dilakukan oleh informan yaitu menggunakan pencegahan medis dan non medis. Aspek kepedulian keluarga 2 informan mendapatkan dukungan keluarga 1 informan tidak. Kesimpulan, pengalaman penderita diabetes mellitus dalam mencegah ulkus diabetic yaitu dengan obat herbal, diet, selalu menggunakan alas kaki untuk mencegah terjadinya luka. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan aspek pencegahan ulkus diabetic menggunakan penelitian kuantitatif, Serta bisa melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan dari aspek pekerjaan

    Meniup Super Bubbles dan Baling-Baling Bamboo pada Anak Penderita Pneumonia

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of blowing superbubbles and blowing bamboo propellers on children's respiratory frequency with pneumonia. The study design was pre-test and post-test two groups. The results of the univariate analysis before the blow therapy were carried out. Super bubbles, the respiratory frequency of all respondents was included in the moderate category, namely 10 (100%) respondents. After the intervention, there was a change to the mild type, namely as many as 3 (30%) respondents. Whereas before the therapy of blowing bamboo propellers, the respiratory frequency of the majority of respondents was included in the medium category, namely as many as 8 (80%) of respondents, and after therapy, the respiration frequency was balanced between the moderate and light types, namely as many as 50% of respondents respectively. The bivariate analysis results showed the effect of blowing superbubbles and blowing bamboo propellers on the respiratory frequency of the children with a p-value of 0.000, and 0.006, respectively. In conclusion, the intervention of blowing superbubbles and blowing propeller affects the respiratory frequency of children with pneumonia. &nbsp; Keywords: Baling-Baling Bamboo, Respiratory Frequency, Blow Super Bubble

    Frekuensi Pernafasan Anak Penderita Asma Menggunakan Intervensi Tiup Super Bubbles dan Meniup Baling Baling Bambu

    Get PDF
    This study aimed to see the comparison of blowing bubbles and blowing bamboo blades to the respiratory frequency of children with asthma in the Edelweiss Room, DR. M. Yunus Bengkulu Year 2019. The research design used was a quasi-experimental research. The univariate analysis results showed that the average respiratory rate before and after doing super bubble blow therapy was in the moderate category (26.91) and after the intervention was in the medium type (25.30). The average respiratory frequency before and after blowing the bamboo propeller was moderate (26.69) and light (24.81). The bivariate analysis results showed that there was an effect of blowing bubbles on respiratory frequency in children with a value of p = 0.000, and there was an effect of blowing bamboo propellers on respiratory frequency in children with asthma with a value of p = 0.007. In conclusion, there is no difference in superbubbles blowing therapy's effectiveness by blowing bamboo propellers in children with asthma. &nbsp; Keywords: Bamboo Propeller, Respiratory Frequency, Blow Super bubble

    Touch, Talk dan Skill Play terhadap Penurunan Kecemasan Anak Pre-School

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the comparison of the use of touch and talk Educational Game Tools (APE) and the skill play of playing snakes and ladders to reduce anxiety levels of pre-school age children. This research method is a quantitative study with a quasy experimental design of two groups pretest-posttest design. The results obtained in the Touch and Talk Educational Game Tool (APE) group before the intervention had an average anxiety score of 31.62 and after being given the intervention it was 17.31 with a p-value of 0.000, the group playing snake and ladder had an average The score of anxiety before being given intervention was 31.56 and after being given the intervention it was 24.38 with a p-value of 0.000. The statistical test results obtained p value 0.001 &lt;alpha (0.05). In conclusion, there is a difference between the APE touch and talk group and the snake and ladder playing skill group to reduce the anxiety level of pre-school children. &nbsp; Keywords: Pre School, Skill Play, Touch and Tal

    Hubungan Pengetahuan tentang Vaksin Covid-19 dengan Tingkat Kecemasan pada Kelompok Lansia di Desa Tanjung Aur II

    No full text
    ABSTRACT Covid-19 is a type of infectious disease caused by sever acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov-2). Currently, a Covid-19 vaccine has been found that can reduce the rate of its spread. This study aims to find a relationship between knowledge about the COVID-19 vaccine and the level of anxiety in the elderly group in Tanjung Aur II Village. The method used is an analytic observational design using a cross sectional approach, which aims to find out the actual relationship between knowledge about the COVID-19 vaccine and the level of anxiety in the elderly group in Tanjung aur II Village. The sampling technique in this study was using purposive sampling. The instrument used is a questionnaire sheet. Data analysis was univariate and bivariate using the chi square test with the Confidence level (0,05). The results of the study with the Chi-Square test (0,008) < 0.05, then Ha is accepted, H0 rejected. The meaning that there is a relationship between knowledge about the covid-19 vaccine and the level of anxiety in the elderly group in tanjung Aur II Village. Keywords: COVID_19, Elderly, Vaccine  ABSTRAK COVD-19 yaitu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov-2). Saat ini telah ditemukan vaksin Covid-19 yang dapat menekan laju penyebarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya hubungan antara pengetahuan tentang vaksin COVID-19 dengan tingkat kecemasan pada kelompok lansia di Desa Tanjung Aur II. Metode yang digunakan adalah desain observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui secara actual mengenai hubungan pengetahuan tentang vaksin Covid-19 dengan tingakt kecemasan pada kelompok lansia di DESa Tanjung Aur II. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling. Instrument yang digunakan adalah lebar angket kuesioner. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-kuadrat. Hasil penelitian dengan uji Chi-kuadrat α (0,028) < 0,05, maka Ha diterima, H0 ditolak. Ada hubungan antara pengetahuan tentang vaksin Covid-19 dengan tingkat kecemasan pada kelompok lansia di Desa Tanjung Aur II Kata Kunci: Covid-19, Lansia, Vaksi

    Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik Melalui Latihan the Six-minute Walk Pada Penderita Gagal Jantung

    Get PDF
    Gagal jantung merupakan masalah epidemi global yang angka kejadiannya semakin meningkat baik dalam hal prevalensi, morbiditas dan mortalitas. Gagal jantung menjadi salah satu dari dua penyebab utama kematian di Indonesia dengan jumlah&nbsp; kasus sebanyak 11.34%. Masalah ini menimbulkan masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Beberapa program diantaranya adalah edukasi kesehatan tentang pola hidup sehat dengan gagal jantung yang dimanifestasikan dalam kegiatan latihan the six-minute walk distance. Program ini telah diimplementasikan oleh seluruh pasien binaan sebagai salah satu program rehabilitasi jantung dalam upaya meningkatkan aktifitas fisik pada pasien gagal jantung. Kata-kata kunci: pola hidup, gagal jantung , latihan six-minute wal
    corecore