29 research outputs found

    Enhancement Of Mathematical Reasoning Ability At Senior High School By The Application Of Learning With Open Ended Approach

    Get PDF
    The objective of this research is to investigate the differences of students’ enhancement of mathematical reasoning ability as the result of the application of learning with open ended approach and conventional learning. The population in this research was the entire students in high schools and Aliyah in Bandung. The sample is students on grade X. Two classes are randomly selected from each school, one class as an experiment class (open-ended approach) and another class as a control class (conventional learning). The instruments used include mathematical prior knowledge test, mathematical reasoning test, and guidelines for observation. The results of data analysis show that if it is viewed as a whole, students’ enhancement of mathematical reasoning who had treated with instruction using open-ended approach was better than students who had treated with regular instruction. There is interaction between learning approach and school levels towards students’ enhancement of mathematical reasoning. There is no interaction between learning approach and the initial of mathematical ability towards students’ enhancement of mathematical reasoning. Keywords: Open Ended Approach, Conventional, and Mathematical Reasonin

    Sosok Pendidikan Matematika Menyongsong Masyarakat dalam Era Globalisasi

    Full text link
    Era gobalisasi sekarang ini disatu sisi memungkinkan kita untuk memperoleh banyak informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin untuk mempelajari keseluruhan informasi dan pengetahuan yang ada, karena sangat banyak dan tidak semuanya diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kemampuan untuk menyaringnya. Untuk menghadapi tantangan di atas, diperlukan manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan yang tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, analitis, kreatif dan berkemauan tinggi. Menjadikan matematika sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang adalah hal yang penting. Hal ini didasarkan pada (1) ilmu matematika merupakan hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran; (2) matematika dapat melatih dan mengembangkan cara berfikir kritis, sistematis, logis, analitis, kreatif dan berkemauan tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis terhadap beberapa literatur, diperoleh kesimpulan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar matematika seperti: faktor dari dalam siswa, faktor luar (guru dan kondisi masyarakat). Keberadaan guru ikut menentukan berhasil tidaknya siswa belajar. Oleh karena itu kemampuan dan kompetensi guru sangat diperlukan. Selain itu, kurikulum sebagai arah pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan masyarakat

    Kajian Pemahaman Matematika melalui Etika Pemodelan Matematika

    Full text link
    Kepopuleran istilah matematika dalam masyarakat Indonesia ternyata tidak sejalan dengan pemahaman masyarakat terhadap pengertian matematika, hakekat matematika, ruang lingkup matematika, kaidah-kaidah matematika, serta peranannya dalam ilmu pengetahuan. Matematika merupakan ilmu deduktif, ilmu terstruktur, dan ratu serta pelayan ilmu. Adapun hakekat utama matematika adalah metode dalam penalaran (reasoning), bahasa yang sangat simbolis. Hakekat lain dari matematika dapat didekati dari metode pembuktiannya, bidang yang ditelaahnya, dan bahasa yang dipakainya. Dalam matematika kaidah itu adalah, pengertian dasar yang jelas, anggapan-anggapan yang diperlukan, aksioma dan teorema terkait, penggunaan aksioma dan teorema secara berurutan menurut “waktu lahirnya”, dan manipulasi matematika yang sesuai. Berfikir matematika berarti mengikuti kaidah-kaidah matematika untuk memformulasikan persoalan menjadi model matematika. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri, matematika mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam sains, seperti Fisika, Kimia, Ekonomi, dan sebagainya matematika digunakan sebagai bahasa dan alat bantu. Sains modern hampir seluruhnya bertumpu pada matematika. Dengan berkembang pesatnya sains modern berdampak pula pada kemajuan industri dan teknologi. Hampir setiap segi kehidupan manusia modern sekarang ini menggunakan matematika, baik secara langsung maupun tidak langsung

    ASSOCIATION OF BODY MASS INDEX WITH MORTALITY AMONG STROKE HAEMORRAGIC PATIENTS

    Get PDF
     Abnormal body mass index (BMI) that leads to obesity and overweight is a problem that must be considered. It was one of the major health problems in the worldwide. Obesity and overweight contribute to risk factor for stroke and contribute to rapid death than those in normal BMI. The aim of this study was to analyse the association of Body Mass Index (BMI) with mortality among haemorrhagic stroke patients in the Unit Stroke, RSUD Banyumas. Non-experimental with retrospective approach has been used on this study. Total of 111 respondents using total sampling technique was taken from the medical record data of the Banyumas hospital from November 2018 to November 2019. Chi-square analyses has been performed to analyse this data. The statistical analysis showed that hemorrhagic stroke patients who died within ?48 hours were 55 respondents (49,5%) and those who died within ? 48 were 56 respondents (50,5%). Abnormal BMI  (?25 kg/m2) were 46 patients (41,4%) and normal BMI (<25 kg/m2) were 65 respondents (58,6%). The chi square result obtained p value= 0,045 with OR 2,2189.  Which means that there was a relationship between BMI and mortality among hemoragic stroke

    THE DEVELOPMENT TECHNIQUES OF PRE-WELFARE FAMILIES THROUGH OPTIMIZATION OF YARDS WITH PLANTED CAVENDISH BANANAS

    Get PDF
    One of the government's efforts to alleviate the problem of poverty is explored community empowerment program. The biggest obstacle is faced Nagrog village in the enhancement of the welfare level is the lack of capital. They have the main potential are the farming and large yard. Community empowerment techniques were conducted: (1) Mapping of social conditions and to inventory the objective conditions of Nagrog village in it relation with the education level and community economic empowerment; (2) To Conduct training programs of Nagrog village communities through the optimization of yard area with the planting of Cavendish bananas; and (3) To identify the supporting factors and problems in the community to effort the assistance in the management of seed and Cavendish bananas.The education, occupation, and economic levels included in the category low. The enhancement of knowledge to optimize their yards in an effort to create jobs was done the counseling, planting seedlings of Cavendish bananas, and mentoring. Extension materials include: cultivation and Cavendish banana business opportunities, how to use seeds and Cavendish bananas, draft needs and possibilities KUBE formed. The factors and problems encountered in the post-harvest banana growers and Cavendish are (1) Condition seedling growth; (2) Diseases; (3) post-harvest handling

    STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH BADAN PENASEHAT PEMBINAAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENCEGAH PERCERAIAN DI ERA PANDEMI

    Get PDF
    This study aims to determine the factors that cause divorce at the Bandung City Religious Affairs Office and to determine the strategies implemented by BP-4 in reducing divorce problems at the Bandung City Religious Affairs Office in the era of the pandemic. The methodology of this research is descriptive qualitative research through the development of facts in the field which is carried out with several approaches. These approaches are management, sociological and communication approaches. Collecting data through observation and in-depth interviews with informants who have been previously determined in a documentation. The results of this study indicate that the factors that cause divorce at the Office of Religious Affairs in Bandung are: economic factors, the presence of a third person, gambling and drinking, and communication factors, and the lack of public understanding of the meaning of marriage. The strategies implemented by BP-4 in reducing divorce are: pre-marital strategies, post-marriage strategies, socialization strategies and guidance strategies. But the most important thing is to use the da'wah communication method by giving birth to two methods, namely ta'lim and purification. The implications of the research obtained are information on BP-4 services, including: first, for BP-4 institutions / related agencies: making all BP-4 activities part of the sakinah mawaddah and rahmah family movement. Second, for the community: consider carefully before making a decision to divorce and make the best use of the BP-4 institution before going to the Religious Courts because the BP-4 institution has the aim of enhancing the quality of marriage and preventing divorce, creating a happy, prosperous and eternal family according to the teachings Islam.[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian di Kantor Urusan Agama kota Bandung dan untuk mengetahui strategi yang diterapkan BP-4 dalam mengurangi masalah perceraian di Kantor Urusan Agama Kota Bandung di Era pandemi. Metodologi penelitian ini adalah jenispenelitian kualitatif deskriptif melalui pengembangan fakta-fakta di lapanganyang dilakukan dengan beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut merupakanpendekatan manajemen, sosiologois dan komunikasi. Pengambilan data melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan yang telah ditentukansebelumnya dalam suatu dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkanterjadinya perceraian di Kantor Urusan Agama Kota Bandung yaitu: faktor ekonomi, faktor adanya orang ketiga, faktor judidan mabuk-mabukan, dan faktor komunikasi, dan faktor kurangnya pemahamanmasyarakat tentang makna sebuah pernikahan. Adapun strategi yang diterapkanBP-4 dalam mengurangi perceraian yaitu: strategi pra nikah, strategi pasca nikah,strategi sosialisasi dan strategi bimbingan. Namun yang apling utama adalah dengan menggunakan metode komunikasi dakwah dengan melahirkan dua metode yaitu ta’lim dan pensucian.  Implikasi penelitian diperoleh keterangan pelayanan BP-4 antara lain:pertama, bagi lembaga BP-4 / instansi yang terkait: menjadikan seluruh kegiatanBP-4 sebagai dari gerakan keluarga sakinah mawaddah dan rahmah. Kedua, bagimasyarakat: mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusanuntuk bercerai dan memanfaatkan lembaga BP-4 sebaik-baiknya sebelum ke Pengadilan Agama karena lembaga BP-4 memiliki tujuan untuk mempertinggi mutu pernikahan dan mencegah perceraian, mewujudkan keluarga bahagia,sejahtera dan kekal menurut ajaran Islam.].Kata Kunci: Strategi, Komunikasi Dakwah, BP

    Implementasi dan Kendala Pelaksanaan Pembinaan Profesional Guru di Sekolah Menengah Umum melalui Program Guru Magang

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak meratanya kualitas pendidikan antar sekolah. Salah satu penyebabnya adalah kemampuan guru. Kemampuan guru ini akan terus meningkat dan berkembang apabila dilakukan pembinaan secara berkesinambungan dan sistematis. Salah satu bentuk pembinaan guru yang dapat dilakukan adalah pembinaan profesional guru melalui program guru magang. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi teknik-teknik pembinaan tingkat pelaksanaan, tingkat pengetahuan guru pembina, tingkat kesulitan dan kendala yang dihadapi baik oleh guru pembina maupun guru magang serta hasil yang dicapai melalui meningkatnya kemampuan siswa dilihat dari hasil rata-rata siswa sebelum dan setelah guru itu dimagangkan. Sampel diambil secara acak sebanyak 17 guru pembina, 20 guru magang, dan siswa dari sekolah yang dimagangkan. Data dikumpulkan melalui angket dan tes. Hasilnya menunjukkan bahwa teknik pembinaan yang digunakan adalah: Kunjungan Kelas (KK), Pertemuan Pribadi (PP), Rapat Dewan Guru (RDG), Kunjungan Antar Sekolah (KAS), Kunjungan Antar Kelas (KAS), dan Pertemuan dalam Kelompok Kerja (PKK). Pada pelaksanaannya, semua teknik telah dilaksanakan dengan baik, hanya teknik pelaksanaan kunjungan antar kelas yang masih berada pada kategori Cukup. Tingkat pengetahuan guru pembina yang berada pada kategori Baik adalah Kunjungan Kelas, sedangkan teknik yang lainnya masih berada pada kategori cukup. Tingkat kesulitan yang dihadapi guru pembina dan guru magang dengan persentase tertinggi dalam kategori sangat sulit adalah kunjungan antar sekolah. Kendala utama yang dirasakan oleh guru pembina dan guru magang adalah terbatasnya waktu dan biaya yang dimiliki. Kendala lainnya adalah terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki dan kurangnya informasi tentang petunjuk pelaksanaan teknik-teknik pembinaan. Sedangkan kemampuan siswa menunjukkan nilai rata-rata kenaikan yang masih rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pengetahuan guru pembina tentang teknik-teknik pembinaan dan juga terbatasnya waktu yang dimiliki guru magang

    Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Biografi Model Project Based Learning Siswa SMP Negeri 2 Pontianak

    Full text link
    The purpose of research describes the planning, execution, and result of learning biography compose text using the model of project-based learning in grade VIIIC in academic year 2016/2017. The method used is descriptive method and form of research is classroom action research (PTK). The data source of this research is the teacher of Indonesian, VIIIC grade students were 36 students and documents such as lesson plans, IPKG I. IPKG II. The form of the data are qualitative and quantitative. This classroom action research was conducted in two cycles as follows. (1) the percentage of planning has increased, the results of the first cycle is 50.94% and the second cycle is 80.76%. (2) the percentage of implementation has increased, the results of the first cycle of 55.5% and the second cycle of 85.48%. (3) the results obtained from the study average results of student learning value before PTK is 69.72. The text compose results of students in the first cycle using project based learning has increased by an average of 76.29%, and the results of the second cycle with an average of 78.42%
    corecore