333,761 research outputs found
IMPLEMENTASI PERJANJIAN INTERNASIONAL ASEAN CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) DALAM BIDANG PERDAGANGAN DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG PERJANJIAN INTERNASIONAL
Perkembangan globallisasi ekonomi telah membawa dampak nyata terhadap
bidang perdagangan internasional yang memasuki fase perdagangan bebas.
Masuknya produk border china yang terkenal murah dan mempunyai kualitas yang
baik menimbulkan adanya berbagai tuntutan yang menghendaki agar pemerintah
melakukan sesuatu agar dapat melindungi industri dalam negeri.
Berkenaan dengan digunakannya metode pendekatan Yuridis-Normatif,
tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian kepustakaan (Library Research),
yaitu dengan mengumpulkan data sekunder. Terdiri dari norma atau kaidah dasar
seperti Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan.
Secara subtansi Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2000 tidak memenuhi
kriteria sebagai Undang – Undang karena adanya tumpang tindih dengan Konvensi
Wina 1969. Dengan adanya perjanjian perdagangan Indoesia-China Pemerintah
Indonesia dan pelaku usaha untuk melakukan tindakan – tindakan yang meningkatkan
daya saing produk – produk Indonesia. Dan pemerintah perlu melakukan sosialisasi
pada publik agar masyarakat bisa mempersiapkan diri terhadap aturan atau kebijakan
yang baru.
Kata Kunci : Perjanjian, Perdagangan, Globalisasi, Ekspor, Impo
Structural and optical properties of MOCVD AllnN epilayers
7] M.-Y. Ryu, C.Q. Chen, E. Kuokstis, J.W. Yang, G. Simin, M. Asif Khan, Appl. Phys. Lett. 80 (2002) 3730. [8] D. Xu, Y. Wang, H. Yang, L. Zheng, J. Li, L. Duan, R. Wu, Sci. China (a) 42 (1999) 517. [9] H. Hirayama, A. Kinoshita, A. Hirata, Y. Aoyagi, Phys. Stat. Sol. (a) 188 (2001) 83. [10] Y. Chen, T. Takeuchi, H. Amano, I. Akasaki, N. Yamada, Y. Kaneko, S.Y. Wang, Appl. Phys. Lett. 72 (1998) 710. [11] Ig-Hyeon Kim, Hyeong-Soo Park, Yong-Jo Park, Taeil Kim, Appl. Phys. Lett. 73 (1998) 1634. [12] K. Watanabe, J.R. Yang, S.Y. Huang, K. Inoke, J.T. Hsu, R.C. Tu, T. Yamazaki, N. Nakanishi, M. Shiojiri, Appl. Phys. Lett. 82 (2003) 718
English for Young Learners Teachers Strategy in Teaching Reading
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui strategi -strategi yang digunakan oleh para pengajar bahasa Inggris di dalam pengajaran Reading for Young Learners, 2)mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh para pengajar bahasa Inggris di dalam mengajar Reading for Young Learners, dan 3) mendeskripsikan cara para pengajar mengatasi hambatan-hambatan di dalam mengajar Reading for Young Learners.Penelitian ini dilakukan di lima sekolah yang berbeda di Jepara, Jawa Tengah.Penelitian ini dapat menjadi deskripsi mengenai strategi -strategi pembelajaran bahasa yang sangat penting di dalam proses pengajaran dan pembelajaran English for YoungLearners (EYL). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner.Berdasarkan pada data yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa para pengajar Bahasa Inggris di dalam mengajar Reading menggunakan strategi-strategi yang berbeda, yang didasarkan pada kebutuhan siswa dan kondisi sekolah. Strategi strategi tersebut digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di selama proses pengajaran dan pembelajaran. Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa para siswa menyukai bahasa Inggris, bukan para pengajarnya. Sehingga para pengajar perlumengimplementasikan strategi-strategi yang baik dan tepat dalam memenuhi kebutuhan para siswa
Performance analysis of time slicing in DVB-H
TV is the biggest media and the last one missing from mobile phones. Digital Video Broadcasting for Handhelds (DVB-H) is the latest development from the DVB Project targeting handheld, battery powered devices such as mobile telephones, PDAs(Personal Digital Assistants), etc. Time Division Multiplexing (TDM) is the technology that is usually used in computer and telecommunication systems. Time slicing is one of the characteristics that makes it possible to broadcast high resolution TV programes and fast IP data services to battery powered handheld terminals. This paper discusses the characteristics and advantages of Time slicing algorithm in DVB-H and presents the performance analysis of time slicing in DVB-H through both theoretical analysis and software simulation
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK BERKAITAN DENGAN HAK PENGASUHAN SEBAGAI AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINAN KEDUA ORANG TUANYA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 58 PK/AG/2009 tanggal 8 Januari 2010)
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara suami dan istri untuk membentuk
keluarga yang
kekal,
bahagia, sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Perkawinan dilakukan menurut agama dan kepercayaannya masing-masing
dan harus dicatatkan. Salah satu tujuan perkawinan adalah untuk
mendapatkan keturunanan (anak). Perceraian antara suami istri melalui
Pengadilan Agama sering terjadi perebutan pengasuhan anak (hadhanah)
akan ikut bapak atau ibunya dan hakim yang memutuskan.
Dalam penelitian ini masalah dirumuskan tentang bagaimana perlindungan
hukum terhadap kepentingan anak yang belum mumayyiz menurut Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 58 PK/AG/2009 tanggal 8
Januari 2010 dan bagaimana pelaksanaan putusan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 58 PK/AG/2009 tanggal 8 Januari 2010
dalam kaitannya dengan perlindungan anak .Tujuan penelitian adalah untuk
mengkaji perlindungan hukum terhadap kepentingan anak menurut Putusan
Mahkamah Agung tersebut dan menganalisisnya dalam kaitanya dengan
penerapan ketentuan pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam.
Metode penelitian yang digunakan pendekatan kasus dan memakai jenis
penelitian yuridis normatif dengan menggunakan metode analisis kualitatif
dari data deskriptif.
Hasil penelitian diperoleh bahwa perkara Nomor 58 PK/AG/2009 tanggal 8
Januari 2010 antara Arief Djiwa Maulana bin H. Martunus, S.H. melawan
Ratu Meika Betrika Binti H. Tb. Maman Haruman hakim dalam memutuskan
perkara tersebut bersifat legalistik, tidak mempertimbangkan kepentingan
perlindungan pengasuhan anak dan hakim mengabaikan fakta dalam
persidangan bahwa anak bernama Kaysha Aurelya, lahir tanggal 30 Juli
2005, sejak kecil sampai saat ini tinggal bersama Arief Djiwa Maulana bin H.
Martunus, S.H serta orang tua Arief Djiwa Maulana bin H. Martunus, S.H..
Putusan hakim bertentangan dengan kepentingan anak, sehingga tidak dapat
dieksekusi karena ketika jurusita Pengadilan Agama Jakarta Barat melakukan
eksekusi secara paksa anak bernama Kaysha Aurelya meronta-ronta
sehingga eksekusi tidak dapat dilakukan karena dikhawatirkan akan
mempengaruhi psikologi anak tersebut. Eksekusi anak sendiri melanggar
prisnsip beracara. Tidak ada salahnya hakim tingkat pertama sebelum
memutuskan perkara terhadap anak melihat secara langsung kedekatan
anak dengan orang tuanya
HUBUNGAN STATUS GIZI (INDEKS BB/TB DAN TB/U) DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI
Remaja puteri mulai dewasa ditandai dengan adanya menarche. Remaja putri dengan status gizi dan kesehatan yang baik perkembangan seksualnya termasuk menarche akan mengalami percepatan. Status gizi yang ada di tiap daerah berbeda beda begitu juga dengan usia menarche. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi berdasarkan indeks BB/TB dan TB/U dengan usia menarche pada siswi SMPN di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini adalah explanatory dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Populasi sampel sebanyak 91 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan puruposive random sampling. Pemilihan lokasi dilakukan secara random dan pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran. Analisis yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa usia rata-rata responden adalah 12,2 tahun (sd + 0,613), status gizi normal (indeks TB/U) 63,7% dan stunting sebesar 36,3%. Status gizi normal (indeks BB/TB) sebesar 96,7% dan gemuk 3,3%. Tidak terdapat responden yang mempunyai status gizi wasting dan sangat kurus. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif antara status gizi berdasarkan indeks TB/U dengan usia menarche (p : 0,002; r : -0,319) yang berarti semakin tinggi status gizi semakin cepat usia menarchenya dan tidak ada hubungan antara status gizi (indeks BB/TB) dengan usia menarche (p : 0,263; r : -0,119). Disarankan agar diperhatikan konsumsi gizi sejak usia dini sehingga tidak akan mengalami keterlambatan menarche.
Kata Kunci: Status gizi, Usia Menarche, Remaja
CORRELATION BETWEEN THE NUTRITIONAL STATUS (INDEX W/H AND H/A) AND THE AGE OF MENARCHE ON JUNIOR SCHOOLGIRLS IN PATI SUB DISTRICT, DISTRICT PATI
( Adulthood early sign of girls adolescents is menarche. Girls adolescent with good of the nutritional status and health growth of sexual of the including natural menarche acceleration. Nutritional status which in every area is different alsi with age of menarche. The aim of this research is to analyse correlation between the nutritional status pursuant to index W/H and H/A with the age of menarche on Junior Highschoolgirls in Pati with amount of simple counted 91 schoolgirls. Intake of the sample done with purposive random sampling. Location choice conducted by random and election of sample pursuant to criterion of inclusi and eksklusi. Data obtained by using measurement and questionaire. The analize to be used by correlation test of Rank Spearman with trust storey level 90%. Result of research indicate that age of menarche flatten responder are 12,2 years (sd ;0,6), the normal of nutritional status (index H/A) equal to 63,7% and Stuntung equal to 36,3%. The normal of nutritional status (index W/H) equal to 96,7% and obese equal to 3,3%. Do not there are responder having nutritional status of wasting and very thin. Statisticak tes result so that there is relation which is negative between nutritional status pursuant to index H/A and age of menarche (p : 0,002;r : -0,319). Meaning status excelsior of nutrition faster age of menarche and there no relation between nutritional status pursuant to index of W/H with age of menarche (p: 0,263 ; r : -0,119). Suggested that to be paid attention by consumption of nutrition since age early so that will not experience of delay of menarche.
Keyword: Nutritional status, age of menarche,adolescent,
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Potensi Terjadinya Fraud Klaim Pada Program Jaminan Kesehatan Nasional Di RSUD Dr. H Soewondo Kendal
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit
2017
ABSTRAK
Saikhu
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Potensi Terjadinya Fraud Klaim Pada
Program Jaminan Kesehatan Nasional Di RSUD Dr. H Soewondo Kendal
xviii +97 halaman + 11 tabel + 5 gambar + 6 lampiran
Penulisan resume medis yang tidak dilengkapi oleh dokter segera setelah pasien dilayani
dan dirawat di rumah sakit umum dr. H. Soewondo Kendal dapat berpotensi terjadinya
kekeliruan pada pengkodingan untuk klaim. Persoalan lain tentang perbedaan tarif antara tarif
rumah sakit berdasarkan peraturan bupati dan besaran klaim sesuai tarif INA-CBGs yang
terpaut jauh pada beberapa kasus penyakit diduga juga turut memicu potensi terjadinya fraud.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan faktor – faktor yang mungkin dapat memicu
potensi terjadinya fraud di rumah sakit dr. H. Soewondo Kendal
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan cara observasi
dilanjutkan dengan focused group discussion (FGD) untuk menentukan prioritas yang paling
memungkinkan munculnya potensi terjadinya fraud dan diteruskan dengan wawancara
mendalam. Penelitian ini melibatkan 5 informan utama dan 2 informan triangulasi. Didapatkan
3 potensi terjadinya fraud yaitu: fragmentasi pelayanan (unbundling), upcoding dan self referal
yang ditinjau dari 3 aspek yaitu opportunities, preasure, dan razionallization.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat belum maksimalnya pengawasan dan
pengendalian ditiap tahapan pelaksanaan pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan.
Ditemukan adanya kebijakan yang berpotensi menimbullkan potensi terjadinya fraud. Terdapat
disparitas yang tinggi antara tarif yang berlaku berdasarkan peraturan bupati dengan tarif klaim
InaCBGs yang juga berpotensi terjadinya fraud. Sistem pengkodingan diagnosa dan tindakan
berdasarkan ICD-9 dan ICD-10 belum dipahami dengan baik oleh dokter yang menangani
pasien.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dibentuknya tim pengendali Fraud. Kebijakan
pelayanan pasien disesuaikan dengan kebijakan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Mengusulkan evaluasi tarif InaCBGs ke kementrian kesehatan setiap akhir tahun. Mengadakan
pelatihan tentang penerapan ICD-9 dan ICD-10 bagi staf medis.
Kata Kunci
: Fraud, upcoding, self referral dan fragmentasi
Kepustakaan : 38 (1995 – 2016)Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Study Program in Public Health
Majoring in Hospital Administration
2017
ABSTRACT
Saikhu
Analysis of Factors Influencing the Potency of Fraudulent Claims in the National Health
Insurance Program at Dr. H. Soewondo Public Hospital in Kendal
xviii + 97 pages + 11 tables + 5 figures + 6 appendices
Writing a medical summary that was not completed by a physician soon after providing
services and treatment to patients at Dr. H. Soewondo Public Hospital in Kendal had a potency
to make mistakes in coding for claim. Another problem was a big tariff difference for some
diseases between the tariff of a hospital based on regent’s regulation and amount of claim
based on the tariff of INA-CBGs that could trigger a potency of fraud. This study aimed at
identifying factors that were potential to allow fraud to occur at Dr. H. Soewondo Public Hospital
in Kendal.
This was a descriptive study conducted by observing followed by Focus Group Discussion
(FGD) to determine a priority that could trigger a potency of fraud and indepth interview. This
study involved 5 main informants and 2 informants for triangulation purpose. There was three
potencies that could lead to fraud namely unbundling, upcoding, and self-referral viewed from
three aspects namely opportunity, preasure, and rasionalisation.
The results of this study showed that monitoring and controlling in each step of
implementation of patients who were BPJS members were not optimal. There was found some
potencies that might lead to fraud. There was big difference between the tariff based on the
regent’s regulation and the tariff of claim based on INA-CBGs that might allow fraud to occur. A
coding system of diagnosis and action based on ICD-9 and ICD-10 had been well understood
by physicians who provided treatment to patients.
A team of fraud control needs to be formed. A policy of patients’ services needs to be
adjusted with a policy of a National Health Insurance system. The tariff of INA-CBGs needs to
be proposed to Ministry of Health in order to be regularly evaluated in the end of year. In
addition, training of ICD-9 and ICD-10 implementation for medical staffs needs to be conducted.
Keywords : Fraud, Upcoding, Self-Referral, Fragmentation
Bibliography: 38 (1995-2016
Algoritma golden section bootstrap dalam regersi non parametrik
ABSTRAK
Bentuk taksiran kurva regresi nonparametrik
ditentukan oleh parameter penghalus h yang lebih dikenal dengan nama bandwidth. Untuk mengetahui taksiran kurva regresi, dengan hubungan regresinya adalah
Yi = m(X ) -1- - i = 1, 2, n
digunakan metode bootstrap yaitu suatu resampling dari sekumpulan data pengamatan dengan pengembalian dengan massa peluangnya adalah lin untuk setiap titik data. Salah sate metode ini adalah Golden Section Bootstrap. Di sini digunakan penaksir Nadaraya-Watson yang diharapkan akan menghasilkan taksiran kurva regresi nonparametrik yang lebih halus dibanding taksiran kurva regresi dari data aslinya
Keanekaragaman dan persentase penutupan karang di daerah dekat pertambakan Pantai Pulau karimunjawa dan Pantai Pulau Menyawakan
Novi Eriyanfi . J 201 95 1267. Keanekaragaman dan Persentase Penutupan Karang Di Daerah Dekat Pertambakan Pantai Pulau Karimunjawa dan Pantai Pulau Menyawakan ( di bawah bimbingan Nanik Heru. S dan Noverita Dian. T )
Dengan semakin meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia dapat diperkirakan akan semakin besar sumber daya yang perlu digali dan dimanfaatkan. Dalam mengatasi keterbatasan sumber daya yang berasal dari daratan maka pengembangan wilayah pesisir mei-upakan salah satu alternatif yang memberikan prospek yang sangat baik. Pada kenyataannya, sering dalam kegiatan ekonomi tanpa disadari telah mengakibatkan tekanan bagi kehidupan terumbu karang, sehingga menimbulkan kerusakan, khususnya pada koloni karangnya. Salah satu sebab timbulnya kerusakan adalah adanya pembuatan tambak dan pembangunan lokasi pariWisata yang diperkirakan mengakibatkan keanekaragaman dan persentase penutupan karang sebagai salah satu sumber kekayaan laut mengalami penurunan. Fenomena ini salah satunya terjadi di Pulau Karimunjawa dan Pulau Menyawakan, Kabupaten Jepara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman karang dan persentase penutupan karang pada perairan pantai dekat daerah pertambakan Pulau Karimunjawa dan Pulau Menyawakan pada kedalaman 1, 2, dan 3 meter.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 1999 dan bulan September - Oktober 1999. Metode yang digunakan dalam pegambilan data penelitian adalah metode Square dan untuk mengetahui keanekaragaman karang digunakan indeks keanekaragaman Shannon Wienner dan indeks perataan (Eveness), Sedangkan untuk mengetahui kondisi penutupan karang digunakan kategori (Sukarno, 1993), Data yang diperoleh dianalisa secara diskriptif.
Hasil penelitian menunjulckan Indeks keanekaragaman karang di Pulau Karimunjawa berkisar antara (H' = 1,25 — 2,40) dan di Pulau Menyawakan berkisar antara (H' = 1,36 — 2,23) dengan kriteria keanekaragaman rendah.
Persentase penutupan karang di Pulau Karimunjawa digolongkan dalam kategori rusak berat kecuali pada kedalaman 3 meter di lokasi pertama (I) yang digolongkan dalam kategori balk (63,8%). Sedangkan persentase penutupan karang di Pulau Menyawakan digolongkan dalam kategori baik. Kecuali pada kedalaman 1 meter di lokasi pertama (I) yang digolongkan dalam kategori rusak berat (8,35%)
- …