156 research outputs found

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP CULTURE FASHION SNEAKERS KOMUNITAS INDONESIA SNEAKER TEAM

    Get PDF
    This study aims to find out how the audience perceives Culture Fashion Sneakers in the Indonesian Sneaker Team community and the containers displayed in society and sneakerheads now in Indonesia, especially in the Indonesian Sneaker Team community. With this research establishing a constructivist paradigm with the phenomenological method, interviews were used to gain a deeper understanding of the experiences and perceptions of the informants on the research topic. The results of this study indicate that the community has a positive view of the fashion sneakers culture. Fashion sneakers are considered a statement of personal style and a source of confidence. Social identity is also found through the use of sneakers, where community members feel connected and support one another. The culture of fashion sneakers is also considered as a means of self-expression and a dynamic lifestyle. This research also reveals the importance of the Indonesian Sneaker Team Community as a social space for sneakers fans. This community provides an opportunity to share knowledge, experiences, and shoe collections. In addition, this community plays an important role in shaping and strengthening the social identity of its members as sneakerheads

    DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK KAUM MUDA DALAM PLATFORM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DANYOUTUBE

    Get PDF
    Keikutsertaan generasi muda di kehidupan politik tidak jarang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Generasi milenial dan generasi Z.beberapa kali dianggap kelompok masyarakat yang tidak peka terhadap kehidupan politic. Hal ini diperkuat oleh sedikitnya minat anak muda dalam masalah politik, minimnya rasa percaya yang rendah terhadap politik dan politikus serta memandang rendah dengan pemerintahan dan para pejabat. Namun dilain sisi, kaum milenial di Indonesia menjadi pionir dalam penggunaan media sosial yang terkenal intens. Digitalisasi di era saat ini menawarkan untuk kaum milenial dan Z untuk ikut serta dalam arena informasi dan sosial ini. Arah penelitian ini untuk pemahaman pemilih kaum muda di ranah media sosial serta dampak media sosial dalam ambil bagian dalam politik khususnya di platform twitter dan Instagram

    INTERAKSI KOLISTIN DENGAN FRAKSI AIR DAN FRAKSI N-HEKSANA DARI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) BERSIFAT POTENSIASI PADA BAKTERI Escherichia coli

    Get PDF
    ABSTRAK Pendahuluan: Penambahan senyawa aktif tanaman herbal seperti bawang putih (Allium sativum L.) berpotensi membantu kerja antibiotik seperti kolistin. Namun kombinasi kolistin dengan fraksi dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. belum pernah dilakukan sehingga perlu untuk diteliti.Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental in vitro menggunakan ekstrak etanol umbi Allium sativum L. yang telah difraksinasi menjadi fraksi air, n-heksana dan etil asetat. Efek antibakteri diuji dengan metode Kirby-Bauer sedangkan analisa interaksi berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Hasil dianalisa dengan Kruskal Wallis dan p<0,05 dianggap signifikan.Hasil dan Pembahasan: Fraksi air, n-heksana dan etil asetat tidak membentuk zona hambat terhadap E. coli (0±0 mm). Hasil AZDAST didapatkan zona hambat kombinasi kolistin dengan fraksi air (17,09±1,21 mm) dan n-heksana (17,01±1,47 mm) lebih besar daripada kolistin tunggal (14,72±0,54 & 13,90±0,48 mm) sehingga bersifat potensiasi. Namun not distinguishable atau tidak bisa dibedakan untuk etil asetat (fraksi14,26±0,39 kombinasi   14,44±1,77 mm) yang diduga terjadi karena konsentrasi fraksi yang kurang tinggi.Kesimpulan: Interaksi kolistin dengan fraksi air dan n-heksana bersifat potensiasi, sedangkan dengan fraksi etil asetat bersifat not distinguishable terhadap E. coli.Kata Kunci: Allium sativum L., Kolistin, Escherichia coli,  Daya hambat, Kombinasi antibiotik dan herba

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI VANKOMISIN DENGAN FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, AIR DARI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

    Get PDF
    ABSTRAKPendahuluan: Penurunan angka sensitivitas antibiotik terhadap bakteri memerlukan alternatif yang memiliki potensi besar sebagai agen antibakteri yaitu kombinasi antibiotik dengan bahan aktif herbal yang memiliki efek sinergis. Bawang putih (Allium sativum L.) memiliki sejumlah bahan aktif yang berpotensi menghambat pertumbuhan dari S. aureus sehingga perlu dilakukan metode fraksinasi melalui proses partisi untuk memisahkan senyawa aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interaksi pada kombinasi vankomisin dengan fraksi n-Heksana, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. dalam menghambat S. aureus.Metode: Untuk mengetahui bentuk interaksi dilakukan uji Zone of Inhibition (ZOI) pada kombinasi antibiotik dengan herbal dalam mengambat S. aureus. Zona bening yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dalam satuan mm menurut Kirby-Bauer of Susceptibility, dianalisa menggunakan SPSS dan di interpretasikan berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST).Hasil:  Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi n-Heksana yaitu 25,33 ± 1,95 mm. Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi etil asetat yaitu 33,15 ± 2,41 mm. Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi air yaitu 23,98 ± 0,75 mm. Hasil uji ZOI vankomisin dosis tunggal yaitu 20,75 ± 0,82 mm – 24,33 ± 0,97 mm. Hasil uji ZOI vankomisin dosis ganda yaitu 24,00 ±1,15 mm – 26,18 ± 0,50 mm.Kesimpulan: Kombinasi vankomisin dengan fraksi etil asetat memiliki bentuk interaksi sinergis. Kata Kunci: Allium sativum L., Vankomisin, Staphylococcus aureus, Zone of Inhibition (ZOI), Kombinasi Antibiotik dan Herba

    Status Perikanan Tangkap di Kabupaten Kebumen

    Get PDF
    Capture fisheries in Kebumen Regency has a large potential of fish resources. The status of capture fisheries in Kebumen Regency includes the development of the number of fishermen/RTPs, fishing vessels, fishing gear, fishing production volume, fishery production value, types and catches of fish. The results showed that Kebumen fishermen are included in the category of small fishermen based on the use of boat types less than 5 GT and outboard motorboats. The number of growth of fishermen and the number of fishing boats in Kebumen Regency increased throughout 2016-2020. Types of fishing gear used by fishermen in Kebumen district include fixed gill nets, drift gill nets, trammel nets, fishing rods and hooks. The production volume and production value of the Kebumen capture fishery decreased in 2020 due to the COVID-19 pandemic. Potential species caught by Kebumen fishermen were demersal fish with high economic value such as white pomfret (Pampus argenteus), lobster (Panulirus homarus), jerebung shrimp (Penaeus merguiensis) and red snapper (Lutjanus campechanus)

    Efek Kombinasi Fraksi Alkaloid Imperata Cylindrica L. Dengan Amoksisilin Atau Kloramfenikol Terhadap Daya Hambat Staphylococcus Aureus

    Get PDF
    Alkaloid merupakan senyawa yang terkandung dalam Imperata cylindrica L. (alang – alang). Ekstrak metanolik I. cylindrica L. diketahui berinteraksi dengan beberapa jenis antibiotik. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa alkaloid dari I.cylindrica L. dapat meningkatkan kinerja antibiotik.Penelitian ini mengisolasi senyawa alkaloid dan melihat pengaruh penambannya terhadap zona hambat amoksisilin dan kloramfenikol terhadap Staphylococcus aureus.Metode: Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan kloroform dan soxhletasi menggunakan methanol. Fraksinasi dengan pelarut, yaitu aquadest, methanol dan etil asetat. Uji fitokimia secara kualitatif dengan melihat perubahan warna. Uji Zone of Inhibition (ZOI) dilakukan untuk mengetahui efek dari kombinasi fraksi alkaloid I.cylindrica L. dengan antibiotik terhadap S.aureus dengan metode Kirby-Bauer. Diameter zona bening diukur menggunakan jangka sorong, dan interpretasi hasil berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST).Hasil : Fraksi – fraksi alkaloid I.cylindrica L. tunggal tidak membentuk zona bening terhadap S.aureus. Kombinasi fraksi alkaloid dengan kloramfenikol (F1C dan F2C) memiliki ZOI dengan rerata diameter 30.73 ± 0.9 mm dan 30.53 ± 0.55 mm, yang lebih besar dari ZOI kloramfenikol tunggal yaitu 28.6 ± 0.95 mm dan fraksi tunggal 0 ± 0 mm. Pada uji fitokimia ditemukan bahwa senyawa yang terkandung adalah alkaloid.Simpulan: Alkaloid merupakan senyawa aktif dari I.cylindrica L.. Fraksi alkaloid I.cylindrica L. bersifat potensiasi dengan antibiotik kloramfenikol terhadap S.aureus karena mampu meningkatkan kinerja antibiotik tersebut

    “Aplikasi Bimbingan Konseling Berbasis Web Pada SMA 1 Jekulo Kudus Dengan Metode certainty factor”

    Get PDF
    Dalam sistem Pelayanan Bimbingan dan Konseling, merupakan titik Visi dan Misi sekolah dalam menciptakan kelulusan yang berbudi luhur dan maju. Demi tercapainya Visi dan Misi sekolah dan memberikan informasi kepada pihak sekolah khususnya dan untuk pihak wali murid mengenai tingkah laku anaknya di lingkungan sekolah. Masalah yang sering muncul yaitu perilaku menyimpang yang sifatnya sederhana. Maupun perilaku menyimpang yang bersifat ekstrim. Selain guru BK, orang tua murid juga harus membantu memonitor anaknya di sekolah. Monitoring ini bisa dilakukan melalui web. Maka dari itu perlu sebuah aplikasi khusus untuk membantu kinerja guru BK yaitu, “Aplikasi Bimbingan Konseling Berbasis Web Pada SMA 1 Jekulo Kudus Dengan Metode certainty factor”. Metode Certainty Factor merupakan metode yang bersifat akurat yaitu dengan menghitung probabilitas tingkat keyakinan dan ketidakyakinan terhadap sebuah fakta. Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat membantu guru BK dalam hal pemberian solusi kepada siswa bermasalah serta dapat membantu orang tua wali mengetahui tingkat pelanggaran yang dilakukan anaknya

    RANCANG BANGUN PFC YANG DILENGKAPI METERING DENGAN PENGONTROLAN CAPASITOR BANK UNTUK BEBAN DINAMIS

    Get PDF
    Power Factor Corection (PFC) will be needed by the industries that use motors for the process industry. When using the motor as well as the industry bears the burden of reactive power required by the motor to rotate. With inductive loads such as motors properties causing low power factor (&#952; Cos). State Electricity Company (PLN) to determine Cos &#952; as low as 0.85, if under 0.85, the enterprises will get a fine. To anticipate the company use capacitor banks to improve cos &#952; above 0.85. Method for soft switches SCR capacitor bank is highly recommended. By using soft-switch SCR will improve cos &#952; as well eliminate the charging capacitor bank inrush currents which can reach 150-300 times nominal current of charging capacitor bank. In the dynamic motor load using a step-capacitor used in accordance with what is needed so that cos &#952; can be closer to the value set of points. Set point hysteresis value of cos &#952; of ± 0.01 to minimize fluctuations in the step of switching capacitor banks. With soft-switch SCR method for multiple step capacitor bank will increase the efficient of resources and economic factors of the capacitor bank equipment. Microcontroller is very important in applying the SCR method, the soft switch as a trigger SCR controller. Power factor improvement in motor load cos &#952; = 0.2 Laging become cos &#952; = 0.9839 to the setting points cos &#952; = 0.98. Based on simulation data for each step capacitor bank, a step capacitor bank made the cos &#952; = 0.265, two step capacitor bank made the cos &#952; = 0.382, 3 step method to make banks capsitor cos &#952; =0 .639, and four step capacitor bank made the cos &#952; = 1. Keywords: PFC, power factor, SCR soft switch, inrush current, microcontroller

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI TETRASIKLIN DENGAN FRAKSI - FRAKSI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

    Get PDF
    ABSTRAKPendahuluan: Angka resistensi yang tinggi dari Staphylococcus aureus terhadap tetrasiklin menyebabkan kurang optimalnya penggunaan tetrasiklin untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Karena itu perlu penambahan senyawa aktif dari tanaman herbal yang berpotensi sebagai antibakteri seperti Allium sativum L. Namun bentuk interkasi tetrasiklin dengan fraksi-fraksi ekstrak etanol Allium sativum L. belum diketahui, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis interaksinya dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan desain penelitian in vitro. Antibiotik pada penelitian ini menggunakan cakram dengan dosis 30mcg. Untuk mengetahui daya hambat digunakan uji zona hambat yang diukur menggunakan image dalam satuan mm lalu diinterpretasikan menggunakan metode AZDAST.Hasil: Fraksi etil asetat; A= 32,54±1,15 mm, AA=35,19±1,46 mm, H= 25,94±1,72 mm, HH= 26,46±0,77 mm, AH= 33,83±2,33 mm. Fraksi n-Heksana; A=34,38±1,19 mm, AA= 36,19±0,80 mm, H= 0,00±0,00 mm, HH= 3,53±4,07 mm, AH= 35,69±0,90 mm. Fraksi Air; A=32,54±1,15 mm, AA= 35,19±1,46 mm, H= 25,94±1,72 mm, HH= 26,46±0,77 mm, AH= 33,83±2,33 mm.Kesimpulan: Kombinasi tetrasiklin dengan fraksi etil asetat memiliki sifat interaksi sinergis, sedangkan frakssi n-Heksana dan fraksi air memiliki sifat interaksi potensiasi. Kata Kunci: Allium sativum L., Tetrasiklin, Staphylococcus aureus, Zona hambat, Kombinasi antibiotik dan herba

    INTERAKSI ANTAGONIS KOMBINASI KOTRIMOKSAZOL DENGAN FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA Escherichia coli RESISTEN KOTRIMOKSAZOL

    Get PDF
    ABSTRAK Pendahuluan: E.coli memiliki resistensi terhadap kotrimoksazol sebesar 81% yang dapat ditanggulangi dengan mengkombinasi antibiotik dengan herbal seperti Allium sativum L.. Ekstrak etanol Allium sativum L. memiliki potensi antibakteri. Namun interaksi fraksi fraksi ekstrak etanol umbi Allium sativum L. belum diketahui sehingga perlu diteliti.Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro laboratorium pada E. coli resisten kotrimoksasol menggunakan ekstrak etanol umbi Allium sativum L. yang telah difraksinasi dengan air (FA), n-heksana (FNH) dan etil asetat (FEA). Efek antibakteri diuji dengan metode Kirby-Bauer sedangkan interaksi antibiotik dan herbal menggunakan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Hasil analisa diuji dengan Kruskal Wallis dengan nilai p<0,05 dianggap signifikan.Hasil: Kotrimoksazol dosis tunggal dan ganda tidak menghasilkan zona hambat yang menunjukan sifat resistensi kotrimoksazol E.coli. FA dan FNH tunggal tidak menghasilkan zona hambat sedangkan FEA tunggal sebesar 11,21 ± 1,15 mm (p=0.013). Zona hambat FA, FNH, FEA ganda berturut turut sebesar 9,92±0,19 mm, 11,04±1,13 mm, 13,23±1,74 mm (p=0.014). Zona hambat kombinasi kotrimoksazol dengan FA dan FNH sebesar 0 mm dan FEA 11,21 ± 1,15mm (p=0.014). hasil AZDAST menunjukkan FA, FNH not distinguishable dan FEA antagonis. Hal ini diduga terjadi karena resistensi kotrimoksazol dan kurangnya dosis masing masing fraksi ekstrak etanol umbi Allium sativum L.Kesimpulan: Interaksi kotrimoksazol dengan FEA bersifat antagonis, sedangkan dengan FA dan FNH bersifat not distinguishable terhadap E. coli.Kata Kunci: Allium sativum L., Kotrimoksazol, E. coli,  Daya hambat, Kombinasi antibiotik dan herbal
    corecore