6 research outputs found

    Pengaruh Latihan Beban Terhadap Kekuatan Otot Lansia

    Full text link
    : Elderly are people who have biological systems changing both functional and structural due to the aging process. They experience a decline usphysical capacity, marked by the decrease. This study aimed to determine the effect of weight training on muscle strength of elderly. This was an experimental study with pre-post test group design. Results and Conclusion: In several movements which are showed a significant p value=0.000 (p<0.005) in muscle strength with elbow flexion, elbow extension, and shoulder extension. A significant value of p=0.001(p<0.005) is obtained on the movement of shoulder flexion, shoulder abduction, left foot flexion, and right foot extension, another results p value= 0.002 (p<0.005) in foot dorsoflexion, and p value 0.003 (p<0.005) on the movements of the left leg extension, leg flexion while dextra obtained significant p value=0.004 (p<0.005). As a conclusion weight training can strengthen the muscle of elderly

    MONITORING PENGAWASAN MENELAN OBAT (PMO) BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) DI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupkaan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian dunia. Pengobatan MDR-TB yang cukup lama, dilakukan secara tuntas dengan samping berbeda mempengaruhi kepatuhan pengobatan yang merupkan kunci kesembuhan pasien. Kepatuhan pengobatan dapat diubah melalui health education, berbasis audio visual, serta Pengawas Menelan Obat (PMO) yang juga merupakan salah satu program utama keberhasilan pengobatan. Desain penelitian yang digunakan experimental dengan pendekatan&nbsp; true experiment. Populasi seluruh seluruh pasien MDR-TB yang pengobatan rejimen jangka pendek yaitu 44 orang. Teknik pengambilan sampel Total sampling dimana semua populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian didapati bahwa pada kelompok perlakuan nilai mean pre test 4.4545 dan post tets turun menjadi 2.0455, serta nilai p=0.000 dan nilai Z=-3.895. Pada kelompok kontrol dapat dilihat nilai mean pre 4.2727 dan post turun menjadi 3.9545, serta nilai p=0.186 &gt; ?= 0.05 dan nilai Z=1.323. Sementara pada post tets pada kelompok perlakuan dan post kelompok kontrol diperoleh nilai mean untuk kelompok perlakuan 2.0455 lebih kecil dibandingkan kelompok post kontrol yaitu 3.9545, dengan nilai p= .001 dan nilai Z= -3.287. &nbsp;&nbsp;Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa semakin rendah nilai mean, maka semakin baik kepatuhan dalam pengobatan, sehingga disimpulkan adanya perbedaan kepatuhan pengobatan pada kelompok perlakuan yang sangat signifikan, dan pada kelompok kontrol terjadi perbedaan namun tidak signifikan. Sementara pada post tets kelompok perlakuan dan post kelompok kontrol dimana nilai mean pada kelompok perlakuan lebih besar dan sangat signifikan sehingga kepatuhan pengobatan kelompok perlakuan lebih baik dari kelompok kontrol

    PKM KOMISI BAPA DAN KOMISI IBU JEMAAT GMIM KYRIOS UNTUK PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA KAWILEY KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Kesehatan Reproduksi penting bagi setiap individu terutama yang sudah berkeluarga. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bisa memunculkan perilaku reproduksi yang tidak sehat yang akan memunculkan permasalahan seperti yang sudah diuraikan di atas dan menyebabkan masyarakat belum maksimal dalam menggunakan upaya pemerintah, contohnya pemeriksaan dini untuk deteksi kanker serviks karena takut dan tidak tahu. Mengenai angka penyakit hubungan seksual, Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) mencatat, setiap tahun hingga September 2005 terdapat 4186 kasus AIDS dan 4065 kasus HIV positif di Indonesia, 46,19 % terjadi pada remaja usia 15-29 tahun (43% terinfeksi melalui hubungan seks yang tidak aman dan 50% terinfeksi melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik), 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20% di antaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja (Depkes RI, 2003). Desa Kawiley merupakan salah satu dari 10 desa-desa di Kecamatan Kauditan, yang terletak di Wilayah Minawerot Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. Desa ini memiliki beberapa denominasi jemaat, salah satunya GMIM Kyrios Kawiley yang terdiri dari 14 Kolom dengan jumlah anggota yang dari total anggota jemaat yang berjumlah kurang lebih 825 jiwa, termasuk didalamnya Komisi Bapa dan Komisi Ibu (Mitra PKM). Terletak di antara dua kota besar, Kota pelabuhan Bitung dan Ibu Kota Sulawesi Utara Manado, Desa Kawiley yang sudah berkembang maju sesuai dengan survey awal mempunyai permasalahan terkait kesehatan reproduksi yang hampir mirip dengan kota sekitarnya, seperti angka kejadian gangguan di sistem reproduksi yang sudah cukup banyak contohnya kanker serviks dan infertilitas, perilaku remaja yang semakin bebas melakukan hubungan seksual pranikah, peningkatan jumlah kasus penyakit menular seksual dan kasus HIV/AIDS sesuai dengan data Dinas Kesehatan Minahasa Utara. Masalah-masalah terkait kesehatan reproduksi di atas disertai dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mitra tentang kesehatan reproduksi. Memadainya pengetahuan kesehatan reproduksi menurut Tjiptaningrum (2009) yang didapat baik melalui penyuluhan, aktifnya partisipasi orangtua dalam mengarahkan perkembangan remaja, ada pengaruh agama dapat mencegah praktek-praktek penyimpangan kasus-kasus terkait kesehatan reproduksi. Karena itu solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Mitra adalah melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan pembekalan kelompok mitra untuk menjadi motivator yang nantinya diharapkan akan menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada masyarakat sekitar.____________________________________________________________________________________Keywords: kesehatan reproduksi
    corecore