39 research outputs found

    QUALIFICATION MISMATCH DAN UPAH DI INDONESIA

    Get PDF
    Abstract Qualification mismatch is one of the biggest problems in the labor market in the past few years. Based on the previous researchs, qualification mismatch has serious effects on labor outcomes such as wages. Therefore, this study aims to estimate the incidence of qualification mismatch and its relationship with wages in Indonesia. This study uses individual Sakernas data set from 2017 to 2018. Empirical results show that the incidence of undereducation is higher than overeducation. Moreover, the estimation results using fixed effect (FE) method show that overeducation and undereducation has no significant effect on wages. Wages are only affected by the level of education required, while the excess and shortage years are not taken into account. This findings calls for the policies intended to resolve the problem of qualification mismatch

    Peran Guru Dalam Menangani Anak Hiperaktif

    Get PDF
    Anak usia dini merupakan anak di fase pertumbuhanyang perkembangan begitu efektif untuk di stimulus. Hiperaktif merupakan suatu gangguan yang terjadi pada perkembangan anak. Anak yang hiperaktif cenderung mengarah pada hal yang negatif, peran guru sangat dibutuhkan untuk menangani anak yang hiperaktif. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana peran guru dalam mengani anak yang hiperaktif. Anak yang hiperaktif cenderung tidak mau diam dan selalu berlairan kemana-mana, menggagu temannya dan lain-lain. Peran guru dalam menangani anak yang hiperaktif diantaranya yaitu guru menjadi motivator, penasehat sekaligus guru menjadi fasilitator untuk anak pada saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dimana informasi atau data yang diperoleh disajikan denganarasi. Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa teknik guru dalam menghadapi anak yang hiperaktif yaitu dengan pemberian tugas kepada anak, memuji anak, dan membuat hati anak merasa senang. Guru memberi pujian kepada anak yang hiperaktif jika ia menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Begitu pentingnya peranan guru dalam menangani anak yang hiperaktif, untuk menjadikan anak lebih baik kedepannya

    KEKUASAAN DAN PERLAWANAN INTELEKTUAL DALAM NOVEL LELAKI DI TENGAH HUJAN KARYA WENRI WANHAR: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI

    Get PDF
    Kekuasaan yang biasanya erat dengan kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menguasai atau mengendalikan orang lain agar patuh kepada perintah. Namun, kekuasaan yang dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan perlawanan dari orang yang dikuasainya. Novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar ini menggambarkan kekuasaan dan perlawanan intelektual para tokoh cerita yang dikaji dengan teori hegemoni Gramsci. Hegemoni digambarkan sebagai bentuk kepemimpinan intelektual, artinya tidak melibatkan kekerasan dalam praktiknya. Fokus penelitian ini meliputi kekuasaan dan perlawanan intelektual yang terdapat dalam sumber data, yaitu novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan mimetik. Teknik pengumpulan data meliputi teknik baca dan catat serta analisisnya menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini meliputi, 1) adanya kekuasaan yang mencakup: a) adanya hegemoni yang dilakukan Sarah dan Kapolda, b) adanya kebudayaan, seperti OSPEK dan budaya minum ciu, c) adanya penyebaran ideologi dan agama yang dilakukan lewat penjajahan, diskusi, dan pendidikan, d) adanya kepercayaan populer masyarakat Indonesia, semakin banyak membeli kupon Porkas, maka kesempatan untuk kaya semakin besar, e) adanya kaum intelektual, meliputi mahasiswa, tokoh agama, dan masyarakat, f) adanya bentuk negara yang meliputi masyarakat sipil dan masyarakat politik, dan 2) adanya perlawanan intelektual yang dilakukan dengan protes, demo, membentuk kelompok diskusi, serta aksi tanam jagung. Kata Kunci: Hegemoni, Kekuasaan, Perlawanan, Antonio Gramsc

    MODEL BISNIS WiMAX UNTUK DAERAH PEDESAAN DI INDONESIA

    Get PDF
    Saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada keadaan dimana pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) belum merata dan masih banyak desa yang belum mempunyai fasilitas telekomunikasi. Pemerintah terus berupaya untuk dapat memberikan layanan komunikasi di daerah pedesaan. Hal ini terbukti dengan didirikannya telecenter (tempat mengakses internet) di beberapa pedesaan di Indonesia. Sedangkan dalam hal ini teknologi WiMAX dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam membangun fasilitas telekomunikasi di daerah pedesaan. Pada tahun 2015, seluruh desa, sekolah dan perguruan tinggi, rumah sakit, serta kantor-kantor pemerintahan, sudah terhubung dalam jaringan komunikasi dan informasi. Amanah ini yang harus diemban pemerintah sebagai hasil kesepakatan World Summit on Information Society (WSIS), Desember 2003, di Jenewa. WiMAX merupakan salah satu teknologi akses wireless pita lebar yang dapat digunakan untuk menyediakan layanan akses internet di daerah yang masih terbatas jaringan wireline. Sedangkan model bisnis WiMAX diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pemerintah untuk mengimplementasikan WiMAX di daerah pedesaan. Berdasarkan perhitungan penilaian rencana investasi maka proyek ini tidak layak untuk diimplementasikan, karena proyek ini memiliki nilai NPV sebesar Rp (13.945.169.515,06), nilai IRR sebesar 1.65 %, dan PBP lebih dari 5 tahun. Sehingga jika pemerintah berkeinginan untuk mengimplementasikan WiMAX di pedesaan maka subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah adalah sebesar Rp 29.781.046.732,72. Hasil analisis ini digunakan sebagai gambaran (cetak biru) bagi pemerintah dan operatoroperator telekomunikasi untuk mengimplementasikan WiMAX di daerah pedesaan. WiMAX, Model Bisnis, pedesaa

    USE OF FLIPBOOKS IN LEARNING FIQIH TO IMPROVE CLASS 8 STUDENTS' UNDERSTANDING AT MTS MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG: A QUALITATIVE DESCRIPTIVE STUDY

    Get PDF
    The digital era has brought a transformation in learning methods, introducing new tools and technologies that can increase student engagement and understanding. In this context, flipbooks emerge as one of the promising innovations in education, especially in fiqh learning at MTs Muhammadiyah Sukarame, Bandar Lampung. This research aims to describe the use of flipbooks as a learning medium and identify their impact on understanding fiqh material for grade 8 students. Using qualitative descriptive methods, this research explores student and teacher perspectives regarding the implementation of flipbooks in the learning process, through observation, in-depth interviews, and document analysis . It is hoped that the research results will provide insight into the effectiveness of flipbooks in facilitating a better understanding of Islamic jurisprudence concepts, offering more interactive and interesting learning alternatives, and increasing students' learning motivation. This research also aims to evaluate the challenges faced in implementing flipbooks and how these challenges can be overcome to maximize their potential as a learning tool. Thus, this study not only contributes to the literature on Islamic education and educational technology but also offers practical recommendations for the development of more effective and dynamic fiqh learning in the future
    corecore