280 research outputs found

    CEBONG, KAMPRET, DAN KADRUN DALAM KONTESTASI PILPRES 2019: TINJAUAN KESELARASAN ANTARA TEORI SPEAKING DENGAN OOE MAU BICARA

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa kontestasi Pilpres 2019 paling tidak telah memproduksi tiga leksikon: cebong, kampret, dan kadrun. Ketiga leksikon ini menjadi viral penggunaannya di kalangan pendukung atau simpatisan pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka elektabilitas serta popularitas pasangan calon. Terseretnya leksikon cebong, kampret, dan kadrun ke arus politik Pilpres 2019 tentu secara latar psikologis (scene) dan partisipan (participants) tidak bisa dinapikan dari pendulangan suara antar pasang calon. Dengan demikian, cebong, kampret, dan kadrun merupakan leksikon apolitik yang politik serta memungkinkan sekali dikaji dari sudut teori SPEAKING sebagaimana yang dipelopori oleh Dell Hymes serta terbuka peluang untuk diselaraskan dengan teori yang dikembangkan oleh Soepomo Poedjasoedarmo berupa OOE MAU BICARA. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan dua teknik, yaitu: teknik catat dan teknik dokumentasi. Teknik catat dapat diterapkan pada pemerolehan data secara virtual melalui tangkapan layar (screen shoot) dari media daring atau mencatat ke dalam kartu data. Adapun teknik dokumentasi dapat diaplikasikan melalui pendokumentasian pada sejumlah koran seperti antara lain: harian Kompas, Republika, Sindo, Warta Kota, dan Tangerang Raya. Tulisan ini menyimpulkan bahwa kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin termasuk kemenangan bahasa yang dikontestasikan di ruang media daring dan luring yang termanipestasikan ke dalam sendi-sendi SPEAKING serta OOE MAU BICARA

    DIALEKTIKA KEBAHASAAN MEME PADA MEDIA SOSIAL: Tinjauan Sosiolinguistik

    Get PDF
    AbstrakDewasa ini, meme menjadi booming di tengah masyarakat. Meme mencakup segala sendi kehidupan sosial. Dinamika sosial turut-serta terdokumentasi oleh para penggiat dalam meme politik, budaya, agama, dan lucu. Sungguh kehadirannya sebagai penyambung lidah seseorang yang terdapat di dalam foto. Penelitian ini mengambil data melalui www.google.co.id. Pencariannya sesuai kebutuhan data yang dicari, misalanya meme politik, meme budaya, meme agama, dan meme lucu. Penelitian ini membatasi diri pada bentuk kebahasaan, dialek sosial, dan fungsi kebahasaan. Dengan demikian teori social dialect Ronald Wardhaugh yang digunakan oleh penulis. Penelitian ini menemukan dialektika kebahasaan pada meme berupa: Pertama, bentuk kebahasaannya dikemas dalam kata, frase, klausa, dan kalimat, yang keempatnya terdapat kecenderungan formal dan informal. Kedua, dialek sosial seseorang yang terdapat dalam meme bertalian erat dengan kebahasaan yang dituturkan. Keempat, fungsi kebahasaan di dalamnya didominasi oleh fungsi makro dan mikro.  Kata Kunci: Sosiolinguistik, dialek sosial, meme, politik, budaya, agama, lucu

    DINAMIKA KEBAHASAAN PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 (SEBUAH TINJAUAN RAGAM BAHASA)

    Get PDF
    Kontestasi pemilihan presiden yang dihelat Rabu, 17 April 2019 lalu tidak hanyamenyisahkan sejumlah persoalan politik, tetapi juga kebahasaan. Dua lini sepertimedia daring dan luring turut membincangkan persoalan itu melalui kontestasiJokowi-Amin dan Probowo-Sandi. Kedua media ini terlibat perang bahasa dalamrangka memenangi kontestasi. Untuk membahasnya lebih lanjut, tulisan inimenggunakan metode deskriptif kualitatif. Implementasi metode ini berupapenelusuran fakta kebahasaan yang terdapat dalam mesin pencari google seputar perbicangan Pilpres 2019, yang kemudian dibantu dengan pendekatansosiolinguistik: ragam bahasa dan teori SPEAKING. Terhadap penelusuran inidapat disampaikan bahwa sengitnya komentar pada laga kedua pendukungkontestan telah mewarnai warung kopi pinggir jalan dan televisi. Sebut sajamisalnya, leksikon kampret dan cebong menjadi viral di kalangan keduapendukung kontestan. Sejumlah fakta bahasa membuktikan bahwa leksikoncebong disematkan kepada pendukung pasangan 01 Jokowi-Ma‘ruf, sedangkanleksikon kampret dituju kepada pendukung pasangan 02 Prabowo-Sandi. Dalampada itu, dapat ditarik suatu benang merahnya bahwa pilpres 2019 telahmenciptakan dinamika kebahasaan baru sehingga menciptakan ragam bahasapilpres.Keywords: dinamika kebahasaan; cebong; kampret; fakta kebahasaan; ragambahasa pilpre

    Students’ Arabic Prokem in the Modern Islamic School Environment

    Get PDF
    The phenomena of using Arabic language in modern Islamic boarding schools can be various since Individuals in contemporary Islamic schools tend to communicate in Arabic for formal and informal occasions, like in Gontor, East Java, a modern Islamic boarding school. The variations of using Arabic language in Gontor can be called Arabic prokem. This problem results from the interaction of speakers from various backgrounds and environments. At the same time, those circumstances make the Arabic prokem in Gontor unique for its dialect. Therefore, library research is applied in this qualitative study using qualitative descriptive as the method. The data were collected from Bahasa Arab Khas Gontor, a book by Hisyam Zaini. This book clearly describes words, sentences, forms, and expressions spoken out by students in Gontor. The result of the study shows that the Arabic prokem used by students in Gontor comes from Indonesian vocabulary, the Arabic prokem is delivered in the form of interjection, the Arabic prokem has the changes of phoneme, and the Arabic prokem has Dhamîr pattern

    The Feasibility of Development of Social Capital-Based Ecotourism in West Lombok

    Full text link
    The purpose of this study is to determine the tourism feasibilty of West Lombok for the development of social capital based ecotourism, which include: the development of tourism; identification of possible conflicts; Stakeholders' perspective on ecotourism; the involvement of local community; identification of market segments; and relevant social capital of West Lombok for the development of ecotourism. Feasibility studies conducted through surveys in Sekotong District involving all tourism stakeholders who were selected purposily. Data were collected using guided interview, focus group discussions, observation, and documents review. The data were then analyzed qualitatively. The results showed that tourism in Sekotong District is not well developed due to unclear government programs. This is also caused by the lack of synergy between government and the community or local residents. Additionally, there has not been any positive response of tourists regarding the tourism atmosphere in the region, due to the safety factor, the environment, and attitudes and behavior of some people towards Travelers. Economic impact of tourism on the local community is still limited due to the fact that they are not fully involved in tourism development. The result of FGD emphasizes on the importance of paying attention on principles of sustainable development, such as social capital-based development by involving local communities

    The Feasibility of Development of Social Capital-Based Ecotourism in West Lombok

    Full text link
    The purpose of this study is to determine the tourism feasibilty of West Lombok for the development of social capital based ecotourism, which include: the development of tourism; identification of possible conflicts; Stakeholders' perspective on ecotourism; the involvement of local community; identification of market segments; and relevant social capital of West Lombok for the development of ecotourism. Feasibility studies conducted through surveys in Sekotong District involving all tourism stakeholders who were selected purposily. Data were collected using guided interview, focus group discussions, observation, and documents review. The data were then analyzed qualitatively. The results showed that tourism in Sekotong District is not well developed due to unclear government programs. This is also caused by the lack of synergy between government and the community or local residents. Additionally, there has not been any positive response of tourists regarding the tourism atmosphere in the region, due to the safety factor, the environment, and attitudes and behavior of some people towards Travelers. Economic impact of tourism on the local community is still limited due to the fact that they are not fully involved in tourism development. The result of FGD emphasizes on the importance of paying attention on principles of sustainable development, such as social capital-based development by involving local communities

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN CHEST PASS BOLABASKET (Studi pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo)

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    Penilaian Kinerja (Performance Assessment) Dalam Pembelajaran Kimia

    Get PDF
    . The problem solving with scientific approach grow and develop along of the chemistry learning development. One of the development is the appearance of new perspective in the assessment system of chemistry learning. Performance assessment is assessment system to evaluate knowledge and skills in a real task. There are three activities to development performance assessment, i.e: (1) defining the purpose; (2) choosing the activity; (3) developing the scoring criteria
    • …
    corecore