5 research outputs found

    PROSES BELAJAR KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM PENGEMBANGAN KAMPOENG EKOWISATA

    Get PDF
    Proses Belajar Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dalam Pengembangan Kampoeng Ekowisata. Tujuan penelitian ini ialah menjabarkan proses belajar yang dilakukan anggota Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam kegiatan pengembangan Kampoeng Ekowisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik yang digunakan peneliti ialah dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi serta audiovisual menjadi pendukung dari proses pengumpulan data. Analisis data ini dimulai dengan tahap pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, tahap reduksi data, tahap penarikan kesimpulan dengan pemeriksaan kebenaran data, tahap pemaparan data. Hasil penelitian dari proses tersebut ialah masyarakat mendapatkan ilmu akan sadar wisata dan Sapta Pesona, pengembangan akan wahana wisata desa, dan membuka peluang bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kampoeng Ekowisat

    An Analysis of Personality Traits of Indonesian Start-Up Entrepreneurs Based on Social Media Footprint

    Get PDF
    The objective of this research was to analyze the personality traits of successful Indonesian start-up entrepreneurs whose businesses were in the top 200 based on start-upranking.com. Using IBM Watson Personality Insights, the Big Five personality traits from 27 samples were measured. The Big Five personality traits include openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, and neuroticism. The data were analyzed using descriptive statistics and mean comparison. Mann-Whitney U test was used to determine the difference in personalities between genders, while the Spearman test was utilized to identify the correlation between education level and personalities. The results revealed that Indonesian start-up entrepreneurs tended to be more open, more conscientious, moderate in extraversion, less agreeable, and more neurotic (O+, C+, E, A-, N+). There was no personality difference in different genders and no correlation between education level and personality traits either. The results of this study should serve as a point of departure for future studies on start-up entrepreneurs’ personality traits in Indonesia. Additionally, future studies are suggested to employ a larger number of samples from different countries. Keywords: angel investors, big five personality traits, Indonesian entrepreneurs, social media analysis, start-u

    Beton geopolymer dengan curing microwave

    No full text
    Beton geopolymer adalah beton dengan bahan dasar 100 % fly ash untuk menggantikan fungsi semen. Pada pembuatan beton geopolymer, proses curing merupakan bagian yang penting karena dapat meningkatkan kekuatan beton geopolymer. Penelitian sebelumnya telah meneliti curing beton geolpolymer dengan menggunakan oven. Sebagai alternatif lain, pada penelitian ini digunakan microwave untuk proses curing, karena gelombang mikro dapat menghasilkan panas yang seragam dan mengurangi waktu curing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode curing yang tepat dengan penggunaan microwave dan efek penggunaannya. Parameter yang digunakan antara lain perbandingan water/binder (w/b), variasi waktu curing dan power pada microwave. Pemakaian microwave pada proses curing mortar geopolymer dapat meningkatkan ataupun menurunkan kekuatan tekan yang dihasilkan. Untuk mendapatkan kuat tekan optimum harus digunakan power dan waktu curing yang tepat, serta perkembangan suhu yang tidak terlalu cepat. Hasil optimum dalam penelitian ini adalah 40,12 MPa, dengan menggunakan low power pada microwave selama 70 menit. Hasil kuat tekan mortar geopolymer dengan curing microwave hanya setara dengan 64 % dari mortar dengan curing oven selama 24 jam pada suhu 900C

    KREATIVITAS & KEBANGSAAN: Seni Menuju Paruh Abad XXI - 36 Prosiding Seminar Dies Natalis ke-36 ISI Yogyakarta

    Get PDF
    Dalam suasana pandemi Covid-19 yang mendera seluruh negeri dan belahan dunia, ISI Yogyakarta pada 30 Mei 2020 merayakan Dies Natalis ke-36. Di tengah suasana keprihatinan, peringatan dies natalis diselenggarakan dengan cara yang sederhana dan sangat khusus, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sidang senat, laporan rektor, dan pidato ilmiah diselenggarakan secara terbatas tanpa tamu undangan. Demikian juga pembatasan dan pengalihan media terjadi di berbagai agenda dies natalis, seperti pameran, pergelaran, dan seminar akademik. Berbagai agenda tersebut merupakan penanda yang tidak terpisahkan dari setiap peringatan dies natalis karena juga sebagai bentuk refleksi dan pertanggungjawaban pencapaian institusi yang harus disampaikan kepada semua stake holder. Dies Natalis ke-36 ISI Yogyakarta tahun ini mengangkat tema “SDM Unggul: Kreatif, Inovatif, dan Berkebangsaan (Belajar dari Pandemi Corona)”. Adapun tema seminarnya adalah “Kreativitas dan Kebangsaan: Seni Menuju Paruh Abad XXI”. Tema ini diangkat sebagai respons atas berbagai kondisi nasional global dan sekaligus dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang menghadang dengan persoalan multidimensinya. Dalam kondisi faktual penyiapan dan membangun SDM unggul merupakan keniscayaan untuk menghadapi perubahan zaman. Kreativitas merupakan modal utama dari berbagai produk yang dihasilkan oleh sumber daya manusia unggul. Demikian juga dalam tatanan kehidupan baru sekarang, tantangan inovasi sangat nyata dipengaruhi oleh teknologi informasi komunikasi dan digitalisasi. Perubahan tatanan kehidupan baru tersebut secara masif terjadi dalam setiap aspek kehidupan kita, yang secara fundamental implementasinya terlihat lewat interaksi sosial dan komunikasi, transaksi ekonomi, model produksi, wacana kebudayaan, produksi pengetahuan, dan juga pada paradigma seni yang baru. Tanpa kita sadari penguasaan teknologi informasi dan digitalisasi sekarang menjadi syarat mutlak untuk semua aktivitas produktif pada masa pandemi Covid-19 ini. Kita menjadi belajar berbagai inovasi tersebut sebagai perilaku “kenormalan baru” dari pandemi ini. Oleh karena itu, ISI Yogyakarta harus menatap masa depan secermat mungkin untuk merespons berbagai perubahan sosial dan kebudayaan tersebut. Dengan kompetensi pokok di bidang seni, ISI Yogyakarta bisa mengkaji berbagai hal yang terkait hubungan antarruang budaya, seni, dan nilai-nilai kreativitas. Menjadi penting dan mendesak juga, untuk mengaitkan semua kesadaran kreatif dan inovatif tersebut dalam ikatan nilai nasionalisme dan kebangsaan pada masa kegalauan pandemi ini. Untuk mendapatkan pemahaman antarwaktu bahkan permasalahan tersebut bisa dikaji selama paruh abad XXI, hubungan antarnilai-nilai tersebut menjadi penting untuk dikaji dan diajukan sebagai topik seminar menuju masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Dalam buku ini, persoalan kreativitas, kebangsaan, dan pandemi Covid-19 menjadi permasalahan yang banyak dikupas. Demikian juga ada banyak topik tentang seni dengan berbagai pendekatannya. Seni sebagai bagian yang inheren dalam kehidupan manusia, bisa memperindah dengan kedalaman dan ketajaman perspektif yang dipakai dalam menelaah kehidupan. Atau juga seni akan menunjukkan nilai kagunan-nya langsung untuk memberikan pemecahan dalam permasalahan kehidupan. Seni bisa menjadi strategi, mengubah persoalan menjadi peluang, mampu memberi hiburan, atau juga bisa menggugah kesadaran dan kreativitas baru pada setiap orang. Dalam persoalan lain, pandemi juga telah membongkar batas-batas geografi dan geopolitik antarnegara. Oleh karena itu, situasi internasional menjadi problem tersendiri, seperti halnya persoalan perang senjata hingga perang virus yang menjadi polemik berkepanjangan. Kondisi tersebut mengakibatkan makna pertalian antarbangsa menjadi sukar ditelisik dan diprediksi. Lebih jauh lagi kebutuhan pangan, sandang, transportasi, hingga pertahanan dan keamanan negara juga memerlukan kajian yang mendalam. Hal itu tentu juga berakibat pada makna isu kebangsaan. Dalam kondisi demikian, bagaimanakah kreativitas dan kesenian bisa menjadi bagian yang secara faktual memberikan pencerahan dan pemecahan masalah? Dengan memahami sejumlah persilangan bidang disiplin dan konteksnya, buku atau prosiding ini diharapkan bisa menginspirasi berbagai pemikiran dan kebijakan lembaga atau publik. Seberapa pun hasil yang diwujudkan dalam sebuah buku tentu akan tetap mempunyai nilai dan makna sosial. Sejumlah artikel yang mengungkapkan musik, teater, seni lukis, sejarah patung, batik, seni tradisi, atau persoalan festival yang terjadi di sejumlah kota yang terhubung dengan isu kebangsaan dalam buku ini akan bermanfaat untuk melihat jati diri bangsa. Sejumlah karya seni rupa, seni pertunjukan, dan seni media rekam karya mahasiswa dan dosen ISI Yogyakarta yang dikompilasi dalam buku ini juga ikut mewarnai opini dan berbagai pemaknaan di tengah pandemi ini. Dalam program seminar ini, panitia telah bekerja keras untuk mewujudkan tema tersebut secara menarik. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, seminar tidak dilakukan secara langsung dalam pertemuan fisik, tetapi cukup diwujudkan dalam bentuk buku prosiding seminar. Program ini melibatkan banyak penulis dari sejumlah universitas di Indonesia dan beberapa dari luar negeri. Dalam buku ini terdapat sejumlah penulis utama, yaitu Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A. (Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia), Dr. Nasir Tamara (Ketua Umum Satupena), dan Farah Wardani, M.A. (kurator dan arsiparis). Di samping penulis utama, tersaji 53 penulis penyerta yang terkumpul dari ISI Yogyakarta dan sejumlah penulis dari beberapa perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Indonesia Jakarta, ITB, ISBI Bandung, dan perguruan tinggi lainnya. Selain itu, ada penulis dari University Technology Mara, Machang, Malaysia dan seorang penulis lulusan dari Museum Studies, School of Art and Science New York University. Disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua penulis utama dan para penulis penyerta sehingga buku prosiding seminar ini dapat terwujud dengan baik. Semoga kerja keras editor, para penulis, penerbit, panitia, serta kerja sama dengan berbagai pihak dan universitas akan menjadi inspirasi dan semangat bagi ISI Yogyakarta dan seluruh sivitas akademika. Demikian juga dengan peluncuran buku ini pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, semoga dapat menjadi semangat untuk kita dan generasi mendatang dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Terima kasih dan salam budaya

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEI’s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has “Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagement” as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.  Conference Title: 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme: Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms: ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore