30 research outputs found

    Strategi Pengembangan Komoditas Pangan Unggulan dalam Menunjang Ketahanan Pangan Wilayah (Studi Kasus di Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah)

    Get PDF
    Food is considered as one strategic issues in Indonesia in the reason that food expenditure reached 58.81 percent of total household expenditure in 2014. Therefore, increasing food security and agribusiness development should be main program in agricultural and region development. One thing that can be done to improve food security and agribusiness development area is the development of comparative advantage of regional food commodities. This study aims to (i) identify the comparative advantage of food commodities; and (ii) develop alternative strategy in the development of comparative advantage of food commodities. The study was conducted in Batang Regency, Central Java Province. The method used in this study was Location Quotient (LQ), External Factor Evaluation Matrix (EFE), Internal Factor Evaluation (IFE), Matrix Strength Weaknesses Opportunities Threats (SWOT) and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The results showed that food commodities which are has comparative advantage in Batang Regency are rice, corn, and cassava. Strategic priority for the development of comparative advantage of food commodities is the utilization of Appropriate Technology Service Post (POSYANTEK), for the settlement of food commodities problems. The strategy is expected to increase productivity of food crops and support food security, especially on the availability of food

    Pola Pemasaran Beras di Kabupaten Grobogan

    Get PDF
    This study aims to determine the pattern of rice marketing channels and analyze the margins and marketing efficiency of each marketing channel at each rice marketing agency in Grobogan Regency. The research location was chosen deliberately because the area is the largest contributor to rice production in the Central Java Province. The method used survey and interview. The data collected includes primary and secondary data. The results showed that there were three marketing channels in the distribution pattern of rice in Grobogan Regency, namely: (1) the first channel (farmers – middleman – rice millers – collectors/wholesale traders – retail traders – consumers); (2) the second channel (farmers – middleman – rice millers – retailers – consumers) and (3) the third channel (farmers - rice millers - wholesalers/collectors – consumers). In general, the level of rice marketing efficiency in each marketing channel formed in Grobogan Regency is included in the efficient category.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran beras serta menganalisis margin dan efisiensi pemasaran dari setiap saluran pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran beras di Kabupaten Grobongan. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja karena wilayah tersebut merupakan daerah penyumbang terbesar dalam produksi padi di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah survey dan wawancara. Data yang di kumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran pada pola distribusi beras di Kabupaten Grobongan yaitu: (1) saluran pertama, meliputi: petani – penebas – penggilingan padi – pedagang pengepul/grosir – pedagang eceran – konsumen akhir; (2) saluran kedua, meliputi: petani – penebas - penggilingan padi – pedagang eceran - konsumen akhir; dan (3) saluran ketiga, meliputi: petani - penggilingan padi - pedagang pengepul/grosir - konsumen akhir. Secara umum, tingkat efisiensi pemasaran beras pada setiap saluran pemasaran yang terbentuk di Kabupaten Grobongan termasuk dalam kategori efisien. Pada pola saluran pemasaran ketiga, memiliki nilai efisiensi pemasaran yang lebih kecil dengan nilai farmer’s share yang lebih tingg

    Strategi Peningkatan Jumlah Pembiayaan Melalui Produk Unggulan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya dalam meningkatkan jumlah pembiayaan pada masa Pandemi Covid-19, mengetahui apa-apa saja kendala yang dihadapi PT.Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya dalam meningkatkan jumlah pembiayaan melalui produk unggulan pada masa Pandemi Covid-19 dan mengetahui solusi dari pihak PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan jumlah pembiayaan pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian yang menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik dan instrumen pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dalam bentuk buku, jurnal, dll. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data SWOT dengan mencari kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman dalam penerapan pelaksanaan produk unggulan PMG Kendaraan Bermotor ASN. Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas diperoleh bahwa di dalam matriks IFAS menunjukkan faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,65. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha dari PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya berada pada posisi internal yang begitu kuat. Selanjutnya, di dalam matriks EFAS menunjukkan bahwa faktor peluang dan ancaman memiliki total skor 3,43. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha dari PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya dapat merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman yang berada di pasar industrinya. Hasil yang ditunjukkan dalam diagram cartesius ditunjukkan bahwa PT. Bank Sumut KCP Syariah Marelan Raya berada pada kuadran 2, Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

    Perlindungan hak anak “yang sedang berkonflik dengan hukum” untuk memperoleh pendidikan

    Get PDF
    Skripsi yang berjudul PERLINDUNGAN HAK ANAK “YANG SEDANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM” UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN ini bertujuan untuk mengetahui implementasi hak memperoleh pendidikan bagi anak yang sedang berkonflik dengan hukum di Rumah Tahanan Kelas II B Kudus dan untuk mengetahui upaya-upaya untuk mengoptimalkan hak anak yang sedang berkonflik dengan hukum untuk memperoleh pendidikan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Dalam hal teknik pengumpulan data penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Setelah data diperoleh maka disusun secara sistematis, kemudian dianalisa sehingga memperoleh kejelasan dari permasalahan yang dibahas. Selanjutnya, disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa pada implementasinya hak memperoleh pendidikan bagi narapidana anak di rutan kelas II B kudus tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan di Rutan Kelas II B Kudus mengalami kelebihan kapasitas, sehingga terbatasnya ruangan untuk tahanan dan narapidana berdampak tidak tersedianya ruang pelayanan progam pendidikan untuk narapidana anak. Upaya yang dilakukan pihak Rutan Kelas II B Kudus untuk narapidana anak mendapatkan layanan pendidikan adalah pihak Rutan Kelas II B Kudus akan menyediakan tempat untuk menyelenggarakan layanan progam pendidikan formal atau pendidikan nonformal. Namun dalam upaya penyelenggaran layanan pendidikan tersebut, membutuhkan waktu, tenaga, biaya dan sepenuhnya mengingat kondisi di Rutan Kelas II B Kudus dengan keterbatasan yang ada

    PELATIHAN PENGEMASAN DAN PEMASARAN PRODUK UMKM MASYARAKAT DI DESA WATES KULON PROGO

    Get PDF
    The government provides full support and facilities for UMKM in Wates Village, Kulon Progo Regency, to develop their business. The use of information technology is considered appropriate to be used as a solution in the marketing of the product. The purpose of this activity is to expand product marketing and create attractive packaging. The method was used is to provide counseling and training on product packaging and digital marketing. Marketing is the spearhead of a business, so it needs to be improved by utilizing existing technology or marketplaces. This activity shows that UMKM people more understand how to apply attractive packaging and used social media to support online marketing. Pemerintah memberikan dukungan dan fasilitas bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Desa Wates Kabupaten Kulon Progo untuk terus mengembangkan usahanya. Pemanfaatan teknologi informasi dinilai tepat digunakan sebagai solusi dalam memperluas produk. Tujuan dari pengabdian ini untuk memperluas pemasaran produk dan membuat kemasan yang menarik. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengemasan produk dan pemasaran digital. Pemasaran menjadi ujung tombak dalam suatu usaha, sehingga perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi atau marketplace yang sudah ada. Hasil dari kegiatan ini yaitu para pelaku UMKM lebih memahami bagaimana cara mengaplikasikan kemasan yang menarik dan menggunakan media sosial dalam mendukung pemasaran secara online

    Kelayakan Usaha Pengolahan Ikan Asin Dengan Mesin Pengering Sollar Cell : (Studi Kasus: Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung)

    Get PDF
    Tanjung Binga is the largest salted fish producing area in Belitung Regency. The abundance of fish production in this area allows fishermen to produce various types of processed fish to extend the shelf life of their catch, especially for products exported outside the island. One of the mainstay processed products of fishermen is salted fish. However, currently the problem in processing salted fish occurs in the drying process which is still carried out in open spaces with traditional drying methods using sunlight. So that during the rainy season, the drying process can be hampered, which will affect the quality of the salted fish products produced. Therefore, this study aims to analyze the feasibility of processing salted fish using a portable solar cell dryer. The methodology used is to evaluate the financial feasibility and sensitivity analysis. The results showed that the salted fish product had the eligibility criteria with a PBP value of 0.48 years; NPV of Rp 3,268,039,778; B/C ratio of 1.37; and an IRR of 208.3% under normal conditions. In scenario 1, this effort is still considered in the feasible criteria. In scenario 2 (raw materials increase, total production decreases, interest rates increase), then the business is no longer feasible. Thus the salted fish processing business using a drying machine which is intended for fishermen and salted fish business actors deserves to be continued

    Penggunaan Program Hec-Ras Dalam Pengendalian Banjir Sungai

    Get PDF
    Berdasarkan pembagian wilayah sungai yang ada di kota Palembang terdapat 21 Sub-DAS, tetapi hanya 18 Sub DAS yang bermuara langsung ke sungai Musi yaitu Sub DAS Rengas Lacak, Gandus, Lambidaro, Borang, Sekanak, Bendung, Lawang Kidul, Sungai Buah, Sungai Juaro, Sungai Batang, Sei Lincah, Keramasan, Kertapati, Kedukan Ulu, Aur, Sriguna, Jakabaring dan Plaju. Salah satu wilayah di kota Palembang,  yang setiap tahun selalu mengalami banjir antara lain daerah aliran Sungai Buah. Sungai Buah dengan panjang sungai utama yaitu 7,93 km, yang terdapat banyak belokan (meander), di mana pada dinding sungainya telah dibangun perkuatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perubahan muka air di Sungai Buah dengan menggunakan program HEC-RAS ver.4.1.0. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa aliran Sungai Buah yang mempunyai kolam retensi Arafuru dengan daerah yang airnya melimpas yaitu pada stasiun 3+000 sebesar 0,90 m baik di kanan maupun kiri tebing saluran. Pada stasiun 2+750 sampai dengan 2+800 terjadi penurunan muka air berkisar antara 0,70 m sampai 0,80 m, sedangkan pada stasiun 2+700 terjadi kenaikan muka air Sungai Buah tersebut. Hal ini akibat pengaruh buka tutup pintu air (flap gate) yang ada di kolam Arafur

    ALTERNATIF KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN PENDEKATAN CLUSTER ANALYSIS

    Get PDF
    Pangan merupakan salah satu kebutuhan paling dasar dan menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Kekurangan pangan berdampak pada instabilitas sosial, ekonomi, dan politik, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu penyokong ketahanan nasional suatu negara. Pembangunan ketahanan pangan memerlukan perencanaan yang strategis sehingga kebijakan yang dijalankan akan tepat sasaran. Untuk itu penelitian ini bertujuan melakukan perencanaan kebijakan ketahanan pangan dengan menganalisis status ketahanan pangan kecamatan berdasarkan indikator ketahanan pangan pada tingkat kecamatan, serta menyusun alternatif kebijakan berbasis klaster. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan data sekunder. Analisis status ketahanan pangan dilakukan dengan pendekatan indikator Food Security and Vulnerability Atlas of Indonesia (FSVA). Sedangkan alternatif kebijakan disusun berdasarkan karakteristik wilayah berdasarkan hasil cluster analysis. Hasil analisis status ketahanan pangan menunjukkan bahwa terdapat 5 kecamatan dengan kondisi sangat tahan, 16 kecamatan dengan kondisi tahan, dan 6 kecamatan dengan kondisi cukup tahan. Fokus kebijakan yang dapat dilakukan pada wilayah klaster 1 adalah penyediaan pangan wilayah kota melalui program urban tani. Fokus kebijakan pada klaster 2 adalah program pengentasan kemiskinan melalui penambahan akses ekonomi seperti pasar. Fokus kebijakan pada klaster 3 adalah peningkatan status gizi masyarakat melalui sosialisasi kesehatan dan bantuan pangan sehat pada balita

    Analisis Dampak Penurunan Muka Tanah Terhadap Tingkat Ekonomi Menggunakan Kombinasi Metode Dinsar Dan Sig (Studi Kasus : Kota Semarang)

    Full text link
    Semarang city is the capital city of Central Java Province which is geographically located in 110o16\u2720”- 110o30\u2729” E and 60o55\u2734”- 70o7\u2704” N, and it is about 391,2 km2. Semarang is a city in a coastal area which was formed alluvial sediment. It has it\u27s characteristic process where the land is still through the consolidation process. It causes a land subsidence in those area. Moreover, explorations of land water and the burden of the surface of the land also contribute the land subsidence in Semarang.The purpose of this research is to find out the land subsidence in Semarang by using DInSAR method. DInSAR is a side scan radar technology which uses a phase information, amplitudo, and the wave length to get topography and deformation data. The data which was used in the process is ALOS PALSAR level 1.0 images with the acquisition data in June 2007 (20070608), July 2008 (20080726), and September 2008 (20080910). DInSAR method which was used to process the data was two-pass interferometry with Shuttle Radar Topography (SRTM) as Digital Elevation Model (DEM) to give the topography reference. The DInSAR Process was processed with SARScape software and use a combination of Geographic Information Systems (GIS) for the analysis of economic losses.The result of this research showed the land subsidence in Semarang has got the maximum velocity rate is about 9.059±1.89 cm/year in 20070608-20080910 and it\u27s about 1.979±1.24 cm/year in 20080726-20080910. The area which got the worst impact of the land subsidence is around 69.58 km2 and showed the results in economic losses to the effects of subsidence from the infrastucture sector amounted to idr. 70.983 billion, public facilities idr.16.472 billion, agriculture idr. 1.563 billion and idr. 57.238 billion for settlement
    corecore