31 research outputs found

    PENAMPILAN MORFO-FISIOLOGI DAN PENDUGAAN NILAI PARAMETER GENETIK KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR

    Get PDF
    Kedelai merupakan komoditas pertanian yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein nabati masyarakat Indonesia. Produksi kedelai Nasional sampai sekarang belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negri. Dalam upaya meningkatkan produksi, penanaman pada lahan-lahan jenuh air menjadi salah satu pilihan. Untuk menunjang program tersebut, diperlukan kultivar yang mampu beradaptasi pada kondisi jenuh air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penampilan Sembilan kultivar kedelai pada kondisi jenuuh air serta pendugaan nilai parameter genetik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Sembilan kultivar kedelai sebagai perlakuan. Perbedaan penampilan diuji dengan Uji LSI (Least Significant Increase). Parameter genetik diuji berdasarkan nilai koefisien keragaman genetik (KKG), koefisien keragaman fenotip (KKP), dan nilai heritabilitas. Hasil penelitian menunjukkan penampilan kultivar Argomulyo memberikan penampilan lebih baik pada karakter tinggi tanaman, berat kering tajuk, dan serapan N, kultivar Grobogan pada karakter berat kering akar dan bobot 100 butir, kultivar Dega 1 pada bobot 100 butir dan kultivar Dering pada hasil biji per tanaman. Nilai koefisien keragaman genetik (KKG) dan nilai koefisien keragaman fenotip (KKP) pada karakter yang diamati termasuk kedalam kriteria sedang sampai tinggi, serta nilai heritabilitas termasuk kedalam kriteria tinggi. Kata Kunci: Kultivar kedelai, jenuh air, parameter geneti

    PENAMPILAN AGRONOMI SEMBILAN KULTIVAR UNGGUL KEDELAI (Glycine max L.) PADA KONDISI JENUH AIR

    Get PDF
    Kedelai merupakan komoditas pertanian penting di Indonesia. Permintaan setiap tahun kedelai semakin menningkat. Namun, peningkatan kebutuhan tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan produksi secara signifikan. Upaya dalam peningkatan produksi kedelai yaitu dengan perluasan areal penanaman kedelai. Salah satu kendala dalam penanaman dilahan sawah yaitu masih tingginya kelembaban tanah yang menyebabkan keadaan jenuh air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penampilan agronomi 9 kultivar unggul kedelai pada kondisi jenuh air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan penampilan agronomi kultivar kedelai yang memberikan respons lebih baik dibandingkan kultivar cek Argomulyo adalah Malikka pada karakter jumlah daun dan bobot biji per tanaman. Sedangkan dibandingkan dengan kultivar cek Wilis adalah Cikuray pada karakter volume akar dan berat kering akar, Malikka pada karakter jumlah daun dan bobot biji per tanaman, Mutiara 1 pada bobot 100 butir, Anjasmoro dan Burangrang pada karakter tinggi tanaman.Kata Kunci: Kedelai, Jenuh air, Lahan sawa

    HUBUNGAN ANTAR KARAKTER PENCIRI ADAPTASI KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR

    Get PDF
    Seleksi dalam program pemuliaan tanaman kedelai pada kondisi lingkungan jenuh air dapat dilakukan dengan melihat hubungan antar karakter penciri adaptasinya. Seleksi yang dilakukan akan lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antar karakter penciri adaptasi kedelai pada kondisi jenuh air. Penelitian dilakukan pada lahan sawah pada musim hujan. Untuk melihat hubungan antar karakter digunakan uji korelasi dan dilanjutkan dengan uji analisis jalur pada semua karakter penciri. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tajuk dan serapan N berkorelasi positif, sedangkan jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman menunjukkan korelasi positif. Pengaruh langsung terbesar terhadap bobot biji per tanaman ditunjukkan oleh karakter berat kering tajuk dan jumlah biji per tanaman masing-masing 15,37% dan 59,91%

    Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 30 Pada Sistem Tanam Berbeda dan Pemberian Macam Dosis Pupuk Anorganik

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi sistem tanam dan dosis pupuk anorganik, pengaruh mandiri perlakuan sistem tanam, dan pengaruh mandiri pemberian dosis pupuk anorganik yang berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu faktor ke-1 sistem tanam (T), terdiri dua taraf t1 = sistem tanam legowo 2:1 dan t2 = sistem tanam tegel. Faktor ke-2 dosis pupuk anorganik p1 = Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2 = Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, dan p3 = Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Hasil penelitian menujukkan interaksi perlakuan sistem tanam dan dosis pupuk anorganik terjadi pada variable volume akar, panjang malai, dan bobot ubinan. Sistem tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Efek mandiri Perlakuan dosis pupuk anorganik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variable yang diamati.Kata Kunci: Sistem tanam, Pupuk Anorganik, Padi

    HUBUNGAN ANTARA INDEK TOLERANSI DAN HASIL PADA SEMBILAN KULTIVAR KEDELAI (Glycine max L. MERRILL) DI LAHAN JENUH AIR

    Get PDF
    air serta korelasi indek toleransi dengan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di lahan petani Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sembilan varietas kedelai sebagai faktor tunggal antara lain Grobogan, anjasmoro, argomulyo, Mutiara 2, Dega 1, Dering, Detam 1, Gema dan Mitani dan diulang sebanyak tiga kali.Variabel yang diamati pada percobaan ini meliputi indek toleransi dan hasil Sembilan kultivar kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sembilan kultivar kedelai menunjukkan indek toleransi yang berbeda-beda dalam kondisi jenuh air. Kultivar dering menunjukkan respon paling toleran ketika ditanam pada kondisi jenuh air dibandingkan kultivar lainnya, serta terdapat korelasi antara indek toleransi terhadap hasil tanaman kedelai tersebut.Kata Kunci : Kedelai, Lahan Jenuh Air, Index Tolerans

    PENGARUH PENGATURAN FAKTOR LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR

    Get PDF
    Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman yang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaturan lingkungan tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kndisi jenuh air. Faktor lingkungan tumbuh yang dicoba dalam penelitian ini adalah pengaturan jarak tanam dan metode aplikasi pemupukan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan interkasi cara pemupukan dan jarak tanam terjadi pada jumlah bintil akar efektif. Kata Kunci : faktor lingkungan, metode pemupukan, jarak tanam, jenuh ai

    UJI HEDONIK PISANG LOKAL APUY SEBAGAI BAHAN KULTIVAR UNGGUL LOKAL KABUPATEN MAJALENGKA

    Get PDF
    Pisang (Musa sp) merupakan buah yang banyak manfaat. Beragam jenis pisang tersebar di Indonesia. Pengembangan pisang local menjadi bahan kultivar unggul tidak hanya dilihat dari sifat morfologinya saja, hal yang penting juga harus dilahat respon masyarakat terhadap suka atau tidak pisang local tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap pisang local Apuy sebagai bahan kultivar unggul Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode survey. Diambil 22 responden dari berbagai latar belakang pendidikan, jenis kelamin, dan usia. Analisis data menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Terdapat 3 jenis pisang yang diuji yaitu Pisang Raja Sereh, Pisang Apuy, dan Pisang Raja Dengkel. Karakter yang  diuji adalah penampilan luar, Rasa, Aroma dan Tekstur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan responden terhadap pisang Apuy adalah 1,7 untuk penampilan luar, 2,6 untuk Aroma, 2,8 untuk rasa dan 2,8 untuk tekstur. Kata Kunci: Uji Hedonik, Pisang Lokal, Kultivar Lokal

    Penampilan Karakter Agronomi 16 Genotip Kedelai (Glycine max L. Merrill) pada Pertanaman Tumpangsari dengan Jagung (Zea mays L.) Pola 3:1

    Get PDF
    Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia. Namun, produksi kedelai nasional belum dapat memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola tanam tumpangsari kedelai dengan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari genotip kedelai yang mampu beradaptasi pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1 serta menghitung produktivitas penggunaan lahan setiap genotip pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK). 16 genotip kedelai digunakan sebagai perlakuan, dan diulang sebanyak dua kali. Untuk melihat respons genotip pada pertanaman tumpangsari dilakukan dengan uji Least Significant Increase (LSI) pada taraf signifikansi 5%. Pendugaan produktivitas lahan pada setiap genotip dihitung berdasarkan nilai Nisbah Kesetaraan Lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan genotip kedelai yang memperlihatkan respons paling baik pada pertanaman tumpangsari kedelai jagung dibandingkan kultivar cek untuk tinggi tanaman yaitu genotip BTN 5 dan JT 3, karakter jumlah cabang produktif yaitu genotip BTN 5, karakter luas daun dan indeks luas daun yaitu genotip JT 3, karakter sudut daun yaitu genotip CK 6, karakter bobot per plot yaitu genotip KBI 2, dan Nisbah Kesetaraan Lahan yaitu genotip CK 6 dan KBI 2.Genotip   BTN 1, BTN 2, BTN 5, CK 15, CK 6, JT 3, KA 6, KA 7, KBI 2, KH 8, Cikuray dan Malikka memiliki nilai NKL lebih besar dari 1,0. Soybean is one of important agricultural commodity in Indonesia. However, the national soybean production is not sufficient to meet the needs of national soybean. Effort to do is by applying an intercropping soybean with corn. The objectives of the research was to find soybean genotypes that can adapt to intercropped plantation with corn in pattern of 3 : 1 as well as the productivity of the land use of each genotype in intercropping with maize in 3 : 1 pattern. The research used an experimental method randomized block design (RBD), 16 soybean genotypes as treatments, and repeated twice. To see the response of genotype in intercropping planting was done by using Least Significant Increase (LSI) at the level of significant 5%. Estimation of land productivity on each genotype was calculated with Land Equation Ratio value. The results showed that the best response of soybean genotype compared checks cultivar for plant height were genotype BTN 5 and JT 3, character number of productive branches was genotype BTN 5, the character of leaf area and leaf area index was genotype JT 3 , leaf angle character was genotype CK 6, characters of weights per plot was KBI 2 genotype and Land Equation Ratio value were  CK 6 and KBI 2. Genotypes of BTN 1, BTN 2, BTN 5, CK 15, CK 6, JT 3, KA 6, KA 7, KBI 2, KH 8, Cikuray and Malikka had Land Equivalent Ratio values greater than 1.0

    MENGGALI POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN TANAMAN SACHA INCHI

    Get PDF
    Tanaman sacha inchi berpotensi dikembangkan secara ekonomi dengan melihat berbagai peluang manfaat bagi kesehatan, sector industry makanan, dan farmasi. Namun bukan karena belum begitu marak dibudidayakannya tanaman ini tetapi masyarakat masih belum memahami peluang-peluang komersial dan manfaat serta peluang produk turunan dari tanaman ini. Tema dari kegiatan pengabdian yaitu menggali potensi ekonomi dari pengembangan tanaman sacha inchi. Peningkatan pengetahuan, pemahaman dari potensi ekonomi tanaman sacha inchi dengan berbagai produk turunannya merupakan maksud dari kegiatan pengabdian ini. Metode dalam kegiatan pengabdian dengan menggunakan pendekatan edukasi, ceramah, penyuluhan melalui focus group discussion yang interaktif. Hasil akhir dari kegiatan ini para peserta berperan aktif dalam kegiatan melalui diskusi interaktif dan diperolehnya pengetahuan dan pemahaman yang lebih dari sebelum dilakukan kegiatan ini
    corecore