15 research outputs found
USING YOUTUBE VIDEO TO IMPROVE STUDENTSâ VOCABULARY FOR 3RDÂ GRADERS IN ELEMENTARY SCHOOL
ABSTRACTÂ Technology is developing rapidly in the field of education, requiring teachers to utilize technology to support the learning process in the classroom, which is an alternative to attracting students' interest in the learning process. This study aims to determine the effectiveness of YouTube videos as a learning medium to improve the vocabulary of grade 3 students at SDN 01 Trimulyo. Success in the learning process is inseparable from the teacher's role in organizing and managing the class and the various constraints that exist in the classroom. In this study, we used the Classroom Action Research (CAR) method. The stages of research are planning, action, observation, and reflection. The findings from this study indicate that the use of YouTube videos as a learning medium can increase students' vocabulary. The use of YouTube videos as a learning medium provides many benefits for students, one of which is making vocabulary easier for them to learn. In other words, YouTube videos are great media that can be used to teach vocabulary. The use of YouTube videos as a medium for learning English has a positive impact on increasing students' vocabulary mastery
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DALAM PENGEMBANGAN LESSON PLAN PADA MATERI KINGDOM MONERA DI SMA/MA
Students have different characteristics in learning. This requires a teacher to expend all his abilities to carry out learning that can be accepted by all students and in accordance with the material being taught. One of the components in learning activities at school is the Lesson Plan. A teacher must use an appropriate Lesson Plan in learning activities so that teaching and learning activities run conducively and effectively. This study aims to develop a Lesson Plan with an expository learning model at the senior high school level or equivalent. This research is a Research and Development (RnD) based research conducted using the PPE method which consists of three stages, namely Planning, production and evaluating. Researchers conducted interviews with biology teachers in high schools, then prepared a Lesson Plan that was adjusted to the interview data. Then practice it directly to students. The implementation of the Lesson Plan that has been made by researchers reaches 83.75%. So it can be concluded that the lesson plan used by researchers is feasible to use.
Keywords:
Lesson Plan; expository; RnD; PP
MANAJEMEN PUBLISITAS FILM OLEH PRODUCTION HOUSE FOURCOLOURS FILMS YOGYAKARTA PERIODE 2017
Film saatinimenjadisalahsatubagiankebutuhandariperkembangankehidupanmasyarakatuntukmemenuhikebutuhanakanhiburan. Fungsi film yang dapatdigunakansebagaipenyampaianinformasiataupesan, menempatkan film dalamsebuah proses komunikasi.Salah satuhal yang berpengaruhpentingdalamperkembangan film iniadalahdenganadanyaperanrumahproduksiatauproduction house(PH). Production housemerupakansuatuusahajasa yang didalamnyamempunyaiorganisasidankeahliandalammemproduksiaudiovisualuntukdisajikankepada public.PenelitianinibertujuanuntukmengetahuibagaimanaManajemen Publisitas FilmolehProduction House Fourcolours FilmsYogyakarta Periode 2017.Dalampenelitianini, penulismenggunakanstudideskriptifkualitatifdenganmenggunakanteknikwawancaradandokumentasidalammemperoleh data, denganinforman internal daridevisi Distribution & Publication Manager, Publication dan Admin media sosialFourcolours FilmsYogyakarta danpihakeksternal yang berasaldaripihak media dankomunitas film yang turutsertadalampublisitas film dari PH Fourcolours Filmspadaperiode 2017. DalampenelitianinipihakFourcolours FilmsYogyakarta telahmenjalankanmanajemen publisitas filmperiode 2017 mulaidariPlanning, Organizing,Actuating,dan Controlling(POAC).Namundalammenjalankanmanajemen publisitas filmperiode 2017 tersebut terdapathal yang belumsesuai dengan teori komunikasi persuasif manajemen publisitasyang digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Manajemen, Publisitas,POAC, Fourcolours FilmsYogyakarta, Komunikasi Persuasi
Experimental and Simulation Study of Small Scale PV Powered Photobioreactor for Nannochloropsis oculata Cultivation
Microalgae has become promising third generation source of biodiesel material recently. One of the methods that is used for microalgae cultivation is by using photobioreactor. The advantages in using photobioreactor to cultivate microalgae are the easiness to control optimum growth parameters and to protect culture from external contamination. However, to run a photobioreactor, considerable amount of energy is required in the form of electricity. To achieve zero emission production, renewable energy system such as PV system can be used to run the photobioreactor. In this research a PV system has been used to supply energy of a small scale photobioreactor for Nannochloropsis oculata cultivation. The experimental setup were operated for one cycle cultivation that takes about seven days long. 500 Wp PV panel and 400 Ah battery capacity of 12V PV system were used. It is shown that the system can supply the required energy during the cultivation time. Yet, the SoC of battery shown decreasing level during operation. It is revealed that the system that is used for experiment need to be redesign and simulation using TRNSYS is used to test the recommended system setup
BATOTTE (BATIK TOTTE BAG) SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BUDAYA SURAKARTA UNTUK REMAJA
Di zaman yang serba modern ini, perkembangan fashion di seluruh dunia
pun ikut berkembang. Mulai dari perkembangan pakaian pria dan wanita yang
lebih elegan, sepatu-sepatu yang semakin beragam, hingga tas yang lebih
sederhana dan bisa di bawa kemana-mana oleh para remaja. Hal tersebut memang
memiliki sisi positif, seperti kepraktisan dan memiliki nilai estetik yang modern,
namun hal tersebut juga berpotensi mengakibatkan kebudayaan di Indonesia
menjadi semakin tergerus dan sedikit demi sedikit hilang dari masyarakat.
Dalam masyarakat, hal-hal modern bisa kita kolaborasikan dengan hal-hal
kebudayaan. Kolaborasi tersebut bisa dilakukan tanpa mengurangi esensi dari
kebudayaan. Kami membuat sebuah produk bernamakan âBATTOTEâ.
BATTOTE atau Batik Totte Bag adalah sebuah totte bag atau tas gendong
samping yang sedang âboomingâ di kalangan remaja saat ini yang terbuat dari kain
perca batik. Model dari tote bag atau tas gendong ini lebih simple dan praktis
untuk dibawa kemana-mana sehingga remaja tidak ribet lagi membawa tas.
Tujuan kami dari membuat usaha BATOTTE ini adalah untuk
mendapatkan keuntungan dan supaya kami dapat membiayai kebutuhan kami
sendiri. Selain itu, sebagai pemuda Indonesia, kami ingin melestarikan
kebudayaan leluhur kami dengan mengaplikasikan batik sebagai bahan dari
produk kami. Usaha kami akan melewati tiga tahap yaitu tahap pra-produksi,
tahap produksi dan tahap pasca produksi
Penilaian Kondisi Tempat Pelelangan Ikan Ditinjau dari Indikator Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung
ABSTRAKTPI Tasik Agung merupakan TPI terbesar di Kabupaten Rembang. Dari sisi nilai produksi dan jumlah kapal yang masuk ke pelabuhan. Tingkat kebersihan merupakan faktor penting untuk menjaga kualitas ikan yang didaratkan. Kurang higienisnya TPI karena banyaknya genangan air di area TPI yang berasal dari air hasil tangkapan dan sisa air pembersihan TPI sehingga menimbulkan bau menyengat meskipun sudah dibersihkan menjadi salah satu permasalahan yang mendasar. Pembangunan perikanan dapat berjalan dengan baik apabila Tempat Pelelangan Ikan (TPI) memiliki fasilitas dan sistem kerja yang sesuai dengan peraturan KEPMEN-KP Nomor 52 A Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian TPI Tasik Agung 1 dan 2 berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52 A Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021, dengan metode penelitian deskriptif analisis. Metode yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian TPI adalah analisis skor dengan mengamati kondisi sarana dan prasarana TPI kemudian membandingkannya dengan KEPMEN-KP Nomor 52 A Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sarana dan prasarana di TPI Tasik Agung 1 dan 2 dapat dikategorikan kurang sesuai dengan peraturan KEPMEN-KP Nomor 52 A baik dari sisi persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan pada bagian proses produksi, pengolahan, hingga distribusi. TPI Tasik Agung merupakan TPI terbesar di Kabupaten Rembang. Dari sisi nilai produksi dan jumlah kapal yang masuk ke pelabuhan. Tingkat kebersihan merupakan faktor penting untuk menjaga kualitas ikan yang didaratkan. Kurang higienisnya TPI karena banyaknya genangan air di area TPI yang berasal dari air hasil tangkapan dan sisa air pembersihan TPI sehingga menimbulkan bau menyengat meskipun sudah dibersihkan menjadi salah satu permasalahan yang mendasar. Pembangunan perikanan dapat berjalan dengan baik apabila Tempat Pelelangan Ikan (TPI) memiliki fasilitas dan sistem kerja yang sesuai dengan peraturan KEPMEN-KP Nomor 52 A Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian TPI Tasik Agung 1 dan 2 berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52 A Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021, dengan metode penelitian deskriptif analisis. Metode yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian TPI adalah analisis skor dengan mengamati kondisi sarana dan prasarana TPI kemudian membandingkannya dengan KEPMEN-KP Nomor 52 A Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sarana dan prasarana di TPI Tasik Agung 1 dan 2 dapat dikategorikan kurang sesuai dengan peraturan KEPMEN-KP Nomor 52 A baik dari sisi persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan pada bagian proses produksi, pengolahan, hingga distribusi
M O N O C H Y â GET YOUR STYLE IN BLACK AND WHITE
M O N O C H Y adalah sebuah merk pakaian yang kami produksi. Kami
membuat M O N O C H Y karena sasaran kami adalah anak-anak remaja yang
mengikuti perkembangan style fashion. Motif yang mengusung konsep
monochrome semacam kotak-kotak, polkadots, garis-garis, zig-zag, dan berbagai
motif khas monochrome lainnya, dengan perpaduan warna hitam dan putih yang
baru-baru ini banyak memikat hati para remaja. Motif monochrome masih termasuk
baru dan masih menjadi idola para remaja saat ini. Kami memanfaatkan ini sebagai
peluang bisnis dalam membuka usaha M O N O C H Y. kami berharap bisa
merambah dunia fashion dengan menjual pakaian-pakaian monochrome. Desain
desain baju yang kami tawarkan di desain sendiri oleh pihak kami dan bahan-bahan
yang kami gunakan semuanya berasal dari Indonesia mengingat di kota Surakarta
banyak tempat-tempat yang menjual kain dengaan harga yang cukup terjangkau