12 research outputs found

    IBM HOME INDUSTRI KERUPUK LELE

    Get PDF
    Home Industri krupuk lele didaerah Sidoarjo dijadikan Mitra 1 dalam kegiatan pengabdian dengan skema Iptek bagi Masyarakat. Sedangkan yang dijadikan Mitra 2 adalah peternak ikan lele sebagai pensuply bahan bagi Mitra 1. Dalam menjalankan usahanya, kedua Mitra mengalami permasalahan yang harus diselesaikan baik dalam aspek produksi, keuangan, produk, pemasaran maupun budidaya lele. Permasalahan tersebut adalah keterbatasan modal, menajemen keuangan masih belum terstruktur, waktu proses produksi lama dikarenakan pemotongan krupuk lele mentah dengan pisau dan pembuatan adonan dilakukan manual. Mitra 1 belum bisa memasarkan produknya ke Toko ternama karena belum mempunyai sertifikat Pangan dan Industri Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan. Pengetahuan kedua Mitra mengenai strategi pemasaran khususnya online masih kurang. Pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) Mitra 2 mengenai budidaya ikan lele khususnya pembuatan pakan alternatif masih kurang. Tim mengadakan pendampingan untuk mengatasi permasalahan hanya pada aspek produksi, produk, pemasaran, dan budidaya lele. Hal ini bertujuan agar ada peningkatan kualitas dan pendapatan Mitra. Tim melakukan pengadaan mesin pemotong krupuk lele, mesin pencampur adonan untuk Mitra 1. Tim juga membuatkan desain kemasan dan mengurus sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) ke Dinas Kesehatan Sidoarjo. Tim melakukan pelatihan pemasaran (strategi pemasaran) khususnya online untuk kedua Mitra dan pembuatan blogs dengan alamat www.krupukleleblog.wordpress.com untuk Mitra 1. Tim melakukan pengadaan mesin pembuat pakan seperti pellet untuk Mitra 2. Setelah dilakukan pendampingan tersebut, manfaat yang didapat Mitra antara lain proses produksi lebih cepat, kualitas krupuk lebih bagus, lebih mudah memasarkan, pengetahuan mengenai strategi pemasaran bertambah dan dapat membuat pakan alternatif sendiri sehingga biaya produksi rendah

    Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Eksplorasi Kata Berdasarkan Gambar Pada Siswa Kelas X SMA Plus Darul Hikmah Gambiran Banyuwangi

    Get PDF
    Abstrak. Penerapan eksplorasi kata berdasarkan gambar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Plus Darul Hikmah. Penerapan eksplorasi kata dilakukan karena kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi masih kurang, terutama dalam hal pengembangan gagasan, penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Nilai rata-rata siswa kelas X SMA Plus Darul Hikmah dalam menulis paragraf deskripsi yakni 63,05. Sebanyak 4 siswa dapat mencapai KKM ( > 75), sementara 13 siswa belum mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas dengan diterapkan eksplorasi kata berdasarkan gambar. Prosedur penelitian yang digunakan terdiri atas perencanaan tindakan, penerapan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dari prasiklus ke siklus I dan siklus II dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Kemampuan rata-rata siswa meningkat dari 63,05 pada prasiklus menjadi 74,76 pada siklus I dan 87,88 pada siklus II. Jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari 23,53% pada prasiklus menjadi 52,9% pada siklus I dan 88,3% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan eksplorasi kata berdasarkan gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi.   Kata kunci : Eksplorasi kata berdasarkan gambar; menulis paragraf deskripsi; peningkatan kemampuan menulis paragraf deskrips

    TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO

    Get PDF
    Abstract : Directive speech act is a speech act used by speakers to do something like suggestions, requests, and orders. The purpose of this study was to find the type and characteristics of markers contained in the poster Environment Agency, meaning imperative and directive follow the dominant type used in the poster. The study used a qualitative and descriptive research. Data collection techniques used in this study is documentation techniques.  Data analysis techniques used are: 1) the selection of data, 2) validity checking, 3) classification, 4) coding the data, and 5) description of the data. The results of the research show that there are four types of markers and traits were found to follow the directive of the results of the analysis of data contained in the poster at the Environment Agency Probolinggo Park of Environmental Studies, which requesitif, requiremen, prohibitive, and advisoris. Meaning that there is an obligatory speech on the poster, which is imperative command meaning, the meaning of the imperative stimulus, the meaning of the prohibition imperatives, imperatives call for meaning, and the meaning of the imperative application. The dominant type of follow directives used in the poster is prohibitive directive speech act. Key Words: Directive speech act

    MODALITAS KALIMAT PADA ANTOLOGI CERITA PENDEK LUKISAN KALIGRAFI KARYA A. MUSTOFA BISRI

    Get PDF
    Modality Sentence in Short Story Anthology Lukisan Kaligrafi By A. Mustofa Bisri. The aim of this research is to describe about modality sentence as a way to uncover A. Mustofa Bisri's style in short story anthology Lukisan Kaligrafi. This research uses descriptive qualitative research design. The results of this research are the types of modalities including intensional modality, epistemic modality, dynamic modality, and deontic modality. The functionality of modalities includes the function of changing the tone, expressing attitudes, and mood expression. Furthermore, modality as a learning alternative of short story text material for SMA class XI that focuses on characterizing short stories

    TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DALAM CERAMAH K.H. ANWAR ZAHID

    Get PDF
    Abstract : The object of this reseach was K.H. Anwar Zahid speech. This research was conducted because K.H. Anwar Zahid speech representattive speech that was delivered with humor and it had interesting type, modus, and strategy. This reseach was intended to find the attractiveness of the speech in terms of type, modus, and strategy contained in K.H.Anwar Zahid speech. The method used in this reseach was qualitative and descriptive reseach. The results showed that type, modus, and strategy a representative speech was delivered firmly, tow tune, but emphasizing on certain words with humor so that the audiences could understand, felt happy and satisfied. Based on the result and explanation, it can be concluded that K.H. Anwar Zahid speech had spesific sharacteristics that difference with other religious spaker. K.H. Anwar Zahid to be respected and loved by the audience Key Words: Type, modus, strategy representative action talk

    Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Usia Balita (4—5 Tahun): Analisis Fonem dan Silabel

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fonem dan silabel pada pemerolehan bahasa Indonesia anak usia balita yang berumur 4 —5 tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif cross sectional dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa fonem dalam ujaran anak usia balita (4—5 tahun) yang terdiri atas 4 orang anak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catatan lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode pengumpulan data dan reduksi data. Selanjutnya mendeskripsikan hasil data serta menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Anak usia balita (4—5 tahun) memperoleh fonem bahasa Indonesia berupa fonem vokal [a, i, u, e, Çť, o] dengan alofon fonem [/e/-/É›/, /o/-/ﬤ/] dan fonem konsonan [p, b, m, w, v, t, d, s, n, r, l, c, j, ñ, y, k, g, Ĺ‹, h, ?] yang terdistribusi pada posisi awal, tengah dan akhir kata. (2) Pemerolehan silabel bahasa Indonesia [V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK], (3) representasi fonem yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penggantian fonem [r>l, i>e, r>y, k>?, u>ﬤ, m>n, f>p, l>y, s>c, au>o, k>t, a>o, ai>É›, i>É›, v>p, a>e, r>Ĺ‹, a>Çť, u>o, d>j, j>c, ñ>n, s>ñ, h>?, b>d, ai>e, ai>o, p>b]; penghilangan fonem; penambahan fonem; dan pemerolehan bunyi perlancar, yakni konsonan semivokal [y, w] dan (4) representasi silabel yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penghilangan silabel, penambahan silabel dan perubahan silabel [VKKVKKV>VKKVKV, KVKKV>KVKV, KVKKV>KVKKVK, VKV>VKVK, KKVK>KVKVK, KVKVVK>KVKVK, KVKVK>KVK, KVKKVV>KVKKVK, KVKVV>KVKV, KVKVK>VKVK, KKVK>VKKVK, KVKKVV>KVKV, KVKVKVK>KKVKVK, KVKKV>KVKKVK]. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa anak usia balita (4—5 tahun) telah memperoleh fonem vokal dan konsonan serta silabel dalam bahasa Indonesianya sehingga diketahui bahwa semakin tinggi usianya, semakin beragam fonem dan silabel yang diperoleh.   Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa Indonesia, Fonem, dan Silabe

    Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X

    Get PDF
    Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar 3.8 membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data.

    PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALIS-RELIGIUS BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS JEMBER STUDI KASUS

    Get PDF
    Penguatan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan pembinaan    mental-ideologi kebangsaan.  Kegiatan tersebut mendesak untuk dilakukan karena di Indonesia marak semangat mikro-etnis nasionlisme   dan ideologi fundamentalis anti Pancasila yang berpoteni memecah belah negara. Salah satu upaya penguatan ketahan nasional itu adalah pendidikan karakter nasionalis-religius. Pendidikan tersebut menjadi tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Kajian ini memaparkan upaya pendidikan karakter nasionalis-religius pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.   Penelitian dilaksanakan dengan rancangan kualitatif dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yakni pendidikan, kebudayaan, ketahanan nasioanal. Sasaran penelitian berupa pendidikan karakter nasionali-religius pada program studi pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Jember. Data dialisis dengan menggunakan metode kualitatif-multidipliner. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan  karakter  nasionalis-religius  untuk  mahasiswa  Pendidikan  Bahasa Indonesia di Universitas Jember terdapat pada (1) rencana pembelajaran yaitu pada (a) standard pembelajaran karakter, (b) “learning outcome” program studi, dan (c) silabus matakuliah, (2) materi ajar, dan (3) proses pembelajaran. Sementara, evaluasi pembelajaran masih kurang menekankan pendidikan karakter nasionalis-religius. Masih terdapat mahasiswa    yang cenderung “coba-coba atheis” 0,025% dan cenderung    religius-radikal  1%.  Untuk  mengatasi hal negatif tersebut  mahasiswa, program studi, dan universitas perlu bekerjasama secara terpadu

    BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING

    Get PDF
    didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya
    corecore