36 research outputs found

    Comparative Analysis Of Mechanical Properties Of Rubber-Kenaf-Wire-Cotton Lamination On Epoxy-Carbon-Ramie Composite

    Get PDF
    The use of fiber has been widely researched but the use of several fibers as reinforcement does not necessarily result in optimal mechanical properties. This study aimed to determine the tensile strength and impact strength of composite materials using an epoxy matrix with the addition of rubber variations to increase the ductility of the matrix. Meanwhile, the fibers used for reinforcement are carbon fiber and ramie. In this study, the reinforcement added a variety of kenaf fiber, wire and cotton. This was to compare the role of kenaf fiber, wire and cotton in improving the mechanical properties of composite materials. The percentage of rubber volume fraction added to the epoxy is 30%, 40% and 50%.The highest tensile test results were shown in the 30% epoxy rubber-carbon fiber-ramie fiber-kenaf specimen which was 10.67 Kgf / mm2, and the lowest result was the epoxy 50% rubber-carbon fiber-ramie-wire specimen, which was 5.752 kgf / mm2. The fracture analysis of the tensile test showed that the fracture area is formed by debonding phenomena between fibers and matrices.The highest impact strength was found in the 50% epoxy rubber-carbon fiber-ramie-wire specimen, which was 0.039 kgf / mm2. Meanwhile, the lowest impact strength was found in the 40% epoxy rubber-carbon fiber-ramie fiber-cotton specimen, which was 0.030 kgf/ mm2. In general, the trend of impact test data shows that as the percentage volume fraction of rubber increases, the impact strength of the composite material increases.Based on the test analysis, it was concluded that increasing the percentage of rubber will increase the impact strength of the woven wire reinforcement. However, the impact strength is inversely proportional to kenaf fiber reinforcement, where the addition of the percentage of rubber will reduce the impact strength. This showed that the mechanical properties were not always influenced by the percentage of rubber but were very dependent on the type of fiber. This was also shown in the results of the tensile strength test. In general, it was known that the adhesion between fiber and matrix laminates affected the mechanical properties in addition to the strength of the reinforcement

    Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra : Kuliah singkat studi perlakukan permukaan

    Get PDF
    Kuliah tamu atau shortcoure yang diadakan di prodi Fisika Material Fakultas MIPA Ub ini diikuti dari berbagai universitas diantaranya UB, ITS, UM, ITN dan universitas lainnya yang berada di kota Malang. Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin ITN Malang sekaligus Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Industri ITN Malang memberika kuliah tamu di Jurusan Fisika bidang Material Fakulatas MIPA Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (03/03/2018). Dalam kuliah tamu kali ini, Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya mendatangkan narasumber dari ITN Malang bukan karena dekat dengan UB, namun menurut ketua pelaksana, kegiatan kuliah tamu didasarkan pada judul publikasi yang saat ini lagi trend dan dibutuhkan oleh mahasiswa prodi Fisika Material UB. Dari pelacakan tersebut, publikasi yang dilakukan oleh Dr. I Komang Astana Widi, ST. MT. memiliki keterkaitan materi yang dimaksud. Adapun publikasi dengan tema perlakuan permukaan pada hard chrome juga dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks scopus. Ini menunjukan judul tersebut memiliki kualifikasi yang sangat baik terutama dalam hal keterbaruan dan keunikannya. Menurut Dr. I Komang Astana Widi, ST. MT. selaku narasumber mengatakan bahwa kegiatan material yang disampaikan sangat tepat pada kegiatan tersebut yang ditunjukan dengan semngat dan antuas peserta saat dilakukan proses diskusi dan Tanya jawab. Sebagian besar mahasiswa terutama yang sedang melakukan riset dibidang perlakuan pengerasan permukaan material perlu diberikan motivasi bagaimana menghasilkan riset yang memiliki keterbaruan sehingga mudah dipublikasikan pada jurnal internasional yang memiliki indeks seperti scopus, Copernicus dan lainlain. Beliau juga menginformasikan kepada mahasiswa yang hadir, Disamping keterbaruan dan kunikan dari sebuah tema, tujuan proses perlakuan permukaan dalam membantu program pemerintah dan dunia internasional dalam mencegah global warming seperti menciptakan material ramah lingkungan akan menjadi pertimbangan dalam menghasilkan publikasi internasional. Beliau juga hingga saat ini masih melakukan penelitian dalam menghasilkan material hard chrome yang lebih baik lagi terutama dari segi proses agar lebih hemat dengan performa yang lebih maksimal yang disebut dengan teknologi berbasis ramah lingkungan (green and sustainable technologi). Harchrome memiliki keunggulan dalam pembentukan microcrack dipermukaan sebagai self lubricant, namun memiliki kelemahan dimana microcrack merupakan awal terbentuknya kegagalan material. Dengan mengubah bentuk microcrack dipermukaan baja lapis hard chrome diharapkan kegagalan material dapat dikurangi dan performa dalam self lubricant dapat lebih baik lagi melalui perlakuan thermokimia. Dalam kesempatan ini, Bpk Dr I Komang Astana Widi, ST. MT. merasa senang karena penelitiannya disamping dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks juga dapat menginformasikan kepada mahasiswa melalui kuliah tamu ini

    Ubah Limbah Printer jadi Souvenir Berkualitas

    Get PDF
    Dosen ITN Malang Dr. I Komang Astana Widi, ST, MT dan dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Luh Dina Ekasari, SE, Ak, MM melakukan kegiatan pengabdian masyarakat program Iptek bagi Masyarakat (IbM). Kegiatan ini membidik dua usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Malang Raya, yakni UKM Limbah Printer di Mondoroko, Singosari dan UKM pengolahan plastik di Klayatan, Sukun. Kepada Malang Post I Komang Astana Widi, ST, MT menuturkan, produk yang dihasilkan dari program ini adalah berupa souvenir khas berkualitas. ITN sebagai penghasil teknologi mengenalkan bagaimana sebuah produk souvenir bisa menjadi lebih bagus dengan sentuhan teknologi. Sementara Unitri membantu dalam pemasaran dan manajemen keuangannya. ā€œProgram sudah berjalan sejak Mei lalu, dan produk yang dihasilkan juga sudah siap dipasarkan,ā€ ungkap I Komang Astana Widi kepada Malang Post. Pria yang menjabat wakil dekan 1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN Malang ini menuturkan, program ini bermula dari permasalahan limbah printer yang ada di kawasan Mondoroko. Di sana ada sebuah UKM bernama Progress Print Malang yang melayani jual beli printer bekas. Selama ini, kata dia, printer yang sudah tidak bisa berfungsi hanya dijual loakan saja. Agar nilai jual lebih tinggi, kemudian ada ide mengolah kembali limbah printer tersebut. Caranya, printer dipilah materialnya. Beberapa onderdil yang masih bisa dipakai dipergunakan untuk mengganti printer yang masih berfungsi. Sementara produk material berupa plastik menjadi bahan pembuatan souvenir. Untuk pengolahan, tim ITN dan Unitri memilih UKM Harapan Jaya yang ada di Klayatan, Sukun yang biasa membuat aksesoris raket. Limbah printer untuk bahan souvenir dicacah terlebih dahulu, kemudian masuk mesin injeksi untuk membuat bahan cetakan. Dalam proses ini, dilakukan uji analisis di laboratorium ITN. Yang dianalisa adalah cacat produk, ketangguhan dan kekuatan. ā€œKami mencoba memberi edukasi bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas, karena itulah ada tahap pengenalan teknologi di kampus ITN,ā€ bebernya. Setelah produk dihasilkan dengan sempurna, kemudian akan ada pendampingan dari Unitri dalam pemasarannya. Target penjualan produk ini menyasar sekolah-sekolah dan kampus yang biasanya membutuhkan souvenir untuk wisuda. Widi, sapaan akrab I Komang Astana Widi menambahkan, selain pengolahan limbah, UKM binaan tersebut kini makin pandai memilah barang bekas saja. Pelaku UKM kini juga sudah terampil melakukan tes komponen mana yang masih bagus dan tidak. Dalam bidang pemasaran, UKM juga sudah terampil memasarkan secara online bahkan bergabung dengan grup-grup penjual barang bekas di internet. (oci/adv

    SERBUK ALUMINA SEBAGAI KATALIS DIDALAM REAKTOR FLUIDISED BED

    Get PDF
    Teknologi fluidized bed saat ini telah dimanfaatkan untuk proses perlakuan thermokimia gas dalam menghasilkan kekerasan permukaan baja. Serbuk alumina dimanfaatkan sebagai media pada teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan transfer panas dari dinding dapur menuju ke specimen baja dengan demikian akan menghasilkan peningkatan kualitas kekerasan permukaan. Namun kualitas pengerasan permukaan sangat ditentukan oleh paduan dari baja tersebut. Perbedaan unsur paduan bahan akan menghasilkan lapisan pasif yang berbeda pada permukaan masing-masing bahan tersebut sehingga tentunya akan mempengaruhi perbedaan transfer panas dipermukaan specimen. Pada penelitian ini akan memanfaatkan berbagai jenis baja dengan paduan berbeda yaitu baja paduan rendah (baja perkakas), baja paduan tinggi (baja tahan karat) dan baja lapis paduan murni (baja hard khrom) yang akan diberi perlakuan didalam dapur fluidized bed dengan dan tanpa memanfaatkan serbuk alumina. Karakterisasi specimen hasil proses ini akan diamati kualitas lapisan kerasnya dengan memanfaatkan pengujian distribusi kekerasan (metode Vickers), pengujian distribusi komposisi kimia (metode EDAX) dan pengamatan struktur mikro dengan mikroskop electron dan scanning electron microscope (SEM). Hubungan dan peran serbuk alumina dan unsur paduan didalam baja akan memberikan informasi fenomena yang terjadi sehingga didapatkan suatu analisis yang tepat terhadap metode dalam menghasilkan peningkatan kualitas pengerasan permukaan thermokimia

    STUDI FRAKSI VOLUME DAN KIMIA SERAT ALAM BATANG PALAS DURI MATERIAL KOMPOSIT TERHADAP UNJUK KERJA MEKANIS

    Get PDF

    Karakterisasi Lapisan Retak Mikro Permukaan Hard Chrome Hasil Perlakuan Nitridisasi

    Get PDF
    Pada penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan baja lapis khrom yang memiliki struktur microcrak pada seluruh permukaan. Beberapa kasus kegagalan produk baja hard khrom ini adalah terjadinya kegagalan produk yang seringkali diawali dari permukaan microcrack ini. Dengan memanfaatkan perlakuan permukaan nitridisasi diharapkan rekayasa permukaan dengan merubah morfologi permukaan microcrak dapat meningkatkan performa material berbahan hard khrom. Baja lapis hard khrom yang diperkaya dengan atom N hasil dekomposisi dari gas nitrogen dan ammonia diharapkan dapat meningkatkan karakteristik material baja lapis khrom dengan membentuk lapisan permukaan yang sangat keras dan tidak mudah pecah akibat dekomposisi dan difusi yang lebih baik memnafaatkan cacat celah permukaan baja lapis khrom. Sedangkan, sifatsifat yang terdapat pada bagian sub-surface dapat tetap dipertahankan. Unsur khrom memiliki andil besar dalam pembentukan lapisan oksida yang ditunjukan dengan meningkatnya prosentase khrom maka lapisan oksida juga akan semakin besar. Hubungan dengan sifat mekanis dan karakteristik bahan dilakukan dengan menggunakan pengujian mikro Vickers, XRF, mikroskop elektron, scanning elctron microscope (SEM) dan EDX. Besarnya nilai kekerasan permukaan sangat ditentukan oleh banyaknya atom nitrogen yang berdifusi kepermukaan baja hard khrom dan bukan tergantung pada kadungan khromnya, yang ditunjukan dengan meningkatnya kandungan nitrogen maka nilai kekerasan permukaan semakin meningkat dan ini berbanding terbalik dengan komposisi kandungan khrom dan lapisan oksidanya

    Compared of Surface Roughness Nitride Layers formed on Carbon and Low Alloy steel

    Get PDF
    A comprehensive study of fluidized bed nitriding was performance on a carbon steel (grade AISI St 41) and low alloy steel (grade AISI 4140) at 550 0C in 20 % N2 and 80 % NH3 atmosphere at a flow rate gasses of 0.7 m3/hr. Various surface roughness were used to incorporate nitrogen into these steels. The nitride layer formed at AISI 4140 showed better surface roughness and surface hardness than AISI St 41. With low chromium alloy (grade AISI 4140), nitrogen diffusion is more uniform in the lower surface roughness after nitriding process. It has been found that the surface microhardness of the compound layer increases with decreasing surface roughness and chromium alloy contents. The layer nitride has a decrease surface roughness ranging from 50 % at 0,1 Ī¼m to about 17 % at 0,5 Ī¼m. On the contrary, the carbon steel without chromium alloy (grade AISI St 41) sample show an enhance surface roughness between 1.3 to 2.5 times after nitriding process, but on 0.5 Ī¼m surface roughness sample show a decrease surface roughness of about 10%. All sample show an enhanced surface microhardness after nitriding significantly. Chromium alloy is found to enhanced the nitriding efficiency. Without chromium in the steel, a lower surface roughness provides a supplementary amount of implanted nitrogen available for further diffusion, and the uniform of the surface passive oxide. So, with limited surface roughness, more uniform layers with higher amounts of nitrogen can be achieved by low chromium alloy. However, with limited solubility of nitrogen atom in Ī±-Fe into iron nitride form, the nitrogen becomes supersaturated reaction and nitride layer is more brittle and porosity. It is can be ascribed to the nitrogen solubility in the nitride layer, which at AISI St 41 is higher due to the formation of porosity phase while at AISI 4140 a phase rich in nitrogen (Ļ’and Īµ phases) is formed

    PEMANFAATAN SILICON RUBBER UNTUK MENINGKATKAN KETANGGUHAN PRODUK-PRODUK OTOMOTIF BUATAN LOKAL

    Get PDF
    Pemanfatan komposit terus dikembangkan guna memenuhi berbagai aplikasi terutama untuk memenuhi kualitas produk-produk lokal dalam menghadapi daya saing produk-produk import. Komposit polimer bermatrik epoxy berpenguat serat kenaf telah dimanfaatkan secara luas dengan karakteristik kekuatan yang tinggi namun kekurangan dari komposit tersebut adalah sifat elastisitas yang rendah (meskipun telah disesuaikan dengan aturan komposisi 50% hardener-standarisasi pabrik pembuatnya). Rendahnya elastisitas dari komposit ini sebagian besar dipengaruhi dari karakteristik matriknya. Diketahui bahwasannya matrik polimer epoxy memiliki sifat kuat dan getas. Komposit matrik epoxy berpenguat serat kenaf memiliki kekuatan tarik 3,36 Kgf/mm2. Penelitian penambahan karet dalam resin polimer sebagai fasa matrik merupakan desain rekayasa yang dilakukan untuk mendapatkan karakteristik elastisitas bahan komposit bermatrik epoxy yang lebih baik. Silikon rubber adalah bagian dari polimer yang mempunyai keunggulan dalam hal elastisitas, sehingga pencampuran keduanya akan memberikan karakteristik pada sifat ulet dan tingkat ketangguhan yang lebih baik sehingga dapat diaplikasikan lebih luas terutama untuk produk-produk otomotif buatan lokal sehingga nantinya dapat bersaing dengan produk-produk ekspor dalam hal kualitasnya. Disamping itu, pemanfaatan silikon rubber akan mengurangi volume matrik dan penguat sehingga akan didapatkan sifat yang lebih optimal dalam hal ekonomis dan kualitas. Penelitian pemanfaatan silikon rubber (karet putih) pada matrik epoxy menunjukan bahwa kekuatan impak mengalami peningkatan dengan meningkatnya fraksi volume silikon rubber (10%, 20% dan 30%). Hal ini menunjukan meningkatnya ketangguhan bahan komposit. Pemanfaatan silicon rubber hingga 30 % fraksi volume dapat meningkatkan lebih dari 50% kekuatan impaknya. Namun, dampak yang ditimbulkan adalah pada sifat mekanis yang lain seperti kekuatan tarik dan kekuatan bendingnya akan menunjukan penurunan meskipun kurang dari 30% dari kekuatan awalnya. Dari hasil pengamatan struktur makro ditunjukan dengan meningkatnya fraksi volume silicon rubber pada matrik akan memberikan efek ikatan yang lebih baik pada serat yang ditunjukan dengan model patah elastis atau berserabut

    MANAJEMEN PERHITUNGAN KOMPONEN PERMESINAN PADA USAHA KECIL MENENGAH

    Get PDF
    Manajemen perhitungan peralatan mesin pada UKM tidak jauh berbeda dengan manajemen organisasi bisnis pada umumnya. Sebagai sebuah organisasi bisnis, keseluruhan fungsi manajemen sebaiknya dijalankan dengan mempertimbangkan jenis dan skala bisnis dari usaha yang dilakukan. Jadi, manajemen usaha kecil tidak jauh berbeda dengan manajemen perusahaan pada umumnya. Hanya saja, jenis dan skala bisnis dari usaha yang dijalankan menyebabkan, dalam beberapa hal, manajemen usaha kecil tidak sama dengan manajemen perusahaan pada umumnya (yang berskala menengah dan besar). Karena skala usaha bisnisnyalebih kecil, justru pengelolaan sumber daya organisasi bisnis dari usaha kecil menjadi lebih sederhana dan mudah dikelola, sehingga fungsi-fungsi operasional dari manajemen usaha kecil lebih mudah direncanakan dati dikendalikan. Akan tetapi, karena sumber daya organisasi yang dikelola relatif kecil, maka jenis usaha yang dipilih juga perlu dipertimbangkan agar sesuai dengan kemampuan sumber daya organisasi. Tujuan penyusunan laporan keuangan harus mengikuti SPI 3, dimana salah satu ketentuannya adalah nilai aset operasional dinyatakan dalam Nilai Pasar Untuk Penggunaan Yang Ada sedangkan nilai aset investasi atau non-operasional dinyatakan dalam Nilai Pasar.Secara garis besar, untuk berbagai tujuan penilaian nilai mesin dan peralatan dapat dibedakan sebagai Nilai Pasar atau Selain Nilai Pasar. Untuk menganalisa penilaian terhadap suatu produk mesin dan peralatan industri perlu mempertimbangkan langkah-langkah berikut untuk menghasilkan nilai yang optimal, yaitu menentukan metode pendekatan kalkulasi biaya yang diterapkan terhadap peralatan mesin

    Studi Analisa Pengembangan Produk Limbah Plastik Berbasis Tekanan Teknologi Injection Moulding

    Get PDF
    Sampah plastik merupakan sampah yang sangat sulit terurai dengan sendirinya. Indonesia merupakan negara terbesar kedua peyumbang sampah plastik ke laut. Untuk menjaga rusaknya lingkungan terutama lingkungan laut yang diakibatkan oleh sampah plastik , maka sampah plastik botol didaur ulang kemudian dijadikan bahan untuk membuat produk plastik dengan mesin injection molding. Tekanan merupakan variabel penting pada proses injeksi molding agar biji plastik yang telah meleleh dapat mengisi mold. Besarnya tekanan yang dibutuhkan dipengaruhi oleh temperatur. Proses penekanan pada injection molding dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan tekanan tinggi untuk menginjeksikan plastik cair agar mengisi rongga cetakan. Tahap kedua pada tekanan yang lebih rendah atau disebut holding pressure, pemberian tekanan ini dimaksudkan untuk menahan produk selama proses pembekuan sehingga terbentuk sempurna. Batasan tekanan injeksi tergantung pada kemampuan mesin untuk menekan dan mengklem. Tekanan ini harus dapat menahan tegangan produk dari over packing. Sedangkan penurunan tekanan (pressure drop) yang masih diijinkan selama proses injection molding adalah 80% dari tekanan maksimum injeksi. Jika melebihi batas tersebut, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menaikkan tekanan maksimum injeksi. Selain itu dapat juga dilakukan penambahan pada temperatur lebur plastik. Menurut Mochamad Fatich Asror, peningkatan tekanan injeksi menyebabkan terjadinya penambahan kekuatan impact dikarenakan semakin banyak kristalin yang terbentuk. Sedangkan tingkat kekerasan produk menurun dikarenakan berkurangnya kadar armorf produk. Untuk mengetahui apakah perbedaan nilai tekanan yang mempengaruhi kekerasan akan mempengaruhi struktur makro produk serta untuk mengetahui cacat / defect yang terjadi akibat variasi tekenan pada produk injection molding maka penulis melakukan penelitian ini
    corecore