129 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MAN 3 BANTUL SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018
Penelitian ini didasari pada rendahnya hasil belajar matematika siswa, rendahnya kecerdasan emosional dan lingkungan belajar di rumah yang kurang efektif. Kecerdasan emosional yang rendah meliputi siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi, keluar masuk kelas, berbicara dengan teman sebangku dan ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru serta kurangnya fasilitas belajar di rumah seperti buku bacaan matematika, meja belajar dan penyediaan tempat belajar yang belum nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan lingkungan belajar di rumah dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI MAN 3 Bantul Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Keagamaan MAN 3 Bantul Tahun Ajaran 2017/2018, yang terdiri dari kelas XI Keagamaan 1 dan XI Keagamaan 2 yang keseluruhan berjumlah 66 siswa. Diperoleh kelas XI Keagamaan 2 sebagai kelas sampel penelitian dengan teknik random sampling terhadap kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk memperoleh data kecerdasan emosional dan lingkungan belajar di rumah, serta metode tes untuk memperoleh data hasil belajar matematika. Uji instrumen penelitian yang dilakukan yaitu uji validitas, dan uji reliabilitas. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji independensi. Analisis data menggunakan analisis product moment dan analisis regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan lingkungan belajar di rumah dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI MAN 3 Bantul Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung Ftabel yaitu > dengan koefisien korelasi ganda (R) = dan koefisien determinasi (R2) = dengan persamaan regresi linear ganda dua variabel yaitu . Besar sumbangan relatif X1 = 41,6136% , X2 = 58,3864% dan sumbangan efektif X1 = 7,6827% , X2 = 10,7793%
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERIPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS DI MAN 2 GRESIK
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERIPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS DI MAN 2 GRESIKWahyu WidayatiMahasiswa S1 Pendidikan Geografi, [email protected] Pembimbing MahasiswaAbstrakGeografi memiliki materi kompleks sehingga menuntut guru agar lebih kreatif dalam mengembangkanpengajaran geografi yang lebih bermakna dengan memasukkan materi dalam kelas dengan media pembelajaran.Pembelajaran geografi khususnya di materi pelestarian lingkungan hidup di MAN 2 Gresik masih menggunakanmedia yang menekankan pada aspek visual. Akibat dari kondisi demikian membuat nilai siswa kelas XI IPSyang masih belum tuntas mencapai 44,44 %. Dari masalah itulah penelitian ini mengambil tema penelitianpengembangan media video (audio-visual) pembelajaran geografi. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui desain pengembangan media, untuk mengetahui respon siswa dan untuk mengetahui perbedaanhasil belajar siswa kelas XI IPS setelah menggunakan media video pembelajaran geografi dengan temapelestarian lingkungan hidup.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan mengembangkanmedia video pembelajaran. Lokasi penelitian di Universitas Negeri Surabaya dan MAN 2 Gresik. Subyekpenelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Teknik pengumpulan data dengan angket, observasi dantes. Teknik analisis data menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Uji statistik yang digunakan untukmengetahui perbedaan hasil belajar di kelas yang menggunaan media dengan yang tidak menggunakan mediamelalui independent sample t-test, paired sample t-test. Untuk angket respon siswa dianalisis dengan skalalikert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan mendapatpenilaian kelayakan sangat layak dari ahli media sebesar 83,33 % dan ahli isi sebesar 85,42 %. Angket responsiswa menunjukkan kategori kuat dengan nilai sebesar 78,14 %. Untuk Uji t dengan independent sample t-test,paired sample t-test diasumsikan ada perbedaan hasil belajar di kelas eksperimen sebelum dan sesudahdigunakan media video pembelajaran, namun nilai rata-rata kelas kontrol lebih besar dari kelas eksperimen.Kondisi demikian dipicu oleh beberapa faktor yakni waktu belajar, kegiatan guru dalam mengajar dankeunggulan metode ceramah yang bisa menjangkau materi yang cukup luas. Saran yang bisa diberikan kepadasekolah adalah sebaiknya waktu pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan dijadwalkankarena hal tersebut bisa mempengaruhi semangat dan motivasi siswa dalam belajar.Kata kunci: Pengembangan Media, Video Pembelajaran Geografi, Pelestarian Lingkungan HidupAbstractGeography has a complex matter that requires teachers to be more creative in developing geography learningmore meaningful by incorporating the material in the classroom with instructional media. geography Learningparticularly in the matter of environmental preservation in MAN 2 Gresik still use media that emphasizes on thevisual aspect. As a result of this condition makes the value of class XI IPS that is still not completely reaching44.44%. from that problem , this research takes the theme of the video media development research (audiovisual)of learning geography. The purpose of this research is determining the design of media development inorder to know student reponse and determining differences the result of student learning XI IPS after usingvideo media of learning geography with environmental preservation theme. The type of this research is thedevelopment research by developing learning video media. The location of this research is in the Surabaya StateUniversity and MAN 2 Gresik. Subjects of this research were students of XI IPS 1 and IPS 2. Technique of datacollection are using questionnaires, observation and tests. Techniques of data analysis is using SPSS 16.0 forWindows. Statistical tests that is used to determine differences in learning outcomes in the class that use themedia with class that do not use media are through independent sample t-test, paired sample t-test. For thestudent responses questionnaire were analyzed with a Likert scale.These results indicate that the developedlearning video media gets very worthy feasibility assessment from media experts at 83.33% and 85.42% fromcontent experts. Student responses questionnaire showed strong category with a value at 78.14%. For the t testwith independent sample t-test, paired sample t-test is assumed there is a difference in learning outcomes beforeand after using learning video media in the experimental class, but the average value of the control class islarger than the experimental class. Such a condition is triggered by several factors namely learning time,teacher activities and excellence in teaching lecture method that can reach wide material. Advice that can begiven to the school is the learning time should be a adjusted to the subjects to be scheduled because it can affectthe enthusiasm and motivation of student in learning.Keywords: Media Development, Geography Learning Video, Environment Preservatio
Cara Cuci Tangan di SD Negeri 1 Gandulan Temanggung Jawa Tengah
Childhood is the most fun time, this is when he likes to play with his friends. Childhood is a time when children are still experiencing growth and development in their lives. However, the growth and development of children can be disrupted if the child suffers from the disease. One of the things that causes children to experience pain is improper hand washing. Hand washing is very important because with proper hand washing, the germs on the hands will be lost so that germs do not enter the child's body. In the absence of germs that enter the child's body, the child concerned will be healthy, so that growth and development will take place properly, and the nutritional needs of children for growth and development will be fulfilled to the maximum. There are still students who do not properly wash their hands, so the Team will provide training on how to wash their hands properly. Health education on hand washing with soap will be held on September 14, 2021 for 14 grade 1 students at SDN 1 Gandulan Temanggung. The activity lasted for 3 hours which consisted of providing health education about hand washing using audio-visual media and the practice of hand washing with soap. After the health education was carried out, there was an increase in the knowledge and skills of students in washing hands with soap. The output on service is publication in a community service journal with ISSN, namely the Indonesian Journal of Community Emporwement (IJCE).AbstrakMasa anak-anak merupakan masa-masa yang paling menyenangkan, masa ini sukanya bermain dengan teman-temannya. Masa kanak-kanak merupakan masa dimana anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya. akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu apabila anak tersebut menderita penyakit. Salah satu yang menyebabkan anak mengalami sakit yaitu cara cuci tangan yang kurang tepat. Cuci tangan ini sangat penting dikarenakan dengan cuci tangan yang tepat, maka kuman yang ada ditangan akan hilang sehingga kuman tidak masuk kedalam tubuh anak. Dengan tidak adanya kuman yang masuk ke dalam tubuh anak, maka anak yang bersangkutan akan menjadi sehat, sehingga pertumbuhan dan perkembangan akan berlangsung dengan baik, serta kebutuhan nutrisi anak guna pertumbuhan dan perkembangan akan tercukupi dengan maksimal.Masih adanya siswa/siswi yang cara melakukan cuci tangan yang kurang tepat, sehingga Tim akan memberikan pelatihan tentang cara cuci tangan yang benar. Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun dilaksanakan pada tanggal 14 September 2021 pada 14 siswa/siswi kelas 1 SDN 1 Gandulan Temanggung. Kegiatan berlangsung selama 3 jam yang terdiri dari pemberian pendidikan kesehatan tentang cuci tangan dengan memanfaatkan media audio visual dan praktek pelaksnaan cuci tangan dengan sabun. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan siswa/siswi dalam melakukan cuci tangan pakai sabun.Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu sisa/siswi dapat melakukan cuci tangan yang benar. Luaran pada pengabdian yaitu publikasi dalam jurnal pengabdian masyarakat ber-ISSN yaitu Indonesian Journal of Community Emporwement (IJCE)
Cara Cuci Tangan di SD Negeri 1 Gandulan Temanggung Jawa Tengah
Childhood is the most fun time, this is when he likes to play with his friends. Childhood is a time when children are still experiencing growth and development in their lives. However, the growth and development of children can be disrupted if the child suffers from the disease. One of the things that causes children to experience pain is improper hand washing. Hand washing is very important because with proper hand washing, the germs on the hands will be lost so that germs do not enter the child's body. In the absence of germs that enter the child's body, the child concerned will be healthy, so that growth and development will take place properly, and the nutritional needs of children for growth and development will be fulfilled to the maximum. There are still students who do not properly wash their hands, so the Team will provide training on how to wash their hands properly. Health education on hand washing with soap will be held on September 14, 2021 for 14 grade 1 students at SDN 1 Gandulan Temanggung. The activity lasted for 3 hours which consisted of providing health education about hand washing using audio-visual media and the practice of hand washing with soap. After the health education was carried out, there was an increase in the knowledge and skills of students in washing hands with soap. The output on service is publication in a community service journal with ISSN, namely the Indonesian Journal of Community Emporwement (IJCE).AbstrakMasa anak-anak merupakan masa-masa yang paling menyenangkan, masa ini sukanya bermain dengan teman-temannya. Masa kanak-kanak merupakan masa dimana anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya. akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu apabila anak tersebut menderita penyakit. Salah satu yang menyebabkan anak mengalami sakit yaitu cara cuci tangan yang kurang tepat. Cuci tangan ini sangat penting dikarenakan dengan cuci tangan yang tepat, maka kuman yang ada ditangan akan hilang sehingga kuman tidak masuk kedalam tubuh anak. Dengan tidak adanya kuman yang masuk ke dalam tubuh anak, maka anak yang bersangkutan akan menjadi sehat, sehingga pertumbuhan dan perkembangan akan berlangsung dengan baik, serta kebutuhan nutrisi anak guna pertumbuhan dan perkembangan akan tercukupi dengan maksimal.Masih adanya siswa/siswi yang cara melakukan cuci tangan yang kurang tepat, sehingga Tim akan memberikan pelatihan tentang cara cuci tangan yang benar. Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun dilaksanakan pada tanggal 14 September 2021 pada 14 siswa/siswi kelas 1 SDN 1 Gandulan Temanggung. Kegiatan berlangsung selama 3 jam yang terdiri dari pemberian pendidikan kesehatan tentang cuci tangan dengan memanfaatkan media audio visual dan praktek pelaksnaan cuci tangan dengan sabun. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan siswa/siswi dalam melakukan cuci tangan pakai sabun.Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu sisa/siswi dapat melakukan cuci tangan yang benar. Luaran pada pengabdian yaitu publikasi dalam jurnal pengabdian masyarakat ber-ISSN yaitu Indonesian Journal of Community Emporwement (IJCE)
IbM Pengkaderan Pendidikan Remaja Sebaya Menggunakan Media Informasi berbasis IT di SMK Swadaya Temanggung Jawa Tengah
Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood. During this period the child experiences a period of growth and a period of physical development as well as psychological development. They are not children in either body shape or way of thinking or acting, but also mature adults. At this age, adolescents often feel more comfortable asking questions about sensitive things such as sexuality, HIV and AIDS and drugs to their peers. Seeing the above phenomenon, it is hoped that Peer Educators will be able to spread information creatively using IT-based information media so that it can attract the attention and interest of their peers. In order to optimize peer educator skills, the team will conduct cadre training for adolescents which aims to train them selvesby disseminating positive information in individual and group counseling for lecture activities. The output of service that the team targeted was information media about peer education.AbstrakRemaja merupakan masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anakanak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Di usia ini sering kali remaja remaja merasa lebih nyaman untuk bertanya tentang hal-hal yang sensitif seperti seksualitas, HIV dan AIDS serta napzapada teman sebayanya. Melihat fenomena diatas diharapkan Pendidik Sebaya mampu menyebarkan informasi secara kreatif menggunakan media informasi berbasis IT sehingga dapat lebih menarik perhatian dan minat teman-teman sebayanya. Untuk mengoptimalkan keterampilan Pendidik Sebaya, Tim akan melakukan pengkaderan terhadap remaja yang bertujuan untuk melatih diri dengan menyebarkan informasi positif dalam konseling individu maupun pada kelompok untuk kegiatan ceramah. Luaran pengabdian yang tim targetkan yaitu media informasi tentang pendidikan remaja sebay
IbM Pengkaderan Pendidikan Remaja Sebaya Menggunakan Media Informasi berbasis IT di SMK Swadaya Temanggung Jawa Tengah
Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood. During this period the child experiences a period of growth and a period of physical development as well as psychological development. They are not children in either body shape or way of thinking or acting, but also mature adults. At this age, adolescents often feel more comfortable asking questions about sensitive things such as sexuality, HIV and AIDS and drugs to their peers. Seeing the above phenomenon, it is hoped that Peer Educators will be able to spread information creatively using IT-based information media so that it can attract the attention and interest of their peers. In order to optimize peer educator skills, the team will conduct cadre training for adolescents which aims to train them selvesby disseminating positive information in individual and group counseling for lecture activities. The output of service that the team targeted was information media about peer education.AbstrakRemaja merupakan masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anakanak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Di usia ini sering kali remaja remaja merasa lebih nyaman untuk bertanya tentang hal-hal yang sensitif seperti seksualitas, HIV dan AIDS serta napzapada teman sebayanya. Melihat fenomena diatas diharapkan Pendidik Sebaya mampu menyebarkan informasi secara kreatif menggunakan media informasi berbasis IT sehingga dapat lebih menarik perhatian dan minat teman-teman sebayanya. Untuk mengoptimalkan keterampilan Pendidik Sebaya, Tim akan melakukan pengkaderan terhadap remaja yang bertujuan untuk melatih diri dengan menyebarkan informasi positif dalam konseling individu maupun pada kelompok untuk kegiatan ceramah. Luaran pengabdian yang tim targetkan yaitu media informasi tentang pendidikan remaja sebay
SUKSES PERSIAPAN UJIAN DENGAN THE HEART TECHNIQUE PADA KELAS X DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN JAWA TENGAH
SMK Perintis 29 Ungaran yang setiap tahunnya menerima peserta didik, pada jurusan tata busana, kecantikan dan akuntansi. Secara psikologis siswa/siswi yang akan menjalani ujian nasional di SMK Perintis 29 Ungaran ini akan ada yang mengalami kecemasan/kegelisahan. Siswa/siswi yang tenang dalam mengerjakan soal akan mampu mengerjakan soal ujian dengan baik, sehingga nilainya akan maksimal. Siswa yang nilainya baik, akan membantu lulusan dalam mencari perguruan tinggi. Pemberian pengetahuan dan latihan The Heart Tecnique merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan siswa/siwi dalam menghadapi ujian nasional yang nantinya siswa/siswi akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu untuk memberikan pelatihan The Heart Technique terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang, sehingga siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang dapat menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan ketika menghadapi ujian. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini yaitu tim mengadakan pelatihan terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang. Setelah tim memberikan pelatihan, maka tim melakukan monitoring terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang. Kata kunci : The Heart Tecnique, siswa/siswi, kecemasanÂ
SUKSES PERSIAPAN UJIAN DENGAN THE HEART TECHNIQUE PADA KELAS X DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN JAWA TENGAH
SMK Perintis 29 Ungaran yang setiap tahunnya menerima peserta didik, pada jurusan tata busana, kecantikan dan akuntansi. Secara psikologis siswa/siswi yang akan menjalani ujian nasional di SMK Perintis 29 Ungaran ini akan ada yang mengalami kecemasan/kegelisahan. Siswa/siswi yang tenang dalam mengerjakan soal akan mampu mengerjakan soal ujian dengan baik, sehingga nilainya akan maksimal. Siswa yang nilainya baik, akan membantu lulusan dalam mencari perguruan tinggi. Pemberian pengetahuan dan latihan The Heart Tecnique merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan siswa/siwi dalam menghadapi ujian nasional yang nantinya siswa/siswi akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu untuk memberikan pelatihan The Heart Technique terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang, sehingga siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang dapat menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan ketika menghadapi ujian. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini yaitu tim mengadakan pelatihan terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang. Setelah tim memberikan pelatihan, maka tim melakukan monitoring terhadap siswa/siswi kelas X SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang. Kata kunci : The Heart Tecnique, siswa/siswi, kecemasan
Solitary dermal cylindroma: a rare case report
Dermal cylindromas are rare benign skin appendageal tumors that has two clinical presentation, solitary and multiple form. The diagnosis is unusual.However, it must be considered in clinical practice.A 51-year-old woman hadpainless nodule on right arm. Skin examinatipn revealedtwo fragmented nodules, 1x0.5x0.5cm, tan to white, and rubbery. Histopathological findings revealed a well demarcated and an unencapsulated epithelial dermal tumor, composed of numerous oval and polygonal nests molded into a "jig-saw" or "mosaic" appearance at low power. The nests of cells were composed of basaloid cells with scant cytoplasm and hyperchromatic nuclei and paler cells at the center. Nests of epithelial cells were surrounded and penetrated by a thickened band of basement membrane material that was PAS-positive. Immunohistochemistry (IHC) staining with p63 showed positive staining on basaloid cells. Langerhans dendritic cells in the surrounding nests stained positive with CD1a. Solitary dermal cylindroma occurred sporadically in patients without family history of cutaneous cylindromas.Combination of morphologic, histochemystry and immunohistochemystry staining were needed for accurate diagnosis
- …