28 research outputs found

    PARENTING DAN KETERAMPILAN MENDONGENG BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK

    Get PDF
    Anak usia dini berada pada masa emas yang sangat penting dalam tumbuh kembang seluruh aspek perkembangan. Di tangan guru TK yang berkompeten, potensi anak dapat berkembang secara optimal. Pertumbuhan Lembaga PAUD di Indonesia saat ini sedang berada pada posisi yang sangat tinggi. Masyarakat semakin menyadari pentingnya pendidikan sejak dini bagi anak sehingga menjadikan wadah bagi pembentukan pembiasaan dan pengembangan potensi anak. Pemerintah menetapkan standar kualifikasi pendidikan minimal untuk pendidik PAUD adalah strata-1 atau sarjana  jurusan PG PAUD, PGTK, atau PGRA. Hal ini bertujuan agar pendidik PAUD betul-betul profesional di bidangnya. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan melalui wawancara penulis dengan ketua IGTK se-kecamatan Pangkalan Koto Baru Limapuluh Kota ternyata dari 70 orang guru TK di kecamatan ini, kurang dari 40% yang mempunyai latar belakang pendidikan PGPAUD, PGTK, atau PGRA, sedangkan selebihnya mempunyai latar belakang yang tidak sesuai dengan persyaratan di atas. Hal ini tentu berdampak kepada tingkat keprofesionalan guru dalam memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan peserta didik. Untuk itu diadakan pelatihan parenting dan keterampilan mendongeng terutama bagi guru TK yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan yang linier. Cara meningkatkan kemampuan mendongeng guru TK di Kecamatan Pangkalan adalah dengan pelatihan mendongeng yang di dalamnya diberikan pengetahuan tentang teori mendongeng dan praktik cara penerapan masing-masing jenis mendongeng. Secara sederhana, pelatihan dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber dan model pendongeng yang lebih berkompeten sehingga model pendongeng tersebut dapat dijadikan acuan oleh guru TK dalam menyampaikan dongeng kepada anak-anak didik mereka dengan menerapkan jenis-jenis mendongeng yang telah mereka kuasai. Di samping pelatihan mendongeng, kemampuan mendongeng guru dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan latih dasar, meliputi: olah vokal, olah tubuh (gesture), olah rasa, dan konsentrasi, secara mandiri dan dilakukan setiap saat.Di antara hambatan yang dapat diidentifikasi yaitu lokasi pengabdian yang jauh, waktu pelaksanaan pengabdian yang terbatas yang hanya bisa dilaksanakan hanya dua kali pertemuan, dan alokasi dana yang minim. Alokasi waktu dan dana yang minim mengakibatkan kegiatan pengabdian ini tidak ada follow up setelah berakhirnya kegiatan ini

    Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Model Pembelajaran Jigsaw Di Kelas VII Mts S Bawan Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar siswa masih tergolong rendah, diketahui bahwa  suasana belajar belum dapat meningkatkan keaktifan siswa baik ketika mengeluarkan pendapat karena guru lebih banyak mendominasi kelas, dan kurangnya kerjasama antar siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga terlihat pada hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di kelas VII/1 MTs S Bawan Kec Ampek Nagari Kab Agam. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes hasil belajar, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskripstif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VII/1 pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dengan model pembelajaran jigsaw baik pada siklus I maupun siklus II. Dari hasil penelitian, sebelum diberi tindakan, dari 16 siswa memperoleh rata-rata siswa 43,43 dengan siswa yang tuntas 4 orang atau 25%. Setelah pemberian tindakan dengan penerapan model pembelajaran jigsaw pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 63,13 yang tuntas sebanyak 9 orang atau 56,25%. Karena terdapat beberapa kekurangan pada siklus I maka diperbaiki pada siklus II sehingga siswa memperoleh nilai rata-rata 80 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang atau 81,25%

    Perkembangan Perdagangan Islam di Nusantara pada Masa Lampau dan Kontemporer

    Get PDF
    Islamic trade in Indonesia from pre-independence to contemporary times reflects various features, including nationalist missions, religious solidarity and Islamization. The pre-independence period was marked by nationalist and religious sentiments as a response to discriminatory Dutch colonialism. Religious solidarity is used to inspire unity and independence. After independence, the Islamic trade movement focused more on capitalizing religious organizations for the welfare of the people and da'wah. In the 1990s, the spirit of Islamization strengthened, influenced by the difficulty of access to trade resources and the search for Islamic identity amidst foreign domination. The BMT Movement, Islamic Banks, and Islamic philanthropic institutions responded to this phenomenon, prioritizing empowerment and community education. The phenomenon of the Indonesian trade movement is related to socio-political factors, such as the Dutch East Indies political system and the strength of non-indigenous trade. Islamic trade movements can be classified into two types: the pre-independence period, characterized by religious nationalism in business competition with non-indigenous groups; and post-independence, involving the consolidation of religious groups such as Muhammadiyah and NU, as well as the establishment of BMT and ZISWAF institutions. Islamic trade routes in the archipelago in the past included coastal areas, especially via sea routes which influenced the archipelago as an international trade center. The research method used is a qualitative Library Research approach with a historical-descriptive method. The research results show that the Islamic trade movement is developing in line with social and political dynamics in Indonesia

    Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Hasil Belajar PAI kelas V di SD N 34 VII Koto Sungai Sarik

    Get PDF
    This research is motivated by the results of research on November 24, 2021 at SD N 34 VII Koto Sungai Sarik. The researcher observed that students' bad character greatly affected students' learning outcomes. The problems identified include absenteeism, lack of attention in lessons, noisy behavior in class, and lack of motivation to do assignments. This study aims to determine the effect of character education on the learning outcomes of fifth grade Islamic religious education at SD N 34 VII Koto Sungai Sarik. The type of research used is quantitative with a correlational approach. The population is all fifth grade students (120 people), with a sample of 30 people selected using random sampling technique. The results of the analysis showed a significant influence between student character and Islamic religious education learning outcomes. The coefficient of determination shows that 50.2681% of student learning outcomes are influenced by student character, while the rest is influenced by other factors. This finding confirms that student character has an important role in learning outcomes, especially in Islamic religious education subjects at SD N 34 VII Koto Sungai Sarik

    Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Tahfidz Al-Qur’an di SMAN 3 Payakumbuh

    Get PDF
    Penelitian ini diangkat dari fenomena yang terjadi ketika peneliti melihat bahwa ada siswa yang tidak disiplin terhadap waktu ketika mengikuti tahfidz Al-Qur’an, dan kurangnya rasa gemar membaca Al-Qur’an pada peserta didik yang mengakibatkan peserta didik kurang memperhatikan adab dan akhlak sebagai seorang peserta didik. Melalui kegiatan tahfidz Al-Qur’an di sekolah dapat membentuk karakter peserta didik agar lebih mencintai dan menjaga Al-Qur’an dan menciptakan generasi-generasi ahlul Qur’an. Penulisan ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini berlokasi di SMAN 3 Payakumbuh. Informan kunci dalam penelitian ini guru tahfidz dan informan pendukungnya guru PAI sebagai guru pembimbing tahfidz dan siswa tahfidz. Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, penulis menganalisis data. Kemudian untuk menjamin keabsahan data, penulis melakukan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa program tahfidz di SMAN 3 Payakumbuh merupakan kegiatan ekstrkurikuler sekolah. Tujuan untuk mempelajari tahfidz Al-Qur’an adalah untuk dapat menumbuhkan rasa kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid dan juga sebagai pembentukan karakter. Pelaksanaan tahfidz menggunakan metode menghafal Al-Qur’an mampu membentuk karakter peserta didik. guru tahfidz berupaya untuk menggunakan metode khusus dalam menghafal Al-Qur’an untuk membangkitkan semangat peserta didik dan memotivasi peserta didik. Dengan memaksimalkan penggunaan metode menghafal Al-Qur’an mampu menghasikan karakter seperti karakter Religius, jujur, kerja keras, disiplin, gemar membaca, dan tanggung jawa

    Peran Guru Mewujudkan Akhlakul Karimah Pada Siswa Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di Madrasah Diniyah Takmiyah Awaliyah Tarok Kota Bukittinggi

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena tenaga pendidik di Madrasah Diniyah Talmiyah Awaliyah (MDTA) tarok kota bukittinggi, berharap dapat mewujudkan generasi masa depan yang Memiliki akhlakul karimah pada siswanya, dengan itu proses interaksi antara guru dengan peserta didik, agar terjadinya pembelajaran yang telah ditentukan, dalam pembelajaran alquran, guru berperan penting dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik agar memahami dan mampu membaca alqur’an sesuai dengan tuntutan agama dan syariat islam seiring menerapkan sifat berakhalakul karimah dalam kehidupan-sehari-harinya. sebab rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh orang dewasa (guru) dengan ikhlas akan meningkatkan akhlak dari panutan guru yang telah dilihatnya dan peserta didik bahwa semua yang diajarkan oleh guru hanya untuk kebaikan dirinya (peserta didik) dan peserta didik dapat melakukan yang telah diajarkan dan diperintahkan oleh gurunya dengan senang hati. Metode Penelitian yang digunakan penelitian lapangan (Field Research) dan bersifat deskriptif analisis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Adapun Informan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Aisyiah Tarok, Kota Bukittinggi, kemudian penulis melakukan analisis deskriptif dengan reduksi data dan untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Aisyiah Tarok Kota Bukittinggi telah  berperan menjadi guru yang baik untuk siswanya. Sebagian guru memberikan pendidikan berakhlakul karimah dalam pembelajaran Al-Qur’an, diberikan dengan sempurna. Sebagian guru memberikan pengawasan, motivasi kebiasaan dan hukuman kepada siswa dalam membetuk akhalakul karimah dalam pembelajaran Al-Qur’an

    Pengembangan Bahan Ajar Berupa Modul Akidah Akhlak Berbantukan Teka Teki Silang Kelas X IPA di MAN 2 Agam

    Get PDF
    Hasil belajar siswa kelas X IPA MAN 2 Kabupaten Agam sangat rendah, siswa kesulitan dalam belajar untuk memahami materi pelajaran Akidah Akhlak, oleh sebab itu perlu pengembangan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar in dengan berbantukan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword. Tujuan Penelitian ini adalah: 1) merumuskan kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa, 2) mengembangkan prototype menjadi bahan ajar Akidah Akhlak dengan Berbantuan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword di MAN 2 Agam, 3) mengetahui keefektifan bahan ajar yang dikembangkan; dan (4) mengetahui kelayakan bahan ajar Akidah Akhlak dengan Berbantukan Teka Teki Silang (TTS)/ Crossword  di kelas X MAN 2 Agam.Metode penelitian pengembangan ( Researh and Development/ R&D) digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan bahan ajar.Tahap metode tersebut mencakup: (1) tahap studi pendahuluan, yakni studi  literatur  dan studi lapangan; (2) tahap studi pengembangan, meliputi: analisis bahan ajar, desain produk awal (prototype) pengembangan bahan ajar hingga menjadi bahan ajar tematis; dan (3) tahap evaluasi, untuk menguji keefektifan dan kelayakan bahan ajar Akidah Akhlak dengan Berbantuan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword.Hasil yang diperoleh: 1) kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa, memperhatikan: (a) konteks berbahasa untuk berbagai ragam tujuan berbahasa, (b) mengikuti perkembangan zaman, (c) sesuai KTSP dengan mengangkat materi yang ada diseputar siswa, (d) relevansi antara bahan ajar guru dan siswa; (f) tugas/latihan dapat mengaktifkan siswa, (g) materi  menarik minat siswa, jelas,  dan mudah dipahami, dan (h) relatif siap pakai pada kondisi fasilitas Madrasah yang minimal; 2) mengembangkan prototype menjadi bahan ajar Akidah Akhlak dengan Berbantuan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword di kelas X MAN 2 Agam dilakukan dengan: (a) menyusun silabus, rencana pelaksanaan  pembelajaran, bahan ajar guru dan bahan ajar siswa, (b) materi dan tugas/latihan  bersifat  otentik dikembangkan secara tematis dan situasional dan mengembangkan wawasan intelektual dan afektif, dan (c) proses  penilaian dilakukan dengan Berbantuan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword; 3) hasil uji keefektifan dengan uji-t nonindependen menunjukkan bahan ajar tematis efaktif; dan 4) hasil   kelayakan pengembangan bahan ajar Akidah Akhlak dengan Berbantuan Teka Teki Silang (TTS)/ellipse Crossword dinyatakan baik dengan komponen penilaian kelayakan isi/materi 77,92%, kebahasaan 73,40%, penyajian materi 77,92%

    Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together ( NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Di Kelas VIII MTSN 10 Agam

    Get PDF
    This research was motivated by the low learning outcomes of class VIII FIKIH MTsN 10 Agam. Researchers see the low UTS scores and the way student learn is still lacking during the FIKIH learning process. The hypothesis and this research is that the use of the Number Heads Together (NHT). On the learning outcomes of class VIII FIKIH MTsN 10 Agam. This research is a quantitative research using a quasi – experimental research design. The population in this study were all students of class VIII MTsN 10 Agam and the sample classes were class VIII 2 and class VIII 4. The instrument that the researcher used was the results of the FIKIH subject test in the form of multiple choice questions. As many as 20 questions with als material. The result of the reseach conducted by the researcher showed that the percentage of students completeness was hinger than the percentage of students completeness in the control class average score of 79,76 in the experimental class while in the control class there where  21 students who achieved KKM only 8 students with an average of 62,38 with a percentage of 86% experimental completeness and control class completeness 38% influence of the Number Heads Together (NHT) cooperative learning model on student learning outcomes in the FIKIH alms subject class VIII MTsN 10 Aga

    Pengaruh Pelaksanaan Shalat Dhuha terhadap Kecerdasan Spritual Santri Kelas VIII di Mts S Pondok Pesantren Al-Muttaqin Balai Belo, Koto Kaciak, Maninjau

    Get PDF
    This study aims to find out how the teacher's personality competence is described at MTs S PP Al-Muttaqin Balai Belo, how is the student learning motivation described at MTs S PP Al-Muttaqin Balai Belo and whether there is a significant effect of the Akidah Akhlak teacher's personality competence on students' learning motivation Akidah Akhlak. This research is a quantitative descriptive study conducted at MTs S PP Al-Muttaqin Balai Belo using the correlation method and simple linear regression analysis, namely measuring the influence of an independent (independent) variable on a dependent (dependent) variable using manual calculations with M. S Excel and SPSS programs. The data collection technique used is by using a questionnaire. The population in this study were 70 students at MTs S PP Al-Muttaqin Balai Belo, because the population was less than 100, the authors took all of the population as the research sample, namely 70 students. In the results of the study, it was obtained an overview of the competence of aqidah moral teachers at MTs S PP Al-Muttaqin Balai Belo which was included in the high category with a proportion of 73% and the description of students' learning motivation was included in the high category with a proportion of 64% answers. From the results of the study it can be interpreted that there is a significant influence between the X variable simultaneously on the Y variable where it is known that the t count is 6.705 > t table 1.997 and the regression F is 44.953 > F table 3.98, and the sig. Regression 000 <0.05 which means H1 is accepted while Ho is rejected. So from the title the effect of the personality competence of the Akidah Akhlak teacher on the learning motivation of Santri at MTs PP Al-Muttaqin Balai Belo has a significant influence
    corecore