31 research outputs found
Kemiskinan dalam Perspektif Sosiologi
This paper describes the social and cultural situation of Pematang Gubernur Village, Muara Bangka Hulu Sub-district, Bengkulu City. Formerly, this area belongs to Suku Lembak who lived in Tanjung Agung and Tanjung Jaya village. The population of Pematang Gubernur has increased along with the establishment of Bengkulu University housing and the relocation of government office of Bengkulu City to Muara Bangka Hulu Sub-district. Based on the sociological analysis, Suku Lembak becomes a minority group in their own territory and as a minority, they are no longer able to carry out their customs and traditions, in contrast, the migrants that have become majority group, in fact, can apply their traditions and rituals from their origin. This research found that the social structure of Pematang Gubernur Village is seeking its ideal format. The community of the village is diverse and live in different groups based on housing complex and kampong. This makes the community divided and trapped in the situation in which the interaction between groups is limited. This also makes the community of Padang Gubernur has a narrow perspective in understanding poverty by seeing it as merely a problem of success and failure in pursuing the career and business of their neighbors. They also have narrow self-orientation and non-competitive capacities
EVALUASI PASCA PELAKSANAAN PROGRAM PKKPM-P2B (PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERLANJUT) (Studi Kasus Program PKKP-P2B Desa Rena Panjang Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma)
Penelitian bertujuan untuk:(1). Menganalisa dan mengidentifikasi tahapan program PKKPM-P2B di Desa Rena Panjang. (2). Menganalisa dan mendeskripsikan hal-hal terkaitnya macetnya program PKKPM-P2B di Desa Rena Panjang.Pemlihan informan dilakukan dengan teknik Snowball Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi. Analisis dilakukan dengan cara mereduksi data, pengujian, pemilihan, kategorisasi, sampai pada penarikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukan adanya orientasi anggota masyarakat dan anggota kelompok penghidupan berlanjut terhadap dana bantuan program, perlawanan sehari-hari pasca pelaksanaan program PKKPM dan efek liar yakni melemahnya struktur sosial dan pengelompokan semu masyarakat.Rekomendasi dari hasil penelitian yakni: (1). Orientasi masyarakat terhadap program pembangunan (2). pemaknaan masyarakat terhadap program pembangunan berkaitan dengan keberlanjutan program pembangunan, (3). perlawanan sehari-hari masyarakat pada tahapan kegiatan pembangunan. Kata Kunci : Evaluasi PKKPM, Orientasi Program PKKPM, Perlawanan Pasca Pelaksanaan Program PKKPM. Efek Liar PKKPM.
IMPLEMENTASI REFORMASI PENDIDIKAN STUDI PADA SMP NEGERI DI KOTA BENGKULU
The study of the implementation of education reform is an effort to respond the implementation of a new paradigm in education, whose goal is to enhance the quality of education in Bengkulu city in line with the implementation of decentralization. In fact, however, the education system has not pro-community yet. Therefore, it is necessary to conduct this study using descriptive qualitative r method. The data was obtained based on the record of physical environment, dialogue, interview, and reflection of thinking.
The finding shows that the implementation of education reform only affects the alteration of regulation on the entry process, not on a new mechanism and procedure having to be obeyed by student candidates. At the school level, the alteration occurs on the rank of school quality permanently, so that the chance for competition among schools is closed, and teachers are lost of confidence due to police’s intervention on the storage of examination texts, courtes y and guarding. A number of weaknesses of the implementation of education reform are the effect of the national reform agenda. The implementation of education reform is only limited on the formulation of new structure of apparatus and institutions. As a result, its pattern is the same as the reform on the other field, such as law and politics
Kemiskinan dalam Perspektif Sosiologi
This paper describes the social and cultural situation of Pematang Gubernur Village, Muara Bangka Hulu Sub-district, Bengkulu City. Formerly, this area belongs to Suku Lembak who lived in Tanjung Agung and Tanjung Jaya village. The population of Pematang Gubernur has increased along with the establishment of Bengkulu University housing and the relocation of government office of Bengkulu City to Muara Bangka Hulu Sub-district. Based on the sociological analysis, Suku Lembak becomes a minority group in their own territory and as a minority, they are no longer able to carry out their customs and traditions, in contrast, the migrants that have become majority group, in fact, can apply their traditions and rituals from their origin. This research found that the social structure of Pematang Gubernur Village is seeking its ideal format. The community of the village is diverse and live in different groups based on housing complex and kampong. This makes the community divided and trapped in the situation in which the interaction between groups is limited. This also makes the community of Padang Gubernur has a narrow perspective in understanding poverty by seeing it as merely a problem of success and failure in pursuing the career and business of their neighbors. They also have narrow self-orientation and non-competitive capacities
POLA SOSIALISASI PENGETAHUAN DAN NILAI-NILAI TENTANG LAUT PADA NELAYAN TRADISIONAL MELAYU DI KOTA BENGKULU
This study aims to describe the pattern of dissemination of lcnowledge and values about the sea in a traditional Malay
fishing in the city of Bengkulu, precisely in the area of
Bengkulu Village Market and banyan Kingdom. This study used a qualitative descriptive metiod to describe the pattern of dissemination of knowledge and values about the sea in a traditional Malay fishing in the city of Bengkulu. To obtain the data used an active participant observation techniques, study of documentation and interviews with tie actors and informants through in-depth interviews with informants
determination technique using purposive sampling. The results showed that the pattern
of dissemination of lvtowled[e-and values about the sea in a traditional Malay
iity o7 n"ngkulu iocialization
pinui, is ised
'city
for
fishing
patterns applied is a participatory and democratic. This
generationi by the elders in the traditional Malay fisherrnen
in the
of Bengku"lu. Vhi, ,ot caused by the assumption that the pdttern of parental
so2rairzatroi they,re the best. In the process of socialization of lmowledge and values of
this sea of parents (father or ancestor) as the primary agent of socializatio,n is very large roli. Soctallzalton agent next is quite influential in enriching the lmowledge of
INTERAKSI ANTARA PEMAKAI DAN PENGEDAR PIL DEXSTRO DI KALANGAN REMAJA (STUDI KASUS DESA MEDAN JAYA KECEMATAN IPUH KABUPATEN MUKOMUKO)
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui interaksi antara pemakai dan pengedar pil dexstro di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Penetuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi dan wawancara. Analisa data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bentuk interaksi lisan dan symbol antara pemakai dan pengedar pil dexstro, simbol maupu kata lisan menjadi suatu yang penting dalam peredaran pil dexstro. Hubungan antara pemakai dan pengedar pil dexstro menggunakan interaksi lisan maupun symbol dalam kelancaran proses peredaran pil dexstro di kalangan remaja. Simbol dan kata lisan memnyai bentuk dan cara masing-masing dan arti dan kegunaannya sama. Dalam proses transaksi simbol maupun kata lisan menjadi hal yang terpenting dalam keamanan dan kelancaran proses transaksi antara pemakai dan pengedar. Interaksi simbol dan digunakan pada saat dan waktu yang berbeda tergantung situasi dan lokasinya. Interaksi bertujuan untuk menyampaikan suatu keadaan tujuan tertentu sehingga interaksi menjadi sesuatu yang paling penting dalam kehidupan individu. Di samping sebagai upaya memperkecil kemungkinan yang buruk terjadi pada jaringan kelompok pemakai pil dexstro, maka interaksi simbol dan lisan digunakan sebagai alat untuk menyembunyikan sistem jaringan dan kelompok pemakai pil dexstro
HUBUNGAN KONSEP DIRI dan LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS AKSELERASI (Studi Kasus : SMP Negeri 1 Kota Bengkulu)
AKSESIBILITAS KELUARGA MISKIN TERHADAP SUMBERDAYA EKONOMI : STUDI KASUS DI DESA SRIKATON, KECAMATAN PONDOK KELAPA, KABUPATEN BENGKULU TENGAH
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH BELAJAR SOSIOLOGI (Studi pada Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu)
Penelitian bertujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa mengambil
keputusan memilih belajar Sosiologi. Penelitian menggunakan metode deskriptif
kualitatif, informan diperoleh dengan teknik Snow ball. Data dikumpulkan melalui
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara simultan seiring proses
penelitian berjalan, dengan maksud diperolehnya kesimpulan dengan segera dan
dapat mengecek apabila data kurang. Adapun tahapan analisis data dengan cara dapat
mengecek apabila data kurang. Adapun tahapan analisis data dengan cara mereduksi
data, dengan cara merangkum, memilih dan memberi kemudian penyajian data dan
terakhir menyimpulkan. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan, bahwa hampir
setengah motivasi mahasiswa memilih belajar Sosiologi bukan atas minat keinginan
sendiri, melainkan merupakan motivasi darurat karena pengaruh budaya mahasiswa
yang menganggap lulus SPMB ataupun PPA adalah suatu kebanggaan dan menjadi
sarjana adalah prestasi di tengah masyarakat Bengkulu. Motivasi yang berakibat
menghasilkan tujuan yang kurang dalam belajar Sosiologi akhirnya berakibat
menghasilkan tujuan yang ingin dicapai masih merupakan konsep yang luas, yaitu
belajar Sosiologi untuk mendapat perkerjaan, namun pekerjaan apa yang diinginkan
masih abstrak. Dalam hal segi pemahaman hampir semua informan mengatakan
tidak terlalu memahami Sosiologi secara utuh. Selain kurang usaha, ternyata ada
kesulitan yang sangat besar bagi mahasiswa untuk memahami Sosiologi. Kesulitan
tersebut selain atas dorongan mahasiswa kurang serius belajar Sosiologi (kurang
membaca buku, kurang diskusi), ada kendala dari mahasiswa untuk memahami
bahasan dan istilah-istilah dalam setiap buku Sosiologi sehingga mahasiswa tidak
dapat mengambil inti sari dari buku yang dibaca. Sedangkan dosen pada saat
mengajar, materi yang diberikan sangat minim dan banyak tidak membahas tuntas
dari sub-sub materi kuliah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STEREOTIP MAHASISWA ASAL EMPAT LAWANG
Penelitian bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang apakah faktor
yang paling dominan yang mempengaruhi stereotip mahasiswa yang berasal dari
Empat Lawang (studi kasus pada masyarakat kandang limun kota bengkulu).
Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan dianalisis menggunakan
Teori Behavioral Sosiologi dari Burrhus Frederic Skinner. Untuk menguji
pengaruh antara variabel menggunakan rumus uji regresi linier berganda.
Responden dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik simple
random sampling yang diperoleh sampel pada penelitian sebanyak 364 orang.
Berdasarkan hasil dari uji regresi linier berganda membuktikan bahwa hasil
penelitian menunjukan nilai Fhitung sebesar 4,465 lebih besar daripada FTabel
sebesar 2,64 atau nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya H0 ditolak dan H1
diterima dengan demikian variabel faktor lingkungan sosial, pengalaman pribadi
dan terpaan media secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap
stereotip mahasiswa asal Empat Lawang. Uji analisis linier secara parsial
menunjukkan variabel faktor lingkungan sosial (X1) berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap stereotip mahasiswa asal Empat Lawang. Hal ini terlihat
dari signifikan faktor lingkungan sosial (X1) 0,001 < 0,005 dan nilai ttabel 1,97190
sehingga nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,449 > 1,97190, maka artinya
H0 ditolak dan H1 diterima dengan demikian variabel faktor lingkungan sosial
secara parsial lingkungan sosial berpengaruh sangat nyata terhadap stereotip
mahasiswa asal Empat Lawang. Variabel faktor pengalaman pribadi (X2) tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stereotip mahasiswa asal
Empat Lawang. Hal ini terlihat dari signifikan faktor pengalaman pribadi (X2)
0,499 > 0,005 dan nilai ttabel 1,97190 sehingga nilai t hitung lebih kecil dari t tabel
yaitu -0,677 < 1,97190, maka artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan demikian
variabel faktor pengalaman pribadi secara parsial pengalaman pribadi tidak
berpengaruh terhadap stereotip mahasiswa asal Empat Lawang. variabel faktor
terpaan media (X3) tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
stereotip mahasiswa asal Empat Lawang. Hal ini terlihat dari signifikan faktor
terpaan media 0,214 > 0,005 dan nilai ttabel 1,97190 sehingga nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel yaitu 1,246 < 1,97190, maka artinya H0 diterima dan H1 ditolak
dengan demikian variabel faktor terpaan media secara parsial terpaan media tidak
berpengaruh terhadap stereotip mahasiswa asal Empat Lawang. Sehingga dapat
dilihat bahwa faktor lingkungan sosial menjadi faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi stereotip mahasiswa yang berasal dari Empat Lawang (studi kasus
pada masyarakat kandang limun kota bengkulu)