5 research outputs found

    Aplikasi FT-IR ATR Spektroskopi untuk Identifikasi Parasetamol pada Jamu Sediaan Serbuk

    Get PDF
    Parasetamol dengan rumus kimia N-(4-Hydroxyphenyl) acetamide adalah bahan kimia obat yang diduga ditambahkan secara illegal kedalam obat tradisional.  Metode analisis yang sederhana, cepat dan akurat diperlukan untuk pengendalian keberadaan bahan kimia obat yang ditambahkan pada obat tradisional. Identifikasi parasetamol dilakukan dengan mengunakan FTIR-ATR pada bilangan gelombang 650 to 2000 cm-1 dan profil yang dihasilkan dibandingkan dengan standar parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan adanya serapan yang karakteristik pada standar parasetamol daerah finger print pada bilangan gelombang 1650 cm-1 yang menunjukkan C=O amida ulur; 1610 cm-1 (C=C aromatis ulur); 1650 cm-1 (N-H amida tekuk); 1500 cm-1 (C-H aromatis ulur) dan bilangan gelombang 830 cm-1 (=C-H aromatis ulur). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat parasetamol pada sampel A dan sampel B dan terdapat parasetamol pada sampel C yang ditunjukkan dengan kemiripan profil  dengan parasetamol standar dan adanya gugus karakteristik yang menunjukkan parasetamol.

    DINAMIKA KELOMPOK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PELATIHAN KERAJINAN ECENG GONDOK DI DESA GIRIPURWO, GIRIMULYO, KULON PROGO

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan eceng gondok di Desa Giripurwo. (2) dinamika dalam kelompok pelatihan kerajinan eceng gondok yang ada di Desa Giripurwo. Setting penelitian ini dilaksanakan di Desa Giripurwo, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala rukun warga, pengurus dan anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu display data, reduksi dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses pemberdayaan perempuan dilaksanakan melalui penguatan kelompok sebagai tahap penyadaran sikap dan minat, kegiatan pelatihan untuk melihat perubahan wawasan, sikap peduli dalam kelompok serta keterampilan masyarakat dan pengembangan diri sebagai keberlanjutan program untuk meningkatkan kreatifitas anggota. (2) Dinamika kelompok pemberdayaan perempuan sebagai kelompok sosial ditandai dengan adanya persatuan kelompok yang dibangun oleh komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan, motivasi/dorongan yang dipengaruhi oleh kesamaan tujuan dan latar belakang, kepemimpinan yang demokratis, serta struktur dan pembagian tugas. Dalam perkembangannya kelompok juga mengalami kesenjangan yang sebabkan oleh kurangnya tanggungjawab, perbedaan pendapat dan karakter dari masing- masing anggota kelompok sehingga muncul perselisihan dan opini yang kurang baik di dalam kelompo

    Identifikasi Rhodamin B pada Lipstik di Pasar Tradisional Sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya Menggunakan Metode KLT-Densitometri

    Get PDF
    Rhodamin B dengan nama IUPAC [9-(2-carboxyphenyl)-6-(diethylamino)xanthen-3- ylidene]-diethylazanium chloride memiliki gugus kromofor yang dapat mengabsorbsi sinar UV-Vis. Rodamin B merupakan senyawa yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik karena bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi rhodamin B pada sediaan lipstik di pasar tradisional sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan menggunakan metode KLT-Densitometri. Rhodamin B diidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif dengan KLT-densitometri dengan menggunakan pelarut etil asetat – metanol – 30% ammonium hidroksida 15:3:3. Berdasarkan hasil analisis, pada sampel tidak ditemukan noda yang mirip dengan standar rhodamin B pada Rf 0,49 cm. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel lipstik yang diuji tidak mengandung rhodamin B

    Pengembangan Metode Kckt-Elsd Dengan Pemisahan Hilic Untuk Penetapan Kadar Glukosamin Hidroklorida Dan Kondroitin Sulfat Secara Simultan Pada Produk Suplemen Kesehatan

    Get PDF
    Glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate are widely used as dietary supplements for osteoarthritis treatment. The analysis of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate in dietary supplements poses several challenges due to the lack of a sufficient UV chromophore and its high polarity. The purposes of this study were to develop and validate a simple, selective and accurate a HILIC-HPLC-ELSD (high performace liquid chromatography with evaporative light scattering detector-hydrophilic interaction liquid chromatography column) method for determination of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate in dietary supplements. The chromatographic of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate was carried on a ZIC-HILIC column 150 mm x 4.6 mm x 5μm in isocratic system mode, the mobile phase consisted of acetonitrile, 30 mM ammonium formate and water (77:20:3, v/v/v) with pH of 4.5, column temperature of 35°C, flow rate of 1 ml/min, and injection volume of 5 μl. Evaporative light scattering was used as detector with the nebulization and evaporation temperature were 50°C and 80°C, respectively. The flow rate of nitrogen was 1.10 standard liter per minutes. A good separation of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate was obtained, the resolution of the analytes more than 1.5. The retention time of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate are 18.13 min and 11.28 min, respectively. The linearity of glucosamine hydrochloride and chondroitin sulfate were obtained in 0.4 – 2.5 mg/ml range. The limit of detection and limit of quantification of glucosamine hydrochloride and chondroitine sulfat were 20, 80 μg/mL, 80 and 400 mg/mL. All the validation parameter selectivity, linearity and range, accuracy and precision met the acceptable criteria according to ICH guideline. The method was successfully applied for the determination sample of dietary supplements commercially

    Analysis of Albumin Levels in Cork and Eel Fish Using the Spectrophotometry Method

    No full text
    Protein albumin in the wound healing process is very important to stimulate the formation of new cell tissue damaged during surgery. One way is by giving Human Serum Albumin (HSA). However, the price for this is expensive. The wound healing process can be stimulated by providing alternative albumin from cork fish and utilizing albumin from eels. The purpose of this study was to compare the albumin levels in cork and eel fish
    corecore