193 research outputs found

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KENDALI GLIKEMIK PADA PENDERITA DMT2 DI PUSKESMAS: Factors Associated with Glycemic Control of Patients DMT2 at Health Center

    Get PDF
    Diabetes melitus adalah penyakit kronis berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal dan merupakan salah satu penyebab kematian dini di dunia. Tipe yang paling umum adalah diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Kendali glikemik yang baik akan memperbaiki kualitas hidup pasien dan mencegah komplikasi. WHO menyatakan diabetes menjadi penyebab dari 1,5 juta kematian secara langsung tahun 2019. Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak yaitu 10,7 juta pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kendali glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 103 sampel. Penelitian berlangsung selama 1 bulan yaitu 7 Juli-7 Agustus 2022 di Puskesmas Bonto Bangun dan Puskesmas Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,001), pengetahuan (p=0,005), dan pola makan (p=0,042) memiliki hubungan dengan kendali glikemik. Durasi penyakit (p=1,000), kepatuhan minum obat (p=0,070), konsumsi obat herbal (p=0,399) dan dukungan keluarga (p=0,290) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kendali glikemik. Jenis kelamin dan pengetahuan memiliki hubungan yang lebih kuat daripada pola makan dengan kendali glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2.  Jenis kelamin, pengetahuan dan pola makan memiliki hubungan dengan kendali glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penderita sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang penatalaksanaan dan pengendalian diabetes melitus agar tidak mengalami keparahan dan komplikasi lebih lanjut

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI SEKITAR WILAYAH TPA SAMPAH: Factors Associated with the Incidence of ARI in Toddlers Around Waste Disposal

    Get PDF
    Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama tingkat kesakitan dan kematian akibat penyakit menular di dunia yang memiliki gejala seperti demam, batuk kurang dari dua minggu, pilek atau hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. WHO menyatakan pada tahun 2016 insiden ISPA di negara berkembang sekitar 15%-20% kematian pada anak balita, pada tahun 2017 sekitar 24%-49% kematian dan tahun 2018 sekitar 21,7%- 40% kematian pada balita akibat ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di sekitar wilayah TPA sampah Antang Kota Makassar. Desain penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 251 sampel. Penelitian berlangsung selama 1 bulan yaitu 6 Desember 2021-9 Januari 2022 di Kelurahan Tamangapa Kota Makassar, sekitar wilayah TPA sampah Antang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa BBLR (p=0,016), status imunisasi (p=0,031), dan kebiasaan merokok keluarga (p=0,001) memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Sedangkan jenis kelamin (p=0,648), pemberian ASI eksklusif (p=0,096), penggunaan obat anti nyamuk (p=0,169), pengeluaran rumah tangga (p=0,746), dan paparan bau sampah (p=0,068) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA pada balita. BBLR, status imunisasi, dan kebiasaan merokok keluarga memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu sehingga dapat melahirkan bayi dengan normal dan selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan balita seperti rutin melakukan imunisasi dan menjauhkan dari asap rokok keluarga

    FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK PADA PASIEN RSUD KOTA MAKASSAR: Risk Factors of Chronic Obstructive Pulmonary Disease in Patients of Makassar City Hospital

    Get PDF
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kesakitan kronik dan kematian individu di seluruh dunia dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi. PPOK saat ini berisiko untuk semua kalangan, terutama usia dewasa dan lansia. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan PPOK adalah genetik, riwayat penyakit infeksi pernapasan, jenis kelamin, usia, gizi, asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan, serta gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian PPOK pada pasien poli paru RSUD Kota Makassar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan rancangan case control study. Penelitian ini dilaksanakan di Poli paru RSUD Kota Makassar pada Desember 2020–Januari 2021. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien Poli Paru RSUD Kota Makassar dengan jumlah sampel 105 yakni 35 kasus dan 70 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko kejadian PPOK yakni jenis kelamin diperoleh nilai OR=2,82 (95% CI=1,08-7,35), penghasilan diperoleh nilai OR= 1,25 (95% CI=0,55-2,83), paparan asap rokok diperoleh nilai OR= 4,31 (95% CI=1,59-11,6), paparan asap obat nyamuk bakar diperoleh nilai OR=2,74 (95% CI=1,16-6,45), serta konsumsi minuman ringan diperoleh nilai OR=1,15 (95% CI=0,46-2,86). Jenis kelamin, penghasilan, paparan asap rokok, paparan asap obat nyamuk bakar dan konsumsi minuman ringan merupakan faktor risiko kejadian PPOK tetapi penghasilan dan konsumsi minuman ringan berisiko tidak bermakna. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat menghindari risiko tersebut yang menyebabkan PPOK

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Sikap terhadap Aborsi pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea Makassar Tahun 2010

    Full text link
    Kasman, Dian Sidik Arsyad ,Wahiduddin An unwanted pregnancy is still a problem in Indonesia may lead to abortion and unwanted births. Figures for unsafe abortion in the world is estimated to occur each year around 20 million cases, 26% of that amount over 70,000 classified as legal and safe abortion in developing countries taka ended with the death of my mother. This study aimed to determine the factors associated with attitudes toward abortion in The Village at women of childbearing age Tamalanrea, District Tamalanrea, Makassar, in 2010. Type of research is observational research with cross sectional study. The study population were all already married women of childbearing age numbering 4438 people with total sample of 354 respondents obtained by the formula Lameshow, 1997. Results showed 89.0% of women of childbearing age in Sub Tamalanrea Makassar has a positive attitude toward abortion and 11.0% had negative attitudes toward abortion. There is a relationship between knowledge about abortion (r = 0.000), education level (r = 0.015), maternal age (r = 0.018), number of children (r = 0.005), and parity (r = 0.001) and attitudes toward abortion in women of childbearing age, while those for the job does not have a relationship with attitudes toward abortion in women of child-bearing age. This study suggests that women of childbearing age to increase their knowledge about abortion. To health institutions, should frequently conduct promo-tional efforts on abortion, such as counseling about the dangers of abortion and preven-tion of abortion as a source of information about abortion in terms of formal education. Strived to strengthen family planning service program that aims to delay pregnancy, adjust the length of pregnancy, or prevent a pregnancy if the number of children desired has been reached.Keywords : Abortion Attitudes, Women of Childbearing Ag

    Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pemilihan Umum Proporsional, Akuntabilitas dan Efektif melalui Sistem Pemilu Online dengan Autentikasi E-ktp

    Get PDF
    Pemilihan umum di Indonesia telah lama diberlakukan. Pada tahun 1955 merupakan pemilu pertama dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian dilanjutkan pada tahun 1971, 1997, 1999 dan 2004 serta tahun 2009. Meski demikian, pemilu tersebut kerap kali mengalami masalah yang mempengaruhi kualitas penyelenggaraan pemilihan umum itu sendiri seperti, sistem pemilu manual yang menggunakan surat suara dan kotak suara mampu menelan banyak biaya yang cukup besar hingga triliyunan rupiah. Jumlah angka golput yang terus meningkat dari tahun ketahun, berbagai kecurangan yang terjadi saat penyelenggaraan pemilu berlangsung terutama pada perhitungan suara. Melihat hal tersebut dan menyesuaikan perkembangan teknologi sekarang maka, penulis menawarkan solusi cerdas yaitu Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pemilihan Umum Proporsional, Akuntabilitas dan Efektif melalui Sistem Pemilu Online dengan Autentikasi E-KTP.Kata Kunci: Proporsional, Akuntabilitas dan Efektif, Pemilu Online, Autentikasi e-KT

    The Effect of Extract of Canarian Nuts on Reduction of Total Cholesterol Levels of Hyperglicemic Rat

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of walnut extract (Canarium indica) on the total cholesterol levels of hyperglycemic Wistar rats (Rattus norvegicus L). Experimental research with pre-post-test control design. The samples in this study were 28 rats induced by alloxan to become hyperglycemic. The test animals were divided into four groups, each consisting of seven: negative control (Na CMC 1%), positive control (metformin 150 mg / Kg BW), walnut extract group 300 mg / Kg BW (0.06g / 200gr BW), and extract 600 mg / Kg BW (0.12 / 200g BW). The intervention was given walnut extract for 21 days. Total cholesterol levels were measured by the Easytouch Multi-Monitoring System. This study used SPSS with paired t-test and ANOVA test.  The results showed a significant reduction in cholesterol levels in all groups after treatment (p <0.05). There was a significant difference in the reduction of total cholesterol levels between groups with a value of p = 0.037. The results of the posthoc test showed a difference in the reduction in total cholesterol levels between the 300 extract group, 1% Na CMC, and metformin and the 600 extract group with 1% Na CMC p-value <0.05, there was no difference between the 600 extract group and the metformin group. p> 0.05. Walnut extract was effective in reducing alloxan-induced fasting blood sugar levels of mice. Total cholesterol levels in hyperglycemic rats experienced a significant decrease after 21 days of intervention with walnut extract 300 and 600 mg/kg BW, but only walnut extract at a dose of 600 mg/kg BW had the same effectiveness as metformin

    DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

    Get PDF
    WHO 2010 memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 385.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin. AKI di Kabupaten Toraja Utara mengalami peningkatan pada tahun 2009-2011. AKI kembali meningkat pada tahun 2011 sekitar 122 per 100.000KH. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perencanaan persalinan dan kesiapan komplikasi serta faktor yang berhubungan dengan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah semua ibu yang bersalin dari Januari hingga Desember 2013 di daerah perdesaan Kabupaten Toraja Utara berjumlah 2.880 orang. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin dari Januari hingga Desember 2013. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling dengan besar sampel 340 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan perencanaan persalinan adalah kunjungan ANC (p=0,000); pendapatan (p=0,000); pekerjaan ibu (p=0,044); pendidikan suami (p=0,013); pendidikan ibu (p=0,000). Sedangkan yang tidak berhubungan dengan perencanaan persalinan adalah paritas (p=0,881); umur ibu (p=0,252); dukungan suami (p=0,533); pekerjaan suami (p=0,974). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan kunjungan ANC, pekerjaan ibu, pendapatan, pendidikan ibu dan suami dengan perencanaan persalinan. Penelitian ini menyarankan agar ibu hamil lebih memperhatikan masalah kehamilannya, terutama perencanaan persalinan

    FAKTOR RISIKO AKTIVITAS FISIK, MEROKOK, DAN KONSUMSI ALKOHOL TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang dominan terjadi di beberapa negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol terhadap kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia laki-laki berusia 45-59 tahun yang pernah berkunjung dan tercatat di Puskesmas Pattingalloang tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia laki-laki berusia 45-59 tahun dan telah didiagnosis menderita hipertensi sebagai kelompok kasus dan tidak menderita hipertensi sebagai kelompok kontrol dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1 yang terdiri dari 72 kasus dan 72 kontrol. Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan analisis data univariat dan bivariat dengan uji kemaknaan Odds Ratio pada CI 95%. Hasil analisis menunjukkan aktivitas fisik dengan OR=1,57; 95% CI=0,81-3,03, merokok dengan OR=1,42; 95% Cl=0,73-2,76 dan konsumsi alkohol menunjukkan OR=0,79; 95% Cl=0,41-1,54. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa aktivitas fisik dan merokok merupakan faktor risiko yang tidak bermakna terhadap kejadian hipertensi pada lansia, sedangkan konsumsi alkohol bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi pada lansia.Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan olahraga dengan benar secara rutin, tetap menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol

    Coping Behavior among Mothers Age 35 Years and Over with Unwanted Pregnancy in the Working Area of Kassi-Kassi Health Center Makassar City, Indonesia

    Get PDF
    An unwanted pregnancy is a high-risk pregnancy that has psychological stress and impacts on nursing behavior during pregnancy. This requires coping efforts in order to handle stress. This study aims to analyze the coping behavior of mothers aged 35 years and over who experience unwanted pregnancies. This research is a qualitative research with a phenomenological approach. Data were obtained by means of in-depth interviews, focus group discussions and participatory observation on 21 informants consisting of pregnant women, families, health workers, and Posbunda cadres. Content analysis is used to identify topics or categories in data. The results showed that to overcome the problem two coping behaviors were carried out, namely coping focusing on emotions and coping focusing on problems. Coping behavior focuses on emotions, including praying, sleeping, sitting quietly outside the house, drinking coffee excessively, and getting fresh air. The coping behavior that focuses on the problem is telling the problem to find a solution and the consumption of  herbs, soda, and drugs to abort the pregnancy. To support coping efforts, pregnant women get support from family, neighbors, friends, health workers, and Posbunda cadres. It is suggested to the Kassi-Kassi Health Center Makassar City to hold an intensive counseling program and health education regarding the correct use of contraceptive tools and methods to prevent unwanted pregnancies

    Kendali Glikemik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan dan tanpa Tuberkulosis Paru

    Get PDF
    Kendali glikemik merupakan hal yang penting bagi penyandang Diabetes Melitus (DM) karena berimplikasi terhadap upaya pengelolaan DM. Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu komplikasi yang banyak pada pasien DM yang berhubungan dengan proses dan hasil pengobatan penyakit tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui kendali glikemik berdasarkan parameter kadar Glukosa Darah Puasa (GDP), glukosa darah 2 jam post prandial (GD2JPP) dan HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang mengalami TB paru. Penelitian potong-lintang dilakukan pada 45 subyek DMT2 dengan TB paru dan 45 subyek DMT2 tanpa TB paru yang berobat jalan di dua rumah sakit di Surabaya. Hasil pemeriksaan GDP, GD2JPP, dan HbA1c yang dianalisis secara deskriptif, ditampilkan berupa nilai rerata dan Standar Deviasi (SD). Diperoleh rerata dan SD adalah GDP (202,11 ± 78,68 mg/dl), GD2JPP (283,20 ± 107,20 mg/dl), dan HbA1c (11,20 ± 2,61%) pada subyek DMT2 dengan TB paru sedangkan pada subyek DMT2 tanpa TB paru diperoleh GDP (175,29 ± 61,38 mg/dl), GD2JPP (208,22 ± 75,60 mg/dl), dan HbA1c (9,34 ± 2,22%). Nilai rerata GDP, GD2JPP dan HbA1c pasien DMT2 dengan TB paru lebih tinggi daripada DMT2 tanpa TB paru. Hal ini menunjukkan kriteria pengendalian DM yang belum mencapai sasaran sehingga perlu dilakukan upaya pemantauan kendali glikemik yang lebih bai
    • …
    corecore