research
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KOTA MAKASSAR
- Publication date
- Publisher
Abstract
Penemuan kasus baru tahun 2013 di Sulawesi Selatan sebanyak 746 kasus, terdiri dari 85 kasus PB (Pausi Basiler) dan 661 kasus MB (Multi Basiler), sedangkan prevalensi rate untuk Kota Makassar tahun 2011 sebesar 1,03/10.000 penduduk, tahun 2012 sebesar 0,87/10.000 penduduk, dan tahun 2013 sebesar 0,91/10.000 penduduk. Penelitian bertujuan mengetahui besar risiko umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat kontak serumah, status ekonomi, dan status gizi terhadap kejadian penyakit kusta di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Total sampel pada penelitian ini adalah 184 orang. Sampel kasus diperoleh dari buku register puskesmas di Kota Makassar, sedangkan sampel kontrol adalah tetangga dari kasus yang tidak menderita kusta. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin (OR=1,357;95% CI 0,760-2,422), tingkat pendidikan (OR=11,018;95% CI 5,525-21,970), riwayat kontak serumah (OR=3,30;95% CI 1,384-7,870), status ekonomi (OR=17,686;95% CI 5,988-52,240), dan status gizi (OR=1,284;95% CI 0,690-2,389) merupakan faktor risiko kejadian penyakit kusta dan umur merupakan faktor protektif (OR=0,387;95% CI 0,073-2,046). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pendidikan, riwayat kontak serumah, dan status ekonomi merupakan faktor risiko kejadian penyakit kusta di Kota Makassar